Yeremia dipanggil sebagai nabi ketika ia masih muda dan belum pandai bicara, yaitu pada masa
pemerintahan raja Yosia. Yeremia melakukan tugasnya sebagai nabi selama pemerintahan lima raja
Yehuda, yaitu pada masa raja Yosia, Yoahas, Yoyakim, Yoyakhin dan Zedekia.
Yeremia adalah salah satu nabi yang masa pelayanannya cukup panjang. Dia hidup pada zaman 6
raja Yehuda, dan menyaksikan sendiri tiga kali penyerbuan Babel ke Yerusalem hingga kejatuhan
kota itu tahun. Setelah itu, walaupun tidak dibawa ke pembuangan ke Babel, dia dipaksa oleh orang-
orang sebangsanya untuk mengungsi ke Mesir, meskipun ia memperingatkan mereka untuk tidak
melakukannya karena melawan kehendak Allah.
Pada masa Yeremia mulai berkarya, kerajaan Asyur mengalami penurunan kekuasaan. Keadaan ini
dimanfaatkan oleh Yosia, raja Yehuda pada masa itu untuk melakukan pemberontakan. Yosia juga
menggunakan kesempatan tersebut dengan membangun pusat-pusat religius untuk umat
Israel. Setelah Yosia wafat, Mesir menguasai Yehuda dan menempatkan Yoyakim menjadi raja
menggantikan Yoahas. Pada masa itu,Nebukadnezar mengalahkan Mesir pada perang
di Karkemis dan mengusir Mesir dari Yehuda. Ketika Babel melemah, Yoyakim raja Yehuda
memberontak melawan Babel. Babel kemudian menyerang Yerusalem dan menaklukkan kota
itu. Setelah Yoyakim wafat, Yoyakhin dinobatkan menjadi raja, namun Nebukadnezar membuang
raja muda ini ke Babel dan mengangkat Zedekia menjadi raja.Zedekia mengadakan perlawanan
namun tetap kalah dan menyebabkan kota dan Kenisah (Bait Allah) dihancurkan oleh orang-orang
Babel. Secara garis besar, pada masa baktinya Yeremia menentang dua kejahatan pada zamannya,
yaitu penyembahan berhala dan ketidakadilan. Ia menentang nubuat para nabi-nabi palsu. Yeremia
juga peka terhadap isu-isu kemanusiaan.https://id.m.wikipedia.org/wiki/Yeremia - cite_note-Lasor-
4Yeremia merupakan salah satu nabi yang tidak hanya menyampaikan nubuat atas orang-orang
Yehuda, tetapi ia juga mengalami apa yang ia sampaikan. Pesan yang disampaikan melalui
pengalaman hidupnya itu dipahami sebagai bentuk dari tindak kenabian.
a. Ikat Pinggang yang Lapuk (Yeremia 13:1-11). Hal ini mengisyaratkan kepada Yehuda sebagai
bangsa yang dipilih oleh ikatan perjanjiannya dengan Tuhan, telah murtad dan tidak hidup
memuliakan Tuhan.
b. Nabi Harus Hidup Lajang (Yeremia 16:1-9). Melalui tindak kenabian ini Yeremia ingin
menyatakan bahwa masa depan bangsa Yehuda seperti tanpa harapan, sehingga tidak ada
gunanya lagi membangun keluarga. Bangsa Yehuda digambarkan sebagai bangsa yang tidak
memiliki harapan lagi.
c. Nabi Menghancurkan Buli-Buli (Yeremia 19:1-15). Dengan tindakan kenabian ini, Yeremia
ingin menggambarkan kehancuran yang menimpa bangsanya.
d. Nabi Memikul Kuk sebagai Orang Buangan (Yeremia 27:1-22). Ketika Yeremia memikul kuk di
atas pundaknya berarti Ia ingin mengisyaratkan bahwa bangsa Yehuda harus tunduk pada
pemerintahan Babel.
e. Nabi Yeremia dan Hananya, Nabi Palsu (Yeremia 28:1-17). Tindakan nabi Yeremia ini jelas
mengingatkan bangsa Yehuda untuk siap menghadapi pengadilan Tuhan, persengkongkolan
manusia tidak dapat mengubah rencana Tuhan.
f. Nabi Membeli Tanah (Yeremia 32:6-44). Dengan membeli tanah ini, nabi ingin menyatakan
betapa tidak bergunanya menyimpan harta kekayaan dan milik, sebab tidak dapat menjamin
kemerdekaan pemiliknya.
g. Nabi Minum Anggur dengan Kaum Rekhab (Yeremia 35:1-19). Ini adalah bentuk kritik tegas
Yeremia terhadap bangsa Israel yang tidak taat dan tidak tahan terhadap godaan-godaan.
h. Nabi Meletakan Batu Besar di Pintu Masuk Istana Firaun (Yeremia 48:1-13). Batu besar ini
digunakan sebagai tanda penghakiman bagi umat Israel yang tidak mau mendengarkan
perintah Tuhan.
i. Nabi Menuliskan Daftar Malapetaka (Yeremia 51:59-64). Dengan menuliskan daftar
malapetaka ini, Yeremia ingin menyatakan bagaimana sebenarnya perasaan dan pemikiran
Allah, melihat ketidaksetiaan umatnya.