Anda di halaman 1dari 1

Nama : Rahman Saputra Tamba

NIM : 14.2932
Mata Kuliah : Pembimbing Perjanjian Baru II
Sem / Kelas : III / a
Dosen Pengampu : Pdt. Dr. Robinson Butar-butar

“Surat Filemon”

B. Refleksi pribadi untuk peserta sendiri tentang apa yang menarik perhatian, atau apa yang
bermakna atau bermasalah, atau mengganggu pikiran mahasiswa, atau teka-teki yang
ditemukan oleh Mahasiswa di dalam surat-surat itu (pilih satu hal saja dari hal-hal itu).

I. Pendahuluan
Sama seperti surat filipi, Surat Filemon juga berasal dari dalam penjara (1:7). Surat ini
juga ditulis oleh Paulus dari dalam penjara. Akan tetapi ada ahli yang memperdebatkan siapa
penulis dari pada surat filemon ini, ada yang mengatakan bahwa surat ini ditulis oleh teman
sekerja dari pada Paulus semasa dirinya berada didalam penjara.Ada pula yang beranggapan
bahwa surat Filemon merupakan bagian dari tulisan Psodeigrapa. Namun pada akhirnya telah
dipastikan bahwa penulis dari pada surat Filemon ini ialah Paulus sendiri. Surat ini ditulis
oleh Paulus kepada Filemon yakni seorang kristen dari kolose untuk mengirim kembali bekas
hamba dari pada Paulus yakni Onesius. Surat Filemon berdasarkan pandangan para ahli,
ditulis tidak beberapa lama setelah surat Filipi ditulis yakni pada tahun 61. Surat Filemon
juga merupakan sebuah contoh surat yang baik untuk kepandaian mendidik serta menyusun
bagian-bagian surat.

II. Hal-hal yang menarik


Hal-hal yang menarik yang dapat dilihat didalam surat Filemon ialah sebagai berikut :
a). Didalam Filemon 1:8-9 “Kerendahan hati karena Yesus Kristus”. Perikop diatas
menggambarkan kerendahan hati yang dialami oleh Paulus dimata Yesus Kristus, dimana
Paulus melepaskan kekuatan yang ada didalam dirinya, meninggalkan kekuasaanya demi
belas kasihan dari pada Yesus Kristus. b). Didalam Filemon 1:15 “Memiliki selama-
lamanya”. c). Didalam Filemon 1:19 “Maka aku ini Paulus, menulis dengan tanganku
sendiri, akulah akan membayarnya balik, supaya jangan sampai aku mengatakan bahwa
dirimu sendiri terutang kepadaku. Ini merupakan ungkapan yang dikatakan Paulus ketika ia
menulis surat Filemon yang ditujukan kepada orang kristen dari kolose.

Anda mungkin juga menyukai