Anda di halaman 1dari 8

KATA PENGGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yangg Maha Esa karena atas berkat
penyertaan dan kasihnya, kami dapan menyelesaikan “Makalah Pola Pangan dan
Budaya Kalimantan” dengan baik.

kami mengucapkan terimakasih kepada Pak Dosen Karena telah memberikan


kontribusi dalam menyusun maklah ini. Dan kami juga berterima kasih kepada teman
teman yang telah memberikan saran dan masukan kepada kami sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini dengan baik.

kami berharap agar makalah ini dapat bermanfaat untuk kami dan juga bagi
pembaca yang membaca maklah ini. Kami menyadari bahwa makalah ini sangat jauh dari
kata sempurna, untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran agar kedepannya
makalah ini bisa lebih baik lagi.

Kupang, 25 Agustus 2023

penulis
DAFTAR ISI

COVER………………………………………………………………………..i

KATA PENGGANTAR……………………………………………………...ii

DAFTAR ISI…………………………………………………………………iii

BAB I PENDAHULUAN……………………………………………………………….1

1.1 Latar Belakang……………………………………………………………….…1

1.2 Rumusan Masalah……………………………………………………………...1

1.3 Tujuan…………………………………………………………………...……...2

BAB II PEMBAHASAN………………………………………………………..3

2.1 Pengertian Pangan Lokal…………………………………………………..3


2.2 Budaya Makan Kalimantan………………………………………………..4
2.3 Larangan dan Budaya Makan Kalimantan Yang Berkaitan Dengan Gizi…4

BAB III PENUTUPAN……………………………………………………..5

3.1 Kesimpulan…………………………………………………………………..5
3.2 Saran…………………………………………………………………………6

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………6
BAB I

PENDAHULUAN

2.1 Latar Belakang

Pola konsumsi pangan adalah susunan makanan yang mencakup jenis dan jumlah bahan
makanan rata-rata perorang perhari yang umum dikonsumsi atau dimakan penduduk dalam
jangka waktu tertentu (Pusat Pengembangan Konsumsi Pangan, 2003).

Pola pangan dan budaya merujuk pada cara seseorang atau kelompok memanfaatkan
bahan makanan yang tersedia sebagai respon terhadap kondisi ekonomi serta nilai nilai budaya
yang ada

2.2 Rumusan Masalah


1. Jelaskan pengertian pangan local
2. Jelaskan budaya makan di Kalimantan
3. Jelaskan larangan dan budaya makan di Kalimantan yang berkaitan dengan
gizi
2.3 Tujuan
1. Agar mahasiswa mampu menjelaskan pengertian pangan local
2. Agar mahasiswa mampu mengetahui budaya makan di Kalimantan
3. Agar mahasiswa mampu mengetahui apa saja larangan dan budaya makan di
Kalimantan
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Pola Pangan

Pola konsumsi pangan adalah susunan makanan yang mencakup jenis dan jumlah bahan
makanan rata-rata perorang perhari yang umum dikonsumsi atau dimakan penduduk dalam
jangka waktu tertentu (Pusat Pengembangan Konsumsi Pangan, 2003).

Pola pangan dan budaya merujuk pada cara seseorang atau kelompok memanfaatkan
bahan makanan yang tersedia sebagai respon terhadap kondisi ekonomi serta nilai nilai budaya
yang ada.

Berikut bebrapa penjelasan mengenai pola pangan yaitu:

 Pola pangan adalah pola atau pola konsunsumsi makanan yang diikuti oleh individu,
keluarga, atau masyarakat dalam memenuhi kebutuhan nutrisi dan energy.
Pola pangan mencakup jenis makanan yang dikonsumsi, frekeunsi makan, proporsi
nutrisi, dan cara masak atau mengoelola makanan.
Pola pangan yang baik dan seimbang penting untuk menjaga kesehatan dan mencegah
penyakit
 Budaya
Budaya merujuk pada pola pikir, perilaku, dan nilai nilai yang diwariskan dan disebar
luaskan oleh suatu kelompok masyarakat. Budaya mencakup aspek aspek seperti Bahasa,
agama, adat istiadat, seni, musik, tarian, pakaian, dan makanan. Budaya mempengaruhi
cara hidup dan interaksi sosial suatu masyarakat, termasuk dalam pola konsumsi makan.
Dalam konteks pola pangan dan budaya di kalimantan, pola pangan mencerminkan
kebiasaan makan dan pola konsumsi masyarakat di pulau tersebut. Budaya Kalimantan,
disisi lain, mencakup tradisi, adat istiadat, dan kebiasaan masyarakat Kalimantan yang
juga mempengaruhi pola pangan mereka. Pola pangan dan budaya saling mempengaruhi
dan membentuk identitas kuliner dan kebiasaan makan di Kalimantan. Pola pangan
budaya dapat mencakup hal hal seperti jenis makanan tradisional, cara masak atau
mengelolah makanan, adat istiadat terkait makanan, dan nilai nilai yang terkait dengan
makanan dalam budaya Kalimantan.

B. Budaya Makan Kalimantan


Budaya makan Kalimantan memiliki keunikan dan kekhasan tersendiri. Berikut merupakan
beberapa makanan khas dan budaya makan di Kalimantan:
1. Kalimantan Selatan
Beberapa makanan khas Kalimantan selatan antara lain ketupat kandangan, iwak
paksam atau iwak basamu, dan kalangka. Selain itu budaya makan di Kalimantan
selatan juga mencakup baju adat perempuan dan laki laki serta rumah adat dan
baanjung.

2. Kalimantan Tengah
Makanan khas Kalimantan tengah terdiri dari berbagai jenis tumbuhan dan ikan
sungai, seperti kalumpe, sulur keladi katuk telur, dan iakn jelawat bakar. Budaya mdi
Kalimantan tengah juga mencakup penggunaan bahan bahan alami dari hutan dan
sungai dalam pembuatan makanan.

3. Kalimantan Timur

Makanan khas Kalimantan timur antara lain gance ruan, roba ruan, dan naasi
bekepor. Selain itu, budaya makan di Kalimantan timur juga mencakup variasi sayur
asam yang menggunakaan kepala ikan gabus sebagai bahan utama.

4. Kalimantan Barat
Beberapa makanan khas Kalimantan barat antara lain bubur pedas sambas dan
kerupuk basah atau temet. Selain itu, budaya makan di Kalimantan barat juga
mencakup kue kantong semar yang terbuat dari tepung ketan.

C. Larangan Budaya Makan Kalimantan Yang Berkaitan Dengan Gizi


1. Pantang makan pada ibu hamil
Pada beberapa budaya di Kalimantan, pantang makan pada ibu hamil dapat
berpengaruh pada asupan gizi. Sama halnya dengan kepercayaan masyarakat suku
Dayak tentang pantang makan ikan pada ibu hamil.

2. Makanan Tabung
Terdapat beberapa makanan yang ditabukan dalam budaya makan di kaliamntan,
seperti telur bagi balita perempuan di Kalimantan selatan. Tabuh makanan ini dapat
mempengaruhi asupan gizi dan nutrizi bagi masyarakat yang mengkuti budaya
tersebut.

3. Pantang makan terong bakar


Di daerah Kalimantan timur, tidaak diperbolehkan untuk membakar terong, mitosnya
apabila membakar terong dan memakannya akan terkena penyakit seperti bisulan
dan penyakit tersebut tidak akan sembuh bahkan akan tumbuh besar menyerupai
terong.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan

Pola konsumsi pangan adalah susunan makanan yang mencakup jenis dan jumlah bahan
makanan rata-rata perorang perhari yang umum dikonsumsi atau dimakan penduduk dalam
jangka waktu tertentu dan secara keseluruhan, penjelasan di atas menunjukan bahwa pola
pangan dan budaya di Kalimantan beragam dan dipengaruhi oleh nilai nulai budaaya.
Laarangan makanan terkait kehamilan dan menyusui juga terjadi di beberapa komunitas.
DAFTAR PUSTAKA
http://repository.poltekkes-denpasar.ac.id/1290/3/BAB%20II.pdf

Anda mungkin juga menyukai