Anda di halaman 1dari 2

BAB III

BAHAN DAN METODE


3.1. Waktu dan Tempat

Praktikum ini dilaksanakan dari tanggal 10 Oktober sampai dengan 29 Desember 2017
bertempat di kebun percobaan Fakultas Pertanian Universitas Djuanda, Jl. Tol Ciawi No 1,
Ciawi-Bogor, Jawa Barat, 16720.

3.2 Alat dan Bahan

Alat yang digunakan dalam praktikum ini diantaranya cangkul, kored/arit, meteran
kain, tali, ajir, tugal, timbangan dan alat tulis. Bahan-bahan yang digunakan dalam praktikum
ini adalah benih jagung manis (Zea mays saccharata L. cv. Talenta), pupuk kandang, pupuk
urea, pupuk SP-36, pupuk KCl, dan Furadan 3G.

3.3 Metode

a. Tanaman yang digunakan yaitu benih jagung manis;


b. Setiap lubang ditanami benih jagung manis sebanyak 2;
c. Setiap Bendengan atau lahan dengan panjang 4m2 dan lebar 1m2;
d. Jarak tanam antar tanaman yaitu 75cm x 25cm;
e. Setiap petakan mendapat pupuk Urea 200 kg/ha, pupuk Kcl 100 kg/ha, SP-36 100 kg/ha
dan pupuk kompos dengan dosis yang sama;
f. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL). Pemberian pupuk
nitrogen terdiri dari 7 level yaitu, N0 : 0 kg urea/ha (semua perlakuan dibagi sesuai
undian). Perlakuan N1 : 75 kg urea/ha. Perlakuan N2 : 150 kg urea/ha. Perlakuan N3 :
225 kg urea/ha. Perlakuan N4 : 300 kg urea/ha.
g. Pemberian pupuk nitrogen dilakukan secara bertahap sebanyak 3x, pada 0 MST, yang
kedua dilakukan pada 4 MST dan yang ketiga dilakukan pada 6 MST.

3.4. Pelaksanaan Praktikum

a) Pengolahan lahan
Pertama dilakukan pembuatan bendengan dengan menggunakan cangkul.
Bendengan yang dibuat berukuran panjang 4m2 dan lebar 1,5m2. Jarak antara
bendengan yaitu 0,25 m dan kedalamannya 0,10 cm. Pembuatan bendengan ini
dilakukan satu minggu sebelum penanaman.
b) Penanaman

5
Setiap bendengan dibuat 2 baris lurus memanjang dan diberi lubang sebanyak
28 dengan jarak tanam 75cm x 25cm. setiap lubang diisi dengan 2 benih jagung manis
dan diberikan puradant secukupnya.
Dalam penanaman ini juga dilakukan penyulaman yaitu pemilihan benih yang akan
ditaman, antara baik dan tidaknya dan layak dan tidaknya untuk di tanam.
c) Pemupukan
Pupuk yang diberikan yaitu Pupuk kandang, Urea, SP-36 dan KCL. Pupuk
kandang diberikan ketika pembuatan bendengan, sedangkan Urea, SP-36 dan KCL
diberikan setelah seminggu pembuatan bendengan dan pada saat penanaman benih
jagung manis. Pupuk kandang SP-36 dan KCL diberikan secukupnya, sedangkan Urea
diberikan sesuai perlakuannya yaitu dari mulai N0 sampai N6. Pemberian Urea secara
bertahap yang dilakukan pada minggu pertama atau 0 MST, lalu minggu ke empat atau
4 MST dan terakhir minggu ke 6 atau 6 MST.
d) Penjarangan dan Penyiangan
Penjarangan yaitu suatu kegiatan yang dilakukan untuk memilih tanaman yang
baik dan bagus untuk tetap dipertahankan sampai panen, yang dilakukan pada minggu
kedua setelah tanam (2 MST).
Penyiangan yaitu suatu kegiatan yang dilakukan untuk merawat tanaman tersebut,
seperti untuk membersihkan gulma di sekitar tanaman.
e) Pengamatan dan Pemeliharaan
Pengamatan dilakukan dimulai dari minggu ketiga setelah tanam atau 3 MST
sampai minggu ke tujuh atau 7 MST, yang dilakukannya adalah mengukur tinggi
tanaman jagung manis, menghitung berapa banyak daun dan mengukur diameter
lingkaran tanaman jagung manis tersebut. Pengamatan pada minggu ke delapan atau 8
MST dilakukan penghitungan bunga jantan dan bunga betina atau tongkol.
Pemeliharaan dilakukan setiap kali sebelum atau sesudah pengamatan dengan cara
membersikan tanah sekitar tanaman dengan membuangi tanaman-tanaman lain yang
mengganggu atau gulma dan menggemburkan tanah ketika akar hampir mulai terlihat.
f) Panen
Pada saat panen dilakukan pengamatan pada panjang tongkol berkelobot (belum
dibuka kulit), panjang tongkol tidak berkelobot, bobot tongkol berkelobot, bobot
tongkol tidak berkelobot, lingkar tongkol berkelobot, lingkar tongkol tidak berkelobot
dan jumlah biji atau tongkol.

Anda mungkin juga menyukai