Anda di halaman 1dari 10

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Minyak Bintang Dalam Kepercayaan Masyarakat Dayak1


Minyak bintang benda mistik yang terkenal di kalangan mereka adalah “Minyak
Bintang”, yaitu semacam “Minyak Sambung Nyawa” yang diyakini dapat
menyembuhkan luka dan patah tulang walau bagaimanapun parahnya, bahkan
menghidupkan orang yang sudah mati, selama masih ada bintang yang bersinar di
malam hari. Minyak Bintang ini masih tetap dipakai. Tidak hanya dari Suku Dayak saja
tetapi beberapa masyarakat khususnya Pulau Kalimantan juga ikut menggunakannya.
Minyak Bintang ini terkadang sering dianggap sakti. Hal itu dikarenakan obat yang
berasal dari Borneo tersebut memiliki keampuhan menyembuhkan luka parah yang
nggak menghabiskan waktu lama. Kehidupan suku Dayak, terutama yang tinggal di
pedalaman Kalimantan, masih kental dengan nuansa mistis. Hal ini disebabkan karena
mereka pada umumnya masih menganut kepercayaan Animisme dan Dinamisme.

1.2 Bahan Pembuatan Minyak bintang2


Terbuat dari apa Minyak Bintang itu?Inilah misteri pertama dan banyak
ditanyakan orang, namun belum ada yang bisa menjawab dengan pasti. Secara fisik,
“minyak bintang” itu warna dan bentuknya persis seperti minyak kelapa, namun berbau
amis dan busuk. Karena itu, untuk mudah menelannya, biasanya minyak bintang itu
dioleskan pada kapas, lalu dimasukkan ke dalam kapsul obat. Adapun bahan
pembuatannya, ada beberapa unsur:
a.Berasal dari otak manusia yang terbunuh.
b.Berasal dari otak ular piton.
c.Berasal dari burung tertentu yang kakinya dipatahkan berulang kali, lalu disembelih.
Selanjutnya otak atau burung itu dijemur berhari-hari dengan menggantungnya di atas
pohon, sampai akhirnya mengeluarkan minyak.
d. Berasal dari minyak mustika yang terdapat pada pusar ular piton yang mati. Minyak

1
https://www.boombastis.com/minyak-bintang/136486 diakses pada Senin, 22 Maret 2019 pukul 19:55
WITA.
2
https://www.kaskus.co.id/thread/5a284f20529a45d4198b4568/misteri-minyak-bintang-suku-dayak/
diakses pada Senin, 22 Maret 2019 pukul 20:22 WITA.

1
ini langsung diperoleh dari ular, tanpa melalui proses penjemuran. Kemudian diadakan
ritual terhadap minyak itu pada malam hari saat bintang-bintang bercahaya di atas
langit. Dengan memanggil roh-roh nenek moyang dan meminta kekuatan cahaya
bintang, maka minyak itu dinamakan “minyak bintang”.

1.3 Lokus Tempat Permasalahan3


Suku Dayak dalam kepercayaan Hindu Kaharingan, untuk selanjutnya disebut
suku DHK sebagai salah satu suku bangsa yang tersebar di Indonesia, secara turun-
temurun telah mengem bangkan sistem kesehatan atau pengobatan secara tradisional
yang populer disebut obat kampung dan praktisi medisnya tabit atau lasang, (dukun).
Hingga kini, walaupun ilmu dan teknologi kedokteran sudah mengalami kemajuan
pesat, namun peran dan eksistensi tatamban obat kampung sebagai sumber alternatif
masih tetap berfungsi dalam masyarakat suku DHK.
Dampak kemajuan di segala bidang, terutama bidang kesehatan, memunculkan
permasalahan konversi pengobatan pada sebagian masyarakat Dayak Kalimantan
Tengah. Keterisolasian dan keterpencilan kehidupan masyarakat Dayak di Kalimantan
Tengah, memunculkan wacana keterpaksaan dalam penggunaan obat tradisional atau
obat kampung. Dahulu hampir semua jenis penyakit mengandalkan pengobatan
tradisional atau obat kampung melalui jasa tabit atau lasang, karena pada umumnya
tidak ada mantri apalagi dokter di daerah itu. Hingga kini masih bisa dirasakan manfaat
dari pengobatan tradisional oleh masyarakat, karena masyarakat suku DHK memiliki
keyakinan bahwa tabit, dan lasang masih dianggap mampu membangun hubungan
dengan dunia roh sehingga masyarakat terhindarkan dari suatu penyakit Kondisi ini
terjadi menurut berbagai kalangan karena obat kampung ini di samping di anggap masih
fungsional secara sosial dan lebih murah biayanya, juga cukup efektif dalam
menyembuhkan berbagai penyakit atau golongan penyakit. Bagi orang suku DHK,
dalam melakukan perawatan terhadap suatu penyakit yang diderita, pelaksanaannya
diawali dengan ritual-ritual pengobatan yang dilaksanakan di rumah penderita sakit atau
dapat juga dilaksanakan di tempat tabit atau lasang (dukun/penyembuh).

3
https://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=11&ved=2ahUKEwjB8L3k1-
PhAhXD63MBHRjpA9gQFjAKegQIAxAC&url=https%3A%2F%2Fejournal.unhi.ac.id%2Findex.ph
p%2Fdharmasmrti%2Farticle%2Fdownload%2F47%2F26%2F&usg=AOvVaw3QaZAKx3VwdxtHt4
5d-E2s diakses pada Senin, 22 Maret 2019 pukul 20:48 WITA.

2
Pada masyarakat suku DHK, baik yang tinggal di pedesaan maupun di perkotaan
kepercayaan terhadap gangguan kesehatan yang disebabkan oleh gabungan faktor
naturalistik dan personalistik hingga kini tampak masih sangat dominan. Masih kuatnya
kepercayaan masyarakat suku DHK terhadap etiologi gangguan kesehatan secara
kombinasi antara kuasa naturalistik dan personalistik menjadi faktor motivasi yang
signifikan terhadap penggunaan pengobatan tradisional sebagai alternatif yang pertama
dan utama, di samping menggunakan pengobatan rumah sakit.
Bagi masyarakat suku DHK, oleh karena sakit di pandang tidak hanya merupakan
gejala biologis yang bersifat individual, tetapi di pandang berkaitan secara holistik
dengan alam, manusia dan Tuhan, maka setiap upaya kesehatan yang dilakukan tidak
hanya menggunakan obat sebagai sarana pengobatan, tetapi juga menggunakan sarana
ritual-ritual tertentu, kajian-kajian atau mantra-mantra yang termuat dalam bahasa
Sangiang sebagai bagian dari proses tersebut. Dengan demikian, menyembuhkan atau
menanggulangi suatu penyakit tertentu umumnya yang ditangani oleh tabit atau lasang,
bukan hanya aspek biologis dari pasien, tetapi juga aspek sosial-budaya dan spiritual.
Oleh sebab itu Masyarakat suku DHK tetap mengeksiskan dan mempertahankan sistem
medis tradisionalnya. Meskipun pemerintah telah mengkampanyekan sosial kesehatan
pada mereka.

3
BAB II

GAMBARAN LOKUS DAN BERBAGAI PERMASALAHAN TEOLOGIS

2.1 Gambaran Lokus Minyak Bintang Yang Diangkat

Dalam tradisi suku adat Dayak Ngaju sangat terkenal dengan hal-hal yang
menakjubkan atau berbau mistis termasuk juga dalam hal berobat atau penyembuhan,
bahkan kemampuan minyak ini juga dipercaya oleh orang Dayak Ngaju untuk
menghidupkan kembali orang sekarat dan bahkan orang mati. Salah satu hal yang
terkenal dalam penyembuhan yang dilakukan oleh masyarakat suku Dayak Ngaju
adalah penggunaan minyak bintang. Bagi kalangan suku Dayak Ngaju, minyak bintang
adalah sebuah alat yang dilakukan untuk melakukan penyembuhan dan proses
penyembuhannya adalah dengan mengoleskan dan meminumkan minyak bintang
tersebut dan mengucapkan mantra-mantra atau doa-doa yang dilakukan oleh pemilik
minyak bintang tersebut..

2.2 Berbagai permasalahan teologis yang perlu diatasi.

2.2.1. Permasalah teologis yang perlu diatasi adalah pemikiran orang-orang, termasuk
juga orang Kristen tentang minyak bintang yang kerap kali dianggap sebagai hal yang
negatif, horror dan mistis.

2.2.2. Munculnya dualisme atau paham kepercayaan seseorang kepada ilah sebagai
penyembuh.

Dalam hal ini terlihat kontrakdiksi yang terjadi, namun realitanya berbicara
demikian. Ada orang-orang termasuk orang Kristen yang menentang penggunaan
minyak bintang, namun ada juga orang Kristen yang mempercayai hal itu. Hal ini
menjadi suatu pergumulan dan permasalahan bagi kalangan Kristen. Pengertian dan
kegunaan dari minyak bintang tersebut. Oleh karena itu perlunya pemahaman teologis
mengenai minyak bintang dan pemikiran masyarakat mengeinai minyak bintang ini
terutama bagi orang Kristen. Sebagai orang Kristen yang percaya akan kuasa Tuhan,
kita perlu melihat kesembuhan tersebut datang dari Tuhan. Kepercayaan kita akan kuasa
dan cara Tuhan dalam penyembuhan dan muzijatnya memalui siapa aja dan apa saya.

4
BAB III

GAMBARAN PEMIKIRAN DARI KONTEKS LAIN

3.1 Kebudayaan.

Minyak bintang adalah minyak yang dipercaya dapat menyembuhkan bahkan


menyambung nyawa seseorang. Maksud dari ”menyambungkan” ini lebih harafiahnya
dapat dijelaskan dengan xontoh: ketika seseorang mengalami suatu kecelakaan
berkendara dan orang tersebut hampir sekarat atau hampir meninggal maka minyak ini
dapat digunakan untuk menyembuhkan atau menyambungkan nyawa orang tersebut.
Dalam menggunakan minyak bintang ini, diperlukan ritual seperti doa-doa khusus
dalam pengunaannya.

Kehidupan suku Dayak yang tinggal di Kalimantan masih kental dengan nuansa
mistis. Di kalangan suku Dayak sangat terkenal dengan praktek penyembuhan dengan
menggunakan minyak bintang. Minyak bintang adalah minyak yang dapat
menyembuhkan luka maupun patah tulang yang parah sekaligus.

3.2 Dasar Teologis

Yakobus 5: 14-15

“Kalau ada seorang diantara kamu yang sakit, baiklah ia memanggil para
penetua jemaat, supaya mereka mendoakan dia serta mengolesnya dengan minyak
dalam nama Tuhan. dan doa yang lahir dari iman akan menyelamatkan orang sakit itu
dan Tuhan akan membangunkan dia: dan jika ia telah berbuat dosa maka dosanya itu
akan diampuni.”

Markus 6: 13

“Dan mereka mengusir banyak setan, dan mengoles banyak orang sakit dengan
minyak dan menyembuhkan mereka.”

Kedua ayat di atas menyatakan bahwa penyembuhan dapat terjadi di dalam


nama Tuhan dan yang melakukan hal tersebut terbatas hanya penatua atau imam dan
bukanlah sembarang orang. Pengolesan tersebut tentu harus didoakan dengan sungguh-

5
sungguh juga sebab minyak yang digunakan ialah minyak biasa yang menjadikannya
sembuh adalah doa dan kuasa Tuhan itu sendiri.

3.3 Tradisi Gereja

Tradisi Gereja yang sangat berkaitan dengan minyak urapan adalah gereja-gereja
Pentakosta. minyak urapan ini selalu diberikan pada orang yang sakit sebagai media
penyembuhan, kelompok mengambil contoh dari gereja Tiberias Indonesia, GTI
merupakan gereja yang lebih menekankan kuasa penyembuhan melalui perjamuan
kudus dan minyak urapan.

3.4 Para Ahli

Koen tjaraningrat (1987), hal ini merupakan sesuatu yang dijadikan referensi
dalam membahas keyakinan religi, sikap manusia terhadap alam gaib atau hal yang
gaib, dan upacara religi dalam pelaksanaan pengobatran tradisional DHK. Hal tersebut
tampak pada kuatnya keyakinan suku DHK dalam melakukan perawatan penyakit
melalui ritual pengobatan, magi dan laku mistik suku DHK

Hipocrates (460-377 SM) hal ini dijadikan referensi utama dalam membicarakan
etiologi penyakit dalam sistem medis tradisional suku DHK yang mengacu pada faktor
keseimbangan sistemik sehingga tubuh mengalami keadaan sehat maupun sakit.

Klienman, penggolongan etiologi atau penyebab penyakit kedalam salah satu


dari keduanya akan berpengaruh terhadap upaya penanggulangan yang dilakukan
berkenaan dengan bagaimana dan kepada siapa mereka harus meminta pertolongan
sekaligus pemberian label terhadap jenis penyakit.

6
BAB IV
ANALISIS

Model sintesis berteologi pada klaim model “jalan tengah” antara berbagai
model yang ada, yaitu antara model Terjemahan, Antropologis, dan Praksis dengan
upaya menyeimbangkan wawasan kita serta cara berpikir cara lain. Dalam model ini
pula, pentingnya mempertahankan Injil dan Tradisi sekaligus apa yang ada didalam
kebudayaan berdasarkan refleksidan kebenaran demi pengembangan sebuah teologi
yang menaruh keprihatinan dalam perubahan sosial yang terjadi. Ukuran kebenaran ada
pada “bahwa rumusan teologi dihasilkan dimengerti dan menjawab kebutuhan konkrit
dari kelompok orang percaya yang merumuskannya dan relevan bagi dunia di mana
orang-orang percaya tersebut merumuskan teologinya.

Dalam hal itulah, maka kelompok merumuskan tentang pentingnya pemahaman


yang tepat tentang “minyak bintang” yaitu:

1. Setiap benda-benda yang diyakini sesuai pemaknaan menurut masing-masing


penganut. Maksudnya setiap benda yang diyakini tersebut mempunyai pemahaman
berbeda salah satunya minyak bintang dan minyak urapan tapi memiliki konsep
yang sama yaitu “penyembuhan”.
2. Penyertaan benda-benda tersebut berkaitan dengan konteks budaya. Konteks
Alkitab dan Konteks budaya menyatakan bahwa baik minyak bintang maupun
minyak urapan selalu disertai dengan “Doa” dalam penyertaan benda tersebut.
3. Penyertaan benda-benda dengan pengharapan keselamatan. Dengan adanya
minyak bintang yang dipahami oleh DHK maupun minyak urapan yang dipahami
oleh orang Kristen, semuanya memiliki keinginan yang sama, yaitu keselamatan
dalam bukti kesehatan melalui hal tersebut.

7
BAB V

TAWARAN YANG DIBERIKAN

Sebagai umat yang percaya akan kuasa Tuhan kita harus dapat melihat bahwa
kesembuhan tersebut datang dari Tuhan melalui minyak bintang. Seperti yang dikatakan
di atas tadi bahwa kita menggunakan minyak bintang tersebut sebagai perentara Tuhan,
oleh karena itu sebagai umat Kristen yang percaya sebelum menggunakan minyak
bintang tersebut harus di awali doa dan di doakan agar melalui minyak tersebut tangan
Tuhan bekerja.

Dalam penggunaan minyak urapan, tidak ada sesuatu yang berbau mistis, yang
dimana minyak urapan sendiri adalah sebuah peraantraa Allah yang digunakan untuk
penyembuhan, dimana minyak urapan juga merupakan simbol iman kepercayaan kita
kepada Allah, karena kuasa Allah bekerja di dalam minyak tesebut. Menggunakan
minyak urapan dengan mengolesinya pada orang sakit, sudah dipergunakan sebagai
sarana penyembuhan sejak zaman Yesus bahkan dilanjutkan pada zaman murid-
muridNya, dimana kesembuhan itu di dapat melalui iman kita kepada Tuhan, iman yang
mendoakan atau iman yang orang yang berhapan akan kesembuhan.

Hal yang terpenting juga adalah kelompok ingin merubah presepsi dari orang-
orang termasuk juga orang Kristen terhadap kebudayaan pemulihan yang dimiliki
masyarakat suku Dayak Ngaju melalui minyak bintang. Minyak bintang merupakan
media penyembuhan bagi orang yang terluka dan ini dapat juga di lakukan untuk orang
Kristen jika memang membutuhkan yang penting adalah orang Kristen tersebut
memiliki dasar iman bahwa Kristuslah yang bekerja dalam minyak bintang tersebut.
Akhir dari semuanya adalah anggapan dari kelompok bahwa minyak bintang merupakan
minyak urapan seperti yang orang Kristen sebagai penyembuh yang dibuat oleh suku
Dayak Ngaju menurut kepercayaan mereka sebagai penyembuhan mereka juga.

8
BAB VI

PENUTUP

Minyak bintang dan minyak urapan sama-sama memiliki manfaat untuk

menyembuhkan sakit, akan tetapi sebighan orang mengira bahwa minyak bintang

adalah minyak yang dapat membawa keburukan pagi pengguna minyak tersebut, akan

tetapi minyak bintang jika di gunak dengan menggunakan prespektif iman Kristen,

maka hal-hal yanh berbau negatif itu akan hilang, karena dalam menggunakannya di

pakai doa-doa, sehingga di dalam minyak tersebut kuasa Allah bekerja untuk

menyembuhkan, dimana fungsi dari minyak bintang dan minyak urapan sama saja.

Dima kedua minyak ini hanya lah minyak biasa, akan tetapi minyak ini memikili kuasa

untuk menyembuhkan kartena di dalam kedua minyak ini kuasa Allah berkerja sehingga

dapat di gunakan untuk menjadi penyembuh, karena dari itu baik minyak bintang dan

minyak urapan adsalah sebuah perantaran Allah untruk menyatakan kebesaran kuasa-

Nya, karena Allah dapat memiliki kuasa untuk menggunakan kedua minyak tersebut

sabagai alat-Nya, untuk menyatakan kebesaran nama-Nya.

9
DAFTAR PUSTAKA

https://www.boombastis.com/minyak-bintang/136486 diakses pada Senin, 22 Maret 2019 pukul 19:55


WITA.

https://www.kaskus.co.id/thread/5a284f20529a45d4198b4568/misteri-minyak-bintang-suku-dayak/
diakses pada Senin, 22 Maret 2019 pukul 20:22 WITA.

https://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=11&ved=2ahUKEwjB8L3k1-
PhAhXD63MBHRjpA9gQFjAKegQIAxAC&url=https%3A%2F%2Fejournal.unhi.ac.id%2Find
ex.php%2Fdharmasmrti%2Farticle%2Fdownload%2F47%2F26%2F&usg=AOvVaw3QaZAKx3
VwdxtHt45d-E2s diakses pada Senin, 22 Maret 2019 pukul 20:48 WITA.

10

Anda mungkin juga menyukai