Anda di halaman 1dari 10

TUGAS PSIKOSOSIAL dan BUDAYA DALAM KEERAWATAN

Dosen Pengampu : Ibu Wulan Novika Ambarsari.,MAN

Alifia Nurmandini C.0105.20.004

Anisa Awallyah C.010.20.005

Annisa Nurul Aulia C.0105.20.006

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN NERS

STIKES BUDI LUHUR CIMAHI

TAHUN

2021
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas berkat rahmat dan hidayah-
NYA lah sehingga penulisan makalah “Budaya Kesehatan pada Suku Jawa” dapat terselesaikan.

Makalah ini kami susun untuk memenuhi tugas mata kuliah Psikososial dan Budaya
Keperawatan yang diberikan oleh Ibu Ns. Wulan Novika Ambarsari., MAN . Untuk itu kami
menyusun makalah ini dengan harapan dapat membantu pembaca untuk lebih memahami lagi
tentang Budaya Kesehatan pada Suku Jawa agar memperlancar proses pembelajaran.

Namun demikian tentu saja dalam penyusunan makalah kami ini masih terdapat banyak
kekurangan dalam penulisan dan pemilihan kata yang kurang tepat. Dengan ini, saya sangat
mengharapkan kritik dan saran yang dapat membangun kesempurnaan makalah ini.

Bandung, 01 Desember 2021

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................................................i
DAFTAR ISI..................................................................................................................................ii
BAB I LATAR BELAKANG SUKU JAWA...............................................................................1
A. Latar Belakang......................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah.................................................................................................................1
C. Tujuan Masalah....................................................................................................................1
BAB II BUDAYA KESEHATAN SUKU JAWA........................................................................2
A. Budaya Kesehatan pada Suku Jawa......................................................................................2
BAB III PERAN PERAWAT TERHADAP BUDAYA..............................................................5
A. Peran Perawat terhada Budaya Kesehatan pada Suku Jawa.................................................5
BAB IV PENUTUP........................................................................................................................6
A. Kesimpulan...........................................................................................................................6
B. Saran.....................................................................................................................................6

ii
BAB I

LATAR BELAKANG SUKU JAWA

A. Latar Belakang
Suku Jawa adalah salah satu suku di Indonesia yang banyak memiliki keunikan
seperti halnya suku-suku lain. Di dalam pergaulan-pergaulan hidup maupun
perhubungan-perhubungan sosial sehari-hari mereka berbahasa Jawa, pada waktu
mengucapkan bahasa daerah ini seseorang harus memperhatikan dan membeda-bedakan
keadaan orang yang diajak berbicara, usia, maupun status sosialnya.
Penduduk pulau Jawa khususnya Jawa Tengah merupakan sebuah masyarakat
yang kompleks dan homogen dan telah menghasilkan pula kebudayaan masyarakat Jawa
Tengah yang bersifat spesifik dan membedakannya dengan kebudayaan lain di Indonesia.
Adapun yang dimaksud dengan orang Jawa adalah orang yang menggunakan bahasa
Jawa sebagai bahasa ibu dalam kehidupan sehari-hari. Jadi orang Jawa adalah penduduk
asli bagian tengah dan timur pulau Jawa yang berbahasa Jawa.
Ciri khas orang Jawa, salah satu yang menarik adalah bahwa orang Jawa teramat
sadar tentang apa arti kebudayaan bagi kehidupan sosial. Pengertian durung njawa
“belum Jawa”, “belum berbudaya” yang dikenakan bagi anak-anak dan orang-orang yang
tidak baik secara menunjukkan pengertian orang-orang Jawa mengenai apa itu berbudaya
dan apa itu menjadi manusia, dalam artian membentuk suatu perilaku yang baik sehingga
menjadi satu-kesatuan yang kompleks sehingga dapat disebut orang Jawa (Neils mulder.
1990: 110).
B. Rumusan Masalah
1. Jelaskan budaya kesehatan pada Suku Jawa ?
2. Sebutkan apa saja hal yang boleh dan tidak boleh dilakukan pada Suku Jawa ?
3. Contoh kasus budaya kesehatan pada Suku Jawa ?
C. Tujuan Masalah
1. Menjelaskan budaya kesehatan pada Suku Jawa
2. Menyebutkan apa saja hal yang boleh dan tidak boleh dilakukan ada Suku Jawa
3. Memberikan contoh kasus budaya kesehatan pada Suku Jawa

1
BAB II

BUDAYA KESEHATAN SUKU JAWA

A. Budaya Kesehatan pada Suku Jawa


Menurut orang Jawa Sehat adalah keadaan yang seimbang dunia fisik dan batin.
Bahkan , semua itu berakar pada batin. Jika batin berkehendak , raga / badan akan
mengikuti . Sehat dalam konteks raga berarti Waras, yaitu  Apabila seseorang
tetap mampu menjalankan peranan sosialnya sehari hari , misalnya bekerja di ladang ,
sawah , selalu gairah bekerja , gairahhidup , kondisii inilah yang dikatakan sehat .

Untuk menentukan sebab sebab suatu penyakit ada dua konsep , yaitu :

 Konsep personalistik 

  Penyakit disebabkan oleh makhluk supernatural (makhluk gaib, dewa), makhluk


yang bukanmanusia (hantu, roh leluhur, roh jahat) dan manusia ( tukang sihir , tukang
tenung) . Penyakit ini disebut ora lumrah atau ora sabaene  (tidak wajar/tidak biasa).
Penyembuhannya berdasarkan pengetahuan secara gaib atau supernatural , misalna melak
ukan upacara dan sesaji

a. Dukun bayi : khusus menangani penyembuhan terhadap penyakit yang berhubungan
dengan kesehatan bayi , dan orang yang hendak melahirkan.

b. Dukun pijat / tulang (sangkal putung) : Khusus menangani orang yang sakit terkilir ,
patah tulang , jatuh atau salah urat.

c. Dukun klenik : khusus menangani orang yang terkena guna guna atau digawa uwong

.d. Dukun mantra : khusus menangani orang yang terkena penyakit karena kemasukan


roh halus.

e. Dukun hewan : khusus mengobati hewan.

 Konsep naluralistik :

2
Penyebab penyakit bersifat natural dan mempengaruhi kesehatan tubuh
misalnya karena cuaca, iklim, makanan beracun, kuman atau kecelakaan. Di samping itu 

ada unsur lain yang mengakibatkan ketidakseimbangan dalam tubuh misalnya dingin ,


panas , angin atau udara lembab.

Adapun penyembuhannya dengan model keseimbangan dan keselarasan, artinya


dikembalikan pada keadaan semula sehingga orang sehat kembali . Misalnya orang sakit
masuk angin , penyembuhannya dengan cara kerokan agar angin keluar kembali . Begitu
pula penyakit badan dingin atau disebut ndrodok (menggigil, kedinginan),
penyembuhannya dengan minum jahehangat atau melumuri tubuhnya dengan air garam
dan dihangatkan.

Jamu adalah ramuan dari berbagaimacam tumbuhan atau dedaunan yang di paur , 
ditumbuk , setelah itudiminum atau dioleskan pada bagian yang sakit. Di samping itu ada
juga ramuan tumbuhan lain sebagai pelengkap , misalnya kulit pohon randu yang sudah
diberi mantera.

B. Hal yang boleh dan tidak boleh dilakukan pada Suku Jawa
1) Hal yang boleh dilakukan
- Masuk angin harus dikerok
- Ibu pasca melahirkan diharuskan memakai kendit sepanjang 7-10 meter
dengan kencang
2) Hal yang tidak boleh dilakukan
- Penderita cacar air atau campak tidak boleh mandi
- Ibu hamil tidak boleh keluar malam karena ada roh jahat yang akan
menggangu janin
- Ibu hamil dilarang makan nanas karena dapat menyebabkan janin dalam
kandungan keguguran
- Ibu pasca melahirkan tidak boleh makan ikan atau yang amis supaya jahitan
nya cepat kering
C. Contoh kasus budaya kesehatan pada Suku Jawa
Masyarakat desa Tanjung Limau masih mempercayai adat istiadat memantang
makanan seperti orang pasca melahirkan dilarang makan ikan karena jahitan akan lama

3
kering dan sejumlah perilaku tertentu bagi wanita hamil dan pasca persalinan seperti ibu
hamil tidak boleh melilit handuk dileher karena nanti janin akan terlilit tali pusar.
Konsepsi budaya mengenai pandangan ditujukan untuk menjaga keselamatan ibu dan
bayi namun alasan yang dikemukakan mengenai pandangan tersebut hanya simbolik.

Sehingga penyedia layanan kesehatan perlu memahami makna simbolik yang


terkandung dalam setiap pantangan, sehingga dapat melakukan perubahan melalui cara
yang tepat. Semakin baik bila ditunjang dengan sikap menghargai dan sikap terbuka
dengan para dukun untuk mendorong timbulnya perubahan perilaku pertolongan
persalinan yang sesuai kaidah kesehatan.

4
BAB III

PERAN PERAWAT TERHADAP BUDAYA

A. Peran Perawat terhada Budaya Kesehatan pada Suku Jawa


Peran perawat sangat komprehensif dalam menangani klien yang masih erat
dengan latar belakang kebudayaan Jawa. Karena peran perawat yaitu untuk memenuhi
kebutuhan psikologis, biologis sosiologis, dan spiritual klien. Peran perawat disini harus
mampu meluruskan setiap anggapan klien yang bertentangan dengan konsep kesehatan.
Keperawatan transkultural adalah suatu proses pemberian asuhan keperawatan
yang difokuskan kepada individu dan kelompok untuk mempertahankan, meningkatkan
perilaku sehat sesuai dengan latar belakang budaya. Hal ini dipelajari mulai dari
kehidupan biologis sebelumnya, kehidupan psikologis, kehidupan sosial dan spiritualnya.
Perencanaan dan pelaksaan proses keperawatan transkultural tidak dapat begitu saja
dipaksakan kepada klien sebelum perawat memahami latar belakang budaya klien
sehingga tindakan yang dilakukan dapat sesuai dengan budaya klien. Penyesuaian diri
sangatlah diperlukan dalam aplikasi keperawatan transkultural.

5
BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan
Pengaruh sosial budaya dalam masyarakat memberikan peranan penting dalam
mencapai derajat kesehatan yang setinggi-tingginya. Perkembangan Social Budaya dalam
masyarakat merupakan suatu tanda bahwa masyarakat dalam suatu daerah tersebut telah
mengalami suatu perubahan dalam proses berfikir. Perubahan sosial dan budaya bisa
memberikan dampak positif maupun negatif. Hubungan antara budaya dan kesehatan
sangatlah erat hubungannya, sebagai salah satu contoh suatu masyarakat desa yang
sederhana dapat bertahan dengan cara pengobatan tertentu sesuai dengan tradisi mereka.
B. Saran
Sebaiknya setelah membaca makalah ini kita lebih memahami dan
memperhatikan cara serta kondisi Kesehatan di berbagai budaya. Oleh sebab itu perlu
pemahaman yang lebih mendalam lagi tentang masalah ini.

6
DAFTAR PUSTAKA

Gama, T. (2017, desember 05). Kebudayaan kesehatan dalam Suku Jawa.

Ike Anggraeni, A. N. (2008). tradisi kepercayaan masyarakat pesisir mengenai kesehatan ibu di
desa Tanjung Limau Muara Badak Kalimantan Timur . journal education, 49-50.

Anda mungkin juga menyukai