MAKALAH KOLOKIUM
PROGRAM STUDI PETERNAKAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS DJUANDA BOGOR
2019
I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pemenuhan protein hewani sangat berperan penting dalam menyehatkan dan
mencerdaskan anak bangsa. Peningkatan konsumsi protein hewani asal ternak
diperlukan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan kebutuhan protein hewani.
Ayam broiler merupakan salah satu usaha yang potensial untuk menghasilkan
daging dan meningkatkan konsumsi protein bagi masyarakat. Ayam broiler tumbuh
dengan cepat dan dapat dipanen dalam waktu yang singkat. Keunggulan genetik
yang dimiliki ayam broiler dan pemberian pakan yang baik mampu menampilkan
performa produksi yang maksimal. Selain faktor genetik dan pakan, lingkungan
kandang mempunyai peran yang besar dalam menentukan performa broiler dan
keuntungan yang diperoleh peternak.
Usaha peternakan saat ini tidak hanya berkembang di pedesaan saja namun
juga telah merambah ke daerah kota besar. Manajemen pemeliharaan di kota
seharusnya berbeda dengan di pedesaan, karena faktor polusi udaranya yang pada
akhirnya mampu mengganggu kesehatan ternak. Polusi yang dimaksud bisa berasal
dari asap rokok, asap kendaraan, obat, makanan, bahan aditif, sinar ultraviolet dari
matahari maupun radiasi yang merupakan sumber dari radikal bebas. Radikal bebas
merupakan suatu atom, molekul atau senyawa yang didalamnya mengandung satu
atau lebih elektron yang tidak berpasangan sehingga sangat reaktif, yang berasal
dari dalam tubuh ataupun lingkungan (Andayani 2008).
Dalam usaha peternakan unggas biaya untuk pakan mencapai 65 – 70% dari
total biaya produksi dan dari biaya tersebut 70% untuk biaya kebutuhan energi
(Zuprizal 2006), Pakan digunakan untuk memenuhi hidup pokok pada ternak,
pertumbuhan dan produksi. Pakan ternak yang cenderung memiliki harga yang
meningkat akan tetapi produksi bersifat Fluktuatif sehingga peternak berupaya
untuk mengurangi biaya pakan, selain itu pakan ayam pedaging pada umumnya
menggunakan antibiotik.
Penggunaan antibiotik sebagai bahan additive dalam pakan ternak ditakutkan
menghasilkan residu pada ayam pedaging. Apabila daging ayam dikonsumsi, akan
menimbulkan resistensi dalam tubuh manusia. Berdasarkan kondisi ini maka
diperlukan feed additive yang alami, salah satunya adalah pemberian buah
mengkudu atau pace. Tanaman mengkudu tumbuh dengan mudah di daerah tropis
seperti Indonesia dan Malaysia (Heyne 1987).
Mengkudu salah satu tanaman obat yang cukup potensial untuk
dikembangkan karena mengandung beberapa zat yang berguna antara lain: alkaloid,
antrakinon, flavonoid, tanin dan saponin sehingga dapat mengobati penyakit yang
disebabkan oleh cacing (Sjamsuhidayat dan Hutapea 1991; Wijayakusuma et al
1996; Murdiati et al 2000).
Ampas mengkudu yang merupakan limbah dari perasan sari mengkudu masih
mengandung senyawa bioaktif antara lain polifenol dan saponin (Purwadaria et al
2001), sehingga penggunaannya dalam ransum broiler diharapkan dapat
memperbaiki nilai konversi ransum. Pada penelitian ini dipelajari manfaat ampas
mengkudu sebagai imbuhan pakan pada ayam broiler.
1.2 Tujuan Penelitian
Penelitian ini berutjuan untuk menguji pengaruh pemberian tepung ampas
buah mengkudu terhadap performa ayam broiler.
3
1.3 Hipotesis
Ampas mengkudu mengandung senyawa bioaktif folipenol dan saponin yang
berfungsi sebagai antioksidan sehingga dapat meningkatkan performa ayam broiler.
1.4 Manfaat Penelitian
Manfaat penelituan diharapkan dapat memberikan informasi mengenai
performa ayam broiler yang diberikan ampas tepung buah mengkudu.
II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Ayam Broiler
Ayam broiler merupakan jenis ayam ras unggulan hasil persilangan dari
bangsa-bangsa ayam yang memiliki daya produktivitas tinggi, terutama dalam
memproduksi daging (Santoso dan Sudaryani 2011). Ayam broiler memiliki
kelebihan dan kelemahan. Kelebihan ayam broiler adalah daging empuk, ukuran
badan besar, bentuk dada lebar, padat dan berisi, efisiensi terhadap pakan cukup
tinggi, sebagian besar dari pakan diubah menjadi daging dan pertambahan bobot
badan sangat cepat sedangkan kelemahannya adalah memerlukan pemeliharaan
secara intensif dan cermat, relatif lebih peka terhadap suatu infeksi penyakit, sulit
beradaptasi, dan sangat peka terhadap perubahan suhu lingkungan. Pemeliharaan
ayam meliputi banyak faktor seperti persiapan kandang, kedatangan DOC, pakan
dan air minum, temperatur, sistem alas lantai.
Tujuan pemeliharaan ayam broiler adalah untuk memproduksi daging.
Beberapa sifat yang harus diperhatikan dalam pemeliharaan ayam broiler yakni
sifat dan kualitas daging baik (meatness), laju pertumbuhan dan bobot badan (rate
of gain) tinggi, warna kulit kuning, warna bulu putih, konversi pakan rendah, bebas
dari sifat kanibalisme, sehat dan kuat, kaki tidak mudah bengkok, tidak
tempramental dan cenderung malas dengan gerakan lamban, daya hidup tinggi
(95%) tetapi tingkat kematian rendah, dan kemampuan membentuk karkas tinggi.
Karakteristik ayam tipe broiler bersifat tenang, bentuk tubuh besar, pertumbuhan
ayam cepat, bulu merapat ke tubuh ternak, kulit ayam putih, dan produksi telur
rendah (Suprijatna et al 2008).
(1000 gram dan 10,000 gram), peralatan untuk pemeliharan (sapu lidi, ember, gelas
ukur, alat tulis dan wantex).
3.3 Metode Penelitian
Penelitian ini dirancang menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) yang
terdiri atas 4 perlakuan 5 ulangan. Setiap unit kandang berisi 5 ekor ternak ayam
broiler, sehingga jumlah ayam broiler yang digunakan sebanyak 100 ekor.
Layout pengacakan unit kandang penelitian.
R1U1 R4U1 R3U1 R3U5 R0U3
R0U2 R1U5 R0U4 R1U2 R1U3
R4U3 R3U4 R3U3 R4U2 R4U3
R0U5 R4U5 R3U2 R0U1 R1U4
DAFTAR PUSTAKA
Amrullah, I. K. 2004. Nutrisi Ayam Broiler. Bogor : Lembaga Satu Gunung Budi.
Andayani, R. 2008. Penentuan aktivitas antioksidan, kadar fenolat total dan
likopen pada buah tomat (Solanum Lycopersicum L). J. Sains dan Teknologi
Farmasi 13: 17.
Djauhariya, Enddjo. 2003. Mengkudu (Morinda citrifolia L.) tanaman Obat
Potensial. Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat. Pengembangan
Teknologi TRO 15(1).
Edjeng S. Kartasudjana, R. 2006. Manajemen Ternak Unggas. Penebar Swadaya,
Jakarta.
Fadillah, R. Polana A, Alam S, Parwanto E. 2007. Sukses Beternak Ayam Broiler.
Agromedia Pustaka, Jakarta.
9
Zuprizal. 2006. Nutrisi Unggas. Jurusan Nutrisi dan Makanan Ternak. Fakultas
Peternakan. Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta.