SELATAN
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 1
KELAS X.5
2022
1|Page
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas karunia-Nya kami
dapat menyelesaikan tugas makalah proyek kearifan lokal dengan judul “Kuliner Khas
Sulawesi Selatan ”.
Seperti yang kita ketahui bahwa, kita harus melestarikan kuliner tradisional khas
Sulawesi Selatan sebagai usaha untuk menjaga kearifan lokal setempat. Kami berharap
makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta pengetahuan kita
mengenai Kelangkaan. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa dalam penyusunan
makalah ini masih terdapat banyak kekurangan dan jauh dari kata sempurna.
Oleh karena itu saran dan kritik sangat diperlukan untuk penyempurnaan
makalah ini. Semoga makalah ini dapat dipahami oleh siapapun yang membacanya.
Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang
berkenan.
2|Page
DAFTAR ISI
3|Page
BAB I
Pendahuluan
memerlukan makanan untuk bertahan hidup, siapa pun dia, dari mana asalnya,
berapapun umurnya, dan dalam keadaan sehat ataupun sakit. Oleh karena itu, makanan
Pada dasarnya makanan dipengaruhi oleh ketersediaan bahan mentah dari alam
sekitar, sehingga setiap daerah memiliki ciri khas makanannya masing- masing.
pegunungan memiliki ketersediaan bahan makanan berupa variasi jenis tumbuhan yang
Sulawesi Selatan memiliki banyak kuliner tradisional mulai dari kue, cemilan,
makanan besar, minuman dsb. warisan budaya yang banyak
dinikmati, namun rentan dilupakan, padahal kuliner tradisional itu perlu dijaga dan
yang sangat disukai masyarakat modern kini. Salah satu karya masyarakat yang dapat
dikembangkan lebih baik lagi dapat menjadi sarana untuk meningkatkan kesejahteraan
masyarakat. Kuliner khas Sulawesi Selatan amat banyak beberapa contoh yaitu
barongko, nasu likku & sirup dht.
4|Page
Kaitannya dengan penulisan makalah ini yaitu penulisan bertujuan untuk
memperkenalkan dan media pelestarian kuliner tradisional agar lebih banyak dikenal
dan di gemari oleh generasi generasi muda dan sebagai wadah pengembangan kearifan
lokal Sulawesi Selatan secara efektif pada masyarakat.
Maka untuk itu penyusun mengambil judul " kuliner khas Sulawesi Selatan "
2. Apa kendala & tantangan yg dihadapi dalam melestarikan kuliner tradisional khas
Sulawesi Selatan?
3. Apa saja manfaat dari melestarikan kuliner tradisional khas Sulawesi Selatan?
b. Lapangan kerja
Penelitian ini diharapkan juga dapat memperluas lapangan kerja terutama untuk industri
rumah tangga untuk mengembangkan inovasi dalam mengolah bahan pangan
5|Page
c. Peneliti
Sebagai masukan bagi peneliti dan ahli budaya akan penting nya menjaga kearifan lokal
serupa kuliner untuk di sampaikan ke halayak ramai agar terus di kembangkan .
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Teori
1. Makanan Tradisional
Makanan merupakan kebutuhan pokok yang harus dipenuh oleh setiap orang.
Makanan merupakan kebutuhan manusia untuk menunjang kelangsungan hidup yang
berguna untuk pertumbuhan dan membangun sel tubuh, menjaga agar tetap sehat dan
berfungsi sebagaimana mestinya. Dapat dikatakan bahwa fungsi makan secara umum
antara lain makanan sebagai sumber tenaga, makanan sebagai bahan pembangun serta
pertumbuhan tubuh, dan makanan sebagai pengatur aktivitas tubuh. Oleh karena itu,
setiap makhluk hidup membutuhkan makan untuk kelangsungan hidupnya.
Tradisi berasal dari bahasa latin yaitu tradisio, yang berarti kabar atau
penerusan. Tradisi dapat pula diartikan sebagai sesuatu yang diturunkan secara turun-
temurun dari suatu generasi ke generasi berikutnya. Menurut Kamus Besar Bahasa
Indonesia (KBBI), tradisional dapat diartikan sebagai sikap dan cara berfikir serta
bertindak yang selalu berpegang teguh pada norma dan adat kebiasaan yang ada secara
turun temurun. Tradisional juga dapat didefiniskan sebagai suatu kebiasaan yang berasal
dari leluhur yang diturunkan secara turun temurun dan masih banyak dijalankan oleh
masyarakat saat ini. Sesuatu atau seseorang dikatakan tradisional jika sikap, cara
berpikir, tindakan, atau karakteristik lainnya mengikuti adat, kebiasaan, atau norma
6|Page
yang diwariskan secara turun temurun.Menurut Fardiaz D (1998), makanan tradisional
adalah makanan dan
7|Page
minuman, termasuk jajanan serta bahan campuran atau bahan yang digunakan secara
tradisional, dan telah lama berkembang secara spesifik di daerah dan diolah dari resep-
resep yang telah lama dikenal oleh masyarakat setempat dengan sumber bahan local
serta memiliki citarasa yang relatif sesuai dengan selera masyarakat setempat.
dalam masyarakat hingga saat ini. Keanekaragaman makanan tradisional yang ada
dipengaruhi oleh keadaan daerah atau tempat tinggal dan budaya yang ada di
suatu daerah, tidak sedikit pula makanan tradisional yang hampir terlupakan oleh
Makanan tradisional yang hampir punah ini langka dan hampir jarang dapat ditemui
mungkin disebabkan karena ketersediaan bahan dasarnya mulai sulit atau masyarakat
pembuatnya mulai tidak mengerjakan lagi atau terdesak oleh produk
8|Page
makanan lain, contohnya karangan, cethot, entog-entog, getas, es semlo, d hawuk-
hawuk.
9|Page
2) Makanan tradisional yang kurang populer,
tradisional yang masih mudah ditemui, tetapi makin tidak dikenal dan cenderung
masyarakat, contohnya kethak, adrem, wedang tahu, lemet, bothok sembukan, dan
bajigur.
yang tetap disukai masyarakat dengan bukti banyak dijual , laku, dan dibeli oleh
konsumen bahkan beberapa menjadi ikon daerah tertentu seperti gudeg, emping
tersebut merupakan warisan dan merupakan ciri khas dalam suatu daerah. Padadasarnya
makanan dipengaruhi oleh ketersediaan bahan baku dari daerah tempat
tinggalnya sehingga setiap daerah memiliki ciri khas makanannya masing masing.
10 | P a g e
berupa variasi jenis tumbuhan yang dominan seperti umbi-umbian, padi, kacang-
makanan banyak yang berasal dari laut seperti ikan, udang, cumi, dan lain
sebagainya.
umumnya sudah bersifat turun temurun, serta sedikit sekali adanya inovasi
antara lain :
pendahulunya,
untuk mendapatkan rasa maupun rupa yang khas dari suatu masakan.
sebagai jenis makanan yang biasa dikonsumsi masyarakat menurut golongan suku
2. Diolah dari bahan-bahan makanan yang tersedia setempat baik merupakan usaha tani
sendiri maupun yang tersedia dalam system pasar setempat
11 | P a g e
Makanan tradisional merupakan wujud budaya yang berciri kedaerahan,
spesifik, beraneka macam dan jenis yang mencerminkan potensi alam daerah
masing-masing. Makanan tidak hanya sebagai sarana untuk pemenuhan kebutuhan
gizi seseorang, tetapi juga berguna untuk mempertahankan hubungan antar
manusia, dapat pula dijual dan dipromosikan untuk menunjang pariwisata yang
selanjutnya dapat mendukung pendapatan suatu daerah. Hal ini membuktikan
bahwa di Indonesia tidak hanya dikatakan akan kaya akan alamnya, namun juga segala
keaneka ragaman budaya dan makanan yang ada.
Masing-masing wilayah maupun suku bangsa di Indonesia memiliki makanan
tradisional yang berpotensi untuk dijadikan daya tarik daerahnya. Namun
demikian tidak sedikit pula makanan tradisional yang sebenarnya sangat
berpotensi tersebut tidak terjaga kelestariannya dan bahkan mungkin sudah tidak
dikenal lagi oleh sebagian besar penduduknya (Minta Harsana, 2005). Di sekolah,
pendidikan tentang makanan tradisional masih kurang diberikan dan
disosialisasikan kepada siswa. Pengenalan tentang makanan tradisional kepada
yang ada.
12 | P a g e
pertanian, perikanan, dan pertambangan emas , magnesium , besi dan logam lainnya.
pinisi adalah sebuah kapal layar tradisional Indonesia bertiang dua, masih digunakan
secara luas oleh orang Bugis dan Makassar, sebagian besar untuk tujuan transportasi,
kargo, dan penangkapan ikan antar pulau di kepulauan Indonesia. Sulawesi Selatan
memiliki banyak ragam kuliner diantaranya yaitu :
tanaman serealia seperti beras, gandum, jagung, umbi-umbian, kentang, dan lain
daerah bersangkutan yang pada umumnya berasal dari hasil usaha tani keluarga
dan kemudian berkembang menjadi pola makan di daerah tersebut. Jenis bahan
makanan pokok yang ditanam di suatu daerah banyak bergantung dari iklim dan
dapat berupa lauk hewani dan nabati. Lauk hewani merupakan lauk yang
berbahan dasar dari hewan seperti unggak, sapi, ikan, dll. Sedangkan lauk nabati
merupakan lauk yang berbahan dasar dari sumber protein nabati seperti kacang
tanah, kacang hijau, kacang kedelai, dll. Lauk pauk pada satu daerah dengan
daerah lain berbeda-beda sesuai dengan kondisi suatu daerah, seperti contohnya
lauk pauk di Kabupaten Bantul yang masyarakatnya banyak banyak terbuat dari bahan
dasar kelapa dan hasil laut karena kaya akan sumber daya pada sektor
13 | P a g e
Contoh nya:
Nasulikku
Nasu Likku merupakan bahasa Bugis yang berari lengkuas. Makanan ini menggunakan
bahan dasar lengkuas muda dan daging ayam. Dan yang paling khas yaitu ditambah
dengan kelapa parut agar memberikan wangi yang harum.
• nasu likku adalah salah satu olahan lauk yg paling sering dimasak oleh org Bugis
berbeda dengan nasu palekko nasu likku memiliki rasa yg tidak begitu pedas dan
potongan ayamnya lebih besar
2. Kue tradisional
makanan ringan berupa penganan. Jenis makanan untuk kue ini biasa dipakai
Jajanan tradisional sering disebut juga jajanan pasar meskipun berukuran kecil
merupakan bagian dari bagian dari tradisi bangsa Indonesia yang perlu dijaga dan
dilestarikan sebagai bagian dari kekayaan lokal untuk memajukan wisata kuliner
Contohnya :
Barongko
• Barongko merupakan makanan khas di Sulawesi Selatan khususnya bagi suku Bugis
dan suku Makassar. Bahan adonan untuk membuat barongko terdiri dari pisang kepok
yang dihaluskan, telur, santan, gula pasir, dan garam. Sedangkan bahan pembungkus
adonan barongko adalah daun pandan dan daun pisang. Barongko dibuat melalui
pengukusan.
14 | P a g e
• • Barongko pada awalnya merupakan sajian khusus bagi para raja pada masa kerajaan-
kerajaan dari suku Bugis dan suku Makassar. Penyajiannya juga dilakukan pada pesta-
pesta adat. Sebelum atau saat pesta perkawinan adat dimulai, barongko biasanya
disajikan dalam bosara. Penyajiannya bersama dengan kue tradisional lainnya.
3. Makanan Cinderamata
kenangkenangan yang terkait dengan benda tersebut. Makanan cendera mata atau
yang biasa disebut oleh-oleh merupakan makanan yang biasa ditawarkan suatu
daerah untuk dibawa oleh wisatawan yang berkunjung ke suatu daerah. Makanan
cendera mata biasanya merupakan makanan khas suatu daerah yang mempunyai
Contohnya:
Tenteng
Tenteng Malino adalah makanan khas Makassar yang berasal dari dari Kota Malino,
Gowa, Sulawesi Selatan yang mana makanan ini sangatlah sederhana. Bahan dasar dari
Makanan ini adalah Gula merah dan Kacang tanah. Aslinya, bentuk kemasan makanan
ini berbentuk seperti permen dengan pembungukus dari Kulit jagung. Tapi seiring
perkembangan, Kemasannya diganti menjadi plastik. Pembuatan makanan ini dimulai
dari mencairkan gula merah pada wajan atau panci sampai mengental lalu
dicampurkannya Kacang tanah ke dalam lumeran Gula merah. Diaduk hingga mulai
mendingin dan dicetak sesuai ukuran dan dikemas dengan plastik.
15 | P a g e
4. Minuman
Minuman adalah salah satu kebutuhan hidup yang penting dan harus dipenuhi.
Secara umum, minuman merupakan segala sesuatu yang dapat dikonsumsi dan
dapat menghilangkan rasa haus dan dahaga. Menurut Vivienne Kruger (2014),
minuman tradisional yang masih bertahan ratusan tahun hingga sampai saat ini
menurut jenisnya dibedakan menjadi dua yaitu minuman panas dan dingin.
Minuman panas ada dua macam yaitu minuman panas tidak berisi (teh, kopi,
coklat, jeruk) dan minuman panas berisi (bajigur, wedang ronde, sekoteng dan
wedang ublek). Sedangkan minuman dingin juga ada dua macam yaitu minuman
dingin tidak berisi (es sirup, es limun, es beras kencur) dan minuman dingin berisi
(dawet, es campur, es buah). Minuman tradisional yang terdapat di Sulawesi Selatan
Contohnya:
Sirup dht
asal usul sirup dht Tak banyak informasi mengenai asal usul pembuatan sirup yang satu
ini. Namun yang pasti bahwa perusahaan ini telah berdiri sejak puluhan tahun yang lalu
tepatanya pada tahun 1949. Sirup yang satu ini di produksi di bawah naungan PT. DHT
dengan alamat rumah produksi di jl. Macanda, Tamarunang, kabupaten Gowa.
Konon kabarnya, nama DHT sendiri merupakan singkatan dari kalimat ” Dari Hasil
Tangan”.
Di lain pihak ada juga yang mengatakan bahwa DHT merupakan singkatan dari kalimat
“Dari Hasil Tenaga”.Akan berbeda lagi jika anda berkunjung ke perusahaannya
langsung dimana terlihat logo DHT yang dibawahnya tertulis “Duta Harapan Tunggal”
yang jika disingkat menjadi DHT. Namun apapun makna aslinya hanya pemilik
langsungnya lah yang tahu. Jadi kalau mau tahu silahkan tanya langsung ke pemiliknya.
16 | P a g e
Hehehe. Dari beberapa informasi yang beredar, berdirinya perusahaan sirup ini diawali
dari kondisi pemiliknya yang sedang mengalami himpitan ekonomi.
Himpitan ekonomi yang mendera menjadikan sang pemilik berusaha melakukan sesuatu
untuk bertahan hidup.
Menurut Tati (2008:6) perilaku konsumsi adalah studi tentang bagaimana individu,
kelompok dan organisisi dan proses yang dilakukan untuk memilih,
besar pengeluaran untuk konsumsi barang dan jasa, maka makin tinggi tahap
Pergeseran pola pengeluaran untuk konsumsi dari makanan ke non makanan dapat
17 | P a g e
bahwa setelah kebutuhan makanan telah terpenuhi, kelebihan pendapatan akan
digunakan untuk konsumsi bukan makanan.oleh karena itu motif konsumsi atau
1) Pengetahuan
memiliki atribut dan berbagai manfaat dari atribut tersebut. Para pemasar harus
konsumen.
2) Sikap
yang masih tertutup terhadap suatu stimulus atau obyek. Sikap (attitude) adalah
terhadap suatu objek yang diberikan, seperti halnya suatu makanan. Sikap
18 | P a g e
tergantung pada sistem nilai dari seorang individu yang mewakili standar pribadi
tentang baik dan buruk, benar dan salah, dan seterusnya, oleh karena itu sikap
3) tindakan
kategori umum dari tujuan yang dipandang sebagai cara untuk memenuhi
kebutuhan.
konsumsi dibedakan menjadi dua faktor yaitu faktor internal dan faktor eksternal
1) Faktor Eksternal
memilih makanan yang berasal dari lingkungan, baik lingkungan keluarga dan
masyarakat, dan hal ini sifatnya sangat kompleks meliputi faktor sosial, budaya,
a) Budaya
Pengaruh budaya terhadap makanan sangat jelas dan dapat dibedakan dari
19 | P a g e
cara memasak dan bumbu yang digunakan. Asal daerah tentu akan mempengaruhi
Misalnya daerah yang dekat dengan laut, maka cenderung masyarakatnya akan
banyak mengkonsumsi ikan, karena selain mudah didapat tentu harganya juga
[12.37, 10/10/2022] Hihihi: sayuran. Orang yang berasal dari Sumatera akan memilih
makanan yang pedas.
Sedangkan orang yang berasal dari Jawa akan memilih makanan yang manis.
Orang yang tinggal di desa akan banyak mengkonsumsi makanan yang bersifat
Di samping itu tradisi atau budaya dari suatu daerah juga akan mempengaruhi
dalam pemilihan pangan.Uraian ini berarti pula makanan yang tersedia dari
selalu bersikap, kepercayaan dan menilai makanan sesuai dengan pelajaran dan
b) Agama
kapan makanan tersebut boleh atau tidak boleh dimakan. Seperti contohnya
20 | P a g e
pantangan dalam agama islam yang melarang mengonsumsi daging babi dan
c) Faktor Ekonomi
Kelompok budaya atau agama mana pun, akses terhadap pemilihan makanan
semakin banyak jumlah dan jenis makanan yang dapat diperoleh. Sebaliknya,
kesempatan yang sangat terbatas untuk memilih makanan. Hal ini dimungkinkan
karena tidak tersedianya makanan di daerah tersebut dan kurangnya uang untuk
membeli makanan.
perhatian terhadap hal-hal yang berkaitan dengan gizi, dan seberapa jauh masalah
beberapa faktor eksternal yang dibahas disini, mungkin ikut mempengaruhi proses
ini. Pengenalan akan risiko dari diet yang tidak sehat, relevansinya bagi
biasanya makanan yang diproses atau diproduksi oleh pabrik, dan mungkin
kurang baik nilai gizinya karena banyak mengandung kadar lemak, garam, dan
gula tinggi. Semakin sering diiklankan semakin banyak pula permintaan akan
21 | P a g e
produk tersebut. Anak-anak pada umumnya yang sering menonton televisi paling
Konsumsi telah menjadi budaya, budaya konsumsi. Sistem masyarakat pun telah
berubah, dan yang ada kini adalah masyarakat konsumen, yang mana kebijakan
2) Faktor internal
Faktor internal yaitu dorongan yang berasal dari dalam diri seseorang. Hal ini
terkait dengan perasaan suka atau tidak suka sehingga menjadikan seseorang
selektif dalam memilih makanan. Faktor internal tidak dapat dipisahkan darilingkungan
eksternal yang dipisahkan dari lingkungan eksternal yang
internal sangat ditentukan oleh faktor fisiologis dan faktor psikologis yang dapat
a) Faktor Fisiologis
Faktor fisiologis meliputi rasa lapar dan rasa kenyang. Seseorang yang
merasa lapar, maka orang tersebut akan memenuhi kebutuhannya dengan makan.
Sementara itu, apabila orang tersebut merasa kenyang maka akan menghentikan
b) Faktor Psikologis
(kesukaan), emosi (mood, stress), dan tipe kepribadian. Nafsu makan merupakan
22 | P a g e
(pantangan) yaitu menghindari makanan tertentu berdasarkan pengalaman masa
makanan dan proses belajar dini pada saat diperkenalkan pada makanan tersebut.
Sementara itu, emosi dikaitkan dengan makanan tertentu yang dapat membawa
Preferensi berasal dari kata preference dalam Bahasa Inggris yang berarti
tingkat kesukaan. Preferensi menurut kamus besar Bahasa Indonesia adalah pilihan,
kecenderungan, atau kesukaan (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2005:
dari berbagai pilihan produk jasa yang ada. Sementara itu menurut Andi Mappiare
(1994:62), preferensi adalah suatu perangkat mental yang terdiri dari suatu
kecenderungan lain yang mengarahkan individu kepada suatu piliha tertentu. Dari
merupakan pilihan suka atau tidak suka oleh seseorang terhadap suatu produk,
barang, atau jasa yang dikonsumsi. Preferensi juga dapat dikatakan sebagi
proses seseorang dalam memilih informasi atau sesuatu hal yang lebih disukai
oleh konsumen dan pilihan suka atau tidak suka seseorang terhadap suatu produk
terhadap sesuatu terutama terhadap suatu hal atau makanan. Pada umumnya ada
23 | P a g e
tiga pengaruh seseorang dalam memilih makanan, yaitu 1) lingkungan keluarga,
3) dorongan yang berasal dari dalam diri atau disebut faktor internal (Marwanti,
sesuai dengan ragam pangan keluarga karena awal mula seseorang menyukai
makanan berasal dari keluarga. Selanjutnya lingkungan dan dorongan dari dalam
terhadap makanan tradisional merupakan suatu wujud rasa suka terhadap suatu hal atau
sesuatu yang dianggap menarik. Orang biasanya tidak hanya menyukai
Perasaan suka terhadap suatu obyek baik orang atau benda akan
menimbulkan minat pada diri seseorang yang membuat seseorang akan merasa
tertarik. Ketertarikan seseorang timbul dari rasa suka atau senang yang memicu
perasaan suka yang merupakan unsur munculnya minat dapat diartikan sebagai
lain meliputi warna, aroma, rasa, tektur, bentuk, bumbu, penampilan, dan
24 | P a g e
a. Rasa
Rasa merupakan salah satu unsur paling penting dalam suatu makanan. Rasa
dikenal sejak makanan mulai masuk ke dalam mulut. Rasa lebih banyak
melibatkan panca indera lidah. Rasa utama yang biasa diidentifikasi oleh lidah
adalah asin, asam, manis, dan pahit. Lidah sebagai alat pencecap memiliki peran
yang sangat besar dalam pemilihan terhadap makanan. Lidah berfungsi sebagai
alat pengecap, sebagai alat pengaduk, sebagai alat pembersih mulut, dan sebagai
alat pembantu pendorong makanan dalam proses penelanan (Marsetyo, 1991: 55).
b. Tampilan
Dalam suatu makanan, tidak hanya mengandalkan rasa yang enak, tapi
tampilannya juga harus terlihat bersih dan menarik. Tampilan pada makanan
merupakan unsur yang penting karena orang pertama kali menilai makanan adalah
dari segi tampilan. Orang cenderung memilih makanan dengan tampilan yang
menarik karena dinili lebih menggugah selera. Oleh karena itu tampilan adalah
unsur penting yang harus diperhatikan produsen makanan agar konsumen tertarik
untuk mencicipi.
c. Tekstur
Tekstur merupakan hasil dari kontak fisik melalui kesan sentuhan terhadap
ukuran dan bentuk suatu benda. Tekstur makanan yang lunak atau kenyal member
kesan tersendiri dalam pemilihan makanan (Piggot, 1984). Tekstur makanan dapat
diketahui sejak jari tangan menyentuh permukaan makanan, saat makanan diambil
oleh alat hiding, saat makanan menyentuh bibir, salama dikunyah oleh mulut
25 | P a g e
penentu dipilihnya suatu makanan.
d. Warna
Warna makanan merupakan salah satu hal yang penting dalam penampilan
akan dilihat pertama kali. Makanan dengan warna bagus dan menarik dapat
warna yang kurang menarik kurang menggugah selera makan. Warna dapat
dijadikan sebagai indikator kesegaran atau kematangan baik tidaknya cara pencampuran
atau pengolahan, dapat ditandai dengan adanya warna yang seragam
D. Pertanyaan Penelitian
sulawesi selaan?
26 | P a g e
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. DESKRIPSI DATA
1. Identifkasi Jenis-Jenis Makanan Tradisional di sulawesi Selatan
nasu likku
• bahan dasar kelapa dan hasil laut karena kaya akan sumber daya pada sektor
Makanan pokok dan lauk pauk yang terdapat di nasu likku adalah salah satu olahan lauk
yg paling sering dimasak oleh org Bugis berbeda dengan nasu palekko nasu likku
memiliki rasa yg tidak begitu pedas dan potongan ayamnya lebih besar
B) kue tradisional
Barongko
• Barongko merupakan makanan khas di Sulawesi Selatan khususnya bagi suku Bugis
dan suku Makassar. Bahan adonan untuk membuat barongko terdiri dari pisang kepok
yang dihaluskan, telur, santan, gula pasir, dan garam. Sedangkan bahan pembungkus
adonan barongko adalah daun pandan dan daun pisang. Barongko dibuat melalui
pengukusan. Barongko pada awalnya merupakan sajian khusus bagi para raja pada masa
kerajaan-kerajaan dari suku Bugis dan suku Makassar. Penyajiannya juga dilakukan
pada pesta-pesta adat. Sebelum atau saat pesta perkawinan adat dimulai, barongko
biasanya disajikan dalam bosara. Penyajiannya bersama dengan kue tradisional lainnya.
C) makan cinderamata
Tenteng
Tenteng Malino adalah makanan khas Makassar yang berasal dari dari Kota Malino,
Gowa, Sulawesi Selatan yang mana makanan ini sangatlah sederhana. Bahan dasar dari
Makanan ini adalah Gula merah dan Kacang tanah. Aslinya, bentuk kemasan makanan
ini berbentuk seperti permen dengan pembungukus dari Kulit jagung. Tapi seiring
27 | P a g e
perkembangan, Kemasannya diganti menjadi plastik. Pembuatan makanan ini dimulai
dari mencairkan gula merah pada wajan atau panci sampai mengental lalu
dicampurkannya Kacang tanah ke dalam lumeran Gula merah. Diaduk hingga mulai
mendingin dan dicetak sesuai ukuran dan dikemas dengan plastik.
D) minuman
Sirup dht
asal usul sirup dht Tak banyak informasi mengenai asal usul pembuatan sirup yang satu
ini. Namun yang pasti bahwa perusahaan ini telah berdiri sejak puluhan tahun yang lalu
tepatanya pada tahun 1949. Sirup yang satu ini di produksi di bawah naungan PT. DHT
dengan alamat rumah produksi di jl. Macanda, Tamarunang, kabupaten Gowa.
Konon kabarnya, nama DHT sendiri merupakan singkatan dari kalimat ” Dari Hasil
Tangan”.
Di lain pihak ada juga yang mengatakan bahwa DHT merupakan singkatan dari kalimat
“Dari Hasil Tenaga”.Akan berbeda lagi jika anda berkunjung ke perusahaannya
langsung dimana terlihat logo DHT yang dibawahnya tertulis “Duta Harapan Tunggal”
yang jika disingkat menjadi DHT. Namun apapun makna aslinya hanya pemilik
langsungnya lah yang tahu. Jadi kalau mau tahu silahkan tanya langsung ke pemiliknya.
Hehehe. Dari beberapa informasi yang beredar, berdirinya perusahaan sirup ini diawali
dari kondisi pemiliknya yang sedang mengalami himpitan ekonomi.
Himpitan ekonomi yang mendera menjadikan sang pemilik berusaha melakukan sesuatu
untuk bertahan hidup.
A. Nasu likku
Berdasarakan pengambilan data bahwa 60% siswa sangat suka 25% suka 15% tidak
suka nasu likku faktor yg mempengaruhi siswa untuk menyukai nasu likku diantara lain
karna rasa dan tekstur faktor yg mempengaruhi siswa yg tidak suka diantara lain adalah
tampilan dan warna dari nasu likku tersebut
28 | P a g e
B. Barongko
Berdasarkan pengambilan data bahwa 80% siswa sangad suka 15% suka 5% tidak suka
faktor yg
mempengaruhi siswa untuk menyukai barongko antara lain karna rasa , penampilan dan
warna nya
Faktor yg mempengaruhi siswa untuk tidak suka dengan barongko antara lain karna
tekstur dan tidak sukanya pada bahan dasar barongko yaitu pisang
C. Tenteng
D. Sirup dht
Berdasarkan pengambilan data bahwa 90% siswa sangad suka 10% suka faktor yg
mempengaruhi siswa untuk menyukai sirup dht antara lain rasa warna tekstur dan
penampilan yg cukup menarik selain itu sirup dht dapat di kombinasikan dengan
minuman apapun sehingga sifatnya fleksibel
B. Pembahasan
budaya dan kaya akan sumber daya alam. Di Sulawesi Selatan banyak terdapat
Sulawesi Selatan juga merupakan masyarakat agraris yang masih tergantung pada
pertanian.
Oleh karena itu, banyak ditemui makanan tradisional di Sulawesi Selatan yang
29 | P a g e
jenis, yaitu makanan pokok atau lauk pauk, jajanan tradisional, makanan cendera
tradisional yang kurang populer, dan makanan tradisional yang popular (tetap
eksis) (Murdijati, 2017). Makanan tradisional yang hampir punah ini langka dan
hampir jarang dapat ditemui mungkin disebabkan karena ketersediaan bahan dasarnya
mulai sulit atau masyarakat pembuatnya mulai tidak mengerjakan lagi
Preferensi atau tingkat kesukaan merupakan pilihan suka atau tidak suka oleh
Preferensi juga dapat dikatakan sebagi proses seseorang dalam memilih informasi
atau sesuatu hal yang lebih disukai oleh konsumen dan pilihan suka atau tidak
suka seseorang terhadap suatu produk barang atau jasa yang dikonsumsi.
Karakteristik makanan antara lain meliputi warna, rasa, tektur, dan tampilan.
dan minuman tradisional. Jumlah produk yang diberikan kepada siswa berjumlah 3
produk yaitu nasu likku, barongko, dan sirup dht. preferensi terhadap makanan
tradisional
tergolong suka. Faktor internal dan eksternal seperti lingkungan, budaya, agama,
berpengaruh dalam keputusan suka atau tidak sukanya seseorang dalam pemilihan
30 | P a g e
makanan. Faktor penentu minat dan kesukaan tersebut terbagi atas dua faktor
yaitu faktor internal dan faktor eksternal (Barasi, 2007: 22). Faktor internal
merupakan faktor yang timbul dari diri pribadi manusia itu sendiri, yaitu
merupakan faktor yang timbul dari luar pribadi manusia, antara lain keluarga,
kembangkan karena faktor yang paling penting untuk mencapai daya tarik
seseorang terhadap suatu produk adalah daya tarik visual (Danger, 1992:21).
lebih sadar lagi akan pentingnya mengenal dan melestarikan makanan tradisional
asli daerah. Selain faktor internal, peran keluarga, sekolah, dan lingkunganpun
pelajaran, komik, permainan atau game, dan media pembelajaran. Hal ini sangat
oleh makanan dari luar ataupun makanan cepat saji. Oleh karena itu perlu
sosisalisasi atau pengenalan akan makanan tradisional, agar suatu saat makanan
tradisional terutama di Sulawesi Selatan tetap eksis dan mampu bersaing dengan
makanan lainnya
31 | P a g e
BAB IV
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kuliner tradisional terbagi atas 3 yaitu makanan pokok dan laukpauk, kue tradisional,
makanan Cinderamata, dan minuman. Karakteristik makanan antara lain meliputi
warna, rasa, tektur, dan tampilan. Ada 2 faktor yg memengaruhi minat dan kesukaan
org terhadap kuliner khas Sulawesi Selatan yaitu faktor internal yg dari dalam diri
sendiri dan faktor eksternal atau dari luar
3.2 Saran
Kita dapat mengurangi dampak buruk globalisasi dengan cara pelestarian kuliner
tradisional khas Sulawesi Selatan
dengan bantuan teknologi
32 | P a g e
DAFTAR PUSTAKA
WEBSITE
Bappeda.padang. (2016). Retrieved Mei 6, 2016, from
http://bappeda.padang.go.id/: http://bappeda.padang.go.id/v2/
Budaya.Rimanews. (2016, Mei 17). Dipetik Mei 17, 2016, dari
http://budaya.rimanews.com/:
http://budaya.rimanews.com/read/20140519/151846/Indra-Ketaren-Antara-
Gastronomi-dan-Kuliner
Erlangga. (2014, Juni Friday). Dipetik April 1, 2016, dari
http://www.erlangga.co.id/: http://www.erlangga.co.id/materi-
belajar/sma/7872-keanekaragaman-gen-spesies-dan-ekosistem.html
limapuluhkotakab. (2015, Januari http://www.limapuluhkotakab.go.id/). Retrieved
April 30, 2016, from www.limapuluhkotakab.go.id:
http://www.limapuluhkotakab.go.id/hal-geografi-dan-demografi.html
Indonesia. (2010). Dipetik Maret 13, 2016, dari http://www.indonesia.go.id/:
http://www.indonesia.go.id/en/regional-government/west-sumatera-
province/social-culture
Indonesiakaya. (2016). Dipetik April 20, 2016, dari www.indonesiakaya.com:
http://www.indonesiakaya.com/kanal/detail/sate-padang-si-pedas-gurih-
yang-menggoyang-lidah
Indonesia.travel. (2014). Dipetik Maret 13, 2016, dari http://www.indonesia.travel/:
http://www.indonesia.travel/destinations/destination/23/sumatera-barat
Jalanjalanyuk. (2012, November 7). Retrieved Mei 2, 2016, from
Jalanjalanyuk.com: http://www.jalanjalanyuk.com/6-objek-wisata-
unggulan-kota-padang-panjang
Kota Padang. (2016). Retrieved Mei 6, 2016, from padang.go.id:
http://www.padang.go.id/
Padangpanjang. (2016). Retrieved Mei 2, 2016, from padangpanjang.go.id:
33 | P a g e
http://padangpanjang.go.id/pp/geografis//
Padangpanjangkota.bps (2016). Retrieved Mei 5, 2016, from
http://padangpanjangkota.bps.go.id/:
http://padangpanjangkota.bps.go.id/frontend/
Padangkota.bps. (2016). Retrieved Mei 6, 2016, from padangkota.bps.go.id:
padangkota.bps.go.id
Sumbar.bps. (2016). Dipetik Februari 20, 2016, dari sumbar.bps.go.id:
http://sumbar.bps.go.id/
Tabloidnova. (2015, Juli 17). Retrieved Mei 2016, 2016, from
http://tabloidnova.com/: http://tabloidnova.com/Plesir/Tempat-Makan/3-
Wisata-Kuliner-Padang-Panjang-Yang-Sayang-Bila-Dilewatkan/
Tempo. (2013, Maret 5). Retrieved Mei 4, 2016, from travel.tempo.co:
https://travel.tempo.co/read/news/2013/03/05/201465165/sate-danguang-
danguang-gagrak-lain-sate-padang
Wisegeek. (2015, 23 Desember). Dipetik Desember 26, 2015, dari
http://www.wisegeek.org/: http://www.wisegeek.org/what-is-satay.htm
34 | P a g e