Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN RESMI PRAKTIKUM

EKOLOGI TUMBUHAN
LUAS KURVA MINIMUM

Disusun oleh

Kelompok 3
Alvionita Arum

K43120

Asri Nur Azizah

K43120

Bartolomeus K.B.P K4312008


Luthfiana Nur T.

K43120

Rizki Kusumaning

K43120

Rizka Rakhamwati K43120


Wahyu Kusuma W. K43120
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2015

KURVA LUAS MINIMUM (METODE KUADRAT)

TUJUAN
Menentukan luas petak minimum yang representatif dengan komunitas tumbuhan yang
dianalisis.

TEORI
Luas minimum atau kurva spesies area merupakan langkah awal yang digunakan untu
menganalisis suatu vegetasi yang menggunakan petak contoh (kuadrat). Luas minimum
digunakan untuk memperoleh luasan petak contoh (sampling area) yang dianggap representatif
dengan suatu tipe vegetasi pada suatu habitat tertentu yang sedang dipelajari. Luas petak contoh
mempunyai hubungan erat dengan keanekaragaman jenis yang terdapat pada areal tersebut.
Makin tinggi keanekaragaman jenis yang terdapat pada areal tersebut, maka makin luas petak
contoh yang digunakan.
Bentuk luas minimum dapat berbentuk bujur sangkar, empat persegi panjang dan dapat
pula berbentuk lingkaran. Luas petak contoh minimum yang mewakili vegetasi hasil luas
minimum, akan dijadikan patokan dalam analisis vegetasi dengan metode kuadrat.
Analisa vegetasi adalah cara mempelajari susunan (komposisi jenis) dan bentuk (struktur)
vegetasi atau masyarakat tumbuh-tumbuhan. Untuk suatu kondisi hutan yang luas, maka
kegiatan analisa vegetasi erat kaitannya dengan sampling, artinya kita cukup menempatkan
beberapa petak contoh untuk mewakili habitat tersebut. Dalam sampling ini ada tiga hal yang
perlu diperhatikan, yaitu jumlah petak contoh, cara peletakan petak contoh dan teknik analisa
vegetasi yang digunakan. Prinsip penentuan ukuran petak adalah petak harus cukup besar agar

individu jenis yang ada dalam contoh dapat mewakili komunitas, tetapi harus cukup kecil agar
individu yang ada dapat dipisahkan, dihitung dan diukur tanpa duplikasi atau pengabaian. Karena
titik berat analisa vegetasi terletak pada komposisi jenis dan jika kita tidak bisa menentukan luas
petak contoh yang kita anggap dapat mewakili komunitas tersebut, maka dapat menggunakan
teknik Kurva Spesies Area (KSA). Dengan menggunakan kurva ini, maka dapat ditetapkan :
Luas minimum atau kurva spesies area merupakan langkah awal yang digunakan untuk
menganalisis suatu vegetasi yang menggunakan petak contoh (kuadrat). Luas minimum
digunakan untuk memperoleh luasan petak contoh (sampling area) yang dianggap representatif
dengan suatu tipe vegetasi pada suatu habitat tertentu yang sedang dipelajari. Luas petak contoh
mempunyai hubungan erat dengan keanekaragaman jenis yang terdapat pada areal tersebut.
Makin tinggi keanekaragaman jenis yang terdapat pada areal tersebut, makin luas petak contoh
yang dgunakan. Bentuk luas minimum dapat berbentuk bujur sangkar, empat persegi panjang
dan dapat pula berbentuk lingkaran. Luas petak contoh minimum yang mewakili vegetasi hasil
luas minimum, akan dijadikan patokan dalam analisis vegetasi dengan metode kuadrat.
1. luas minimum suatu petak yang dapat mewakili habitat yang akan diukur,
2. jumlah minimal petak ukur agar hasilnya mewakili keadaan tegakan atau panjang jalur yang
mewakili jika menggunakan metode jalur.
Caranya adalah dengan mendaftarkan jenis-jenis yang terdapat pada petak kecil, kemudian
petak tersebut diperbesar dua kali dan jenis-jenis yang ditemukan kembali didaftarkan. Pekerjaan
berhenti sampai dimana penambahan luas petak tidak menyebabkan penambahan yang berarti
pada banyaknya jenis. Luas minimun ini ditetapkan dengan dasar jika penambahan luas petak
tidak menyebabkan kenaikan jumlah jenis lebih dari 5-10% (Oosting, 1958; Cain & Castro,
1959). Untuk luas petak awal tergantung surveyor, bisa menggunakan luas 1m x1m atau 2m x

2m atau 20m x 20m, karena yang penting adalah konsistensi luas petak berikutnya yang
merupakan dua kali luas petak awal dan kemampuan pengerjaannya dilapangan.
Metode luas minimum dilakukan dengan cara menentukan luas daerah contoh vegetasi yang
akan diambil dan didalamnya terdapat berbagai jenis vegetasi tumbuhan. Syarat untuk
pengambilan contoh haruslah representative bagi seluruh vegetasi yang dianalisis. Keadaan ini
dapat dikembalikan kepada sifat umum suatu vegetasi yaitu vegetasi berupa komunitas
tumbuhan yang dibentuk oleh beragam jenis populasi. Dengan kata lain peranan individu suatu
jenis tumbuhan sangat penting. Sifat komunitas akan ditentukan oleh keadaan-keadaan individu
dalam populasi.

METODE

A. Alat dan Bahan


1.
2.
3.
4.
5.

Tali
Patok ( 15 buah)
Meteran
Alat tulis
Catatan

B. Prosedur Percobaan
1. Menentukan daerah yang akan diuji keanekaragaman vegetasinya
2. Membuat kuadrat pada daerah yang sudah ditentukan di tempat tersebut dengan ukuran 0,5
m2
3.
4.
5.

x 0,5 m2
Menghitung dan mencatat tumbuhan yang ada pada luas kuadrat tersebut
Kemudian kuadrat diperluas 2 kali dan menghitung kembali tumbuhan spesies baru
Perluasan kuarat diteruskan sampai tidak ada tambahan spesies yang baru dari setiap

perluasan kuadrat 2 kali luas kuadrat sebelumnya.


6. Menghitung jumlah spesies yang ada dan perluasan kuadrat disusun dalam suatu tabel dan
kemudian menggambarkan kurva. Kurva ini disebut Kurva Luas Minimum.

0,5 m

Perluasan Kuadrat
I
II
IV
III
VI

VII

Data Pengamatan
1. Pembuatan Plot

VI
I
II
VII
IV
III

V
VI

VIII

Plot IX
2. Pengamatan Spesies
Spesies yang ditemukan Jumlah
plot Ukuran
Spesies
A,B,C
10,5 x 0,5
A,B,C,D,E
20,5 x 1
A,B,D,E,F,G
31 x 1
A,B,D,E,F,G,H,I,J,K,L
41 x 2
A,B,D,E,,G,H,I,J,K,L,M,N,O
52 x 2
A,B,D,E,G,H,I,J,K,L,M,P,Q,
62 x 4
R
A,B,C,D,E,G,H,I,J,K,L,M,P,
74 x 4
S,T
A,B,C,D,E,G,H,I,J,K,L,M,U,
84 x 8
V,W
A,B,C,D,E,G,H,I,J,K,L,M,U,
98 x 8
V,W

selisih

range
3
5
7
12
15

3
6
9
11
14

18

17

20

20

0
1
2
1
1
1
0
0

23

23

23

23

KONSTAN
Pembahasan
Luas minimum atau kurva spesies area merupakan langkah awal yang digunakan untuk
menganalisis suatu vegetasi yang menggunakan petak contoh (kuadrat). Luas minimum
digunakan untuk memperoleh luasan petak contoh (sampling area) yang dianggap representatif

dengan suatu tipe vegetasi pada suatu habitat tertentu yang sedang dipelajari. Luas petak contoh
mempunyai hubungan erat dengan keanekaragaman jenis yang terdapat pada areal tersebut.
Praktikum dilakukan pada hari Jumat, 24 April Pukul 10.00 Selesai pada area Lembah
Fakultas Teknik bagian Barat, Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Dari data pengamatan diatas terlihat jumlah spesies tidak mengalami pertambahan
kembali pada perluasan plot ke 9. Maka dari itu pengeplotan diakhiri dan kemudian data di
transformasikan menggunakan Microsoft excel 2010 untuk memperoleh kurva luas minimum
sebagai berikut :

Kurva luas minimum

Jarak range dengan titik dibawah range

Titik plot 2 = 1 skala


Titik plot 3 = 2 skala
+
3 Skala

Jarak range dengan titik diatas range

Titik plot 4,5,6 masing masing 1 skala totalnya 3 skala

Jarak range atas = jarak range bawah


3=3

KESIMPULAN
Lembah Teknik Barat, Universitas Sebelas Maret memiliki Luas Minimum 8 x 4 m

Daftar Pustaka
Begon, B.,J.L. Harper and C.R. Townsend. 1986. Ecology: Individual, Population, and
communities. Sunderland, Massachusetts: Sinauer Associates, Inc. Publisher.
Budiastuti. 2009. Foliar Triaconthanol Application and Plant Spacing on Mungbean. Jakarta: UI
Press.
Ewusie. 1990. Pengantar Ekologi Tropika . Bandung: ITB.
Hardjosuwarno, Sunarto. 1990. Dasar-Dasar Ekologi Tumbuuhan. Yogyakarta: Fakultas Biologi
Universitas Gajah Mada.
Kartawinata. 1986. Pengantar Ekologi. Bandung: Remadja karya CV.
Kastono. 2005. Ilmu Gulma. Yogyakarta: Jurusan Budidaya Pertanian. UGM.
Michael. 1994. Metode Ekologi untuk Penyelidikan Lapangan dan Laboratorium. Jakarta: UI
Press.
Mueller-Dombois, D. and H. Ellenberg. 1974. Aims and Methods of Vegetation Ecology. New
York. London. Sydney. Toronto: John Wiley & Sons.

LAMPIRAN
Dokumentasi Praktikum

Anda mungkin juga menyukai