Anda di halaman 1dari 8

Kelompok :1

Ting/Prodi : I/PAK

M.Kuliah : Filsafat/Ilmu Pendidikan

Dosen : Sherly Masnidar, M.Th

KITAB I dan II RAJA-RAJA

I. PENDAHULUAN
Pada kesempatan ini kami akan mempersentasikan hasil sajian kami
mengenai kitab Raja-Raja. Pada mulanya Kitab Raja-Raja ini hanyalah satu Kitab
saja, isi Kitab ini adalah Sejarah Israel yang dimulai dari Salomo. Untuk
mengetahui lebih dalam lagi tentang Kitab Raja-Raja ini, disini kami penyaji akan
memeparkan hasil sajian kami. Semoga sajian ini dapat menambah wawasan kita
semua.
II. ISI
II.1. Pengertian dan Latar Belakang Kitab Raja-Raja
Kitab I dan II Raja-Raja berasal dari bahasa ibrani yaitu “melekbin” dari
kata-kata “melek” artinya Raja.1Kata melekbin terbentuk jamak sehingga disebut
Raja-Raja, sedangkan dalam bahasa yunani disebut “basileus” yang artinya
penguasa. Kitab I Raja-Raja diberi nama kitab perpecahan kesatuan yang pernah
dipimpin Raja Saul, Daud, dan Salomo, menjadi dua kerajaan yakni kerajaan
Israel dan kerajaan Yehuda. Kerajaan Israel dinamakan kerajaan utara sedangkan
kerajaan Yehuda dinamakan kerajaan selatan.2
Kitab I dan II Raja-Raja adalah jilid kedua dari satu Kitab I&II Raja-
Raja.Kitab ini dibagi dua karena terlalu panjang untuk dimuat dalam satu
gulungan.Kitab Raja-Raja banyak mengisahkan sejarah kerajaan Israel dan
Yehuda dalam kurun waktu 300 tahun. Dalam I&II Raja-Raja hanyalah satu Kitab

1
A.A Sitompul, Pembimbing dan Pengantar PL II, (Jakarta:Bimbingan Masyarakat Kristen,1996), 120
2
Samuel J.Schultz, Pengantar Perjanjian Lama, (Malang:Gandum Mas,1993), 76-87
saja, dan mula-mula yang membaginya menjadi dua kitab adalah orang-orang
yang menerjemahkan septuaginta pada abad ke 3 SM, dan dilanjut lagi oleh
semua penerjemah berikutnya. Kedua kitab itu dimulai dengan Salomo yang naik
tahtah kerajaan dan ditutup dengan pengerusakan Yerusalem. I&II Raja-Raja
merupakan sejarah yang berkesinambungan, maka informasi penting dari latar
belakang II Raja-Raja terdapat dalam pendahuluan I Raja-Raja.II Raja-Raja
melanjutkan penerusan kemerosotan Israel dan Yehuda yang dimulai sekitar
tahun 852 SM. Kitab ini mencatat dua musibah nasional besar yang
mengakibatkan hancurnya kedua kerajaan itu.3
II.2. Isi Kitab Raja- Raja
Dalam Kitab suci orang Yahudi, Kitab ini disebut “ Raja-Raja” dan pada
mulanya merupakan satu Kitab saja. Kemudian dalam versi LXX (Septuaginta)
Kitab Raja-Raja dibagi dua, tetapi disebut III dan IV Raja-Raja dengan Kitab-
Kitab Samuel sebagai I dan II Raja-Raja. Akhirnya pada abad ke 16 A.D.
beberapa Kitab ini diberi nama yang sekarang dipakai ( I dan II Samuel dan I dan
II Raja-Raja). Dalam terjemahan Alkitab bahasa Inggris, I dan II Raja-Raja
digolongkan sebagai Kitab “ Sejarah”, tetapi dalam Kitab Suci orang Yahudi
Kitab ini merupakan Kitab yang keempat dari bagian Nabi-Nabi yang terdahulu.
Jadi sejarah yang dituliskan dalam Kitab ini adalah sejarah sebagaimana
dipandang dari kacamata seorang Nabi.4
II.3. Ciri-Ciri Kitab
Ciri khas Kitab I Raja-Raja :
1. Kitab ini memperkenalkan Nabi sebagai wakil dan juru bicara Allah
kepada raja-raja Israel dan Yehuda
2. Kitab ini menekankan nubuat dan penggenapannya di dalam sejarah
para raja. Berkali-kali nubuat tertentu yang ditulis dinyatakan sebagai
sudah tergenapi
3. Kitab ini berisi banyak kisah Alkitab yang terkenal .
misalkan; hikmat salomo, penahbisan bait suci, kunjungan ratu syeba
ke Yerusalem , pelayanan Elia
3
…, Alkitab Penuntun Hidup Berkelimpahan,(Malang:Gandum Mas,1994), 554
4
Denis Green, Pengenalan Perjanjian Lama, ( Malang: Gandum Mas, 1984), 95.
4. Kitab ini mencakup data kronologis yang banyak mengenal raja-raja
Israel dan Yehuda

Ciri khas Kitab II Raja-Raja :

1. Kitab ini seperti I Raja-Raja menekankan pentingnya para nabi dan


penyataan mereka selaku cara utama Allah unruk menyampaikan
amanatNya kepada para Raja serta rakyat Israel dan Yehuda
2. Pelayanan Elisa yang penuh mukjizat disoroti sepanjang bagian
peratama kitab ini
3. Hanya dua Raja siseluruh Israel dan Yehuda yang sepenuhnya
disetujui karena tetap setia kepada Allah dan umatNya
4. Ditunjukkan bahwa para pemimpin yang tidak benar akhirnya akan
menuntun bangsa menuju kehancuran serta mengilustrasikan prinsip
abadi bahwa kebenaran meninggikan derajat bangsa, tetapi dosa
adalah noda bangsa
5. Kitab banyak berisi cerita Alkitab yang terkenal5
II.4. Tahun Penulisan Kitab Raja-Raja
Kisah Salomo merupakan cerita pokok dalam I Raja-Raja 1-11. Sejarah
Istana Daud yang mengagumkan itu berakhir pada 1 Raja-Raja 2:46. 1 Raja-Raja
3- II Raja-Raja 25 adalah karya seorang penulis yang berbakat dan kreatif yang
membuat Kitab-Kitab itu seragam dalam pandangan teologisnya dan cara
penyajiannya yang khas tentang sejarah Israel. Barang kali penyusun tersebut
hidup pada akhir sejarah kerajaan Yehuda ( kira-kira 590 SM ).6 Penulis Kitab
ini tidak disebutkan dalam Firman Tuhan menurut tradisi Yahudi, Nabi Yeremia
adalah penulisnya, dan pada pandangan pertama teori ini agak menarik sebab
bagian II Raja-Raja 24:18-25:30 terdapat juga dalam Kitab Yeremia pasal 52,
sedangkan dari beberapa aspek lain juga dapat dikatakan bahwa pendirian penulis
Raja-Raja agak harmonis dengan pendirian penulis Yeremia. Dengan menerima

5
David M. Howard, Kitab-Kitab Sejarah dalam Perjanjian Lama,(Yayasan penerbit Gandum Mas,2002),254
6
W.S. Lasor, D.A. Hubbard, Pengantar Perjanjian Lama I, (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 1999), 359.
Yeremia sebagai penulis, juga dapat dijelaskan mengapa Yeremia sendiri tidak
dapat disebutkan dalam Kitab Raja-Raja.7
II.5. Struktur Kitab Raja-Raja
I Raja-Raja
1. Akhir Hidup Duad (1:1-53)
2. Nasihat Seorang Ayah (2:1-9)
3. Kerajaan Dikokohkan (2:10-46)
4. Sebuah Mimpi dan Sebuah Cause Celebre (3:1-28)
5. Manajemen Salomo (4:1-28)
6. Kaya dan Bijaksana (4:21-34)
7. Hubungan dengan Hiram (5:1-18)
8. Bait ditengah (6:1)
9. Membangun Bait (6:2-38)
10. Bangunan-Bangunan Istana Lainnya (7:1-12)
11. Hiram si Tukang (7:13-51)
12. Peletakan Tabus dan Singgasana Tuhan (8:1-13)
13. Doa-Doa Salomo (8:14-51)
14. Penahbisan Selesai (8:50-61)
15. Penampakan Kedua dan sebuah Survei (9:1-28)
16. Ratu Syeba (10:1-29)
17. Kisah Akhir Hidup Salomo (11:1-43)
18. Rehabeam Dinasihati dan Anak Lembu Emas (12:1-33)
19. Abdi Allah dari Yehuda (13:1-10)
20. Dan Sang Nabi dari Betel (13:11-34)
21. Yerobeam dan Rehabeam Lagi (14:1-31)
22. Sembilan Raja Yehuda dan Israel (15:1-16:34)
23. Elia Diperkenalkan (17:1-24)
24. Elia dan Ahab (18:1-19)
25. Kontes di Karmel (18:20-46)
26. Elia ke Horeb (19:1-10)

7
Ibid, 95
27. Elia di Horeb (19:11-21)
28. Ahab dan Benhadad (20:1-43)
29. Kebun Anggur Nabot (21:1-29)
30. Mikha Bin Yimla (22:1-54)

II Raja-Raja

1. Elia dan Api dari Langit (1:1-2:25)


2. Operasi Militer di Moab (3:1-27)
3. Berbagai Tindakan Ajaib (4:1-44)
4. Naaman si Kusta dari Aram (5:1-27)
5. Serangan dari Aram (6:1-7:20)
6. Berbagai Kisah Berlanjut (8:10-29)
7. Gerakan Yehu (9:1-37)
8. Yehu, Pembantaian dan Pengorbanan (10:1-36)
9. Sejenis Reformasi (11:1-12:21)
10. Raja-Raja Israel dan Yehuda (13:1-14:29)
11. Menjelang Keruntuhan Israel (15:1-16:20)
12. Batu Nisan Israel Ditulis Kembali (17:1-41)
13. Jatuh Bangunnya Kerajaan (21:1-22:30)
14. Reformasi yang Dijadikan Perjanjian dan Armagedon (23:1-30)
15. Raja-Raja Terakhir Yehuda (23:31-25:30)8
II.6. Tujuan Penulisan Kitab Raja-Raja
Kitab ini menceritakan sejarah umat Allah mulai dari akhir pemerintahan
Daud (kira-kira tahun 970 B.C.), melalui masa kemakmuran Salomo dan
perpecahan Israel dari Yehuda, sampai dengan peruntuhan Kerajaan Utara pada
tahun 722 B.C. keruntuhan Yerusalem pada tahun 586 B.C. dan permulaan masa
pembangunan. Tetapi pengarang Kitab ini tidak bermaksud hanya mencatat
sejarah semata-mata dengan jelas ia juga bertujuan untuk menyampaikan suatu
kebenaran.

8
Atdi Susanto, I dan II Raja-Raja (Jakarta:BPK Gunung Mulia,2016), 90.
Menurut cara penilaian itu, sebenarnya semua Raja Israel dicela oleh
penulis. Tentang Raja-Raja Yehuda terdapat tiga macam :
1. Beberapa yang dicela keras : Yoram, Ahazia, Ahas, Manasye, dan
Amon
2. Banyak yang dipuji karena pada umumnya mereka berbuat baik,
tetapi pemerintahannya kurang memuaskan karena tidak memakai
cara pemerintahan Daud dan juga mereka tidak menghentikan
penyembahan berhala (II Raja-Raja 14:3-4)
3. Hanya dua Raja yang dipuji tanpa kecaman yaitu Raja Hizkia dan
Yosia.. Kedua Raja itu menghapuskan penyembahan berhala serta
mengharuskan penyembahan Allah Dibait Suci Yerusalem saja.

Selain menceritakan riwayat Raja, penulis juga cukup memperhatikan


pendirian bait suci di Yerusalem sebagai suatu hal yang sangat penting dalam
kehidupan rohani bangsa Israel ( I Raja-Raja 5-8). Pelayanan nNabi-Nabi sebagai
saluran Firman Tuhan juga diperhatikan dan ditegaskannya.9

II.7. Tema Teologis Kitab Raja-Raja


1. Perjanjian Daud. Adanya hubungan khusus antara Allah dan Daud.
Hubungan khusus ini sering disebut perjajian Daud, merupakan
penerapan lebih lanjut perjanjian Tuhan dengan Israel.
2. Wangsa Daud. Sebagai salah satu konsekuensi perjanjian Tuhan
dengannya , Daud tidak seperti Saul, akan mempunyai Wangsa;
anak-anaknya akan memerintah menggantikan dirinya. Janji itu
terpenuhi ketika Salomo menggantikan Daud. Kesetiaan
menghasilkan berkat, kekayaan, dan kemakmuran bagi Raja dan
rakyat, ssementara ketidak setiaan membawa kesusahan.
3. Bait suci. Daud ingin membangun Baid Suci bagi Tuhan, tetapi
Tuhan mengkehendaki agar Salomo yang membagunnya.
4. Nubuat dan pemenuhan. Sepanjang kitab Raja-Raja kita dapat
menemukan Allah itu setia.

9
Ibid, 95-96
5. Hukum. Kesetiaan atau ketidaksetiaan seorang pemimpin kepada
Yahwe terungkap sepanjang sejarah Deuteronomis, termasuk Kitab
Raja-Raja. Kesetiaan atau ketidaksetiaan itu ditentukan
berdasarkan ketaaatan Israel pada hukum Yahwe.10
II.8. Peristiwa- Peristiwa Penting
1. Waktu diberi kesempatan untuk memohon sesuatu kepada Tuhan, Salomo
tidak minta kekayaan atau kebesaran melainkan hikmat (I Raja-Raja 3).
Hal itu sangat dipuji dan oleh karena itu Tuhan sangat memberkati dia.
Hikmat Salomo gagal sama sekali ketika ia membiarkan diri dipengaruhi
oleh kebiasaan isteri-isterinya yang berasal dari pelbagai bangsa asing,
sehingga ia dijatuhkan ke dalam dosa penyembahan berhala.
2. Pendirian Bait Suci di Yerusalem mengakibatkan perkembangan besar
dalam ibadah orang Israel. Sebelumnya mereka berbakti kepada Tuhan di
pelbagai tempat, tetapi sekarang mereka semua berbakti di satu tempat
saja. Dengan demikian ibadah mereka diseragamkan dan ditingkatkan, dan
kemurniannya dapat dipelihara dengan lebih ketat.
3. Perpecahan kerajaan mengakibatkan bukan hanya kesatuan politik hilang
melainkan kesatuan agama juga hilang. Bangsa yang tidak dipersatukan
oleh penyembahan kepada Allah yang samadengan cepat berpaling kepada
penyembahan berhala (misalnya, I Raja-Raja 12:25-33; 14:21-24).
4. Keruntuhan Kerajaan Israel dan Kerajaan Yehuda adalah akibat pasti dari
pelanggaran hukum Taurat, sesuai dengan peringatan-peringatan yang
telah diberikan oleh Musa (Ul. 28:63 dst). Apabila raja dan rakyatnya
tidak menghiraukan peringatan-peringatan tersebut, hukuman pasti
menyusul.
5. Permunculan para nabi sebagai orang yang memainkan peranan penting
dalam jalannya sejarah Israel. Mereka berbicara atas nama Allah dan
dikenal sebagai nabi yang sejati jika berita mereka sesuai dengan hukum
Musa.11
III. KESIMPULAN
10
Dianne Bergant, Tafsiran Alkitab Perjanjian Lama, (Yogyakarta: Kanisius,2002),312-313
11
Denis Green, Pengenalan Perjanjian Lama, (Malang: Gandum Mas, 1984) 102
Kitab Raja-Raja ini menceritakan sejarah umat Allah mulai dari akhir
pemerintahan Daud.Kitab Raja-Raja menunjukkan sebagai umat Allah Israel
berkewajiban mentaati hukum Allah, khususnya untuk menjaga kemurnian
penyembahan Allah, dan bahwa ketaatan membawa berkat, sedangkan
ketidaktaatan membawa hukuman.

IV. DAFTAR PUSTAKA


…, Alkitab Penuntun Hidup Berkelimpahan,Malang:Gandum Mas,1994
Sitompul A.A, Pembimbing dan Pengantar, PL II, Jakarta:Bimbingan Masyarakat Kristen,1996
Susanto Atdi, I dan II Raja-Raja, Jakarta:BPK Gunung Mulia,2016
Howard M. David, Kitab-Kitab Sejarah dalam Perjanjian Lama, Yayasan penerbit Gandum
Mas,2002
Green Denis ,Pengenalan Perjanjian Lama, Malang: Gandum Mas, 1984
Bergant Dianne, Tafsiran Alkitab Perjanjian Lama, Yogyakarta: Kanisius,2002
Schultz J. Samuel ,Pengantar Perjanjian Lama, Malang:Gandum Mas,1993
Hubbard W.S. Lasor, D.A., Pengantar Perjanjian Lama I, Jakarta: BPK Gunung Mulia, 1999

Anda mungkin juga menyukai