Anda di halaman 1dari 14

BUDIDAYA TANAMAN TEBU

SEJARAH DAN PENYEBARAN TANAMAN TEBU


Tanaman tebu (Saccharum officinarum L) adalah satu anggota familia
rumput-rumputan (Graminae) yang merupakan tanaman asli tropika basah,
namun masih dapat tumbuh baik dan berkembang di daerah subtropika, pada
berbagai jenis tanah dari daratan rendah hingga ketinggian 1.400 m diatas
permukaan laut.
Asal mula tanaman tebu sampai saat ini belum didapatkan
kepastiaanya, dari mana asal muasal tanaman tebu. Namun sebagian besar
para ahli yang memang berkompeten dalam hal ini, berasumsi bahwa
tanaman tebu ini berasal dari Papua New Guinea. Pada 8000 SM, tanaman
ini menyebar ke Kep. Solomon dan Kaledonia Baru. Ekspansi tanaman ini ke
arah timur Papua New Guinea berlangsung pada 6000 SM, dimana tebu
mulai menyebar ke Indonesia, Filipina dan India.
Dari India, tebu kemudian dibawa ke China pada tahun 800 SM, dan
mulai dimanfaatkan sebagai pemanis oleh bangsa China pada tahun 475 SM.
Pada tahun 510 Sebelum Masehi, ketika menguasai India, Raja Darius dari
Persia menemukan ”batang rerumputan yang menghasilkan madu tanpa
lebah”. Seperti halnya pada berbagai penemuan manusia lainnya, keberadaan
tebu sangat dirahasiakan dan dijaga ketat, sedangkan produk olahannya
diekspor dan untuk menghasilkan keuntungan yang sangat besar.
KLASIFIKASI TANAMAN TEBU
Kingdom : Plantae
Subkingdom : Trachebionta
Super divisi : Spermatophyta
Divisi : Magniliophyta
Kelas : Liliopsida
Sub kelas : Commelinidae
Ordo : Poales
Famili : Poaceae
Genus : Saccharum
Spesies : Saccharum officinarum L
FASE DAUR KEHIDUPAN TANAMAN TEBU
1. Perkecambahan
Dimulai dengan pembentukan taji pendek dan akar stek pada
umur 1 minggu dan diakhiri pada fase kecambah pada umur 5
minggu.
2. Pertunasan
Dimulai dari umur 5 minggu sampai 3,5 bulan.
3. Pemanjangan Batang
Dimulai dari umur 3,5 bulan sampai 9 bulan.
4. Kemasakan
Merupakan fase yang terjadi setelah pertumbuhan vegetatif
menurun dan sebelum batang tebu mati. Pada fase ini gula di dalam
batang tebu mulai terbentuk hingga titik optimal hingga berangsur-
angsur menurun. Fase ini disebut juga fase penimbunan rendemen
gula.
5. Kematian
Rendemen tebu adalah kadar kandungan gula didalam batang
tebu yang dinyatakan dengan persen. Bila dikatakan rendemen tebu
10 %,artinya ialah bahwa dari 100 kg tebu yang digilingkan di
Pabrik Gula akan diperoleh gula sebanyak 10 kg.
SYARAT TUMBUH
Iklim
 Hujan yang merata diperlukan setelah tanaman
berumur 8 bulan dan kebutuhan ini berkurang sampai
menjelang panen.
 Tanaman tumbuh baik pada daerah beriklim panas
dan lembab.
 Kelembaban yang baik untuk pertumbuhan tanaman
ini > 70% Suhu udara berkisar antara 28-34 derajat C.
Media Tanam
 Tanah yang terbaik adalah tanah subur dan cukup air
tetapi tidak tergenang.
 Ketinggian Tempat Ketinggian tempat yang baik
untuk pertumbuhan tebu adalah 5-500 m dpl.
TEKNIS BUDIDAYA
Pembibitan
a) Bibit pucuk Bibit diambil dari bagian pucuk tebu
yang akan digiling berumur 12 bulan. Jumlah mata
(bakal tunas baru) yang diambil 2-3 sepanjang 20
cm. Daun kering yang membungkus batang tidak
dibuang agar melindungi mata tebu.
b) Bibit batang muda Dikenal pula dengan nama bibit
mentah / bibit krecekan. Berasal dari tanaman
berumur 5-7 bulan. Seluruh batang tebu dapat
diambil dan dijadikan 3 stek. Setiap stek terdiri atas
2-3 mata tunas.
c) Bibit rayungan (1 atau 2 tunas) Bibit diambil dari
tanaman tebu khusus untuk pembibitan berupa stek
yang tumbuh tunasnya tetapi akar belum keluar.
BIBIT TANAMAN TEBU
Pembukaan Lahan
a) Pada lahan sawah dibuat petakan berukuran 1.000
m. Parit membujur, melintang dibuat dengan lebar
50 cm dan dalam 50 cm. Selanjutnya dibuat parit
keliling yang berjarak 1,3 m dari tepi lahan.
b) Lubang tanam dibuat berupa parit dengan
kedalaman 35 cm dengan jarak antar lubang tanam
(parit) sejauh 1 m. Tanah galian ditumpuk di atas
larikan diantara lubang tanam membentuk guludan.
Setelah tanam, tanah guludan ini dipindahkan lagi
ke tempat semula.
Teknik Penanaman
Penentuan Pola Tanam Umumnya tebu ditanam pada pola
monokultur pada bulan Juni-Agustus (di tanah berpengairan)
atau pada akhir musim hujan (di tanah tegalan/sawah tadah
hujan). Terdapat dua cara bertanam tebu yaitu dalam aluran dan
pada lubang tanam.
Pada cara pertama bibit diletakkan sepanjang aluran,
ditutup tanah setebal 2-3 cm dan disiram. Cara ini banyak
dilakukan dikebun Reynoso. Cara kedua bibit diletakan
melintang sepanjang solokan penanaman dengan jarak 30-40 cm.
Pada kedua cara di atas bibit tebu diletakkan dengan cara
direbahkan. Bibit yang diperlukan dalam 1 ha adalah 20.000
bibit.Cara Penanaman Sebelum tanam, tanah disiram agar bibit
bisa melekat ke tanah.
PEMELIHARAAN TANAMAN
Penyiraman
Penyiraman harus melihat cuaca dan keadaan tanah.
Sebaiknya dilakukan setelah pemupukan (paling lama 3
hari setelah pemupukan). Proses penyulaman atau
penggantian bibit yang tidak tumbuh dengan baik perlu
dilakukan, agar tidak mengganggu proses pertumbuhan
sebaiknya dilakukan dengan segera (sekitar 2 sampai 4
minggu, baru terlihat baik atau buruknya bibit tersebut).
Penyiangan
Penyiangand apat dengan mencangkul dan
memangkas gulma. Cara lain adalah dengan menggunakan
herbisida, atau sebagainya untuk menghambat
pertumbuhan gulma. Pemupukan dapat menggunakan
pupuk sp36, kcl, atau za. Dapat dilakukan dengan
bertahap. Hama dapat di kontrol dengan predator alami,
seperti Lalat Jatiroto, Trichogama sp. , atau dengan
menyemprotkan Thiodan 35ec. Pemanenan biasanya pada
bulan kering ,sekitar antara April atau Oktober.
Pemupukan
Pemupukan dilakukan dua kali yaitu saat tanam atau
sampai 7 hari setelah tanam dengan dosis 7 gram urea, 8
gram TSP dan 35 gram KCl per tanaman (120 kg urea, 160
kg TSP dan 300 kg KCl/ha).dan (2) pada 30 hari setelah
pemupukan ke satu dengan 10 gram urea per tanaman
atau 200 kg urea per hektar. Pupuk diletakkan di lubang
pupuk (dibuat dengan tugal) sejauh 7-10 cm dari bibit dan
ditimbun tanah. Setelah pemupukan semua petak segera
disiram supaya pupuk tidak keluar dari daerah perakaran
tebu. Pemupukan dan penyiraman harus selesai dalam
satu hari. Agar rendeman tebu tinggi, digunakan zat
pengatur tumbuh seperti Cytozyme (1 liter/ha) yang
diberikan dua kali pada 45 dan 75 Hari.
PANEN DAN PASCA PANEN
Panen
Ciri dan Umur Panen Umur panen tergantung dari jenis tebu:
1. Varitas genjah masak optimal pada < 12 bulan.
2. Varitas sedang masak optimal pada 12-14 bulan.
3. Varitas dalam masak optimal pada > 14 bulan.

Cara Panen
 Mencangkul tanah di sekitar rumpun tebu sedalam 20 cm.
 Pangkal tebu dipotong dengan arit jika tanaman akan
ditumbuhkan kembali. Batang dipotong dengan menyisakan 3
buku dari pangkal batang.
 Mencabut batang tebu sampai ke akarnya jika kebun akan
dibongkar.Potong akar batang dan 3 buku dari permukaan
pangkal batang.Lalu pucuk dibuang.
 Batang tebu diikat menjadi satu (30-50 batang/ikatan) untuk
dibawa ke pabrik untuk segera digiling Panen dilakukan satu
kali di akhir musim tanam.
Perkiraan Produksi Hasil Tebu Rakyat Intensifikasi I di
tanah sawah adalah 120 ton/ha dengan rendemen gula 10%
sedangkan hasil TRI II di tanah sawah adalah 100 ton dengan
rendemen 9%. Di tanah tegalan produksi tebu lebih rendah lagi
yaitu pada TRI I tegalan adalah 90 ton/ha dan pada TRI II
tegalan sebesar 80 tom/ha.
Pasca Panen
1. Pengumpulan Hasil tanam dari lahan panen dikumpulkan
dengan cara diikat untuk dibawa ke pengolahan.
2. Penyortiran dan Penggolongan Syarat batang tebu siap giling
supaya rendeman baik:
a. Tidak mengandung pucuk tebu
b. Bersih dari daduk-daduk (pelepah daun yang
mengering)
c. Berumur maksimum 36 jam setelah tebang.

Anda mungkin juga menyukai