O
L
E
H
SEMESTER II
SEKOLAH TINGGI AGAMA KRISTEN LANTERA BANGSA MANADO
2022
Latar belakang kerajaan Israel Utara & Selatan
Menurut Alkitab, sebelum kerajaan bersatu, suku Israel hidup dalam konfederasi(juga
dikenal sebagai persekutuan) dua belas suku. Pada sekitar 1025 SM, di bawah ancaman dari
orang orang-orang asing, suku-suku tersebut bersatu membentuk Kerajaan Israel
Bersatu. Samuel mengurapi Saul dari suku Benyamin sebagai raja pertama mereka pada
tahun 1020-an SM, namun dalam penguasaan penerusnya, Daud pada tahun 1000-an SM,
kerajaan Israel bersatu menjadi kerajaan yang kuat.
Daud, Raja Israel kedua (atau ketiga jika Isyboset dihitung),
menetapkan Yerusalem sebagai ibu kota nasional 3.000 tahun lalu.
Sebelumnya, Hebron merupakan ibu kota Kerajaan Yehuda milik Daud dan Mahanaim ibu
kota Israel di bawah Isyboset, dan sebelum itu Gibea merupakan ibu kota Kerajaan Bersatu di
bawah Saul.
Daud benar-benar berhasil dalam mempersatukan suku-suku Israel dan membentuk
pemerintahan monarki. Dia berhasil menguatkan kampanye militer terhadap musuh-musuh
Israel dan mengalahkan dengan sengit musuhnya seperti orang Filistin, membentuk batas
pertahanan untuk Israel. Di bawah Raja Daud, Israel tumbuh menjadi kekuatan di wilayah
tersebut. Di bawah wangsa Daud, kerajaan Israel bersatu mencapai kesejahteraan dan
keunggulan melebihi tetangga-tetangganya.
Perpecahan
Di sekitar tahun 930 SM negara terpecah menjadi dua kerajaan: Israel (termasuk
kota Sikhem dan Samaria) di utara dan Yehuda (termasuk Yerusalem) di selatan.
Kerajaan utara
Secara singkat berikut adalah periode-periode dalam sejarah Kerajaan Utara (933-721
SM; sekitar 210 tahun)
Kerajaan selatan
Secara singkat berikut adalah periode-periode dalam sejarah Kerajaan Selatan (933-
606 SM; sekitar 330 tahun)
Kerajaan Yehuda
Kerajaan Yehuda (bahasa Ibrani: ַמלְכּות י ְהּודָ ה, Modern Malḫut Yəhuda Tiberias Malḵûṯ
Yəhûḏāh) hidup pada dua periode dalam sejarah Judiasme. Menurut Alkitab Ibrani, kerajaan
muncul di Yehuda setelah wafatnya Saul, saat suku Yehuda mengangkat Daud, yang berasal
dari Suku Yehuda, untuk memerintah wilayah tersebut. Setelah tujuh tahun Daud menjadi
raja Kerajaan Israel serikat. Selama masa-masa ini, Yerusalem menjadi ibu kota dari kerajaan
serikat. (2 Samuel 5:6-7) Namun, pada sekitar 930 SM, kerajaan serikat terpecah, dengan
sepuluh dari dua belas suku Israel menolak cucu Daud Rehabeam sebagai raja mereka.
Kerajaan Yehuda yang baru muncul sebagai salah satu pemerintahan, dan pemerintahan
lainnya yang dikenal dengan Kerajaan Israel, atau Israel. Kerajaan Yehuda ini sering disebut
sebagai Kerajaan Selatan, sedangkan Kerajaan Israel karena perpecahan tersebut disebut
Kerajaan Utara. Yehuda bertahan hingga 586 SM, saat kerajaan tersebut diserbu
oleh Kekaisaran Babilonia di bawah Nebuzaradan, kepala pasukan pengawal Nebukadnezar.
(2 Raja-raja 25:8-21) Dengan pengasingan penduduk dan penghancuran Kuil dan Yerusalem,
penghacuran kerajaan selesai sudah.
Dinasti Daud dimulai ketika suku Yehuda mengangkat Daud sebagai raja setelah wafatnya
Saul. Garis Daud berlanjut saat ia menjadi raja Kerajaan Israel serikat. Saat kerajaan serikat
terpecah, suku Yehuda dan Benyamin tetap mengikuti garis Daud, yang memerintah hingga
kerajaan dihancurkan pada tahun 586 SM. Walau begitu, garis Daud tetap dihormati oleh
para buangan di Babilonia, yang menghormati Rosh Galut sebagai raja dalam pembuangan.
Wilayah
Nabi-nabi Yehuda