Anda di halaman 1dari 18

Nama : Andri Ockinaldo Pakpahan

Nim : 17.3265
M.K : Hermeneutik PB II
Dosen : Pdt. Dr. Raulina Siagian

UAS
TAFSIRAN METODE S.R.I
Lukas 17 : 20-37

KEDATANGAN KERAJAAN ALLAH

TEKSTUR DALAM ( INNER TEXTURE )

Pendahuluan

Hal yang dipertanyakan oleh orang-orang Farisi tentang kapan kerajaan Allah akan
datang - Ini bukan pertanyaan yang buruk, meskipun dalam hal ini berasal dari sekelompok
orang-orang yang umumnya buruk! Orang - orang Yahudi pada umumnya mencari Kerajaan
Tuhan. Mereka tahu itu berasal dari Perjanjian Lama dan dari para rabi yang telah mengajar.
Dan seperti yang dikatakan MacArthur, mereka semua "premillennialis!" Dan mengapa
mereka bertanya kepada Yesus tentang waktu Kerajaan Allah? Salah satu alasannya tentu
saja karena Dia telah berulang kali membuat referensi ke Kerajaan Allah (Kerajaan Surga).1

Bagaimana Kerajaan Allah terkait dengan kehadiran Anak Manusia dalam pengajaran
Yesus? Pertanyaannya penting dalam menentukan sifat Kerajaan. Apakah Yesus
mengajarkan bahwa kehadiran anak manusia harus mendahului kedatangan Kerajaan? Secara
signifikan pertanyaan itu dijawab secara afirmatif oleh dua kelompok yang berdiri di kutub
yang berlawanan secara teologis. Salah satu dari kelompok-kelompok ini terdiri dari
Dispensasionalis yang berpendapat bahwa Kerajaan yang Yesus ajarkan adalah Kerajaan
yang akan didirikannya di bumi setelah Kedatangan Kedua-Nya. Kelompok lain terdiri dari
para teolog dari apa yang disebut sekolah "liberal" yang berpendapat bahwa Yesus, di bawah
pengaruh pengaruh apokaliptik, percaya bahwa Kerajaan Allah akan tiba-tiba masuk selama

1
Edward A. McDowell, The Kingdom of God and the Day of the Son of Man.
http://web.b.ebscohost.com/ehost/detail/detail?vid=3&sid=5f8f7411-1f2c-46a2-bccd-40411421631e%40pdc-
v-sessmgr06&bdata=JnNpdGU9ZWhvc3QtbGl2ZQ%3d%3d#AN=ATLAiGU0171113000332&db=a6h
( Atlas Serial: Diunduh pada 09 Mei 2020, Pukul 11.20 WIB ), 54
1
masa hidupnya sendiri, atau pada saat kematiannya, segera mengikuti kedatangan Anak
Manusia. Al-Schweitzer adalah pendukung utama pandangan ini. Dalam bukunya Quest of
the Historical Jesus (Edisi Bahasa Inggris Kedua, hal. 357) ia mengatakan:2

“Sejauh seberapa besar ini (pengaruh‘ pertimbangan dogmatis, eskatologis )


adalah kasus sehubungan dengan misi Dua Belas terlihat jelas dari ‘tuduhan’
yang diberikan Yesus kepada mereka. Dia memberi tahu mereka dengan kata-
kata yang jelas (Mat. 10:23), bahwa Dia tidak berharap untuk melihat mereka
kembali di zaman sekarang. kehadiran Anak Manusia, yang secara logis dan
sementara identik dengan fajar Kerajaan, akan terjadi sebelum mereka
menyelesaikan perjalanan tergesa-gesa melalui kota-kota Israel untuk
mengumumkannya."3

A. Repetitif ( pola pengulangan )


Repetitif atau pola pengulangan dalam nats ini diawali dari pertanyaan oleh orang-
orang farisi tentang kerajaan Allah kemudian dilanjut dengan penjelasan Yesus dengan
mengumpamakan diriNya dengan sebutan “Anak Manusia”. Orang –orang farisi bertanya
kapan akan tiba waktu kedatangan kerajaan Allah tersebut, oleh karena itu Yesus
menjelaskan bahwa “anak manusia” sebagai pertanda kedatangan kerajaan tersebut.

Tabel pengulangan4

Nats Kerajaan Allah Anak Manusia


Luk 17 : 20 2
Luk 17 : 21 1
Luk 17 : 22 1
Luk 17 : 23
Luk 17 : 24 1
Luk 17 : 25
Luk 17 : 26 1
Luk 17 : 27
Luk 17 : 28
Luk 17 : 29
Luk 17 : 30 1
Luk 17 : 31
Luk 17 : 32
2
Edward A. McDowell, The Kingdom of God and the Day of the Son of Man.
http://web.b.ebscohost.com/ehost/detail/detail?vid=3&sid=5f8f7411-1f2c-46a2-bccd-40411421631e%40pdc-
v-sessmgr06&bdata=JnNpdGU9ZWhvc3QtbGl2ZQ%3d%3d#AN=ATLAiGU0171113000332&db=a6h ( Atlas
Serial: Diunduh pada 09 Mei 2020, Pukul 11.20 WIB ), 54
3
ibid
4
Hasil dari tabel diatas diperoleh oleh analisa dan penghitungan manual menggunakan sumber Alkitab
terjemahan LAI, menurut petunjuk dari buku BAHASA ROH oleh : Pdt. Dr. Rospita siahaan
2
Luk 17 : 33
Luk 17 : 34
Luk 17 : 35
Luk 17 : 36
Luk 17 : 37
TOTAL 3 4

TERLIHAT dari tabel pengulangan diatas bahwa pembahasan dalam nast ini berawal
dari pertanyaan orang-orang farisi mengenai “ kerajaan Allah” yang kemudian direspon oleh
Yesus dengan memberikan penjelasan dalam ayat 22 bahwa kedatangan hari-hari dari “anak
Manusia” yang tidak lain adalah diriNya sendiri akan berat masanya dimana ketika orang-
orang ingin melihatnya maka orang-orang itu tidak akan melihatnya. Pada ayat 25 sebelum
hari kedatanganNya itu tiba Ia harus menderita terlebih dahulu yang dipararelkan seperti
kejadian zaman Nuh. Kedatangan kerajaan Allah sama seperti kedatangan Anak Manusia
seperti kilat yang memancar dari ujung langit yang satu ke ujung langit yang lainnya.
Penjelasan Anak manusia diakhiri di ayat 30 yang menegaskan bahwa demikianlah keadaan
saat anak manusia menyatakan diriNya.5

B. Tekstur dan pola progresif


Tekstur progresif terdapat dalam sebuah teks jika sebuah kata atau frase mempunyai
hubungan yang erat dengan kata atau frase yang sebelumnya. Misal; saya…kamu, jika…
maka, baik…buruk. Selain itu tekstur progresif juga bisa terbentuk jika terdapat rangkaian-
rangkaian kata seperti pengharapan dan kebenaran,, Allah dan orang-orang percaya. Tekstur
progresif kadang hadir dalam keseluruhan teks namun bisa juga dalam unit-unit kecil.

Dalam teks lukas 17 :20-37 terdapat tekstur progresif dalam unit kecil seperti pada
tabel berikut:6

Nats Kerajaan Allah Anak Manusia Berkata Kamu Mereka


Luk 17 : 20 2
Luk 17 : 21 1 1
Luk 17 : 22 1 1 2
Luk 17 : 23 1 2
Luk 17 : 24 1
Luk 17 : 25
Luk 17 : 26 1
Luk 17 : 27 3
Luk 17 : 28 3

5
Hasil dari tabel diatas diperoleh oleh analisa dan penghitungan manual, menurut petunjuk dari buku BAHASA
ROH oleh : Pdt. Dr. Rospita siahaan
6
Hasil dari tabel diatas diperoleh oleh analisa dan penghitungan manual, menurut petunjuk dari buku BAHASA
ROH oleh : Pdt. Dr. Rospita siahaan
3
Luk 17 : 29 1
Luk 17 : 30 1
Luk 17 : 31
Luk 17 : 32
Luk 17 : 33
Luk 17 : 34 1
Luk 17 : 35
Luk 17 : 36
Luk 17 : 37 2
TOTAL 3 4 3 5 9
Dari tabel diatas dapat kita lihat bahwa pembahasan dimulai dari tentang “Kerajaan Allah”
kemudian bergerak kepada “anak manusia” sebagai penjelasan oleh Yesus mengenai hal yang
akan terjadi sebelum kerajaan Allah itu tiba, menekankan kata “kamu” sebagai gambaran
penjelasan itu langsung dikatakan Yesus kepada pendengar. Namun, puncak dari pengajaran
Yesus yang terikat dengan hal-hal yang sebelumnya ialah kata “ mereka” dimana di ayat
27,28,29 dan 37 Yesus mengutip kisah dari PL seperti kisah Nuh dah lot yang keluar dari
sodom. Yesus mengambil kisah dari PL tersebut sebagai referensi untuk memberi tahukan
kepada para murid dan pendengar bahwa Allah akan memberi Keselamatan kepada setiap
yang mampu bertahan hingga akhir.

C. Pola Pembukaan – Pertengahan – Penutup

AYAT TOPIK

Pembukaan 17 : 20-21 Kerajaan Allah

pertengahan 17 : 22-36 Anak Manusia

Penutup 17 : 37 Pemberitahuan dimana itu akan terjadi

a. Pembukaan (OPEN )

Kerajaan Allah

 Makna Kerajaan Allah Menurutu Injil Lukas (Presentis)

Beberapa prikop dalam Injil Lukas (Luk. 4:43; 8:1; 9:11) menunjukkan bahwa pokok
mengenai Kerajaan Allah terlihat dalam pemberitaan Yesus. Istilah Basileia tou
Theou (Kerajaan Allah) terutama dipakai dalam Injil ini untuk menunjuk kepada
campur tangan Allah dalam sejarah manusia untuk mendirikan kerajaanNya. Jadi
ungkapan Kerajaan Allah dalam Injil Lukas lebih menekankan aksi atau tindakan
Allah dari pada pemberitaan tentang Kerajaan Allah itu sendiri. Dalam perkataan lain,
4
tekanan yang sangat kuat tentang Kerajaan Allah itu terletak pada diri Yesus sebagai
wakil Allah yang melaluiNya pemerintahan Allah itu terwujudkan.7

Terhadap pemberitaan Kerajaan Allah oleh Yesus, C.H. Dodd berpendapat bahwa
Kerajaan Allah adalah suatu eskatologi yang secara penuh telah terwujud pada masa
kini.8 Menurut Conzelmann berpendapat bahwa waktu pemenuhan itu merupakan
suatu periode yang berlangsung sebelum kedatangan Kerajaan Allah, suatu periode
penuh pengharapan tetapi belum waktunya Kerajaan Allah itu. Sedangkan menurut
Marshall bahwa kerajaan itu telah datang selama pelayanan Yesus, namun
pemenuhannya masih di depan. Karena itu, Yesus sendiri berbicara baik masa kini
maupun masa depan kerajaan itu.9

Dalam Injil Lukas ada beberapa teks yang berbicara tentang kehadiran Kerajaan Allah
pada masa kini, sementara ada teks-teks lain berbicara tentang pemenuhannya yang
masih diharapkan di masa depan.

Lukas 11:20 “Tetapi jika Aku mengusir setan dengan kuasa Allah, maka
sesungguhnya Kerajaan Allah sudah datang kepadamu” (bnd. Mat.12:28). Dalam teks
itu Matius memakai ungkapan “kuasa Roh Allah”, sedangkan Lukas memakai
ungkapan “jari Allah”. Yesus, menurut Lukas, meminjam istilah itu dari Kel.8:19;
Ul.9:10; bnd. Mzm. 8:4. Ungkapan “tangan Allah” atau “jari Allah” dalam pasal-pasal
itu menggambarkan kuasa Allah yang telah Allah wujudkan dengan membawa bangsa
Israel keluar dari Mesir ke Kanaan. Maka Yesus, menurut Lukas, mengutip ungkapan
itu untuk menegaskan bahwa kuasa Allah itu kini sedang berlaku juga dalam
pelayananNya. Berlakunya kuasa Allah itu nyata pada tindakan pembebasan manusia
dari kungkungan kuasa setan kepada suatu kehidupan yang berpengharapan.

Lukas 17:21b, “Sebab sesungguhnya Kerajaan Allah ada di antara kamu”. Teks ini
merupakan jawaban Yesus terhadap pertanyaan orang-orang Farisi apabila kerajaan
Allah itu telah datang. Lalu Yesus menjawab katanya: "Kerajaan Allah datang tanpa
tanda-tanda lahiriah, juga orang tidak dapat mengatakan: Lihat, ia ada di sini atau ia
ada di sana! Sebab sesungguhnya Kerajaan Allah ada di antara kamu”. Kerajaan Allah
entos humon estin (ada diantara kamu), ada beberapa pendapat mengenai ini. Pertama,
ada yang berpendapat bahwa maksud Yesus adalah kerajaan Allah yang ada dihatimu.
Pendapat lain oleh Richard Hiers, bahwa maksud Yesus dengan ungkapan itu adalah

7
I. Howard Marshall, Luke-Historian & Theologian, (Great Britain: Paternoster Press,1997), 129
8
C.H. Dodd, The Parable of The Kingdom, (London: SCM Press, 1961), 38
9
I. Howard Marshall, Luke-Historian & Theologian, (Great Britain: Paternoster Press,1997), 129
5
menunjuk ke masa depan, ketika kerajaan itu datang dengan kuasanya.10 Menurut
Colin H. Roberts, bahwa maksud Yesus dengan ungkapan itu adalah Kerajaan Allah
ada didalam jangkauanmu. Selain itu menurut Kummel, bahwa maksud Yesus adalah
Kerajaan Allah hadir di dalam diri Yesus. Maka kehadiran Yesus diantara orang
Yahudi adalah kehadiran Kerajaan Allah diantara mereka.11 Bila dilihat dari sudut
pandang Lukas, didalam diri Yesus kuasa Kerajaan Allah itu sedang bekerja. Oleh
sebab itu melalui pelayanan Yesus orang mengalami aktivitas kuasa Kerajaan Allah
itu. Sungguh pun demikian, pemenuhan itu masih ada di depan.

Dalam Lukas 17:20-21 juga, pernyataan ini merupakan jawaban Yesus atas
pertanyaan mengenai Kerajaan itu, kerena itu harus dipandang sebagai petunjuk
khusus tentang sifat kekinian Kerajaan, yang diperhadapkan dengan penekanan yang
lazim atas Kerajaan pada masa depan. Pernyataan ini juga mengungkapkan sifat
Kerajaan yang non-politis. Apa yang Yesus katakana berarti, Kerajaan bukanlah
sesuatu yang dapat kelihatan atau ditunjuk (“Orang tidak dapat mengatakan: Lihat, ia
ada di sini atau ia ada disana”).12

Lukas 16:16, “Hukum Taurat dan kitab para nabi berlaku sampai kepada zaman
Yohanes; dan sejak waktu itu Kerajaan Allah diberitakan dan setiap orang
menggagahinya berebut memasukinya.” Yang hendak ditekankan disini adalah bahwa
dengan rumusan teks itu Lukas menempatkan Yohanes Pembaptis pada barisan para
nabi di masa lampau. Masa lampau itu diikuti oleh masa kini yakni masa dimana
Kerajaan Allah diberitakan. Pandangan ini sesuai dengan pembagian sejarah
keselamatan menurut Lukas. Ia membagi sejarah itu atas tiga masa yaitu masa lampau
(zaman hukum Taurat dan nabi-nabi), masa kini (masa Yesus sebagai pusat sejarah)
dan masa depan. Dengan demikian melalui teks ini Yesus, menurut Injil Lukas,
hendak menyatakan bahwa masa kini adalah masa pemberitaan Kerajaan itu, sehingga
orang berebut memasukinya. Kesimpulan ini secara tidak langsung menyatakan
bahwa Kerajaan Allah itu sedang hadir pada masa kini.13

 Makna Kerajaan Allah Menurutu Injil Lukas (Futuris)

Mengenai Kerajaan Allah yang akan datang Lukas mempertahankan untuk


memelihara pengharapan Jemaat. Menurut Lukas, Yesus akan datang dalam
KerajaanNya, namun kedatanganNya itu tidak diketahui orang maka jemaat
10
Richard H. Hiers, The Kingdom of God in the Synoptic Tradition, (Florida: The Storter Printing Co, 1970), 22
11
W.G. Kummel, Promise and Fulfilment,( London: SCM Press LTD, 1956), 55
12
Donald Guthrie, Teologi Perjanjian Baru 2 (Keselamatan dan Hidup Baru), (Jakarta: BPK-GM, 1992), 27
13
I. Howard Marshall, Luke-Historian & Theologian, (Great Britain: Paternoster Press,1997), 130-131
6
dinasehati agar dengan sabar berjaga-jaga dan tetap bertahan menantikan Dia (Luk.
21:19). Dalam Mat.3:2, gagasan tentang Kerajaan Allah muncul dalam pemberitaan
Yohanes Pembaptis. “Bertobatlah, sebab Kerajaan Surga sudah dekat!”. Sedangkan
teks Lukas berbunyi: “…bertobatlah dan berilah dirimu dibaptis dan Allah akan
mengampuni dosamu…” (Luk.3:3). Dari teks ini Lukas menghindari kata Kerajaan
Surga. Lukas hendak menekankan pertobatan sebagai tindakan perubahan sikap dalam
menyambut baptisan.

Dalam Lukas 10:9, Yesus mengutus tujuh puluh murid, tidak hanya menyembuhkan
orang sakit tetapi juga memberitakan bahwa “Kerajaan Allah sudah dekat padamu”
(eph humas he Basileia tou Theou). Ungkapan yang sama, Yesus ulangi sekali lagi
pada ayat 11. Menurut Nolland dan Danker, Lukas menyisipkan itu untuk
menegaskan adanya suatu realitas masa depan eskatologis yang sekarang telah
membelah masuk ke dalam dunia dalam kedatangan Yesus. Melalui kehadiranNya,
Kerajaan Allah hadir diantara umat manusia namun pemenuhannya masih dinantikan
dimasa depan.

Kerajaan Allah ini masih akan datang dalam arti bahwa pemerintahan Allah ini belum
sepenuhnya menjadi kenyataan di dunia ini. Maka murid Yesus harus berperilaku
“seperti” mereka sudah menjadi anggota Kerajaan Allah. Ketaatan mutlak dalam
keadaan manusia.14 Unsur-unsur utama kedatangan Kerajaan Allah sudah dimulai
dalam kehidupan Yesus dan kematianNya, yang dibenarkan oleh kebangkitanNya.15

Hidup, kematian dan kebangkitan Yesus Kristus memulai penggenapan zaman


Mesias, dan dalam Lukas Kerajaan Allah tetap merupakan pokok pengharapan (Luk.
20:35). Jadi peristiwa kedatangan itu akan digenapi secara tuntas pada saat Ia datang
kelak dalam kemuliaan.16

Penegasan mengenai kedatangan itu digambarkan dalam perumpamaan tentang


hamba yang menantikan kedatangan kembali tuannya. Karena kedatangan kembali
laksana pencuri maka hamba itu dinasehati agar berjaga-jaga (Luk.12:38-40, 42-46).
Demikianlah kedatangan Kerajaan Allah melalui Anak Manusia itu. KedatanganNya
tidak diketahui oleh seorangpun maka jemaat dinasehati agar berjaga-jaga dan
memiliki hati yang bijak untuk menilai tanda-tanda zaman ini (Luk.12:54-59).

14
W.R.F. Browning, Kamus Alkitab,( Jakarta: BPK-GM, 2010), 195
15
Ibid, 306
16
J. Douglas, Ensiklopedi Alkitab Masa Kini A-L,( Jakarta: YKBK-OMF, 2007), 286
7
Penegasan tentang kedatangan kembali itu disampaikan lagi dalam Luk. 21:31-32,
“jika kamu melihat hal-hal itu terjadi, ketahuilah, bahwa Kerajaan Allah sudah dekat”.
Aku bekata kepadamu: Sesungguhnya angkatan ini tidak akan berlalu, sebelum
semuanya terjadi”. Perkataan: “hal-hal ini terjadi” merupakan kesimpulan dari
perumpamaan tentang pohon ara (ay.29,30) itu dan sekaligus menunjuk kepada tanda-
tanda yang disebut dalam ayat 11,25 yakni: gempa bumi, penyakit sampar, kelaparan
dan tanda-tanda yang dahsyat di langit, tanda-tanda pada matahari, bulan dan bintang-
bintang, bangsa-bangsa takut dan bingung menghadapi deru gelombang laut. Yesus,
menurut Lukas, memakai metode pendekatan terhadap perumpamaan pohon ara ini
dan mengatakan, apabila kamu melihat tanda-tanda ini terjadi maka ketahuilah bahwa
Kerajaan Allah sudah dekat. Sedekat datangnya musim panas apabila kamu melihat
pohon-pohon itu sudah bertunas (ay.30).17

b. Pertengahan ( MIDDLE )

Anak manusia

Anak Manusia (atau Putera Manusia; bahasa Inggris: Son of Man) adalah sebuah
istilah dalam kekristenan yang merujuk pada keturunan Adam (manusia pertama).
Teologi ini menyoroti kedudukan seseorang yang memiliki otoritas untuk
menyampaikan suatu pesan dari Allah pada manusia. 18 Alkitab menyebutkan Anak
Manusia dalam kerangka yang berbeda-beda dan bermakna luas seperti menunjuk
pada kemanusiaan Yesus, walaupun bukan suatu penyangkalan terhadap ketuhanan-
Nya. Anak Manusia menjadi bentuk penjelmaan Kristus sebagaimana Yesus dengan
tegas menyatakan diri-Nya sebagai Tuhan dalam berbagai kesempatan dan sebagai
manusia. Hakikat Anak Manusia adalah keilahian dan manusiawi yang menyatu
dalam satu pribadi.19

Dalam Ensiklopedi Alkitab Masa Kini diuraikan bahwa Anak Manusia dalam
Perjanjian Baru tampak dari ucapan Yesus sebagai Anak Manusia untuk menerangkan
watak dan misi-Nya. Perkataan Yesus yang didasarkan pada wahyu Daniel dalam
Daniel 7:13.20 Sementara dalam Perjanjian Lama, istilah Anak Manusia mengacu pada
keberadaan seseorang manusia yang berbeda dari Yesus, seperti sapaan Allah kepada
Yehezkiel yang disebutkan sembilan puluh kali. W.R.F Browning menjelaskan, istilah
Anak Manusia mengacu pada sebutan umat Israel yang dipertentangkan dengan
17
Joseph A. Fitzmyer,The Gospel According to Luke,( New York:Doubleday&Co),1353
18
Dianne Bergant, Robert J. Karris. Tafsir Alkitab Perjanjian Lama. (Yogyakarta: Kanisius. 2002.) 592
19
W.R.F Browning. Kamus Alkitab. (Jakarta: BPK Gunung Mulia. 2007). 217, 22
20
Ensiklopedia Alkitab Masa Kini Jilid II. Jakarta: Yayasan Komunikasi Bina Kasih/OMF. 2002. 586
8
binatang supranatural dalam simbol budaya dari bangsa-bangsa sekitar. Seperti
perumpamaan Henokh bahwa Anak Manusia adalah makhluk surgawi atau tokoh
supranatural yang memerintah atas suatu kerajaan yang universal di mana terdapat
pelaksana keselamatan dan penghakiman.

c. Penutup ( CLOSSING )

Burung nazar
Pekerjaan membedakan, memisahkan dan mencerai-beraikan ini akan dikerjakan di
segala tempat, sejauh luas kerajaan Allah (ay. 37). Di mana, Tuhan? Mereka
menanyakan waktunya, dan Dia tidak bersedia memuaskan rasa penasaran mereka
dengan jawaban apa pun mengenai hal itu. Lalu mereka pun mencobai-Nya lagi
dengan pertanyaan lain: "Di mana, Tuhan? Ke mana orang-orang yang selamat itu
akan dibawa? Di mana orang-orang yang ditinggalkan itu akan binasa?" Jawaban
yang diberikan-Nya adalah sebuah pepatah, dan dapat dijelaskan untuk menjawab
pertanyaan itu dari dua sisi: Di mana ada mayat, di situ berkerumun burung nasar.

(1) Di mana pun orang-orang jahat berada, yaitu mereka yang ditentukan untuk
binasa, penghakiman Allah akan menemukan mereka, seperti juga burung-burung
akan selalu mencium bau bangkai dan memangsanya. Bangsa Yahudi telah
menjadikan diri mereka sebagai bangkai mati yang berbau, menjijikkan di
hadapan kekudusan Allah dan menentang keadilan-Nya, sehingga di mana pun
angkatan yang tidak percaya itu berada, penghakiman Allah akan tertuju kepada
mereka, seperti burung nasar yang mengincar mangsanya: Tangan-Mu akan
menjangkau semua musuh-Mu (Mzm. 21:9), meskipun sarang mereka
ditempatkan di antara bintang-bintang (Ob. 1:4). Para tentara Romawi akan
memburu orang-orang Yahudi di segala tempat persembunyian mereka, dan tidak
seorang pun akan berhasil meloloskan diri.
(2) Di mana pun orang-orang saleh berada, yaitu mereka yang ditentukan untuk
selamat, mereka akan didapati sedang menikmati Kristus dengan sukacita.
Sebagaimana pembubaran jemaat Yahudi akan meluas ke seluruh wilayah,
demikian pula dengan pendirian jemaat Kristen. Di mana pun Kristus berada,
orang-orang percaya akan mengerumuninya, seperti burung nasar yang
mengerumuni mangsanya, tanpa harus dituntun atau diarahkan, melainkan hanya
dengan dorongan naluri yang baru. Kini Kristus berada di mana Injil-Nya,
ketetapan-Nya, dan jemaat-Nya berada: Sebab di mana dua atau tiga orang

9
berkumpul dalam nama-Nya, di situ Dia ada di tengah-tengah mereka, dan di sana
jugalah orang-orang lain akan dikumpulkan kepada-Nya. Kerajaan Mesias tidak
akan memiliki satu tempat sebagai ibukotanya, sebagaimana Yerusalem menjadi
pusat bagi jemaat Yahudi, tempat semua orang Yahudi berkumpul. Tetapi, di
mana ada mayat, di mana saja Injil diberitakan dan segala ketetapan dijalankan, di
sanalah jiwa-jiwa yang saleh berkumpul. Di sanalah mereka akan menemukan
Kristus dan menikmati-Nya di dalam iman. Di mana pun Kristus menorehkan
nama-Nya, di situ pula Dia akan menemui umat-Nya dan memberkati mereka
(Yoh. 4:21, dst.; 1Tim. 2:8). Banyak penafsir yang cakap mengartikannya sebagai
berkumpulnya orang-orang kudus dengan Kristus dalam kerajaan-Nya yang
mulia: "Jangan tanyakan di mana mayat itu berada, dan bagaimana mereka akan
menemukannya, sebab mereka akan mendapat petunjuk yang jelas. Kepada Dia,
yang merupakan sumber kehidupan mereka dan Kepala yang menggiatkan
mereka, serta pusat dari kesatuan mereka, kepada Dia-lah seluruh umat-Nya akan
datang berkumpul."21

D. Tekstur Argumentatif

Nats Penidakan Kesimpulan Kondisional Alasan Pertentangan Perbandingan Total


17 : 20 1 1
17 : 21 1 1

17 : 22 1 1

17 : 23 1 1

17 : 24 1 1

17 : 25 1 1

17 : 26 1 1

17 : 27 1 1

17 : 28 1 1

17 : 29 1 1 2

17 : 30 1 1

John F. Walvoord and Roy B. Zuck, The Bible Knowledge Commentary NEW TESTAMENT (United States of
21

America First Edition 1983) ,249


10
17 : 31 1 1

17 : 32 1 1

17 : 33 1 1

17 : 34 1 1

17 : 35 1 1

17 : 36 1 1

17 : 37 1 1

Total 2 3 4 2 6 2 19

Dari tabel argumentatif diatas, dapat dilihat bahwa puncak nya ada di bagian
pertentangan yang menggunakan 6 penalaran logis. Ini membuktikan untuk menjelaskan arti
kerajaan Allah bagi para orang-orang farisi dan para murid, Yesus banyak menggunakan
penalaran logis. Dari ayat 20 hingga ayat 37 Lukas menuliskan ada sekitar 19 penalaran logis
yang saya temukan melalui penghitungan dan penelitian mandiri serta manual. Untuk
menjawab pertanyaan orang-orang farisi, Yesus menggunakan perbandingan yang
dipararelkan dengan kisah nabi Nuh dan kisah lot dengan keluarganya di kota sodom. Yesus
juga menggambarkan kondisi dimana ketika hari itu akan tiba maka ada 4 pengkondisian
yang terjadi yaitu di ayat 23,27,28,31. Kemudian dilanjutkan dengan 2 alasan pada ayat 29
dan 32. Penjelasan Yesus tersebut memuat 3 kesimpulan yaitu pada ayat 22,30, dan 37.22

2. INTERTEKSTUR ( TEKSTUR LUAR)

Kerajaan allah dalam PL dan PB

1. PL

Dalam bahasa Ibrani Kerajaan melek ‫ ֶמלְֶך‬dan Yunani Basileia βασιλεία. Kedua kata ini
belum diketahui kejelasannya. Melek terdapat dalam semua bahasa semit dimana ada kemungkinan
berhubungan dengan akar kata Arab yang artinya ”memiliki”, atau kata Asyur dan Aram yang artinya
“menasihati”, sedangkan basileia kemungkinan diambil dari bahasa Egea kuno. Jabatan raja umum
diketahui di Asia Barat sejak dahulu kala. Polanya, pemimpin yang memerintah daerah
pemukiman sering berpusat di kota (Kej.14:1-2; bnd Kej.20:1). Kekuasaannya diwarisi
(Kej.36:31) dan berasal dari raja-ilahi atau dewa negeri atau sering disebut nenek moyang.
Hasil dari tabel diatas diperoleh oleh analisa dan penghitungan manual, menurut petunjuk dari buku BAHASA
22

ROH oleh : Pdt. Dr. Rospita siahaan


11
Di Israel suku Nomad kuno diperintah oleh kepala suku. Pada zaman Keluaran dari Mesir
Musa memerintah kemudian Yosua dalam sistem teokrasi (pemerintahan oleh Allah), dimana
orang memimpin tidak berdasarkan keturunan tetapi karena dipanggil Allah dan diakui rakyat
meskipun tidak selalu tanpa proses (Kel.6:29 bnd Bil.16:1). Perlu dicatat bahwa nabi tidak
ditunjuk oleh raja, lain halnya dengan imam (1Raj.1:34). Nabi dan imam sama-sama berperan
dalam pelantikan raja, tetapi kadang-kadang peranan nabi lebih besar khususnya pada masa
peralihan dinasti kerajaan Utara (1Raj.19:16). Ada juga panglima (2Sam.19:13), panitera
(2Sam.8:17), pencatat sejarah raja-raja dan banyak pelayan lain (1Raj. 4:5). Pencatat sejarah
mungkin bertugas mencatat peristiwa kenegaraan (2Raj.21:25) atau mungkin istilah lain
jabatan perdana menteri atau pejabat tinggi kerajaan yang memberikan nasihat dan menjadi
juru bicara istana bentara raja. Bentuk harapan mengenai Kerajaan bagi bangsa Israel tidak
perlu kita melihat kepada nabi-nabi. Sejak pengalaman-pengalaman mereka yang paling awal
dengan Allah, mereka telah belajar mempercayai-Nya untuk membawa mereka ketanah yang
dijanjikan kepada Abraham (Kej.12:1-3). Jadi bangsa Israel pengharapan selalu mempunyai
aspek yang sangat nyata yaitu bahwa pada suatu saat Allah akan memberikan kepada mereka
Tanah Perjanjian itu. Mengenai hari Tuhan, Amos memperingatkan bahwa hari itu
merupakan hari penghukuman dan bukan damai, hari kegelapan dan bukan terang (Amos
5:20; bnd Yesaya 7:17). Mereka berkata hari itu datang dan Allah akan menolong kita,
Yehezkiel menjawab “Lihat harinya sungguh datang malapetaka akan menimpa, kelaliman
bertunas, keangkuhan bertaruk (Yehezkiel.7:10).Para nabi tetap pada pendirian bahwa umat
Israel tidak dapat mempercayai lembaga-lembaga mereka untuk menyelamatkannya. Bangsa
Israel beranggapan bahwa mengadakan kerajaan itu dengan kekuatan sendiri, dan pada
akhirnya mereka membuat sarana-sarana bait suci, hukum Taurat,Kerajaan menjadi alat
untuk mencapai persekutuan dengan Allah semuanya ini telah menjadi pegangan atau
keyakinan bangsa ini23.
Dalam Perjanjian Lama gagasan tentang Kerajaan Allah sudah ada, dan juga masih
akan datang. Ladd menjelaskan bahwa ada dua pengharapan dalam Yudaisme, yang pertama
pengharapan nabi yang memperkirakan bahwa kerajaan itu akan timbul dari sejarah dan akan
diperintah oleh seorang keturunan Daud seperti kerajaan dunia (Yes 9, 11). Dan yang kedua
pengharapan apokalitpis adanya kerajaan Transedental ( Dan. 7). Ada gerakan dalam
Yudaisme yang berkenaan dengan pendirian Kerajaan Allah, yaitu kaum Zelot. Mereka
adalah golongan orang-orang Yahudi Radikal yang tidak sabar menantikan Allah membawa
kerajaanNya, tetapi ingin mempercepat kedatangan-Nya dengan Pedang. Menurut Yudaisme,
kedatangan kerajaan Allah diharapkan merupakan tindakan Allah untuk mengalahkan musuh-

23
Dyrness Willam, Tema-tema Dalam Teologi Perjanjian Lama,( Malang Gandum Mas 2004), hal 207-209,
12
musuh Israel yang jahat dan mengumpulkan umat Israel dibawah pemerintahaan Allah
sendiri.24

2. PB
Kerajaan Allah berasal dari bahasa Yunani “Basileia” yang memiliki pengertian
kerajaan. Namun istilah ini tidak berarti suatu wilayah pemerintahan seorang raja,
melainkan perbuatan atau aktivitas pemerintahan. Kerajaan Allah merupakan pemerintahan
Allah atas ciptaan-Nya, dimana ia menunjukkan kedaulatan dan kekuasaan-Nya atas
segalanya. Markus memperkenalkan dengan kata-kata, “…memberitakan Kerajaan Allah…
waktunya telah genap, Kerajaan Allah sudah dekat”(Mar 1: 14-15). Matius menjelaskan, “
Yesuspun berkeliling… dan memberitakan Injil Kerajaan Allah” (Mat 4:23). Pandangan
pendahuluan Lukas tidak menyebutkan Kerajaan Allah tetapi didalamnya ada kutipan dari
Yesaya mengenai kedatangan Kerajaan dan menghubungkannya dengan penegasan Yesus,
“Hari ini genaplah nas ini sewaktu kamu mendengarnya’ (Luk 4:21). 25 Basileia juga berarti
bukan hanya sekedar pemerintahan melainkan juga merupakan anugerah keselamatan yang
diberikan Allah kepada manusia.

TEKSTUR SOSIAL BUDAYA

Di kalangan masyarakat Yahudi, para alim ulama adalah kelompok ningrat yang kaya
karena merekalah yang menguasai perdagangan dan pajak di bait suci. Sedangkan kelompok
mayoritas penduduk biasanya miskin. Mata pencaharian mereka antara lain, petani, peternak,
nelayan dan wiraswastawan kecil lainnya.

Dalam masyarakat non-Yahudi, ada pembagian kelas masyarakat yaitu: kaum ningrat,
kelas menengah, rakyat jelata, kaum budak dan penjahat. Dari antara penulis Perjanjian Baru,
Lukas memiliki paling banyak bahan seputar tema kekayaan dan kemiskinan. Dalam Injil
Lukas, permasalahan kaya miskin banyak sekali dicatat. Sehingga hal itu seolah-olah nampak
sebagai suatu ketegangan antara orang kaya atau kekayaan dengan orang miskin atau
kemiskinan. Hal ini terlihat jelas di dalam perumpamaan-perumpamaan Tuhan Yesus
maupun cerita-cerita yang dicatat di dalam Injil Lukas. Seperti teracantum di bawah ini :
Lukas 1 : 51-53 : Tuhan melimpahkan yang baik kepada orang yang lapar dan
menceraiberaikan orang kaya. Lukas 6 : 20-26 : Ucapan bahagia bagi orang yang miskin,
lapar dan berduka cita, sedangkan peringatan bagi orang kaya. Lukas 12 : 13-21 : Mengikut
24
George Eldon Ladd, Teologi Perjanjian Baru, Jil 2 (Bandung: Yayasan Kalam Hidup, 2002), hlm 80
25
Ibid, 72
13
Yesus harus meninggalkan harta kekayaan. Lukas 14 : 12-14 : Undangan yang berlaku bagi
orang yang miskin dan tidak berlaku bagi orang kaya. Lukas 16 : 19-31 : Orang kaya dan
Lazarus. Lukas 18 : 18-30 : Orang kaya yang sukar masuk kerajaan Allah. Lukas 21 : 1-4 :
Persembahan seorang janda lebih berkenan daripada persembahan orang kaya.

TEKSTUR IDEOLOGI

Tulisan ini yang ditulisakan oleh lukas dan di tujukan kepada teofilus yang agung.
Lukas ingin menyampaikan pengajaran dan kisah Yesus secara rinci dan mudah dimengerti.
Lukas diketahui sebagai sejarawan(Lukas 1: 1-4). Namun banyak juga para teolog
mengatakan dia adalah seorang tabib yang setia mengikut Yesus karena pada ayat 2 di
katakan bahwa sumbernya untuk menulis diperoleh dari saksi-saksi mata dan pelayan Firman
Tuhan. Untuk memperoleh informasi dan fakta tentang Yesus, lukas juga sepertinya telah
memiliki hubungan dengan raja herodes, ini terlihat dalam pasal 3 ayat 1. Namun yang pasti
semua ide yang dituliskan oleh lukas tidak lepas dari tuntunan Roh Kudus.26

TEKSTUR SUCI

Dalam nats ini ditemukan tekstur suci dimana terlihat dalam ayat 26 tentang Nuh dan
29 tentang Lot. 2 tokoh ini sama- sama menerima keselamatan akibat dari kesungguhan dan
kesetiaan keduanya sehingga Allah memberikan keselamatan bagi mereka. Penalaran yang
demikian digunakan Yesus sebenarnya untuk mengajarkan para murid dan orang farisi
mengenai kesetiaan dan kepatuhan terhadap perintah Allah. maka orang-orang yang demikian
lah yang layak masuk kedalam kerajaan sorga. Tidak dengan ketaatan akan hal tertulis namun
tidak menjadi berkat bagi sekitar. Begitulah yang dilakukan orang-orang farisi pada zaman
itu. Sehingga pengajaran tentang kesetiaan yang disampaikan oleh Yesus merupakan
pengajaran.27

1. Tekstur Narasi
Dalam nats ini, narator yang diketahui adalah lukas menuliskan bahwa nats ini
dimulai karena adanya pertanyaan dari orang-orang farisi mengenai kerajaan Allah yang
selama ini di beritakan oleh Yesus dalam pengajarannya. Lukas menceritakan bahwa Yesus

26
John F. Walvoord and Roy B. Zuck, The Bible Knowledge Commentary NEW TESTAMENT (United States of
America First Edition 1983) ,199
27
Argumen ini hasil pandangan saya sendiri melihat dari proses penafsiran yang saya mulai dari tahap awal.
Sehingga saya mendapat pemahaman bahwa kedua tokoh tersebut diselamatkan oleh ketaatan dan kesetiaan.
14
sendirilah yang langsung memberi penjelasan tanpa perantara. Lukas sebagai narator
menuliskan dengan detail percakapan Yesus dengan para pendengarnya termasuk orang-
orang farisi dan murid-muridnya. Dimana Yesus membuat gambaran dan mengutip kisah dari
PL sebagai penegas besarnya Kasih Allah bagi siapa saja yang bertahan dan mengikuti
pengajaran hingga pada akhir.

2. Tekstur sensorik-estetika

Dipertanyakan, puncak dari pertanyaan orang-orang farisi dan para murid dijelaskan
dan di jawab oleh Yesus pada ayat 37 “Dimana, Tuhan?”, jawaban singkat dari Yesus adalah
“dimana ada mayat disitu ada burung nazar berkerumun”. Secara harafiah jawaban ini sulit
dimengerti, namun secara teologis ini mungkin merujuk kepada penghakiman secara rohani.
Atau mungkin mewakili tempat pembantaian.28 Sesungguhnya sejak awal Yesus telah
memberitahukan bahwa perkara tempat akan dipertanyakan (ayat 22). Bagi sebagian orang
pepatah yang digunakan oleh Yesus mungkin berlebihan. “dimana ada mayat disitu burung
nasar berkerumun”. Namun, ini merupakan respon yang sesuai dengan kelambanan para
murid mengerti dan memahami yang disampaikan oleh Yesus. Sama seperti kehadiran
burung nasar di tengah-tengah bangkai, ini mengindikasikan bahwa kehadiran dan
kedatangan kerajaan Allah ini akan jelas juga adanya.29

KESIMPULAN
Kerajaan Allah Itu adalah masa kini, “Kerajaan itu,” kataNya “berada diantara kamu,
atau dalam dirimu,” (Luk 17:21) bahwa Kerajaan Allah itu ada dalam hati orang-orang; ia
tidak menghasilkan hal-hal baru, tetapi manusia-manusia baru. Kerajaan itu bukanlah suatu
revolusi dalam hal-hal material yang dapat kita lihat, tetapi adalah revolusi di dalam hati
manusia. Kerajan itu adalah masa depan. Ia adalah sesuatu yang berasal adalah untuk itu kita
harus terus-menerus berdoa.
Dengan demikian maka kerajaan itu ada masa lampau, masa kini dan sekaligus masa
depan. Hal ini dapat kita lihat dalam Luk 17:21, ketika orang farisi bertanya kepada Yesus
tentang kerajaan Allah yang akan datang . Lalu Yesus menjawab, bahwa kerajaan Allah
datang tanpa tanda-tanda lahiriah, juga orang tidak dapat mengatakan ia ada disini atau ia ada
disina, sebab Kerajaan Allah itu adalah dintara Kamu. Maka menurut Lukas, tidak boleh
28
Walter L. liefeld, the expositors bible commentary with The New International Version of
The Holy Bible vol 8 (The Zondervan Corporation Grand Rapids, Michigan 1984 ) hlm. 998
29
Joel B.green, the new international commentary on the new testament, The Gospel Of Luke (eerdsman,
1997 ) hlm.636
15
dikatakan bahwa kerajaan Allah dalam waktu dekat.Tetapi sekaligus berlaku bahwa tiap saat
ada kemungkinan bahwa kerajaan Allah datang dalam waktu dekat, sebab itu perlu para
murid berjaga-jaga dan waspada, (Luk 12:35-48). Oleh karena itu injil Lukas menekankan
kehadiran Kerajaan Allah pada masa kini. Kehadirannya itu telah nyata dalam pelayanan-
Nya di tengah masyarakat Yahudi. Pemenuhan Kerajaan Allah dalam kemegahan dan
kemulian masih dinantikan dimasa depan.

Kesetiaan dan ketaatan yang kutip Yesus dari perjanjian Lama mengenai kisah nabi
Nuh dan Lot merupakan petunjuk akan siapakah yang akan dapat memasuki kerajaan Allah.
Dari nats ini, pembahasan mengenai Kerajaan Allah, kita dapat ambil kesimpulan bahwa
Yesus, menurut Lukas, sangat menekankan kehadiran Kerajaan Allah pada masa kini.
Kehadirannya telah nyata dalam pelayananNya di tengah masyarakat Yahudi. Orang
dibebaskan dari kuasa setan. Sungguh pun demikian, Yesus menurut Lukas, tidak
mengabaikan kedatangan Kerajaan Allah atau lebih tepat pemenuhan kerajaan itu dimasa
depan. Pemenuhan Kerajaan Allah dalam kemegahan dan kemuliaan masih dinantikan di
masa depan. Dan inilah arti dari pada Kerajaan Allah ada di antara kita. Maka bagi orang
yang percaya kita sudah berada di dalam Kerajaan Allah dan salah satu wujud Kerajaan Allah
ialah adanya gereja di dunia hingga saat ini. Dan perlu di ingat jika system pemerintahan
yang ada dalam Kerajaan Allah adalah Teokrasi yang dimana Allah sendiri lah yang
memerintah dalam Kerajaan tersebut.

16
Daftar Pustaka

Browning, W.R.F. Kamus Alkitab,( Jakarta: BPK-GM, 2010), 195

Douglas, J. Ensiklopedi Alkitab Masa Kini A-L,( Jakarta: YKBK-OMF, 2007), 286

Dodd,C.H. The Parable of The Kingdom, (London: SCM Press, 1961), 38

Eldon Ladd, George, Teologi Perjanjian Baru, Jil 2 (Bandung: Yayasan Kalam Hidup,
2002), hlm 80

Green, Joel B. the new international commentary on the new testament, The Gospel Of
Luke (eerdsman, 1997 ) hlm.636
Liefeld, Walter L., the expositors bible commentary with The New International Version of
The Holy Bible vol 8 (The Zondervan Corporation Grand Rapids, Michigan 1984 ) hlm.
998

Guthrie, Donald. Teologi Perjanjian Baru 2 (Keselamatan dan Hidup Baru), (Jakarta: BPK-
GM, 1992), 27
Hiers, Richard H., The Kingdom of God in the Synoptic Tradition, (Florida: The Storter
Printing Co, 1970), 22
Joseph A.Fitzmyer, ,The Gospel According to Luke,( New York:Doubleday&Co),1353

Kummel W.G., Promise and Fulfilment,( London: SCM Press LTD, 1956), 55

McDowell, Edward A. The Kingdom of God and the Day of the Son of Man. ( Atlas Serial:
Diunduh pada 09 Mei 2020, Pukul 11.20 WIB ), 54

17
Marshall, Howard, Luke-Historian & Theologian, (Great Britain: Paternoster Press,1997),
129,130-131
Walvoord John F. and Zuck Roy B., The Bible Knowledge Commentary NEW TESTAMENT
(United States of America First Edition 1983) ,199

Willam, Dyrness, Tema-tema Dalam Teologi Perjanjian Lama,( Malang Gandum Mas 2004),
hal 207-209

18

Anda mungkin juga menyukai