Anda di halaman 1dari 5

III.

METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di kebun PT………… anak dari

perusahaan PT. Smart Tbk. Yang terletak di …………….. dilaksanakan pada

tanggal ….. bulan ….. 2018 sampai dengan tanggal …… bulan ….. 2019

B. Alat dan Bahan

Alat : parang, cangkul, ember, takaran pupuk, sarung tangan, meteran.

Bahan : pupuk Urea

C. Rancangan Penelitian

Penelitian ini dilakkukan pada Tanaman Belum Menghasilkan umur 6

bulan dengan varietas damimas yang tergenang dengan keadaan blok homogen.

Penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) untuk 2 faktor,

digunakan 24 tanaman sampel. Faktor 1, tanaman tergenang yang diberi

pungguhan dan tanpa pungguhan. Faktor 2, tanaman tergenang dengan

pungguhan dan tanpa pungguhan diberi tambahan pupuk urea dengan dosis yang

berbeda (0 gram, 80 gram, 160 gram, dan 240 gram), sehingga ada 8 perlakuan

dan akan dilakukan pengulangan sebanyak 3 kali.

Di cari lahan-lahan yang tergenang pada daerah rendahan (lowland),

lalu dipilih tanaman sampel sebanyak 24 tanaman. Teknik pengambilan sampel

tanaman untuk masing-masing perlakuan mengunakan sistem lotere. Setelah

masing - masing sampel mendapat undian perlakuan, maka perlakuan tersebut

segera diapliaksikan pada masing-masing tanaman sampel.

12
a
b

Gambar 1 : (a) jari-jari pungguhan (tapak timbun) berukuran 2 m, (b) ketinggian bibir
pungguhan (tapak timbun) dari permukaan air 10-20 cm

Gambar 2 : penaburan pupuk urea dengan jarak 30-50 cm dari batang tanaman
sampel menggunakan takaran yang sudah dikalibrasi untuk setiap dosis.

13
D. Pelaksanaan Penelitian

Langkah-langkah yang dilakukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Penentuan Tanaman Sampel

Tentukan blok yang merupakan daerah rendahan yang tergenang, kemudian

pilih tanaman sampel yang tergenang dan menunjukan gejala hambatan

pertumbuhan seperti daun menguning, pohon kerdil, pelepah pendek dan

kecil, diameter tajuk kecil, dsb.

2. Pembersihan Piringan Tanaman Sampel

Setelah blok dan tanaman sampel ditentukan, selanjutnya membersihkan

piringan tanaman sampel dari gulma dan tunggul-tunggul kayu, sehingga

tidak mengganggu pembuatan pungguhan nantinya. Piringan dibersihkan

dengan jari-jari 2,5 meter.

3. Pembuatan Mal Pungguhan

Setelah piringan dibersihkan, selanjutnya pembuatan mal piringan

menggunakan cangkul. Pada jarak 2,5 meter dari pokok, dibuat parit kecil

melingkari pokok yang merupakan batas terluar dari pungguhan yang akan

dibuat. Tanah hasil penvangkulan, diletakan di dalam piringan.

4. Proses Pembuatan Pungguhan

Setelah mal selesai dibuat, selanjutya dilanjutkan dengan pembuatan

pungguhan. Pungguhan dibuat mengguakan tanah disekitar tanaman sampel,

tanah diletakan di dalam piringan tanaman sampel menggunakan cangkul,

tinggi pungguhan 10 – 20 cm dari permukaan genangan dengan jari-jari 2 m.

14
5. Pemberian Pupuk Urea

Setelah pungguhan selesai dibuat, selanjutnya pupuk urea ditaburkan di atas

pungguhan mengelilingi tanaman sampel dengan jarak 30-50 cm dari batang

tanaman sampel. Pupuk urea diberikan dengan dosis berbeda-beda sesuai

dengan rancangan penelitian.

E. Pengamatan

Parameter yang akan diamati dalam penelitian ini adalah :

1. Tinggi Tanaman (cm)

Tinggi tanaman diukur dari batang yang sejajar dengan permukaan tanah

sampai ke ujung pelepah yang paling muda.

2. Diameter Batang (cm)

Diameter batang dihitung dengan rumus, Diameter = Keliling / π

3. Diameter Tajuk (cm)

Diameter tajuk diukur menggunakan meteran kain.

4. Skoring Warna

Skoring warna dilakukan menggunakan panduan dari buku Munsell, apabila

dilokasi penelitian tidak tersedia buku tersebut, maka skoring warna dilakuakn

secara manual.

5. Jumlah Pelepah

Pengukuran jumlah pelepah dilakukan dengan cara menhitung pelepah yang

tumbuh pada tanaman sampel.

6. Panjang Pelepah (cm)

15
Pengukuran panjang pelepah dilakukan menggunakan meteran kain. Pelepah

yang diukur panjangnya adalah pelepah ke 3, megikuti rekomendasi

SMARTRI untuk kegiatan UPP (Ukur Panjang Pelepah).

7. Lebar Petiol (cm)

Lebar petiol diukur menggunakan meteran kain. Petiol yang dikur adalah

petiol pada pelepah yang sebelumnya diukur panjangnya (pelepah ke 3).

8. Persentase Distribusi Klorosis (%)

Persentase klorosis dihitung dengan cara menghitung jumlah daun yang

mengalami klorosis pada setiap pelepah dan melihat sebaran pelepah yang

mengalami klorosis pada tanaman sampel, kemudian dipersentasekan.

16

Anda mungkin juga menyukai