Anda di halaman 1dari 11

Laporan praktikum Ekologi Tumbuhan Praktikum ke 02 kelompok 03

PENENTUAN LUAS MINIMUM


Dede Fajar1 Rizal Maulana Hasbi2
Jurusan Biologi Fakultas sains dan teknologi UIN SDG Bandung
Dedefajar346@gmail.com1 Rizal.aulana@fst.uinsgd.ac.id 2
Abstrak
Vegetasi atau komunitas secara dramatis berbeda-beda dalam kekayaan spesiesnya (species richness)
dan luas daerah dalam satuan kecil yaitu komunitas atau vegetasi yang sangat bervariasi keadaannya. Metode
yang digunakan dalam praktikum kali ini menggunakan metode sampling kuadrat yang merupakan suatu teknik
survey vegetasi yang sering digunakan dalam semua tipe komunitas tumbuhan. Tujuan praktikum kali ini adalah
untuk menentukan luas minimum dari kuadratnya (kurva luas jenis/kurva luas minimum) dan untuk menentukan
homogenitas vegetasi lapangan rumput di sekitar kampus uin Sunan Gunung Djati Bandung. Hasilnya Kuadrat I
dengan 5 spesies, I+II 6 spesies dengan pertambahan 1 dan persentasi 20 %, kuadrat I+II+III 7 spesies dengan
pertambahan 1 dan persentase 16,7 %, I+II+III+IV 9 spesies dengan pertambahan 2 dan persentase 14,2% dam
yang terakhir kuadrat I+II+III+IV+V 10 spesies dengan pertambahan 1 dan persentase 11,11%.
Kata Kunci: Kuadrat, Pertambahan, Tumbuhan ,Vegetasi,

I.

Pendahuluan
II.

dan mengalami suksesi dengan


masuknya

Keanekaragaman

jenis-jenis

tumbuhan

hayati khususnya tanaman atau

secara alami mulai dari komponen

tumbuhan yang berada di selatan

pionir

wilayah

Keanekaragaman

Indonesia,

biasanya

hingga

lanjut.

jenis

anakan

agrofores

dapat

menjadi salah satu sumber pokok

pohon

kehidupan para petani sebagai mata

mendekati keanekaragaman pohon

pencahariannya.

di hutan (Nakano, 2011).

pemanfaatan

Upaya
tanaman

III.

atau

di

suksesi

Vegetasi

komunitas

tumbuhan bagi masyarakat terlebih

secara

dahulu

kekayaan spesiesnya (species richness),

diadakan

inventarisasi

dramatis

atau

jumlah

fungsi, peranan dan manfaat yang

Mereka juga berbeda dalam hubungannya

ada dari bagian organ dari tanaman.

dengan

Beberapa

memiliki

abundance) spesies. Beberapa komunitas

berbagai fungsi ekologis, terutama

terdiri dari beberapa spesies yang umum

dalam

dan

lahan

menyimpan

yang

kelimpahan

beberapa
yang

mereka

dalam

dengan tujuan mengetahui potensi

tipe

spesies

berbeda-beda

relatif

spesies
lainnya

yang

miliki.
(relative

jarang,

keanekaragaman hayati. Belukar

sementara

mengandung

merupakan lahan yang diberakan

jumlah spesies yang sama dengan spesies

yang semuanya umum ditemukan (Nhan


dkk., 2007).
IV. Luas daerah dalam satuan
kecil yaitu komunitas atau vegetasi yang
sangat

bervariasi

keadaannya.

VII.

Alat yang digunakan

yaitu: Meteran, Tali, kertas, pensil


dan

bahan

adalah

yang

vegetasi

digunakan

yang

ada

di

spesies populasi yang sangat berinteraksi

tempat.
2.1
VIII.

dengan banyak faktor lingkungan yang

pada

khas untuk setiap vegetasi, cara mengamati

ukuran 0,5 m x 0,5 m, kemudian

komunitas atau vegetasi tersebut dan

mengidentifikasi dan menghitung

berapa banyak sampel yang harus di amati

jenis tumbuhan yang ada pada

sehingga dikatakan representatif bila di

luas tersebut dan memperluas

dalamnya terdapat semua atau sebaagian

kuadrat 2 kali luas sebelumnya,

besar jenis tumbuhan yang membentuk


komunitas atau vegetasi tersebut. Daerah

diperluas lagi sampai 5 kuadran.


IX. Hasil dan Pembahasan
X.
Beragamnya makluk hidup

minimal yang mencerminkan kekayaan.

yang

Komunitas atau vegetasi disebut luas

terutama untuk jenis tumbuhan maka

jumlah kuadrat minimum (Rahardjanto,

mengharuskan

2008).

penelitian

Keberadaannya merupakan himpunan dan

V.

Tujuan

praktikum

kali ini adalah untuk menentukan luas


minimum dari kuadratnya (kurva luas
jenis/kurva luas minimum) dan untuk
menentukan

homogenitas

vegetasi

lapangan rumput di sekitar kampus uin


Sunan Gunung Djati Bandung.
VI. Metode Kerja
2.1
Alat dan Bahan

Cara Kerja
Membuat

padang

hidup

rumput

pada
kita

guna

kuadrat

suatu
untuk

dengan

lingkungan
melakukan

mengetahui

jumlah

keragaman komunitas pada suatu populasi


tertentu tanpa harus mengukur atau bahkan
memilah jenis-jenis tanaman satu persatu
(Schutz dkk., 2010). Penelitian ini
menggunakan

metode

kuadrat,

yaitu

bentuk percontoh atau sampel dapat


berupa segi empat atau lingkaran yang
menggambarkan

luas

area

tertentu.

Dengan vegetasi tanaman sebagai berikut:

XI.

XII.

XIII.

XIV.

XV.

XVI.

No.

kuadra

Kuadrat

Ku
XVII.
1

XVIII.

XIX.

1.

Kangk

XXI.

XXII.

XXIII.

XXIV.

XX.
(Ipome
XXV.

XXVI.

2.

Rumpu

XXXII.

XXVII.
(Eleusi
XXVIII.

XXIX.

XXX.

3.

Rump
XXXI.

(Penn
XXXIII.

XXXIV.

4.

Putri

XXXVI.

XXXV.
(Mim
XXXVII.

XXXVIII.

5.

Ki

XLI.

XLII.

6.

XXXIX.

XL.

XLIII.
S
XLIV.

XLV.

XLVI.
-

(
XLVII.

XLVIII.

XLIX.

L.

R.

7.

LI.
(
LII.

LIII.

LIV.

LV.

8.
LVIII.

LIX.

LX.

LXI.

LVI.

LVII.

Alang2

LXII.

LXIII.

Putri

Jot

LXIV.

LXV.

LXVI.

LXVII.

LXVIII.

LXIX.

jumlah

5
LXXI.

6
LXXII.

7
LXXIII.

10

LXXIV.

LXXV.

LXX.
Perta

LXXVI.

Teknik

sampling

lingkaran lebih menguntungkan karena

kuadrat merupakan suatu teknik survey

pembuatan

vegetasi yang sering digunakan dalam

secara mudah dengan mengaitkan seutas

semua

tali pada titik pusat petak. Selain itu, petak

tipe

komunitas

tumbuhan

petaknya

dilakukan

(Syafei,2010).Petak contoh yang dibuat

contoh

dalam teknik sampling ini bisa berupa

memberikan kesalahan sampling yang

petak tunggal atau beberapa petak. Petak

lebih kecil daripada bentuk petak lainnya,

tunggal

memberikan

karena perbandingan panjang tepi dengan

komunitas

luasnya lebih kecil. Tetapi dari segi pola

informasi

mungkin
yang

akan
baik

bila

berbentuk

dapat

distribusi

Adapun petak-petak contoh yang dibuat

lingkaran kurang efisien dibanding bentuk

dapat diletakkan secara random atau

segi empat. Sehubungan dengan efisiensi

beraturan sesuai dengan prinsip-prinsip

sampling banyak studi yang dilakukan

teknik sampling. Bentuk petak contoh

menunjukkan bahwa petak bentuk segi

yang

empat

tergantung

pada

bentuk

memberikan

petak

akan

vegetasi yang diteliti bersifat homogen.

dibuat

vegetasi,

lingkaran

data

berbentuk

komposisi

morfologis vegetasi dan efisiensi sampling

vegetasi yang lebih akurat dibanding petak

pola

untuk

berbentuk lingkaran, terutama bila sumbu

vegetasi rendah, petak contoh berbentuk

panjang dari petak sejajar dengan arah

penyebarannya.

Misalnya,

perubahan keadaan lingkungan atau habitat


.

LXXVII.
LXXVIII.

Dalam pengamatan

kali ini di setiap kuadrat terjadinya


pertambahan spesies dan pertambahan
yang tertinggi terjadi di plot IV dengan
pertambahan 2 spesies yaitu Alang2
(Imprata sp.) dan Putri malu berduri (
Mimosa invisa) yang tidak ditemukan di
kuadrat yang lain.
LXXIX.

Persentase

LXXX.
ku

LXXXI.
Lu

LXXXII.
Jumlah

LXXXIII.

LXXXIV.

Persent

si
e
LXXXV.

LXXXVI.

s
LXXXVII.

0,

XC.

XCI.

XCII.

I+II

0,

LXXXVIII.

LXXXIX.

XCIII.

XCIV.

1
5
x
1
0
0
%
=
2
0
%

XCV.

XCVI.

I+II

XCVII. 7

XCVIII.
1

XCIX.

1
6

x
1
0
0
%

=
1
6
,
7
%
C.

CI.

I+II

1,

CII.

CIII.
2

CIV.

2
7

x
1
0
0
%
=
1
4
,
2
%

CV.

CVI.

I+II

CVII. 1
0

CVIII.
1

CIX.

1
9

x
1
0
0
%
=

1
1
,
1
1
%

CX.
CXI.

Jika

dilihat

dari

minimum yang mewakili

persentase

komutitas suatu wilayah

terjadinya

yang

penurunan, hal ini

Pada metode kuadrat ini

dikarenakan sudah

ada

ditemukannya

keuntungan dan kerugian

spesies

yang

dikudrat

sebelumnya
sehingga

dipertimbangkan sebagai
karena

acuan dalam perolehan

pertambahnnya

pengamatan

jenis

atau

tanaman

dari
yang

dilakukan.
Spesies tanman yang

maka

terdapat pada kotak yang

persentasenya

kita

akan

keseluruhan spesies yang

semakin

Terdapat

tersebut.

berbagai

metode

dalam

menganalisis

vegetasi,

satunya

menggunakan

dengan
metode

kuadrat. Sebelum analisis


dilanjutkan,
menghitung

perlu
dulu

buat

mewakili

ada pada suatu habitat

mengecil.
CXII. Kesimpulan

salah

harus

informasi
1

dianalisis.
beberapa

jumlah
hanya

akan

luas

Semakin

kotak

yang

kita

maka

semakin

luas
buat,

banyak

spesiesyangterdapat
poada

kotak

tersebut.

Artinya pada luas habitat


sebenarnya maka spesies
tersebut semakin banyak.
CXIII.

Daftar
Pustaka

CXIV.

CXVI.

Nakano.2011.Dynamic
Simulation
Control

of

System

Closed

Pressure

Petunjuk Praktikum Ekologi

for

Tumbuhan. Malang :

the

Ecology

Experiment

Facility",

journal Transactions of
the

Japan

Society

Mechanical

of

Engineers.

64:107-114.
CXV.

Nhan,

D.K.,

Phong,

Verdegem,

L.T.,

M.J.C.,

Duong, L.T., Bosma, R.H.


and Little, D.C. 2007.
Integrated

freshwater

aquaculture,

crop

and

livestock production in
the

Mekong

Vietnam:

delta,

determinants

and the role of the pond.


Journal

Rahardjanto, A.K. 2008. Buku

Agricultural

Systems 94:445-458.

UMM

Press
CXVII.

Schutz, H., A. HolzapfelPschorn, A.R., R. Conrad,


H. Rennenberg, and W.
Seiler.

2010.

three

year continous record on


influence
season

of

daytime

and

fertilizer

treatment on methane
emission rate from an
Italian rice paddy field. J.
Geophysical

Res.

94:

16405-16416.
CXVIII. Syafei,

E.S.2010.Pengantar

Ekologi Tumbuhan. Bandung:


ITB Press

CXIX.
CXX.

CXXI.

Lampiran
CXXII.

Kangkung2an

(Ipomea

CXXIII.

spp.)
CXXIV.

Sidaguri (Sida acuta)

CXXVI.

CXXV. Rumput jampang (Eleusina

CXXVII. R. Jampang2 (Eleusina


sp.)

indica)

CXXVIII.

CXXIX.

CXXX.

Rumput

gajah

CXXXI. Alang2 (Imprata sp.)

(Pennisetum spp.)

CXXXII.

CXXXIV.

CXXXIII. Putri malu (Mimosa

CXXXV. Putri malu berduri (


Mimosa invisa)

invisa)
CXXXVI.

CXXXVIII.

CXXXVII. Ki beling

CXXXIX.

CXL.
CXLI.
CXLII.

Jotang (Acmella sp.)

Anda mungkin juga menyukai