3201 )
M. Kuliah : Seminar Pengajaran
Dosen : Pdt. Efran M. Sianipar. M.Th
Pdt. Saut H. Sirait, M.Th
BAB I
PENDAHULUAN
Gereja dan negara tidak dapat berjalan bersama, jika kita beranggapan bahwa gereja
berada dibawah penguasaan negara, maka negara memiliki kekuasaan untuk mengatur gereja
dan sebaliknya jika negara berada dibawah penguasaan gereja maka gereja dapat kehilangan
jati diri dan serupa dengan dunia1. Gereja dipimpin oleh Kristus sebagai kepala gereja dan
negara dipimpin oleh presiden,raja, perdana menteri, yang di mana mereka adalah manusia
ciptaan Allah. Namun jika kita beranggapan bahwa gereja dan negara adalah hamba Allah
sebagai alat untuk mensejahterakan umatNya di bumi, melalui tugas - tugas pelayanan dan
kebijakan yang dilakukan maka gereja dan negara dapat berjalan bersamaan.
Salah satu tujuan/ cita-cita negara Indonesia yang terdapat dalam pembukaan UUD
1945, yaitu untuk memajukan kesejahteraan umum. Apakah gereja, dalam hal ini dapat
berjalan bersamaan untuk mewujudkan kesejahteraan umum bagi jemaatnya yang merupakan
warga negara Indonesia? Apakah peran gereja dalam hal ini HKBP dalam mewujudkan cita-
cita bangsa Indonesia yaitu memajukan kesejahteraan umum? Gereja dan negara dipakai oleh
Allah untuk melalukan dan menjadikannya sebagai hamba-hambaNya untuk mewujudkan
pemerintah Allah, karena Allahlah yang berkuasa atas seluruh ciptaanNya yang ada di bumi
dan segala isinya, dan kuasa tersebut diberikan kepada Yesus Kristus ( Mat 28:19 ). Negara
adalah hamba Allah ( Roma 13 ) dengan gereja keduanya harus membangun relasi yang
setara dan sepadan dalam melaksanakan tugas - tugasnya, jika negara tidak lagi melakukan
tugas - tugasnya maka tugas gereja untuk memperdengarkan suara kenabian kepada negara 2.
Orang Kristen memiliki dwikewarganegaraan yang tidak saling bertentangan namun saling
1
Ebenhaizer I. Nuban Timo, Meng-hari-ini-kan Injil di Bumi Pancasila, (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2018), 389
2
Ebenhaizer I. Nuban Timo, Meng-hari-ini-kan Injil di Bumi Pancasila, (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2018), 380-
381
melengkapi, yaitu warga kerajaan Allah dan warga negara Indonesia3. Sebagai gereja di mana
orang Kristen berkumpul untuk memuji dan memuliakan Allah, gereja memiliki tanggung
jawab bagi Indonesia, terkhusus dalam tujuan atau cita-cita bangsa Indonesia yang termuat
dalam pembukaan UUD 1945. Dalam mewujudkan tujuan atau cita-cita bangsa, negara
melalui pemerintah tidak dapat melakukannya dengan sendiri, gereja juga harus ikut
mengambil bagian. Gereja memiliki tugas untuk melayani jemaat melalui tri tugas panggilan
gereja yaitu Marturia, Diakonia dan Koinonia, dalam tugas panggilan gereja tersebut, gereja
juga dapat ikut membantu mewujudkan cita-cita bangsa melalui pelayanan-pelayanan yang
dilakukan gereja.
Oleh karena itu, HKBP sebagai gereja harus ikut mengambil peran dalam
mewujudkan cita-cita bangsa Indonesia, terkhusus yang menjadi pokok pembahasan
mengarah kepada cita-cita bangsa Indonesia untuk memajukan kesejahteraan umum. HKBP
dengan ajaran, pengakuan iman yang dimilikinya yang tertuang dalam pengakuan iman
HKBP 1951&1996 dan apa saja yang sudah dilakukan oleh HKBP tingkat pusat ( hatopan )
untuk mendukung perwujudan cita-cita bangsa Indonesia melalui pengajaran dan pelayanan-
pelayanan yang dilakukan.
BAB II
ISI
1. Kajian Biblis
Yeremia 29:7 Merupakan surat pengembalaan yang dikirimkan oleh nabi Yeremia di
Yerusalem kepada orang-orang Israel yang dibuang ke Babel kira-kira 700 mil jauhnya, surat
penggembalaan yang dikirimkan oleh Nabi Yeremia tidak berbeda dengan surat-surat Paulus
kepada gereja-gereja Perjanjian Baru. Dalam surat ini Yeremia berusaha untuk mencegah
pemberontakan yang dilakukan oleh orang-orang Israel pada saat itu, karena ada gejolak di
antara negara-negara bawahan tentang pemberontakan melawan Babel. Dalam suratnya
Yeremia tidak hanya meminta mereka dengan sabar untuk menanggung hukuman yang
dijatuhkan pada mereka, tetapi juga untuk menjadi bawahan yang setia dari penaklukan
mereka, melarang mereka untuk menjadi penghasut, tetapi dia juga meminta mereka untuk
taat dari hati, sehingga Tuhan menjadi saksi dari ketundukan dan ketaatan mereka4.
3
Andreas A. Yewangoe, TIDAK ADA NEGARA AGAMA satu nusa, satu bangsa, (Jakarta: BPK Gunung Mulia,
2009), 98
4
Martens E. A, Jeremiah Believers Church Bible Commentary , (Scottdale, Pennsylvania : Herald Press, 1986 ),
176
Dalam Alkitab terjemahan LAI, menggunakan kata Kesejahteraan, Alkitab KJV
menggunakan kata Peace ( kedamaian ), sedangkan dalam bahasa aslinya yaitu bahasa Ibrani
menggunakan kata ׁשלֹום
ָ Salom yang yaitu kedamaian atau kesejahteraan. ׁשלֹום
ָ Salom
adalah kepuasan, kecukupan, atau istilah yang menunjukkan situasi di mana seseorang
memiliki kecukupan serta apa pun yang cukup atau memuaskan5. Usahakanlah kesejahteraan
kota dapat dipahami sebagai usaha-usaha yang dilakukan oleh orang Israel di pembuangan
Babel untuk mencapai kesejahteraan mereka. Tetapi Yeremia tidak puas dengan upaya itu
saja, mereka harus berdoa kepada Tuhan, agar segala sesuatunya menjadi makmur dan
bahagia dalam masa pembuangan mereka, bahkan sampai akhir pembuangan mereka,
alasannya adalah agar orang Israel yang dibuang dapat mengetahui bahwa mereka tidak akan
memperoleh apa-apa dengan kejahatan mereka, agar mereka tidak menjadi gelisah atau
berani mencoba sesuatu yang bertentangan dengan Allah, karena ini berarti melawan Tuhan
6
. Melalui suratnya Nabi Yeremia mengingingkan agar orang-orang Israel yang
terbuang tidak melalukan pemberontakan dan tetap sabar, tunduk dalam pembuangan ke
Babel dan raja yang berkuasa, tetap mengusahakan kecukupan atau kesejahteraan dan tetap
berdoa kepada Tuhan untuk kota yang mereka tempati meskipun mereka dalam pembuangan,
agar melalui kesetiaan mereka kepada Allah, maka Janji Allah kepada mereka tetap ada
selama-lamanya.
2. Isi Pengakuan Iman HKBP ( Konfesi ) 1996
Pengakuan iman HKBP adalah sebuah kesatuan dari tiga pengakuan iman yang
digunakan oleh gereja-gereja awal yaitu pengakuan iman Apostolicum, Niceanum, dan
Athanasianum. Pengakuan iman HKBP merupakan dasar dan penuntun gereja HKBP dalam
memberitakan Firman Allah, melawan atau menolak ajaran yang bertentangan dengan
Firman Allah dan sebagai jati diri HKBP dalam persaudaraan sebagai gereja yang oikumenis.
Kemunculan pengakuan iman HKBP pada tahun 1951 disebabkan beragamnya bahaya
kerohanian yang mengancam gereja seperti agama lain, ajaran keduniawian, suara-suara
pemecah belah dan lainnya. Dalam perkembangan zaman, pengakuan iman HKBP 1951 perlu
mendapat perluasan makna dalam bentuk yang lebih jelas agar bentuknya dapat disesuaikan
dengan zaman dan beberapa jawaban yang tidak ada dalam pengakuan iman HKBP 1951,
penambahan pasal dalam pengakuan iman HKBP 1996 adalah, pasal 3 tentang manusia, pasal
5
G. Johannes Botterweek, Theological Dictionary of the Old Testament Vol. 15, ( Grand Rapids: Wm. B.
Eerdmans Publishing Company, 2006 ), 18
6
John Calvin, Commentary on Jeremiah And Lamentations Vol 3, ( Grand Rapids: Christian Classics Ethereal
Library, 2012 ), 208-209
4 tentang masyarakat dan pasal 5 tentang kebudayaan dan lingkungan hidup. Dibawah ini
adalah Pengakuan iman HKBP 1996 yang menjadi penghayatan, kesaksian, pegangan gereja
HKBP dalam melaksanakan tugasnya dalam pemberitaan firman Allah 7, terkhusus dalam
memajukan kesejahteraan umum sebagai salah satu wujud cita-cita bangsa Indonesia yang
termuat dalam pembukaan UUD 1945.
10
Huria Kristen Batak Protestan, pengakua iman …, ( Pearaja Tarutung: Kantor Pusat HKBP, 2013 ), 141
11
Huria Kristen Batak Protestan, pengakua iman …, ( Pearaja Tarutung: Kantor Pusat HKBP, 2013 ), 142
Kita mempercayai dan menyaksikan: Pemerintah yang berwibawa datang dari
Allah untuk mewujudkan keadilan, melindungi, memelihara, melawan kejahatan
dan menyediakan yang perlu bagi warga negara dan kehidupan umat. Yesus
Kristuslah dasar dari Gereja yang hidup di dunia ini, dan kita juga menyaksikan
bahwa Allahlah yang memberikan keselamatan di dalam Yesus Kristus. Kita
mengingat bahwa kita harus lebih taat kepada Allah dari pada kepada manusia
(Roma 13: 1; Kor 3: 11, K. Rasul 5: 29; 1 Petr 2 : 13 -17; Wahyu 13). Dengan
ajaran ini: Kita menekankan, Allahlah yang memberikan kemerdekaan itu
kepada bangsa Indonesia yang berazaskan Pancasila dalam hidup bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara. Kita menekankan, Yesus Kristus, Panglima Gereja,
sebagai jalan kita untuk meminta. Kita menekankan cita-cita dan tanggungjawab
warga masyarakat dalam memperjuangkan keadilan, kasih, damai dan
kesejahteraan melalui Pembangunan Nasional sebagai pengamalan Pancasila. Kita
menekankan bahwa kita turut serta menegakkan dan memelihara kebenaran,
demikian juga turut menikmati hasil pembangunan nasional. Gereja terpanggil
mendoakan pemerintah dan aparatnya (1 Tim 2: 1 - 2; Roma 13: 1 - 7)12.
4. Alanisa Teologis
Kesejahteraan berasal dari kata sejahtera, dalam kamus besar bahasa Indonesia
( KBBI ) kata sejahtera adalah aman sentosa dan makmur, selamat ( terlepas dari segala
macam gangguan ). Sedangkan kata kesejahteraan adalah hal atau keadaan sejahtera;
keamanan, keselamatan, ketenteraman;- jiwa kesehatan jiwa; - sosial keadaan sejahtera
masyarakat16. Dalam hal ini kesejahteraan menyangkut keadaan yang aman, makmur, selamat
dalam berbagai hal seperti keamanan, ketentraman dan lainnya.
Dalam pengakuan iman HKBP 1996 pasal 4 tentang Masyarakat, HKBP menolak
adanya perbedaan antara laki-laki dan perempuan dalam berbagai aspek kehidupan. Kesatuan
dan kesetaraan dalam kehidupan tentunya menjadi awal terciptanya kesejahteraan bersama.
Tidak ada yang menjadi penguasa akan yang lain, hal ini menjadikan bahwa manusia tidak
ada yang lebih tinggi dari manusia yang lainnya, tidak ada sifat menguasi akan yang lain, dan
tentunya melalui pengakuan iman HKBP yang menegaskan kesatuan itu, maka HKBP
mendukung kesejahteraan itu sendiri dalam kehidupan jemaatnya.
Dalam pengakuan iman HKBP 1996 pasal 5 tentang Kebudayaan dan Lingkungan
Hidup, Allah memberikan kehidupan bagi manusia melalui semua yang diciptakanNya.
Tempat manusia bekerja adalah daratan, laut dan langit/ruang angkasa. Allah memberikan
kuasa kepada manusia untuk memelihara dunia ini dengan tanggungjawab penuh.
Kesejahteraan adalah keadaan berkecukupan dan tidak kekurangan. Allah sudah
menyediakan segala kebutuhan manusia, dan juga memberikan manusia kuasa untuk
memeliharan dunia, HKBP memperlihatkan suatu hubungan antara manusia dan alam yang
penuh tanggungjawab, ketersediaan yang diberikan Allah sudah mengarahkan manusia untuk
hidup sejahtera dengan mengolah alam dengan penuh tanggungjawab. Manusia yang
diciptakan oleh Allah adalah manusia yang hidup untuk berkarya karena hakekat manusia
14
Backy Krisnayuda, Pancasila & Undang-Undang: Relasi dan Transformasi Keduanya dalam Sistem
Ketatanegaraan Indonesia, (Jakarta: Kencana, 2017 ), 2
15
Richard Daulay, KEKRISTENAN DAN POLITIK Percikan Pergumulan Rangkap Seorang Pendeta, ( Jakarta :
Waskita Publishing, 2013 ), 15
16
https://kbbi.web.id/sejahtera diakses pada tanggal 22 September 2021, pukul 15:25 WIB
adalah berkarya dan mempersembahkannya untuk kemuliaan Tuhan17Melalui pengakuan
iman HKBP 1996, HKBP percaya bahwa seluruh kebutuhan manusia sudah diberikan oleh
Allah, manusia diberikan kuasa untuk mengolahnya untuk kebutuhannya sehari-hari dengan
penuh tanggungjawab, dengan terpenuhinya kebutuhan manusia, maka kesejahteraan itu
sudah dimiliki oleh manusia itu sendiri.
Dalam pengakuan iman HKBP 1996 pasal 10 tentang Tata Gereja, HKBP
mempercayai dan menyaksikan tata gereja bertujuan untuk mengatur kehidupan berjemaat.
Adanya aturan dalam gereja dapat mengarahkan kehidupan jemaat lebih baik, jemaat tidak
lagi perlu merasakan kekhawatiran jika ada jemaat yang melakukan kesalahan. Gereja
memberikan aturan, pengembalaan untuk memberikan rasa aman terhadap kehidupan
bergereja jemaat. HKBP juga memiliki Aturan dan Peraturan, hukum siasat gereja ( RPP )
yang bertujuan untuk mengarahkan kehidupan jemaat dan memberikan rasa aman kepada
kehidupan bergereja. Dengan adanya Aturan dan Peraturan, Hukum Siasat Gereja ( RPP ),
HKBP sudah melakukan tindakan untuk memberikan rasa aman kepada jemaatnya sehingga
jemaat dapat memperoleh kesejahteraan itu.
Pasal 12 tentang Perbuatan dan Iman HKBP menekankan agar manusia rajin bekerja
dan hasil pekerjaannya menjadi korban syurkur kepada Allah, menjauhi tindakan korupsi,
judi, pencurian, dll adalah tindakan yang melanggar hukum, tindakan tersebut juga dapat
membuat manusia tidak sejahtera. Dengan Aturan dan Peraturan juga hukum siasat gerejea
( RPP ) gereja memberikan hukuman dan pengembalan kepada jemaat yang melakukan
tindakan tersebut. Dengan begitu, HKBP melalui ajaran atau pengakuan imannya yang
menentang pekerjaan yang tidak sesuai dengan Firman.
BAB III
17
Robert P. Borong dan Janses H. Sinamo, PERSPEKTIF DAN PERAN UMAT KRISTIANI MEWUJUDKAN
INDONESIA BARU:visi, strategi dan program aksi menyukseskan reformasi, ( Jakarta: UPI Sekolah Tinggi Teologi
Jakarta, 2004 ), 17
PENUTUP
Melalui pengakuan iman HKBP 1996, HKBP ikut berperan dalam memajukan
kesejahteraan umum. Hal ini dapat kita lihat melalui penerapan pengakuan iman HKBP 1996
seperti, Pasal 4 tentang masyarakat dimana HKBP menekankan kesetaraan manusia yang
juga mencakup kepada kaum ODGJ yang dimana HKBP melalui Departemen Diakonia mulai
memperhatikan kepada pelayanan ODGJ18, HKBP melalui HKBP AIDS Ministry juga
melakukan pelayanan kepada orang yang terjangkit HIV/AIDS19. Dalam memajukan
kesejahteraan jemaatnya sesuai dengan pengakuan iman HKBP tentang kebudayaan dan
lingkungan hidup, HKBP mulai memperhatikan pengelolaan perkampungan pemuda 20,
seperti penanaman kentang yang dilakukan oleh Sekretaris Jendral HKBP21, memulai
pengelolaan berbasis daur ulang22, dan juga HKBP memberikan pernyataan sikap terhadap
gerakan tutup TPL dimana HKBP pro-kelestarian alam dan lingkungan hidup 23. HKBP
memberikan fasilitas kepada jemaat untuk mempermudah pekerjaannya seperti pemberitan
alat bantu pertanian dan lainnya24, HKBP juga ikut memfasilitasi pemuda dalam melakukan
usaha25. Hal ini sejalan dengan pengakuan iman HKBP pasal 12 tentang perbuatan baik, agar
pekerjaan jemaat HKBP adalah untuk kemuliaan Tuhan. Dalam pasal 13, HKBP mendukung
pemerintahan yang baik. Salah satu bukti nyata HKBP ikut berperan dalam memajukan
kesejahteraan adalah dengan mendukung program pemerintah dalam kegiatan vaksinasi dan
melakukan vaksinasi kepada 5000 orang.26, Melalui kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh
HKBP sebagai tugas pelayanannya di tengah dunia, HKBP sebagai gereja berperan dalam
mewujudkan kesejahteraan bagi umatnya sejalan dengan cita-cita bangsa Indonesia pada
pembukaan UUD 1945.
18
https://hkbp.or.id/article/pelayanan-departemen-diakonia-kepada-odgj-diawali-dengan-doa diakses pada
tanggal 23 September 2021, pukul 19.12 WIB
19
https://hkbp.or.id/article/hkbp-aids-ministry-peduli-kemanusiaan diakses pada tanggal 23 September 2021,
pukul 19.16
20
https://hkbp.or.id/article/ephorus-tinjau-pembaharuan-perkampungan-pemuda-jetun-silangit diakses pada
tanggal 23 September 2021, pukul 19.20 WIB
21
https://hkbp.or.id/article/berikanlah-sinar-matahari-dan-hujan-pada-waktunya diakses pada tanggal 23
September 2021, pukul 19.17 WIB
22
https://hkbp.or.id/article/soft-launching-produk-ekonomi-kreatif-berbasis-daur-ulang-di-perkampuangan-
pemuda-jetun-silangit diakses pada tanggal 23 September 2021, pukul 19.20 WIB
23
https://hkbp.or.id/article/disebutkan-pada-gerakan-masyarakat-tutup-tpl-hkbp-pro-kelestarian-alam-dan-
lingkungan-hidup diakses pada tanggal 23 September 2021, pukul 19.25 WIB
24
https://hkbp.or.id/article/penerimaan-bantuan-mesin-pakan-ternak diakses pada tanggal 23 September
2021, pukul 19.30 WIB
25
https://hkbp.or.id/article/launching-kantin-pemuda-berkarya-diakonia diakses pada tanggal 23 September
2021, pukul 19. 36 WIB
26
https://hkbp.or.id/article/hkbp-wujudkan-dukungan-program-vaksinasi-pemerintah dan
https://hkbp.or.id/article/search/5000diakses pada tanggal 23 September 2021, pukul 19. 40
DAFTAR PUSTAKA
Borong, Robert P. dan Janses H. Sinamo, PERSPEKTIF DAN PERAN UMAT KRISTIANI
MEWUJUDKAN INDONESIA BARU:visi, strategi dan program aksi menyukseskan
reformasi, ( Jakarta: UPI Sekolah Tinggi Teologi Jakarta, 2004 )
Calvin, John , Commentary on Jeremiah And Lamentations Vol 3, (Grand Rapids : Christian
Classics Ethereal Library, 2012 )
Huria Kristen Batak Protestan, Pengakuan Iman HKBP Konfesie 1951 & 1996,
( Pematangsiantar: Percetakan HKBP, 2013 )
Nasution, Mirza dan Eka N.A.M Sihombing, Ilmu Negara, (Medan: Enam Media, 2019 )
Yewangoe, Andreas A., TIDAK ADA NEGARA AGAMA satu nusa, satu bangsa, ( Jakarta :
BPK Gunung Mulia, 2009)
Botterweek, G. Johannes, Theological Dictionary of the Old Testament Vol. 15, ( Grand
Rapids: Wm. B. Eerdmans Publishing Company, 2006 )