Anda di halaman 1dari 10

ISRAEL DAN YEHUDA

Kerajaan Daud dan Salomo


Kira-kira tahun 1000 seb.kristus, Daud menahlukkan Yerusalem dan menjadikannya ibukota
kerajaan, yang mempersatukan suku-suku di Selatan dan Utara. Anaknya, Salomo
melengkapinya dengan suatu sistem organisasi pemerintahan.
Di sini telah ada tanah, raja dan Bait Allah di mana Allah menyatakan kehadiranNya pada
umatNya. Ini juga menjadi awal kesusasteraan. Orang-orang mulai menuliskan peristiwa-
peristiwa masa lalu: keluaran atau pembebasan dari Mesir, menjadi pengalaman dasar di mana
Allah didapati sebagai Pembebas, Juruselamat; cerita para bapa leluhur (Abraham, Ishak dan
Yakub) ditulis untuk memperlihatkan bagaimana perjanjian Allah pada Abraham sudah menjadi
suatu kenyataan dalam Daud.

Dua Kerajaan: Yehuda dan Israel


Sesudah kematian Salomo, tahun 933, kerajaan terpecah dua: di Selatan ialah Yehuda dengan
Yerusalem dengan ibukotanya; di utara, Israel dengan Samaria sebagai ibukotanya. Yehuda tetap
setia kepada keturunan Daud. Raja mempersatukan bangsanya dan mempersembahkan diri pada
Allah yang hidup diantara umatNya dalam Bait Allah. Tradisi-tradisi yang dimulai pada zaman
Daud dan Salomo berakhir dalam sejarah suci Yehuda. Nabi-nabi yang melayani: Yesaya dan
Mikha.
Israel memisahkan diri dari keturunan Daud: raja-raja tidak mempunyai kepentingan keagamaan
yang sama. Nabi-nabilah yang mempersatukan rakyat dan memelihara imannya, terancam oleh
hubungan dengan orang-orang dan agama Kanaan yang menyembah Baal. Tradisi-tradisi yang
dimulai sejak Daud dan Salomo berakhir dalam sejarah suci kerajaan utara. Nabi-nabi yang
melayani pada periode ini adalah Elia, Amos dan Hosea.
Kumpulan hukum disusun di utara. Ketika dibawa ke Yehuda, kumpulan hukum itu kemudian
menjadi kitab Ulangan.
Tahun 721Israel dihancurkan oleh Asyur.
Tahun 587 Yehuda diasingkan ke Babel.

Pembuangan di Babel
Bangsa Yehuda hidup di pengasingan selama setengah abad. Mereka kehilangan segalanya:
tanah, raja mereka; apakah mereka juga kehilangan iman kepaa Allah? Nabi-nabi, seperti
Yehezkiel dan seorang murid Yesaya membangkitkan harapan mereka: imam-imam kembali
melayani dengan tradisi mereka, menolong mereka menemukan arti penderitaan yang mereka
alami. Perkembangan ini berakhir dalam Sejarah Suci Keimaman.

Pemberontakan (1 Raja-raja 12:1-20).


Pajak yang berat dan kerja paksa yang ditetapkan oleh salomo sangat tidak disukai rakyatnya.
Ketidaksenangan ini kemudian memunck dalam beberapa usaha pemberontakan. Pemberontakan
yang pertama dilancarkan oleh Yerobeam pada masa ketika Salomo masih hidup ternyata Allah
didorong oleh Nabi Ahia. Akan tetapi pemberontakan ini tidak berhasil dan Yerobeam terpaksa
melarikan diri ke Mesir (1 Raja-raja 11:26-40). Setelah Salomo mangkat putranya Rehabeam
diterima sebagai raja menggantikan dia oleh penduduk Yerusalem dan suku-suku di Selatan.
Tetapi Rehabeam harus menuntut haknya untuk memerintah atas suku-suku Israel di utara.

KERAJAAN ISRAEL YANG BARU


Wilayah kerajaan Yehuda lebuh kecil jika dibandingkan dengan wilayah kerajaan Israel. Akan
tetapi kerajaan Yehuda mempunyai ibukota yang tertua, Bait Allah dan keluarga Daud sebagai
pemerintah turun-temurun. Dengan demikian Rehabean dan para penggantinya lebih mudah
mempertahankan kelangsungan hidup Kerajaan Yehuda. Tugas Yerobeam jauh lebih sulit. Ia
perlu memilih suatu ibukota yang pantas untuk kerajaannya yang baru itu. Pada permulaannya ia
menjadikan Sikhem sebagai pusat pemerintahannya (1 Raja 12:25a).
Sejarah Kerajaan Yehuda
Sampai Kejatuhan Tahun 587 SM

Sejarah berdirnya Kerajaan Yehuda

Kehancuran Israel raya adalah penyebab berdirinya kerajaan Yehuda. Salah satu
penyebab kehancuran Kerajaan Israel adalah karena ketidakpuasaan rakyat terhadap sistem yang
dilakukan oleh Raja. Ketidakpuasan rakyat atas sistem pajak sudah mulai sejak dari Raja Daud,
dan kemudian salomo yang membangun bait Allah dan rumah Istana sangat membutuhkan dana
yang banyak , dan juga bertambahnya rumah tangga Raja dan bertambahnya pejabat Negara,
sehingga beban yang semakin berat ditimpakan kepada rakyat membuat rakyat kurang puas
dengan kepemimpinan salomo.
Rehabeam dinobatkan menggatikan Salomo menjadi Raja Israel, Rehabeam kurang
memperhatiakn kelemahan kedudukannya dihadapan suku-suku di Israel utara maka ketika suku-
suku utara datang memohon keringanan pajak, Rehabeam menolak permintaan tersebut,
sehingga kepemimpin Rehabeam ditolak oleh koalisi orang-orang desa, tokoh-tokoh, orang-
orang saleh, dan beberepa tokoh politik yang tidak puas, akhirnnya mereka memisahkan diri dan
mendirikan kerajaan baru dan mengangkat Raja baru yakni Yerobeam.
Dengan diproklamirkannya Israel utara sebagai Kerajaan yang baru maka sekarang
tinggal 2 Suku yang tetap setia kepada Rehabeam yakni Suku Yehuda dan suku Benyamin. Dan
suku inilah yang disebut dengan kerajaan Yehuda

Sistem Keagamaan.

Sistem keagamaan di kerejaan Yehuda dapat kita lihat dari sejarah perkembangan bangsa
itu sendiri. Untuk melihat kehidupan keagamaan Yehuda, maka kita harus melihat keadaan
politik Yehuda itu sendiri Karena politik luar negri Yehuda sangat berhubungan erat dengan
kebijaksanaan keagamannya, kekuasaan Raja mempunyai peranan yang besar dalam kehidupan
keagamaan Yehuda. Artinya kehidupan keagamaan adalah tergantung kekuasaan Raja seperti
dapat digunakan untuk tujuan baik seperti pembaharuan, tetapi jika kebijaksanaan nasionalnya
menuntut harus seperti kekuasaan yang menguasai maka tak ada kekuasaan yang mampu
menolak kekuasaan raja seperti jaman Yoram, atalia ddl; kekuasaan raja dalam agama telah
menjerumuskan ibadah resmi menjadi hanya lahiriah dan formalitas saja, hal ini akan jelas kita
lihat bagaimana Yehuda dapat berobah kepercayaannya sesuai dengan pemerintahnya.

Sistem Pemerintahan.

Dalam kerajaan Yehuda, pemerintahan adalah berasal dari keturunan Raja Daud atau
pemerintahanya adalah sistem Dinasti, karena Raja adalah dari keturunan raja Daud, keculai
Atalia yang yang juga adalah Istri dari seorang keturunan Raja Daud. Dalam pemerintahan ini
pengaruh Imam sangat menentukan dalam pengangkatan Raja sehingga setiap keputusan tidak
memuaskan semua anggota keluarga yang mengakibatkan seringnya terjadi pembunuhan
diantara anggota keluarga Istana.

Sejarah Perkembangan Kerajaran dan Politik Yehuda


Untuk memahami perkembangan sejarah Yehuda dengan jelas, maka adalah sangat baik
kalau kita membagi menurut urutan penguasa atau kerajaan yang lebih dominan pada saat
berdirnya kerajaan israel, supaya kita dapat dengan jelas melihat latar belakang perkembangan
dan pengaruh politik luar negari terhadap perkembangan kerajaan Yehuda serta kehidupan
keagamaan sesuai dengan pengaruh keadaan kerajaan.

A. Awal kerajaan Yehuda (913-910SM)


Yang dimaksud dengan awal kerajaan Yehuda adalah awal berdirinya kerajaan Yehuda.
Kerajaan Yehuda adalah kerajaan yang dipimpin oleh Rehabeam sesudah Israel Utara
memisahkan diri dari kerajaan yang dipimpin oleh Rehabeam.
Pemisahan ini digambarkan sebuah malapeta bagi Israel, sebab kehancuran Israel telah
menjadikan mereka sebagai bangsa yang lemah yakni sebuah bangsa yang besar sekarang
menjadi bangsa yang kecil yang tidak punya kekuatan dan pemisahan ini juga sangat
mempengaruhi situasi Politik, ekonomi dan keagaamann Israel..
Dilihat dari segi politik, mereka bukan lagi sebagai bangsa yang berkuasa, melainkan
sebagai satu kerajaan kecil sehingga bangsa-bangsa yang dulunya tunduk kepada Israel sekarang
berbalik melawan Israel dan juga bangsa disekitar mereka telah menjadi tumbuh sebagai satu
kerajaan besar dibandingkan dengan Israel misalnya kerajaan Amon, Pilistin, Damaskus dan
Mesir.
Pemisahan ini juga mempengaruhi kehidupan Ekonomi Israel, Israel yang dulunya
sebagai kerajaan yang kaya sekarang mereka mengalami kehancuran ekonomi, hal ini
disebabkan;
 Pajak dari negara taklukannya sudah dihentikan karena mereka sudah memeberontak
 Perdagangan tidak lagi dimonopoli Israel
 Akibat peperangan dengan Israel utara maka perdangangan tidak berjalan lancar
 Pasar saham yang dibangun salom telah hancur.
Dengan kehancuran politik dan ekonomi maka kerajaan ini hanya ditopang oleh Warisan
peninggalan Salomo sehingga mereka menjadi bangsa yang lemah apalagi dengan peperangan
yang terus berlansung dengan Israel Utara.
Rehabeam masih mempunyai keinginan untuk mempersatukan Israel kembali sehingga
Ia menduduki daerah benyamin yang berbatasan dengan daerah Israel utara, namun karena
semakin melemahnya kekuatan bangsa ini maka Raja Sishak dari Mesir dengan mudah dapat
menaklukkan mereka.
Kehancuran Israel juga sangat mempengaruhi kehidupan keagamaan Israel, Raja
Rehabeam yang arogan dan sombong memperlihatkan kehidupan keagaamaan di Yehuda
dipengaruhi oleh Sinkritisme. Ada beberapa faktor dapat kita lihat yang mempengaruhi
kehidupan keagamaan Yehuda:
 Masih berdirinya kuil-kuil peninggalan para Istri Salomo
 Kegaamaan para bangsawan yang hidup dalam kemewahan Kuil-kuil sedangkan
kaum petani dan gembala masih mempertahankan kesederhanaan yang
diturunkan oleh tradisi nenek moyang.
 Istri Rehabeam yang berasal dari Amon.
 Dan pada masa Abiah, dia dipengaruhi oleh Istrinya yang berasal dari Amon, dan
juga Ibu suri Naama sehingga pada zaman ini penyembahan berhala berkembang
termasuk prostitusi dan homoseksual.
B. Terbukanya hubungan dengan Israel (911-841SM)
Dalam perkembangan kerajaan sesudah zaman Rehabeam dapat kita lihat pada periode ke
II ini, dalam periode ini ada beberepa peristiwa yang sangat menarik yakni:
 Yehuda masih mengadakan peperangan dengan Israel.
 Raja Asa meminta bantuan kepada raja Siria yakni Raja benhadad I untuk menghadapi
Israel utara,
 Pada masa ini Yehuda sempat mengalami masa kemakmuran yang walaupun hanya
sebentar karena situsasi yang sudah aman
 Pasa masa ini Asa membaharui sistem keagaamaan Yehuda dan membersihkan dari
segala bentuk Sinkritisme.

Pemerintahan Asa dilanjutkan oleh Anaknya Yosafat yang melakukan


o Membuka hubungan diplomatik dengan Israel utara hal ini dilakukan dengan tali
perkawinan Yotam dengan Atalia putra Ahab
o Melakukan Reformasi Hukum dengan mengangkat para tua-tua untuk melaksanakan
keadilan
o Dengan berhentinya peperangan Israel mengalammi kemakmuran.
Pada awalnya keagamaan dalam periode ini sangat menentang praktek yang
sinkritis tertutama pada masa Yosafat, namun hubungan diplomatik dengan Israel utara
membuahkan kepahitan dalam keagamaan yehuda karena mereka dipengaruhi Atalia dan
ibunya Izebel di kerajaan Yehuda sehingga penyembahan berhala kembali muncul di
Yehuda..

C. Atalia.
Secara khusus ini dibuat karena Atalia bukan berasal dari keturuinan Raja Daud,
melainkan dia adalah Anak Ahab dari Kerajaan Israel utara. Untuk mempertahan kedudukannya
sebagai Raja, Yehu dari utara membunuh Ahazia anaknya dan juga dia membunuh semua
keturunan Raja (2 Raja 11) tapi Imam besarYoyada masih dapat menyelamatkan Yoas. Dan
Kerajaan Assiria masih menguasai Daerah palestina termasuk Israel dan Yehuda, dan keagamaan
dalam kerajaan Yehuda sesuai dengan agama tirus yang dianut oleh Atalia dan ibunya Izebel.
Masa Kejayaan Yehuda
Sampai Kejatuhan Tahun 587

A. Masa Kejayaan Israel 837-735


Masa kejayaan ini adalah dimulai pada masa kepemimpinanan Raja Yoas, Amazia, Uzia
dan Yotam. Awal pemerintahan ini masih dibayangi oleh ancaman Siria yang masih mau
menguasai palestina terutama pada zaman Raja Hazael. Melihat kondisi yang membahayakan ini
maka Yoas mencuri inventaris bait Allah dan memberikannya kepada Siria sebagai suap untuk
mempertahankan kedudukannya dan menjaga keamanan Yehuda, sehingga tentara aAsur ditarik
dari Israel dan Transyordan. Dengan adanya keamanan seperti ini maka
 Kemanan ini memungkinkan Yehuda mengembangkan Kekuasaan hingga Ke Edom.
 Sesudah kekuasaan Siria semakin melemah karena tekakan Assur pada masa Uzia maka
Yehuda dapat menguasai pelabuhan Elat, mengalahkan Filistin, Arab.
 Yehuda mengalami kejayaan mengalami kemakmuran.
 Memungkinkin Yehuda membersihkan pengaruh baal di dalam kerajaannya.

Pada awal berdirinya kerajaan ini, pengaruh sinkristisme yang dianut oleh Atalia
disingkirkan terutama oleh oleh pengaruh Yoyada, namun setelah kematian Yoyada pengaruh
Israel Utara diijinkan masuk ke tanah Yehuda. Kepeimpinan Yoas makin melemah sehingga dia
dibunuh, dan digantikan oleh Amaziah. Semangat perangn Amaziah membuat dia menaklukkan
Edom dengan tentara bayaran. Israel utara tidak setuju dengan hal ini maka Yoahaz menyerang
Yehuda dan menghancurkan tembok Yerusalem, kemudian Yoahaz memasukkan Yerusalem
kedalam kerajaannya. Yoahaz tidak ingin menambah perselisihan diantara kedua kerajaan
kemudian Amazia ditinggal di Istana dan komplotan yang tidak simpati dengan Amazia
membunuhnya, dan menggantikannya dengan Uzia.
Uzia dalam pemerintahannya mengutamakan pembangunan Israel dan memperkuat
tentara, sehingga pada zaman uzia:
 Melakukan serangan sampai menguasai Edom
 Mengkonsolidasikan kedudukannya sepanjang rute perdagangan dengan operasi
menghadapi Arab.
 Membangun pelabuhan Elat dan membukanya sebagai jalur perdagangan.
 Menguasai daerah Negeb, daerah gurun Pasir, dan mengalahkan Gat,serta
memasuki daerah Filistin.
Pada masa ini kerajaan Yehuda bangkit dan mengalami kemakmuran dan kemudian dia
digantikan oleh Anaknya Yotam. Pada masa ini Yehuda Dan Israel Utara pada zaman Yerobeam
II hampir menyamai kerajaan salomo, Israel utara menguasai perbatasan Damaskus dan Hamath.
Kedua negara mengalami kemakmuran sehingga mereka berdamai, perdamaian ini adalah untuk
memperlancar perdangangan melalui Trans yordan, namun akibatnya:
 Terjadi diskriminasi sosial
 Banyaknya bangunan tinggi yang menyerupai bangunan Damaskus, artinya
pengaruh Damaskus memasuki Israel dan Yehuda.
 Populasi penduduk meningkat dengan cepat, yang memungkinkan terjadinya
percampuran agama.

B. Raja Ahaz 735-715


Pada awal pemerintahannya Pekah Raja Israel utara dan Rezin Raja Siria mengajak Ahaz
untuk berkoalisi anti Assur, namun Ahaz menolak sehingga Raja Siria dan Israel utara menyerbu
Yehuda, maka Ahaz minta bantuan Assur, akibatnya:
 Yehuda kehilangan Kemerdekaan.
 Yehuda menjadi bawahan Assur
 Terbukanya sinkritisme. Hal ini terhadi sebagai tanda loyalitas kepada Raja
Assur.
 Hancurnya keadaan ekonomi, karena mereka harus bayar pajak kepada Asssur.
Dengan semakin melemahnya Yehuda, keadaan dipergunakan Oleh Filisten dan Edom untuk
menyerangnya, maka Yehuda mengalami kesengsaraan dan penderitaan yang mengakibatkan:
 Krisis moral dan Sosial
 Kemurtadan besar-besaran
 Desintegrasi sosial.

C. Awal Kebangkitan Israel 715-687


Pada masa ini terjadi pergantian kekuasaan di Assur dari raja Sargon ke Raja Sanherib,
kesempatan ini dipergunakan oleh Hiskia untuk mendapatkan kemerdekaannya. Dia membangun
nasionalisme dan Yahwistis yakni:
 Dia menolak membayar pajak ke Assur
 Dia menolak Agama Assur di Yerusalem, sama artinya tidak mengakui kekuasaan
Assur.
Kemunduran Assur sudah nampak atas tekanan kekuatan yang baru muncul yakni
Koalisi persia dan palestina. Hizkia meminta bantuan ke Mesir dan menjadi peminpin
pemberontakan bersama Asdod. pada masa inilah Hiskia dapat melakukan:
 Reformasi agama,
 membuang segala bentuk penyembahan berhala
 membersihkan bait Allah dari semua penyembahan asing.
Assur masih tetap ingin menunjukkan kekutannya dan Sanherib mulai menyerang Tirus, dan
ketika Assur mulai menyerang Askhelon dan Askhon. Yerusalem ditaklukkan, sehingga
Hizkia harus meminta perdamaian dengan Assur dan konsekwensinya Yehuda harus
membayar pajak kepada Assur , dan Assur juga meminta anak perempuannya untuk dijadikan
Gundik raja dan dikirim ke Niniwe.
Tahun 701, Assur menghadapi masalah besar yakni timbulnya kerajaan Babel dan Mesir
dibawah pimpinan Tirhakah yang melakukan pemberontakan. Situasi ini kembali membuat
Yehuda mengalami ketenangan. Dan kesempatan inilah dipergunakan oleh Hizkia untuk
melawan Assur dan dibantu mesir. Sehingga Hizkia dapat kembali menguasai kembali daerah
yang dikuasai oleh Sanherib sebelumnya. Walaupun Assur pada masa ini dapat dikalahkan
tetapi hal itu bukan berarti bahwa pengaruh Assur telah hilang, karena pada masa Manase
yang menggantikan Hizkia, Dia tunduk ke Assur dan mengadakan perdamaian dengan Assur
sehingga di Yehuda terjadi:
 penyembahan dewa Assur kembali diijinkan
 Penyembahan dewa kesuburan dan prostitusi berkembang
 Ketuhanan dan sihir Assur digemari di Yehuda

D. Kebangkitan Bangsa Yehuda (687-609 SM)


Assur adalah merupakan salah satu kekuatan besar, tetapi harus diakui bahwa dia adalah
negara yangmempunyai banyak musuh, ketidaksenangan telah mulai menyebar di daerah
Palestina dan juga telah ada yang memberontak terhadap Assur, disamping itu ada tiga kekuatan
besar yang masih ingin menunjukkan kekuasan yakni, Mesir, Persia dan Babel yang sudah mulai
bangkit. Ketika Assur dikalahkan oleh babel, maka:
 Gelora keagamaan dan nasionalisme bangkit kembali. Usaha-usaha pembaharuan (2 Taw
34:3,8) menunjukkan bagaimana agama dan politik saling terkait, sebab setiap kebijakan
pada dirinya adalah penolakan akan agama Assur
 Yosia memanfatkan kesempatan ini merebut kembali kemerdekaannya
 tahun 621 secara nyata Yosia sudah merdeka dan praktis tidak lagi membayar pajak
kepada Assur dan Yosia mengambil alih pro pinsi-propinsi Assur, yaitu Samaria dan
Galilea timur (2 Taw 34)
Dengan keadaan seperti ini maka Yosia dapat melakukan Reformasi Iman apalagi sesudah
ditemukannya hukum Tuhan dalam bait Allah:
 Membersihkan Bait Allah dari segala pengaruh Assur
 Memusnahkan semua peranti dan sarana ibadah kafiryang ada di Betel
 Memusatkan dan mengembalikan ibadah hanya di Bait Allah Yerusalem.
 Membangun rumah Imam di Yerusalem, Yakni Imam-imam yang ada dipedesaan,
barangkali adalah Imam yang menentang kekafiran dan harus menyingkir
kepedesaan
Ketiga kekuasaan besar yang mengelilingi Yehuda masih tetap ingin menunjukkan
kekuasaan masing-masing, Ketika Assur dikalahkan Babel, Mesir membantu Assur. Untuk
menjaga stabilitas negara maka jalan satu-satunya bagi Yosia adalah ikut berperang, karena
Yehuda berada ditengah-tengah ketiga kerajaan ini. Ketika Mesir ingin menguasai Haran maka
Yosia menghadangya di Megido, dan mengalami kekalahan. Yosia digantikan oleh anaknya
Yoahaz, dan dalam pemerintahan Yoahaz Mesir menunjukkan kekuasaanya atas Yehuda dengan
menurunkan Yoahaz dan menggatikannya dengan Yoyakim

E. Kejatuhan Kerajaan Yehuda. (609-587)


Awal kehancuran Yehuda adalah ketika Mesir menaklukkan Yehuda, kekuaasan Mesir
memasuki kerajaan Yehuda yakni:
 Yoahas yang digantikan oleh Mesir dengan Elyakim
 Elyakim diganti namanya dengan Yoyakim menunjukkan bahwa Yehuda adalah bangsa
taklukan.
 Pada masa pemerintahan Yoyakim dikenal sebagai raja penindas dan tamak. Dia
melupakan reformasi yang dilakukan oleh Yosia, ia menyembah berhala dan
memberlakukan ibadah mesir karena di dibawah pengaruh Mesir.
Disamping itu Politik perebutan kekuasaan yang dilakukan oleh kerajaan-kerajaan besar
turut menghancurkan Yehuda dan Yehuda tidak mempunyai pendirianyang tetap:
 Pada masa ini dua kekuatan besar telah menggoncang kehidupan politik Yehuda, Babel
menguasai Palestina tahun 605, Yehuda lumpuh dan Yoyakim berpihak pada Babel,
 ketika Babel berperang melawan Mesir, Babel kembali untuk mereorganisasi
kekuatannya, kesempatan ini dipergunakan oleh Yehuda untuk memberontak kepada
Babel, dia berpihak kepada Mesir, bersama Moab dan Amon.
 Maka pada tahun 598, Yoyakin dihancurkan oleh Babel, pemimpin dan bangsawan
dibawa ke Babel. Dan Babel mengangkat Zedekia untuk menggantikannya sebagai Raja
Yehuda.
 Tahun 589 Psammethicus II naik tahta di Mesir, dia ingin menguasai Asia. Zedikia yang
tidak sabar dibawah Kuk Babel mengikuti raja Mesir. sehingga tahun 588 Yerusalem
diserbu dan dihancurkan dan pada tahun 587 Zedekia ditawan bersama sebagian besar
rakyatnya dan sebulan sesudah itu kota itu dibakar habis dan tembok-temboknya di
hancurkan dan Bait Suci juga turut dihancurkan oleh Babel.
Penutup
Sejarah Yehuda adalah dimulai dengan ketidaksesuai antar suku, suku Israel utara
tidak pernah puas atas kepemimpinan suku Yehuda, alasan perobahan sistem pajak yang
tidak dipenuhi membuat mereka memisahkan diri dari Yehuda. Pemisahan ini
mengakibatkan lemahnya Politik,ekonomi dan keagamaan Yehuda.
Pemerintahan Yehuda selalu dipimpin oleh Keturunan Raja Daud Kecuali Atalia
istri Ahazia. Walaupun sistem kerajaan ini selalu dipimpin oleh satu dinasti bukan berarti
bahwa raja-raja akan secara otomatis menduduki tahta sesuai dengan garis keturunan,
tetapi pengangkatan Raja sangat banyak dipengaruhi oleh Para Imam bait Allah dan juga
dipengaruhi oleh penguasa yang sedang menguasai Yehuda sehingga sering terjadi
ketidakpuasan diantara orang-orang Istana, hal ini dapat kita lihat dari terjadinya
pembunuhan terhadap Raja yang dilakukan oleh komplotan yang ada di Istana.
Sistem keagamaan juga tidak stabil, hal ini disebabkan Politik Israel sangat berpengaruh
dengan keagamaan. Kekuasaann Raja menentukan keagamaan Yehuda, sehingga keagamaaan
Yehuda dapat kita dari siapa yang menjadi pemimpinnya.

Anda mungkin juga menyukai