1
https://www.liputan6.com/global/read/2260668/pernikahan-sesama-jenis-dilegalkan-di-23-negara-ini (diakses
Pada Rabu, 7 Desember 2021)
2
https://international.sindonews.com/read/471992/41/gereja-methodist-izinkan-nikah-sesama-jenis-setelah-
voting-bersejarah-1625162876 (dikunjungi pada 7 Desember 2021)
2
kurang nya perhatian dalam lingkungan jemaat kristen terhadap masalah ini sehingga banyak
anak dan kalangan dewasa lainnya yang justru masuk kedalam pelaku tindakan persetubuhan
yang tidak wajar ( LGBT). Alasan penulis memilih teks ini karena penulis melihat belum ada
buku atau jurnal yang khusus membahas teks ini sebagai bahan kajian yang berkaitan dengan
larangan mengenai hubungan sesama jenis. Penulis juga melihat tidak hanya di kalangan
jemaat, adanya beberapa pendeta dan calon pendeta yang menjadi pendukung bahkan aktivis
yang menganggap bahwa GAY dan LESBIAN adalah anugerah dari Tuhan. Para aktivis
kaum LGBT di negara Eropa semakin giat memperjuangkan hak-hak mereka untuk dapat di
legalkan baik secara negara maupun secara agama. Tidak hanya secara umum, dari golongan
umat kristen bahkan ada yang menyuarakan kumpulan Pro-Gay-Theologi yaitu paham
theologi yang mendukung homoseksualitas. Tidak hanya dalam hal pandangan namun
termasuk juga kepada praktek homoseks yang merujuk kepada pernikahan sejenis.3
“Rianti Setiadi, memaparkan dalam bukunya yang berjudul Bukan Pilihanku,2015, berbagai
macam kisah mengenai perilaku seks sesama jenis, kisah yang terdapat dalam buku tersebut
merupakan pengalaman dari setiap pelaku seks sesama jenis. Mereka mengatakan dalam
kisah-kisah mereka bahwa itu bukanlah menjadi keinginan mereka menjadi seorang
homoseksualitas maupun lesbian namun lebih kepada hasrat dan lingkungan yang mengubah
mereka menjadi demikian. Berbagai argumen muncul untuk membela hak-hak para kaum
homo dan lesbi.4
Di Indonesia ada banyak denominasi gereja yang masih tetap berpegang teguh dengan
pendiriannya untuk tidak menerima pemberkatan perkawinan sesama jenis. Walau demikian
tindakan menjauhi kaum homo dan lesbi masih menuai kritikan dari berbagai pihak. Untuk
para pendukung kaum tersebut membandingkan pandangan mereka dengan gereja – gereja
barat yang sudah terbuka untuk menerima perkawinan sejenis. Mereka beranggapan bahwa
tindakan penolakan yang demikian merupakan tindakan mendiskriminasi hak mereka sebagai
manusia yang seharusnya memiliki hak dan perlindungan yang sama dengan orang lainnya.
Persekutuan gereja-gereja di indonesia (PGI) mengeluarkan surat pastoral mengenai LGBTQ
diruang lingkup gereja pada tahun 2016 yang mengatakan bahwa gereja tidak boleh menutup
diri terhadap kaum LGBTQ serta mengkaji ulang pemahaman serta pengetahuan tentang
LGBTQ bukan sebuah penyakit kelainan atau menyimpang namun sebagai varian baru
seksualitas manusia.5 Penulis melihat bahwa pandangan yang pro dan kontra di kalangan umat
kristen harus segera di selesaikan melalui perumusan ulang dan penetapan pandangan gereja
3
Julianto simanjuntak, BenyaminS.Sutomo, Menjadi sesama bagi LGBT:mencegah-memulihkan mendampingi
(Tangerang: yayasan Pelikan, 2020), hal. 12
4
Rianti Setiadi, Bukan Pilihanku, ( jakarta: BPK Gunung Mulia, 2015)
3
mengenai pernikahan sejenis. Penulis menilai ini merupakan isu yang sangat mendesak untuk
di teliti sehingga hasil dari penelitian ini dapat membantu menemukan apa yang seharusnya
dilakukan oleh gereja menyikapi isu tersebut. Ajaran kristen yang jelas terhadap jenis kelamin
bahwa manusia diciptakan laki-laki dan perempuan sehingga hubungan sejenis tetap akan
menjadi penolakan bagi gereja yang tetap dengan dogma dan pendiriannya terkain isu
tersebut.
Maka dengan latar belakang diatas
Hawa Nafsu Yang Memalukan:Persetubuhan Yang Tidak Wajar
(Tinjauan Historis Kritis terhadap Roma 1 : 24-27)
b. Tujuan Khusus
1. Mengetahui latar belakang dan konteks kehidupan jemaat roma sehingga paulus
menuliskan teks tersebut.
5
https://www.voaindonesia.com/a/perspektif-dan-sikap-gereja-terhadap-lgbtiq/5667866.html ( dikunjungi 6
Desember 2021)
4
2. Mengetahui maksud dari hawa nafsu yang memalukan dari teks roma 1 : 24027
3. Mengetahui Dasar Tujuan Allah membiarkan manusia mencemari dirinya sendiri
4. Mengetahui kontekstualisasi permasalahan kehidupan jemaat roma dengan kehidupan
jemaat kristen pada saat ini.
1.4 Manfaat Penulisan
Dari tulisan ini, penulis mengharapkan tulisan ini memberikan kontribusi bagi
pengembangan teologi.
1. Bagi Lembaga: Memberikan pemahaman mengenai hawa nafsu yang tidak wajar
dan persetubuhan yang tidak wajar.
2. Bagi Mahasiswa: Melalui tulisan ini diharapkan memberikan informasi dalam
bentuk referensi bacaan kepada pembaca mahasiswa khususnya bidang Biblika
Perjanjian Baru tentang konteks dan kajian Historis roma 1 : 24-27.
3. Bagi Gereja: Memberikan pemahaman bahwa Allah akan menggantikan kebenaran
yang sesungguhnya ketika manusia telah melupakan penciptanya.
1.5 Ruang Lingkup Penulisan
Ruang Lingkup dari tulisan Roma 1 : 24-27 ini dibatasi pada penelitian konteks dan
latar belakang penulisan surat Roma. Berfokus pada penafsiran teks Roma 1 : 24-27.
1.6 Metodologi Penelitian
Untuk melakukan penelitian dalam penulisan, metode yang penulis gunakan adalah
metode kualitatif sesuai dengan Buku Pedoman Penulisan Karya Ilmiah STT HKBP. Penulis
akan menggunakan penelitian literature dengan pendekatan Historis Kritis. Penelitian
literature yang digunakan oleh penulis adalah dengan mengumpulkan berbagai data dan
segala informasi dengan pembahasan dari teks Roma 1 : 24-27 Melalui pendekatan Historis
Kritis, penulis mencoba menyelidiki bagaimana kehidupan jemaat roma sebelum teks itu
muncul sehingga penulis dapat mengetahu latar belakang mengapa teks ini dimunculkan oleh
Paulus kepada jemaat di Roma. Melalui metode ini, teks direkonstruksi dengan tujuan untuk
menentukan makna yang ingin diungkapkan oleh pengarang dan editor (penyunting) teks.
Penekanan diberikan pada tradisi-tradisi, konteks, keadaan sosial dan kepercayaan masyarakat
pada masa teks.
Teks Roma 1 : 24-27 ini akan dikerjakan dengan pembahasan teks secara Historis Kritis
dengan langkah:
a. Terjemahan teks asli dari Novum Testamentum ke Bahasa Indonesia.
b. Penelitian Teks, Sastra, Bentuk Dan Tafsiran.
1.7 Hipotesis
5
Surat Paulus kepada Roma ini merupakan surat untuk memenuhi kebutuhan manusia
akan kebenaran yang sesungguhnya kepada orang-orang yang bukan yahudi.
tafsiran yang dengan berbagai pandangan dari para tokoh yang pernah menafsirkan surat
Roma ini menjadi bahan kajian.
BAB V REFLEKSI TEOLOGI
Pada bagian ini penulis akan memaparkan tentang refleksi teologis teks surat Roma 1 :
24-27 terhadap gereja dan masyarakat.
BAB VI KESIMPULAN
Bagian ini penulis akan menyimpulkan maksud dari seluruh kajian teks Roma 1 : 24-
27 sehingga pada bagian ini penulis akan memaparkan yang menjadi inti dan maksud dari
teks tersebut sehingga pembaca dapat mengerti apa yang menjadi kesimpulan dari kajian teks
tersebut.
Berikut merupakan kerangka penulisan yang akan digunakan dalam tulisan ini:
BAB I PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang Masalah
1.2.Rumusan Masalah
1.3.Batasan Masalah
1.4.Metodologi Penelitian
1.5.Tujuan Penulisan
1.6.Manfaat Penulisan
1.7.Hipotesis
1.8.Sistematika Penulisan
1.9.Jadwal Penulisan
BAB II KERANGKA TEORI
2.1. Etimologi dan Terminologi
2.1.1. Hawa nafsu
2.1.2. persetubuhan
2.1.3. Kemesuman
2.2. Studi Surat Roma
2.3. Konteks Historis
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Metode Hermeneutik Historis Kritis
3.1.1. Alasan memilih Metode Hermeneutik Historis Kritis
3.1.2. Manfaat Penelitian Hermeneutik Historis Kritis
3.2 kritik sastra
3.3 Kritik Bentuk
7
BAB IV PEMBAHASAN
4.1. Kritik Teks dan Terjemahan
4.2. Posisi Teks dalam surat Roma
4.3. Kritik Historis
4.3.1. Keadaan Politik
4.3.2. Keadaan Ekonomi
4.4. Tafsiran
4.5. Skopus
4.6. Teologi
BAB V REFLEKSI TEOLOGI
BAB VI KESIMPULAN
1.9 jadwal Penulisan
1. Pengumpulan draf seminar proposal : Minggu ke 4 November 2021
2. Perbaikan draf seminar proposal : Minggu ke 1-2 Desember 2021
3. Proposal Seminar : Januari 2022
4 Perbaikan Proposal : Januari 2022
5. Menulis Bab I : Minggu ke 2 Februari 2022
6. Penulisan Bab II : Februari 2022
7. Penulisan Bab III : Minggu ke-2 Maret 2022
8. Menulis Bab IV : Minggu ke-2 April 2022
9. Menulis Bab V : Akhir April 2022
10. Persetujuan : Awal Mei 2022
11. Tes Komprehensif : Akhir Mei 2022
Bibliografi
1. 2008. Ensiklopedi Alkitab Masa Kini Jilid II. Jakarta: Yayasan Komunikasi Bina
Kasih
2. Asnath Niwa Natar. Gereja Dan Persoalan-Persoalan Sekitar LGBT, Yogyakarta:
Yayasan Taman Pustaka Kristen Indonesia.2020
3. BOB UTLEY, Surat Paulus kepada: Jemaat di Roma. Marshall, Texas: Bible
Lessons International, 2010
4. Colin Spencer, Sejarah Homoseksualitas .Yogyakarta: Kreasi Wacana.2011
5. Donald Guthrie. Pengantar Perjanjian Baru Vol. Surabaya: Momentum. 2009
6. Duyvermann M. E.. Pembimbing Ke dalam Perjanjian Baru. Jakarta : BPK Gunung
Mulia,1999
8