Anda di halaman 1dari 5

A.

Latar Belakang Masalah

B. Gambaran Umum Dari Kitab Yeremia

Yeremia memulai pelayanannya sekitar 60 tahun setelah nabi Yesaya


meninggal. Nama Yeremia berarti, “siapa yang disertai Tuhan atau yang ditunjuk
Tuhan”. Itu juga berarti bahwa firman Tuhan dinyatakan kepada Yeremia pada saat ia
masih sangat muda, ketika berusia 13 tahun.1

Yeremia menyampaikan pesan Allah selama empat puluh tahun lebih, mulai
dari masa pemeritahan Yosia. Ia tetap menyampaikan pesan-pesan Allah, bahkan juga
di Mesir, di mana sejumlah umat Allah menetap setelah jatuhnya Yerusalem.2
Yeremia disebut sebagai “nabi yang meratap” karena ia seringkali sedih dikarenakan
memikirkan bangsanya yang seringkali berbuat dosa.3

Yeremia bernubuat pada masa raja-raja Yosia, Yoahas, Yoyakhin, Yoyakim


dan Zedekia. Ia adalah anak dari imam Hilkia dari Anatot. Ketika ia masih muda,
Tuhan memanggilnya menjadi nabi.4

1. Pada Masa Pemerintahan Yosia

Pada masa Yosia pengajaran Yeremia diajukan kepada ibadah berhala dan
patung-patung karena banyak orang pada masa itu yang melakukan pelbagai dosa.
Dosa-dosa yang dimaksud disini adalah persundalan, tipu, kejahatan dan sebagainya.5

2. Pada Masa Pemerintahan Yoyakim

1
Paul R.Van Gorder, The Old Testament Presents: Reflections of Christ (USA: Radio Bible
Class, 1982), 124.
2
Frances Blankenbaker, Inti Alkitab Untuk Para Pemula (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2004),
153.
3
Ibid., 154.

4
I.Snoek, Sejarah Suci (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 1995), 207.
5
Ibid., 207-208.
Yeremia memperingatkan raja mengenai kehidupannya yang mewah serta
mengenai pemerasan yang dilakukannya terhadap rakyat. Ia juga memperingatkan
mereka agar tidak menyembah patung-patuang dan berhala-berhala.6

3. Pada Masa Pemerintahan Yoyakhin

Nabi Yeremia bernubuat tentang kehancuran Yehuda dan Yerusalem yang


disebabkan oleh dosa Yehuda di kehidupan mereka dalam bersosial dan beragama.7

4. Pada Masa Pemerintahan Zedekia

Yeremia membujuk Zedekia agar menuruti kehendak Tuhan dengan cara tidak
memberontak terhadap raja Babel, yang akan datang untuk menjatuhkan hukuman
Allah atasnya, dan agar tidak berpihak kepada Mesir yang ingin agar Yehuda
memihak kepada mereka dalam melawan Babel.8 Orang menyebut ia penghianat,
karena ia menasihatkan Yehuda agar menyerah kepada Babel.9

6
Ibid., 220.
7
Barnabas Luudji, Pemahaman Dasar Perjanjian Lama (Bandung: Bina Media Informasi,
2009), 84.
8
I.Snoek, Sejarah Suci…, 221.
9
David L. Baker, Mari Mengenal Perjanjian Lama (Jakarta: PT BPK Gunung Mulia, 2004),
113.
2. Konsep Misi dalam Kitab Yeremia

2.1 Pengertian Misi

Kata “misi” adalah istilah bahasa Indonesia untuk kata Latin missio yang
berarti perutusan. Di dalam Gereja istilah “misi” digunakan untuk menunjuk
kegiatan yang lebih luas dan umum, menyangkut semua kegiatan gerejawi, maupun
untuk karya khusus pewartaan dan penyebaran iman Kristen. Pengertian yang terakhir
ini menyangkut pengutusan para misionaris untuk memperkenalkan dan menyebarkan
iman Kristen kepada orang-orang dan bangsa-bangsa yang belum pernah mendengar
tentang Injil, yakni kepada orang-orang yang beragama lain atau yang tidak
beragama. 10

Beberapa definisi misi dalam fenomena missioner umat Allah Perjanjian


Lama. Misi dimengerti sebagai:

1. Usaha untuk mendekati orang kafir dan membawa mereka kepada iman yang
sejati dan Allah yang benar;
2. Usaha untuk menjadikan diri (bangsa Israel sebagai umat Allah) sehingga
bangsa-bangsa lain datang dan berkumpul bersama di Yerusalem;
3. Ziarah dari bangsa yang telah ditebus menuju ke tanah terjanji. Israel adalah
bangsa yang dibebaskan dari perhambaan Mesir dan sedang berziarah menuju
ke tanah terjanji.11

1. Pengutusan Yeremia
Yeremia adalah salah satu nabi dari beberapa imam dan nabi yang ada pada
saat itu. Kehidupan Yeremia yang pada saat itu masih muda dengan sifatnya yang
penakut dan belum berpengalaman, Allah mengutus ia dan mempercayakan ia

10
Edmund Woga, CSsR, Dasar-Dasar Misiologi (Yogyakarta: Kanisius, 2002), 15.
11
Ibid, 59.
sebagai seorang nabi. Panggilan yang dilakukan Allah ini terdapat pada Yeremia 1: 5
“Sebelum Aku membentuk engkau dalam rahim ibumu, aku telah mengenal engkau,
dan sebelum engkau keluar dari kandungan, Aku telah menguduskan engkau, Aku
telah menetapkan engkau menjadi nabi bagi bangsa-bangsa.”12
2. Diutus
Sebenarnya Yeremia sudah diutus oleh Allah sebelum ia dilahirkan, bahkan
sebelum ia terbentuk di dalam kandungan ibunya. Penekanan dari pernyataan tersebut
sebenarnya bukan untuk menjelaskan bahwa Yeremia telah ditakdirkan menjadi nabi,
akan tetapi hal ini menegaskan bahwa Yeremia dipanggil menjadi nabi berdasarkan
inisiatif dari Allah sendiri. Tuhan telah meletakkan tangan-Nya diatas nabi sebelum ia
lahir. Yeremia di panggil menjadi seorang nabi pada tahun 627.13
3. Tempat Yeremia Diutus
Allah mengutus Yeremia untuk pergi kepada bangsa Israel dan bangsa-bangsa
lainnya.14 Allah mengutus Yeremia untuk pergi ke Yerusalem (Yeremia 2:1-2). Nabi
Yeremia adalah nabi yang berada di Yehuda kerajaan selatan. Yeremia
menyampaikan banyak pesan dari Allah bukan hanya menyangkut Yehuda namun
juga banyak menyangkut negara-negara lain.
4. Tugas yang Diutus
Sebagian besar pesan yang di sampaikan Yeremia adalah yang bersifat
negatif. Dia sering mengkritik nabi-nabi palsu yang tetap melakukan nubuat yang
tidak berasal dari Allah, penyembahan berhala, ketidakadilan sosial, dan juga
menasihati raja-raja yang melakukan tindakan menyimpang. Nasihat-nasihat yang
disampaikan oleh Yeremia ini dikarenakan dia mencintai bangsanya dan agar mereka
selamat.15

12
K. Owen White, The Book of Jeremiah: A Study Manual (USA America: Baker Book House,
1961), 11.
13
David L. Baker, Mari Mengenal Perjanjian Lama …, 133.
14
Edmund Woga, Dasar-dasar Misiologi (Yogyakarta: KANISIUS, 2006), 73.

Anda mungkin juga menyukai