Tingkat : II (Dua)
ISBN : 979-3292-42-3
LAPORAN BACAAN
Penerbit Momentum
o Pada tahun 605 SM (36:1) Yeremia mulai menjadikan berita lisan kedalam
bentuk tertulis (ps 1-20 atau 1-25).
o Ada dua edisi yang ditulis oleh Yeremia atas perintah Allah, edisi pertama
ditulis dalam gulungan yan yoyakim perintahkan untuk dikoyak dan dibakar.
Gulungan kedua (ps 1-25) mengembangkan ucapan-ucapan penghakiman
secara lebih ekstensif lagi sebagai penghukuman terhadap tindakan kurang
ajar Yoyakim yang menghancurkan koleksi pertama (36).
o Bagian utama kedua (ps. 26-52) juga merupakan anologi dari berbagai
analogi. Bagian ini berisikan kumpulan hasil materi yang ditulis dalam sudut
pandang orang ketiga, materi autobiografis, kitab penghiburan (ps. 30-33).
Dan ucapan-ucapan melawan bangsa-bangsa (ps. 45-51).
o Yeremia sebelum panggilannya, ia adalah seorang dari keturunan imam
yang ada dianatot ditanah benyamin. Kota Lewi yang terletak beberapa mil
diantara Yerusalem. Tuhan memanggil dia menjadi nabi-Nya dan pelayanan
nabi Yeremia meliputi tahun-tahun awal pemerintahan Raja Yosia (627 SM)
hingga setelah jatuhnya Yerusalem (586 SM).
o Penderitaan yang dialami sang nabi adalah cara untuk mengidentifikasikan
dirinya dengan penderitaan, aib, dan keterasingan yang dialami kaum saleh
ditempat pembuangan.
o Yeremia harus menyampaikan pesan dari Allah dengan begitu keras,
sehingga Yeremia dijauhi oleh keluarga nya. Dan Yeremia harus siap hidup
kesepian, menantikan penghakiman Allah yang adil, bahkan ketika penantian
itu melibatkan penderitaan dan penganiayaan.
o Yeremia lahir pada masa pemerintahan Raja Manasye (696-642 SM).
Manasye telah membuka pintu bagi kebijakan pemerintahan pro-Asyur dan
telah melembagakan segala macam kepercayaan dan praktik-praktik agama
Yehuda.
o Kematian raja Yosia (609 SM) membuat bangsa israel kembali kejalan yang
lama, yaitu vox populi dan pemutusan defenitif dari tuntutan-tuntutan
penyataan Allah. Sehingga nabi Yeremia menentang “langkah baru” politis
dan religius yang diambil oleh penerus-penerus Yosia.
o Yoahas menggantikan Yosia ayahnyan menjadi raja, namun ia melepaskan
reformasi ayahnya. Dan Firaun Nekho menuntut upeti besar dari Yehuda
(2Raja-raja 23:31-33), mengasingkan Yoahas dan mengangkat Yoyakim
menjadi raja.
o Masa pemerintahan Yoyakim (609-598 SM) mengukuhkan nubuatan tentang
semakin dekatnya pembuangan Yehuda kebabel. Pemerintahan Yoyakim
ditandai oleh keputusan membuang kuk Babel dengan menaruh
kepercayaan pada Realpolitik dan dengan membiarkan pengharapan populer
(vox populi) tetap hidup. Sang nabi merasa pemberitaan penghakiman yang
disampaikan ditolak oleh rakyat, dan mereka pada waktu itu percaya akan
hak-hak mereka sebagai umat pilihan Allah atau sebagai pewaris janji-janji-
Nya atau kovenan.
o Yoyakin memberontak (598 SM) melawan babel dan babel datang untuk
menaklukkan para pengacau, Yoyakim tewas entah secara alamiah atau
dibunuh. Putranya diangkat menjadi raja Yoyakhin pada tahun 597 SM.
Namun sejak tiga bulan naik tahta, Babel semakin kuat dan berencana
menjatuhkan Yerusalem, menjarah bait suci dan membuang Yoyakhin
bersama para pejabat tingginya kebabel dan semuanya merupakan
penggenapan perkataan Yeremia.
o Yeruselem, kota Allah, hancur luluh (586 SM) dilakukan oleh bangsa babel.
Bati suci, istana-istana, dan gedung-gedung dijarah dan dibakar. Dan Raja
Zedekia dibawa ketempat pembuangan, dan menyaksikan pembantaian
putra-putranya sebelum matanya dibutakan. Sebagian penduduk juga
dibuang, namun Yeremia diizinkan untuk tinggal bersama sisa umat Yehuda.
o Sang nabi merindukan zaman baru berisi pemulihan, pemurnian,
transformasi, dan perhentian tersebut. kepastiaan zaman baru terletak pada
ketertiban Allah yang monergistik ( dari monis [sendiri] dan ergon [karya])
dalam kehidupan umatNya dan penggenapan akan janji-janji-Nya. Ratapan
akan menjadi sukacita dan kesedihan akan diganti dengan tawa riang,
kekurangan akan menjadi kelimpahan, kutuk akan menjadi berkat dan
permusuhan akan menjadi damai sejahtera.
o Tidak satupun dari raja yang hidup sesuai dengan nama mereka. Yoyakim
dan Yoyakhin berarti:” Yahweh akan mendirikan kerajaan-Nya dalam
pemeritahan raja keturunan Daud,” dan zedekia itu berarti:” Yahweh adalah
kebenaran.” Ketiga raja tersebut kurang berminat mendirikan kerajaan
kebenaran Allah; masing-masing melanggengkan kebijakan Realpolitik dan
menentang berita Profetis Yeremia.
o Perbedaan pokok antara kovenan lama dan kovenan baru terletak pada
respon yang sungguh-sungguh dari komunitas baru itu. Komunitas lama
dicirikan oleh “kesalahan-kesalahan” dan “dosa-dosa,” sedangkan komunitas
baru akan diampuni secara total dari segala kesalahan dan dosa tersebut.
o Inti dari berita Yeremia adalah kebebasan Yahweh. Yahweh bebas dalam
murka, penghakiman, pembalasan, pembelaan, dan pemulihan. Namun
Yeremia memperingatkan kita agar tidak meremahkan Yahweh, atau
mencoba melembagakan Dia atau membatasi-Nya
.
Pengertian yang saya dapat dari pembacaan Berita Kitab Yehezkiel dan Daniel:
o Nabi Yehezkiel lahir sekitar tahun 623 SM, disaat terjadinya reformasi
dibawah pemerintahan Yosia, raja Yehuda (640-609 SM). Sebagai pemuda,
Yehezkiel melihat kemerosotan dan kejatuhan Asyur, meningkatkan
kekuasaan Babel, kontrol asing atas Yerusalem (Mesir, 609 SM).
o Yehezkiel lahir dari keluarga imam, yang pada saat itu berusia dua puluh lima
tahun (1:3). Yehezkiel menjadi juru bicara Allah dipembuangan diBabel, yang
mengumumkan berakhirnya bait suci yang lama dan dimulainya bait suci
yang mulia, sebagai simbol transformasi dunia.
o Pada tahun 593 SM, Yehezkiel menerima panggilan untuk melayani Yahweh
sebagai seorang nabi. Pada tahun ini ia berusia tiga puluh tahun, dan apabila
ia berada di Yerusalem, tentunya ia sudah bergabung dengan Ayahnya dibusi
yang melayani Tuhan dibait suci. Namun, ia malah berada di tempat
pengasingan dan merespons panggilan untuk melayani sebagai nabi penjaga.
o Yehezkiel melayani sebagai imam dimana ia harus menyampaikan Firman
Allah kepada israel dipembuangan.
o Yehezkiel juga sebagai penjaga-Nya atas israel, Ia harus memperingatkan
umat tentang apa yang akan Yahweh lakukan di Yerusalem, menjelaskan
tanggung jawab mereka yang menyebabkan Allah membuang mereka, serta
mengajak mereka untuk bertobat.
o Yehezkiel adalah hamba Tuhan yang menderita disepanjang sejarah sama
dengan halnya Yeremia didalam penderitaannya. Yehezkiel berada didalam
pembuangan, ia harus menjalani pengepungan, deportasi, dan pembuangan
terhadap Yehuda.
o Pemulihan yang dilakukan Allah adalah karya Allah yang menguduskan israel
suatu umat bagi diri-Nya dan setiap aspek pemulihan membuktikan kesetiaan
Allah dalam konteks ciptaanNya.
o Daniel diasingkan pada “tahun ketiga pemerintaham Yoyakim” bersama
kelompok warga terhormat dan orang-orang yang terampil. Allah memakai
Daniel sebagai juru bicara-Nya diistana asing, ia melayani dibawah
Nebukadnezar, Belsyazar, dan Darius dari Media pada tahun 600-536 SM.
o Daniel dan teman-temannya hidup ditengah orang-orang kafir, bahkan
menempuh pendidikan kafir dan mereka menolak makanan kafir yang sudah
dipersembahkan kepada para dewa-dewa babel.
o Alkitab ibrani, kitab Daniel diletakkan dalam bagian ketiga (tulisan-tulisan),
setelah ester dan sebelum Ezra atau Nehemia.
o Kitab Daniel terdiri dari dua bagian besar. Pasal 1-6 menyajikan Daniel
sebagai juru bicara Allah dibabel, ditulis sebagian besar gaya narasi memakai
bentuk sebutan orang ketiga, dan terkait dengan pengaman-pengalaman
Daniel dan sobat-sobatnya di istana asing.
o Kitab Daniel memberikan eskatologi yang terealisasi, yang memberikan
penglihatan kepada orang-orang kudus tentang bagaimana Tuhan
menjalankan rencana penebusannya-Nya dalam sejarah.
o Tuhan adalah Hakim yang agung yang duduk menghakimi kerajaan-kerajaan
dunia ini, dan tidak ada yang luput dari penghakiman Allah. Takhta Allah
adalah dari nyala api dan bergerak seperti kereta, dengan roda-roda berapi.
Dalam nama Yesus Kristus, saya membaca habis berita kitab Yesaya-Daniel
”Penginterpretasian kitab para nabi”.