Anda di halaman 1dari 4

Tujuan dilaksanakannya praktikum ilmu gulma yaitu untuk mengetahui

jenis gulma yang ditemukan dilokasi praktikum, melihat gulma yang

palingdominan dan yang tidak dominan serta untuk mengetahui cara melakukan

kalibrasi pada alat semprot. Sedangkan manfaatnya dalam praktikum ini yaitu

dapat mengetahui jenis gulma melalui identifikasi, dan vegetasi serta dapat

memahamai bagaimana cara kalibrasi pada alat semprot yang tepat dalam

mengendalikan gulma tersebut.


BAB III
METODE PRAKTIKUM

3.1 Tempat dan Waktu

Praktikum Mata Kuliah Ilmu Gulma dilaksanakan di Kebun Akademik,

Fakultas Pertanian, Universitas Tadulako, Palu. Yang dimulai pada, tanggal 15

Maret – 22 April 2024, pukul 15.30 WITA sampai dengan selesai.

3.2 Alat dan bahan

Alat dan bahan yang digunakan di dalam praktikum mata kuliah ilmu

gulma adalah kantong plastik, spidol, buku, kayu, tali rafia, alat mengukur jarak

(meteran), handphone, alat tulis, sprayer, sebidang tanah untuk percobaan kalibrasi

alat semprot,meteran, tali rapiah, stop wach, gelas volume dan air.

3.3 Cara Kerja

3.3.1 Identifikasi Gulma

Setiap praktikan mengumpulkan spesies gulma yang dijumpai pada areal

pertanaman selanjutnya deskripsikan spesies gulma itu dengan pertolongan

bukudeskripsi gulma yang bergambar atau melalui dosen/asisten. Kemudian catat

data-data dari gulma tersebut, yang pertama yaitu, nama spesies gulma, morfologi

dan perkembangan gulma, daur hidup gulma, dan nilai ekonomis gulma

berdasarkan studi pustaka.


3.3.2 Analisis Vegetasi

Hal pertama yang dilakukan yaitu, Menentukan petak contoh

minimum,menghitung kerapatan (density), frekuensi dan dominasi mutlak dan

nisbinya,menentukan nilai penting (Importance Value = IV) yang merupakan

jumlahkerapatan, menentukan nisbi SDR (Summed Dominance Ratio) = IV/3.

KemudianMenentukan Ukuran Petak Contoh minimum dengan cara pertama

yaitu, Tentukansuatu titik di lapang, yang mempunyai jumlah spesies terbanyak

(titik 0). Kemudian buatlah melalui titik 0 sumbu X dan Y, dari titik 0 buatlah plot

bujur sangkar dengansisi 1 m, Catat semua spesies yang ada dalam plot, untuk

plot selanjutnya perluas 2X luas plot pertama. Catat tambahan spesies baru yang

belum didapatkan pada plot pertama tadi, Lakukan pekerjaan ini untuk seterusnya

sampai tidak ada lagitambahan species baru atau bila pertambahannya relatif

sedikit, kemudian usunkurva species areal untuk menentukan areal minimum

untuk petak. Contoh.SumbuX menyatakan luas plot dan sumbu Y menyatakan

jumlah spesies gulma.

3.3.3 Kalibrasi Alat Semprot

Menyiapkan alat semprot yang baik dengan jenis nosel yang sesuai dengan

kebutuhan, misalnya nosel polijet warna biru lebar semprotnya 1,5 m. Mengisi

tangki alat semprot dengan air bersih sebanyak 2 liter. Melakukan penyemprotan

pada areal yang akan disemprot dengan kecepatan dan tekanan yang sama sampai

air 2 liter tersebut habis. Mengukur panjang areal yang dapat disemprot dengan 2

liter air tersebut. Melakukan penyemprotan sebanyak 3 kali dan hitung panjang

serta luas areal yang dapat disemprot seperti contoh berikut.


Panjang dan luasan areal yang dapat disemprot dengan 2,5 liter

menggunakan nosel polijet warna biru.

Ulangan Panjang (M) Luas M2


I 33 49,5
II 33 49,5
III 34 515
Rata-rata 33,3 51,0

Bila luas areal yang akan disemprot adalah 1 hektar (10.000 m2 ), maka
banyaknya air yang dibutuhkan adalah:

Volume air

= 500 liter/ha

Apabila takaran herbisida yang akan digunakan adalah 3 liter


(3000 ml) per hektar maka herbisida yang dibutuhkan untuk 15 liter air
pencampur adalah:

Volume herbisida

= 90 ml herbisida / 15 liter air

Anda mungkin juga menyukai