Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

SOSIAL BUDAYA PANGAN dan GIZI

“TABU MAKANAN PADA SUKU-SUKU YANG ADA DI INDONESIA”

DI SUSUN OLEH KELOMPOK 2

NAMA ANGGOTA :

Valleiry B Divinubun 1910002

Suci Fitria Ramadani 1910008

Agi Jayatri 1910016

Sukma Dwi Putri Malisan 1910022

Novita Te’dang 1910029

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

STIK TAMALATEA MAKASSAR

2021
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum wr.wb

Puji syukur Kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena
berkat dan dan karunia-Nyalah sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah ini dengan tepat waktu.Tidak lupa juga saya ucapkan kepada
dosen yang telah memberikan judul materi “TABU MAKANAN PADA
SUKU-SUKU YANG ADA DI INDONESIA”sehingga kami dapat
mengerjakan makalah ini dengan baik. Juga kepada keluarga dan teman-
teman yang telah mendukung agar makalah ini dapat selesai dengan
tepat waktu.

Pada makalah ini kami membahas tentang“TABU MAKANAN


PADA SUKU-SUKU YANG ADA DI INDONESIA” . penulis menyadari jika
mungkin ada sesuatu yang salah dalam penulisan, seperti menyampaikan
informasi yang berbeda sehingga tidak sama dengan pengetahuan
dengan pembaca lain.

Kami memohon maaf yang sebesar-besarnya jika ada kalimat atau


kata-kata yang salah, sehingga Kami sangat mengharapkan kritik serta
saran yang bersifat membangun demi terciptanya makalah selanjutnya
yang lebih baik.

Makassar, 14 Juni 2021

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................i

DAFTAR ISI.................................................................................................ii

BAB 1 PENDAHULUAN.............................................................................1

1.1 LATAR BELAKANG...............................................................................1


1.2 RUMUSAN MASALAH...........................................................................2
1.3 TUJUAN KHUSUS.................................................................................2
1.4 TUJUAN UMUM.....................................................................................2

BAB 2 PEMBAHASAN...............................................................................3

2.1 Definisi tabu makan daun kelor pada suku Jawa...................................3


2.2 Definisi tabu makan daging sapi pada suku Bali....................................4
2.3 Definisi tabu makan sayur jantung pisang bagi ibu hamil suku Dayak. .5

BAB 3 PENUTUP........................................................................................7

3.1 KESIMPULAN.........................................................................................7
3.2 SARAN...................................................................................................7

DAFTAR PUSTAKA....................................................................................8

Deskripsi tugas masing-masing anggota .............................................. 8

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Indonesia adalah Negara yang terkenal dengan beribu-ribu


pulaunya yang indah. Tidak hanya pulau, suku dan budaya di
Indonesia menjadikan Indonesia sebagai Negara yang memiliki suku
terbanyak di dunia. Setiap suku bangsa memiliki berbagai budaya
yang unik yang membuatnya berbeda dengan suku-suku dari Negara
lain, termasuk juga tentang keunikan pola konsumsi masyarakat pada
suku tersebut.

Dalam pola konsumsi masyarakat, sering terdapat tabu makanan,


yaitu larangan terhadap konsumsi makanan tertentu karena dianggap
sebagai ancaman atau hukuman bagi yang mengonsumsi makanan
tersebut. Dan hal ini sangat sering dikaitkan kekuatan supranatural
dan mistik sehingga masyarakat memiliki rasa takut untuk
mengonsumsinya mengingat sanksi yang akan diperoleh jika
masyarakat itu tetap mengonsumsinya. Ada beberapa faktor yang
mempengaruhi pola makan suatu masyarakat dalam menentukan
makanan yang boleh atau yang tidak boleh dikonsumsi, yaitu menurut
kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa, adat yang berasal dari
nenek moyang, maupun berdasarkan pengetahuan yang diperoleh dari
proses pendidikan formal.

Tabu makanan ini biasanya dibagi kedalam beberapa kelompok


umur, status sosial, dan gender. Kelompok ibu hamil merupakan
kelompok rentan gizi dimana ibu hamil yang paling banyak mengalami
larangan makanan/tabu makanan. Seperti tabu makanan di desa
Bolubete yaitu mengonsumsi cumi-cumi bagi ibu hamil dengan alas an
bahwa bayi yang lahir akan menjadi susah untuk bergerak, berjalan,
dan kepalanya akan menjadi lembek. Jika dilihat dari segi gizi cumi-

1
cumi merupakan makanan laut yang memiliki kelebihan dibandingkan
dengan hasil laut lainnya. Menurut WHO, tidak ada makanan yang
dilarang bagi ibu hamil kecuali makanan yang mengandung cafein dan
Alkohol. Jadi, sangat penting bagi masyarakat untuk menyakan
kepada dokter ataupun ahli gizi mengenai makanan yang dianggap
tabu.

1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana definisi tabu mengonsumsi daun kelor pada suku


Jawa?
2. Bagaimana definisi tabu mengonsumsi daging sapi untuk pada Bali
3. Bagaimana definisi tabu mengonsumsi sayur jantung pisang bagi
ibu hamil pada suku Dayak Bakumpai

1.3 Tujuan Khusus

1. Untuk mengetahui definisi tabu makan kelor pada suku Jawa


2. Untuk mengetahui definisi tabu makan daging sapi pada suku Bali
3. Untuk mengetahui definisi tabu mengonsumsi sayur jantung pisang
bagi ibu hamil pada suku Dayak Bakumpai.

1.4 Tujuan Umum


Untuk mengetahui bagaimana definisi tabu makan bahan makanan
tertentu dari ketiga suku di Indonesia

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Definisi tabu makan daun kelor pada suku Jawa

Kelor merupakan tumbuhan berkayu, tapi kayunya lunak dan


berkualitas rendah.Daun kelor bersirip tak sempurna, kecil, dan
berbentuk oval. Kelor memiliki bunga berwarna putih kekuning-
kuningan keluar sepanjang tahun dengan aroma bau semerbak.

Di samping dapat menyembuhkan berbagai macam penyakit,


pohon kelor juga dianggap pohon sakti. Hal inilah yang memunculkan
mitos bahwa daun ini bisa mengalahkan kekuatan makhluk halus.

Pengaruh mitos bahwa daun kelor bisa untuk mengalahkan


makhluk halus telah merasuk begitu dalam ke benak masyarakat
nusantara, tak terkecuali juga para jawara sakti yang biasa mendapat
kekuatan dengan bantuan makhluk halus. Mereka ikut termakan mitos
tersebut dan sangat yakin bahwa kesaktiannya akan hilang jika
berhadapan dengan daun kelor.

Dengan keyakinan seperti itu, sedikit saja mereka terkena sentuhan


daun kelor maka secara psikologis kekuatannya akan runtuh duluan
dan akhirnya memang fisiknya juga benar-benar ikut lemas dan
ambruk.

Sekarang ini, di zaman yang disebut maju, masih banyak orang


yang sulit untuk melepaskan diri dari belenggu mitos kesaktian daun
kelor. Di perkampungan di Nusantara, di mana orang percaya bahwa
jika ada orang yang sakit dan tergeletak lama namun tidak juga
meninggal, maka orang tersebut diduga memiliki kesaktian tertentu
yang harus segera dilepas dari tubuhnya. Untuk membantu melepas
kesaktiannya, biasanya orang tersebut disapu dengan daun kelor
hingga akhirnya dapat meninggal dengan tenang.

3
Saat jasadnya dimandikan, orang tersebut juga disapu lagi dengan
daun kelor supaya bersih dari segala makhluk dan benda mistis yang
masih menempel pada jasadnya.

Selain untuk mengusir, mitosnya daun kelor juga dipercaya bisa


menolak kedatangan makhluk halus. Di zaman serba teknologi seperti
sekarang ini kadang masih bisa ditemukan ada rumah yang di atas
pintu utamanya ditaruh seikat daun kelor sebagai penolak bala.

2.2 Definisi tabu makan daging sapi pada suku Bali

Berdasarkan peradaban Veda, sapi adalah binatang yang sangat


disakralkan. Diuraikan bahwa sapi merupakan lambang dari ibu pertiwi
yang memberikan kesejahteraan kepada semua makhluk hidup di
bumi ini. Karena itu bagi umat manusia diajarkan untuk tidak
menyemblih dan memakan daging sapi. Selain memiliki manfaat dalam
kehidupan rohani, sapi juga memelihara kita dalam kehidupan materi
kita seperti misalnya dengan memberikan susu sapi dan berbagai
produk susu. Sapi juga membantu para petani di dalam berbagai hal.

Sapi jantan digunakan untuk membajak dan kotoran sapi


digunakan untuk pupuk. Ada beberapa penjelasan yang menjadi dasar
mengapa orang Hindu tidak memakan daging sapi, yang pasti konsep
utamanya adalah karena orang-orang Hindu menganggap sapi
sebagai hewan yang mulia dan suci.

Mereka memilih tidak memakan daging sapi karena sesuai dengan


ajaran agama Hindu yang sering disebut Ahimsa, yang artinya tidak
membunuh atau menyakiti. Tentu ruang lingkup Ahimsa ini adalah
tidak membunuh dan menyakiti semua makhluk ciptaan Tuhan,
termasuk kepada Sapi dan semua hewan lainnya.

4
Kebanyakan dari mereka yang menjalani hal ini berarti juga
menjalani praktek yang lebih dari sekedar tidak makan Sapi, yaitu
Vegetarian. dilarang makan daging sapi karena merupakan kendaraan
Dewa Siwa.

2.3 Definisi tabu makan sayur jantung pisang bagi ibu hamil suku
Dayak

Jantung pisang merupakan bunga pisang yang akan bertukar


menjadi buah pisang apabila matang. Jantung pisang biasanya di olah
menjadi sayur yang sangat lezat bila di konsumsi.

Namun ada salah satu suku di Indonesia yang melarang


mengonsumsi jantung pisang khusunya pada ibu hamil karena kelak
akan berakibat si anak akan bodoh, dungo, dan bloon.

Kelompok ibu hamil yang merupakan kelompok rentan gizi


merupakan kelompok usia yang paling banyak mengalami larangan
makanan/tabu makanan. Ibu hamil pada suku Dayak pantang untuk
mengonsumsi jantung pisang Berbagai alasan dituturkan oleh ibu
hamil, terutama kesehatan ibu dan bayi. Mereka mendapatkan
larangan ini dari orang tua, suami dan kerabat.

Sebagian alasan yang dibeberkan adalah keresahan akan terjadi


gangguan kesehatan pada anak yang dilahirkan seperti ukuran janin
semakin mengecil seiring bertambahnya usia kehamilan.

Pertumbuhan janin diibaratkan dengan perkembangan jantung


pisang, karena jika diamati jantung pisang awalnya besar dan setelah
pohon pisang membesar jantung pisang menjadi mengecil. Hal itulah
yang menyebabkan mitos jantung pisang tidak boleh dikonsumsi oleh
ibu hamil.

5
Alasan lain mengapa sayur jantung pisang dianggap makanan
tabu, khususnya pada ibu hamil karena bayi yang dilahirkan badannya
akan sakit, takut si anak akan hangus, serta ari-ari dari si bayi akan
mengumpul seperti jantung pisang, dan yang terakhir bayi sulit keluar
saat melahirkan.

6
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

1. Daun kelor adalah salah satu jenis makanan yang di larang


di konsumsi oleh orang jawa. Namun berdasarkan penelitian
bahwa daun kelor adalah makanan yang bernutrizi tinggi,
memiliki kandungan vitamin A, dan serat yang tinggi.
2. sapi adalah binatang yang sangat disakralkan bagi suku Bali
karena sapi merupakan lambang dari ibu pertiwi yang
memberikan kesejahteraan kepada semua makhluk hidup di
bumi ini. Berdasarkan hasil penelitian bahwa daging sapi
mempunyai kandungan zat besi dan nutrisi tinggi yang
sangat baik untuk kesehatan.
3. Jantung pisang adalah salah satu jenis sayuran yang
dilarang dikonsumsi oleh suku Dayak bakumpai. Namun
berdasarkan penelitian menunjukan bahwa jantung pisang
merupakan salah satu bahan pangan yang banyak
mengandung zat yang baik untuk kesehatan seperti protein,
fosfor, mineral, kalsium, vitamin B1, vitamin C, serat yang
tinggi dan kandungan lemak yang rendah.
3.2 Saran

1. Bagi pemerintah dan petugas kesehatan tetap memberikan


edukasi kepada masyarakat bahwa tidak ada makanan yang
dianggap tabu untuk dikonsumsi terutama bagi ibu hamil kecuali
makanan tersebut mengandung kafein ataupun alkohol.
2. Bagi masyarakat jika masih ragu untuk mengonsumsi makanan
tersebut maka segeralah berkonsultasi kepada dokter ataupun
kepada ahli gizi.

7
Daftar Pustaka

http://journal.ipb.ac.id/index.php/jgizipangan/article/download/4401/2968

https://journal.iainkudus.ac.id/index.php/Palastren/article/download/3757/3
714

https://laboratoriumgizi.jatimprov.go.id/tabu-makanan-pada-ibu-
hamil/http://ejournal.unikama.ac.id/index.php/jrnspirasi/article/download/68
5/433/

 Deskripsi tugas masing-masing anggota :

1) Valleiry B Divinubun 1910002 ( Membantu mencari suku > aktif )


2) Suci Fitria Ramadani 1910008 ( Membuat PPT > aktif )
3) Agi Jayatri 1910016 ( Membuat BAB 2 dan BAB 3 > aktif )
4) Sukma Dwi Putri Malisan 1910022 ( Membuat BAB 1 > aktif )
5) Novita Te’dang 1910029 ( Menyusun Makalah > aktif )

Anda mungkin juga menyukai