Anda di halaman 1dari 2

Kitab 1 – 2 Samuel

Dalam Alkitab Ibrani, kedua kitab Samuel diberi nama sesuai dengan tokoh utamanya
yang secara berkelanjutan hadir sampai di 1 Samuel 15, setelah itu dia bukan lagi tokoh utama
dalam perbuatan. Meskipun demikian, karena dia yang mengurapi kedua raja Israel maka
pengaruhnya tetap ada meskipun dia telah tiada.
Kira-kira tahun 200 SM, saat Alkitab Ibrani diterjemahkan ke dalam bahasa Yunani,
kitab tersebut dipecah menjadi dua. Penerjemah Yunani memberi judul “1 dan 2 Pemerintahan”;
sedangkan kitab 1 dan 2 Raja-raja dikenal dengan “3 dan 4 Pemerintahan”. Kitab 1 dan 2 Samuel
meliputi periode peralihan zaman hakim-hakim sampai pada zaman kerajaan di bawah
pemerintahan Saul dan ditutup dengan naiknya takhta Daud, raja terbesar pertama dari suku
Yehuda. Isi kedua kitab tersebut mengisahkan 3 tokoh utamanya dengan 4 cerita utamanya,
yaitu: Samuel (1 Sam. 1-7), Samuel dan Saul (1 Sam. 8-15), Saul dan Daud (1 Sam. 16-31), dan
Daud (2 Sam. 1-24).

Penulis dan Tahun Penulisan Kitab


Penulis kitab 1 dan 2 Samuel adalah Samuel menurut Talmud. Tetapi, 1 Samuel 25:1
mencatat mengenai kematian Samuel yang membuat orang kemudia meragukan bahwa Samuel
adalah penulisnya. Siapapun yang menulis kitab-kitab ini diperkirakan menjadi saksi mata atau
justru orang yang terlibat dalam kejadian-kejadian tersebut pada paruhan terakhir abad ke-11 SM
dan bagian awal dari abad ke-10 SM. Sedangkan tanggal penulisan kitab-kitab ini agak sulit
ditentukan. Ada pendapat bahwa penyusunan pokok-pokok kedua kitab ini mungkin terjadi pada
zaman pemerintahan Daud dan Salomo; sedangkan kompilasi dan penyuntingan akhir di duga
terjadi tidak lama sesudahnya atau pada masa Pembuangan.

Tema Kitab
Tema dari kitab 1 dan 2 Samuel adalah “Dari Teokrasi ke Monarki”. Hal ini dikarenakan
di dalam kitab 1 dan 2 Samuel kita melihat adanya perpindahan pemerintahan yang memerintah
atas Israel. Sejak Israel keluar dari tanah Mesir, maka Tuhan Allah-lah yang memerintah atas
umat Israel. Pemerintahan ini disebut sebagai pemerintahan Teokrasi. Namun, di dalam 1
Samuel 8 bangsa Israel menghendaki adanya seorang raja yang memerintah atas mereka. bangsa
Israel ingin agar negara mereka menjadi sama menjadi dengan bangsa-bangsa lain yang memiliki
raja. Itu sebabnya, Tuhan Allah menyuruh Samuel untuk memilih dan melantik seorang raja bagi
Israel. Pemerintahan seperti ini disebut sebagai pemerintahan Monarki.
Oleh karena perpindahan pemerintahan dari Teokrasi menjadi Monarki ini maka yang
dilihat dari kitab Samuel adalah kerohanian atau takut akan Tuhan dari raja yang memimpin
bangsa Israel. Sebab, bila raja yang memimpin bangsa Israel adalah orang yang tidak takut akan
Tuhan maka hal tersebut akan memengaruhi seluruh penduduk Israel. Demikian pula sebaliknya.

Tujuan Penulisan Kitab


1. Bertujuan untuk mengisahkan sejarah Israel mulai dari akhir masa hakim-hakim sampai
tahun-tahun terakhir Daud.
2. Bertujuan memberikan pengertian mengenai sebab-sebab terjadinya perubahan pada dasar
pemerintahan bangsa Israel dari teokrasi menjadi kerajaan.
3. Bertujuan untuk menunjukkan dan menceritakan sejarah penetapan perjanjian Daud.

Ciri Khas Kitab 1 dan 2 Samuel


Ciri khas dari kitab 1 dan 2 Samuel adalah kitab ini menceritakan mengenai tiga tokoh
pemimpin dalam kesuksesan dan kegagalannya. Melalui pribadi Samuel sebagai nabi dan
pemimpin besar, diperlihatkan kegagalannya mempersiapkan generasi pemimpin bangsa
selanjutnya dalam hal ini anaknya sendiri. Melalui pribadi Saul sebagai raja pertama Israel,
diperlihatkan perpaduan antara kesuksesan dan kegagalannya mencapai kebesaran sejati dalam
kepemimpinan. Melalui pribadi Daud, diperlihatkan seperti apakah sebenarnya tuntutan sifat,
kepribadian dan kelakuan dari seseorang yang memimpin umat Allah.

Anda mungkin juga menyukai