Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI TANAH

Disusun Oleh :

Nama : Della Puspita

NPM : E1F022022

Judul Acara : DISTRIBUSI ORGANISME MENURUT KEDALAMAN

TANAH

Hari/tanggal : Rabu/ 13 September 2023

Dosen Pembimbing : Prof., Dr., Ir. RR Yudhy Harini B., MP

Ko-Ass : M. Andre Akbar (E1F020012)

LABORATORIUM ILMU TANAH

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS BENGKULU

2023
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Tanah merupakan salah satu komponen lahan yang mempunyai peranan
penting terhadap pertumbuhan tanaman dan produksi tanaman, karena tanah selain
berfungsi sebagai tempat/media tumbuh tanaman, menahan dan menyediakan air bagi
tanaman juga berperan dalam menyediakan unsur hara yang diperlukan tanaman untuk
mendukung pertumbuhan tanaman.
Mikrobiologi adalah ilmu pengetahuan mengenai organisme hidup yang
berukuran mikroskopis dikenal dengan mikroorganisme atau jasad renik yang hanya
dapat dilihat dengan mikroskop. Nutrisi yang dibutuhkan mikroorganisme untuk
pertumbuhan meliputi karbon, nitrogen, unsur non logam seperti sulfur dan fosfor,
unsur logam seperti Ca, Zn, Na, K, Cu, Mn, Mg, dan Fe, vitamin, air, dan energy.
Kegiatan ini meliputi pengamatan bakteri dan jamur dengan menggunakan
mediayang diperlukan untuk mempelajari sifat mikrobia. Media tersebut harus
memenuhi beberapa syarat, diantaranya adalah pH yang sesuai, tidak mengandung
inhibitor, harus steril, dan mengandung nutrisi yang dibutuhkan mikroorganisme

1.2 Tujuan
1. Menetapkan jumlah dan jenis organisme pada profil tanah
2. Mengitung jumlah bakteri dalam tanah
3. Menghitung populasi mikroba dalam tanah
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Mikroorganisme dalam tanah terdiri dari bakteri, jamur, aktinomycetes, algae,


protozoa. Bakteri adalah mikroorganisme tanah yang paling melimpah jumlahnya
dibanding mikroorganisme tanah lain. Peran dari mikroorganisme tersebut adalah untuk
mendekomposisi bahan organik dan membebaskan unsur hara di dalam tanah.(sidon A,
2023)

Bakteri adalah kelompok organisme mikroskopis yang pada umumnya bersel tunggal,
dan tidak memiliki membran inti sel. Pada umumnya organisme ini memiliki dinding sel
namun tidak berklorofil. walaupun berukuran kecil bakteri berperan penting dalam kehidupan
sehari-hari, beberapa kelompok bakteri dikenal bermanfaat untuk kehidupan, antara lain
bakteri telah digunakan dalam sektor industri pangan. namun ada juga bakteri yang
merugikan, seperti bakteri yang membusukkan bahan-bahan makanan dan bahkan
menyebabkan infeksi dan penyakit bagi manusia Irnaningtyas (Febriza,2021).

Pengamatanterhadapbakterisangatsulitbukanhanyakarenaukurannyayangkecil,jugakare
nastrukturnyayangtransparandantidakberwarna.Kombinasiantaraprosedurpewarnaandanpenca
hayaanmikroskopismenjadialatutamapadabidangmikrobiologiuntukmempelajarisifatdanmeng
elompokkannyakedalamgrupyanglebihspesifik.(Azizah,2023)

Jamur lazimnya dapat berkembang biak dengan baik pada media yang mengandung
karbohidrat tinggi dengan kisaran pH antara 5-6, sedangkan media yang mengandung protein
dengan pH sekitar 7 merupakan media yang baik untuk perkembangbiakan bakteri.
(Kamelia,2019)

Pengenceran merupakan proses yang dilakukan untuk menurunkan atau memperkecil


konsentrasi larutan dengan menambah zat pelarut ke dalam larutan sehingga volume larutan
menjadi berubah. Pengenceran yang dilakukan yaitu pengenceran 10 -1 menggunakan pelarut
yang bertujuan untuk melarutkan atau melepaskan kepadatan mikroba dari substratnya ke
dalam air sehingga lebih mudah penanganannya. (CYRILLA,2018)

Media NA adalah media yang digunakan untuk menumbuhkan bakteri, sedangkan


media PDA adalah media yang biasa digunakan untuk pertumbuhan jamur di laboratorium
(Cappucino, 2014).
Potato Dextrose Agar (PDA) adalah media yang umum untukpertumbuhan
jamur di laboratorium karena memiliki pH yang rendah (pH 4,5 sampai 5,6) Sehingga
menghambat pertumbuhan bakteri yang membutuhkan lingkungan yang netral dengan pH
7,0 dan suhu optimum untuk pertumbuhan antara 25-30° C. (kurniawati, 2021)
BAB III

METODELOGI

3.1 Alat
Adapun alat yang digunakan pada praktikum kali ini yaitu:
A. Deskripsi Organisme Pada Profil Tanah
1. Peralatan untuk keperluan analisis C-Organik dan pH tanah
B. Menghitung Bakteri Tanah Dengan Metode MPN
1. Pipet
2. Mortil dan Penumpuk
1. Cawan petri steril
3.2 Bahan
Adapun bahan yang digunakan pada praktikum kali ini, yaitu:
a. Deskripsi Organisme Pada Profil Tanah
1. Contoh tanah pada lapisan 0-25cm dan lapisan baawah 25-50 cm
b. Menghitung Bakteri Tanah Dengan Metode MPN
1. Contoh tanah
2. Medium soil extract broth 10cc
3. Air suling steril
c. Menghitung Jumlah Mikroba Dengan Metode Plate Count(Jumlah Koloni)
1. Contoh tanah
2. Medium nsoil extract
3. Agar czapek dox
4. Agar Jensen
5. Air suling steril
3.3 Cara kerja
A. Deskripsi Organisme Pada Profil Tanah
1. Membuat lubang tanah sedalam kurang lebih 50cm, diamati karakteristik
morfologi tanahnya
2. Tentukan kadar lengas masing-masing tanah
3. Ambil contoh tanah pada masing-masing lapisan, bungkus dengan plastic (bila
jaraknya jauh contoh tanah disimpan dalam termos es)
4. Setelah sampai di laboratorium sebagian contoh tanah disimpan dalam lemari
es (jika tidak langsung digunakan praktikum), sedangkan yang lainnya
dikeringkan untuk menganalisis kadar C-Organik dan pHnya
B. Menghitung Bakteri Tanah Dengan Metode MPN
1. Haluskan contoh tanah dalam mortal steril, kemudian timbang 10 gr tanah
halus, masukkan kedalam 9 ml air suling steril. Gojok kurang lebih 25 kali
supaya suspense bakteri homogeny
2. Buat pengenceran 10-2 sampai 10-9, setiap suspense diambil 1ml dan
dimasukkan kedalam medium soil extract broth (cara pembuatan sari ini
terlampir) masing-masing tiga tabung, lalu inkubasi selama 3-6 minggu pada
suhu 28˚C
3. Amati gejala pertumbuhan bakteri (terlihat keruh) dan hitung jumlah tabung
pada setiap pengenceran yang menunjukkan adanya pertumbuhan dan berilah
tanda “+”. Kombinasi yang dipiih dimulai dari pengenceran terakhir dimana
semua tabung menghasilkan reaksi positif, kemudian diambil dua
pengencceran berikutnya. Jika ada pengenceran yag keempat masih ditemukan
tabung yang positif, maka yang ketiga pengencaran (terakhir). Misalnya pada
pengenceran 10-2 ketiga tabung menghasilkan reaksi positif, pada pengenceran
10-3 tabung positif, pada pengenceran 10-4 satu tabung positif, padad
pengenceran 10-5 tidak ada tabung yang positif. Kombinasinya menjadi 3,2,1,0
dan jika diambil pengenceran yang pertama kombinasinya 3,,2,1. Setelah
dicocokkan dengan table yang menunjukan nilai MPN (lampiran) hasilnya
sebagai berikut :
Kombinasi 3,2,1
Nilai MPN dari table MPN (3Tabung0=1.50
“jumlah bakteri”= nilai MPN X1
Pengenceran tabung yang di tengah

=1.50 X1/10-3 = 1.50 X103 =1500 bakteri

C. Menghitung Jumlah Mikroba Dengan Metode Plate Count(Jumlah Koloni)


1. Buat seri pencernaan tanah dengan kelipatan 10 (10-4 dan 10-5)
2. Panasi medium agar soil extract steril dalam pemanasan air sampai mencair,
selanjutnya dinginkan sampai suhu kurang lebih 45˚C
3. Tuangkan secara asptik ke dalam cawan petri yang telah berisi 1 ml suspense
tanah dari seri pengenceran pada langkah (1)
4. Tuangkan medium agar soil extract kedalam dua petridish secara aseptic, dan
buatlah kultur taburan (untuk perhitungan jumlah bakteri)
5. Putar cawan petri beberapa kali secara mendatar supaya suspense tanah
tercampur secara homogeny, selanjutnya biarkan sampai padat dan dingin.
Inkubasikan pada suhu kamar selama 24 jam sampai 48 jam
6. Kerjakan seperti langkah (3) dan (4) untuk medium aar czape dox untuk
perrhitungan fungsi
7. Kerjakan seperti langkah (3) dan (4) untuk medium aar czape dox untuk
perrhitungan ak5tinomesites
8. Hitunglah jumlah koloni pada cawan petri pada tiap pengenceran
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil

No Lapisan Media Mikroorganisme Jumlah Total Hasil perhitungan


1 Lapisan 1 PDA Jamur 10 100 100 x 104
(0-5 cm) Bakteri 90
2 Lapisan 3 PDA Jamur 0 35 35 x 104
( 10-15 cm) Bakteri 35
3. Lapisan 1 NA Bakteri 92 92 92 x 106
(0-5 cm)
4 Lapisan 3 NA Bakteri 225 225 225 x 106
( 10-15 cm)

4.2 Perhitungan
1. Lapisan 1 PDA = 100 x 104 x 10 = 100 x 104
2. Lapisan 3 PDA = 35 x 104 x 10 = 35 x 104
3. Lapisan 1 NA = 92 x 106 x 10 = 92 x 106
4. Lapisan 3 NA = 225 x106 x 10 = 225 x 106
4.3 Pembahasan
Pada praktikum kali ini mengenai “Distribusi Organisme Menurut Kedalaman
tanah” mempelajari cara menghitung dan menetapkan jumlah sserta jenis koloni pada
media PDA dan NA.
Pengamatan ini dilakukan pada sampel tanah dengan lapisan 1 (0-5 cm ) dan
juga lapisan 3 (10-15 cm). sampel tanah yang di ambil sebnayak 10 gr dari masing-
masing lapisan, kemudian di campurkan dengan air suling steril dan digojok selama 10
menit agar larutan homogeny.
Lalu dari pengenceran pertama di ambil sebanyak 1ml untuk di pindahkan ke
tabung pengenceran ke dua kemudian di vortex hingga homogeny, dari pengennceran
kedua di ambil 1 ml di pindahkan ke pengencenran keempat, lalu diambil 1 ml dan di
pindahkan ke pengenceran ke enam. Pengenceran ini dilakukan pada sampel tanah
lapisan satu dan juga lapisan 3
Pengenceran ke 4 digunakan untuk di campurkan ddengan media PDA, yang
bertujuan untuk melihat perkembangan jamur dan juga bakteri, sedangkan
pengenceran ke-6 digunakan untuk di campurkan dengan media NA, yang di gunakan
untuk melihat perkembangan bakteri.
Hal ini sesuai dengan literature menurut Cappucino (2014) Media NA adalah
media yang digunakan untuk menumbuhkan bakteri, sedangkan media PDA adalah
media yang biasa digunakan untuk pertumbuhan jamur di laboratorium.
Pengmatan dengan media PDA Pada lapisan 1 (0-5 cm), didapatkan sebanyak
10 koloni jamur dan 90 koloni bakteri dan pada lapisan 3 (10-15 cm) tidak di dapati
jamur pada media dan 35 koloni bakteri. Tidak adanya jamur pada media dapat terjadi
karena bebrapa hal, salah satunya di sebabkan oleh pH media yang kurng masam
sehingga jamur tidak dapat berkembang biak pada media.
Hal ini dijelaskan oleh literature menurut Kurniawati (2021) Potato Dextrose
Agar (PDA) adalah media yang umum untukpertumbuhan jamur di
laboratorium karena memiliki pH yang rendah (pH 4,5 sampai 5,6) Sehingga
menghambat pertumbuhan bakteri yang membutuhkan lingkungan yang netral
dengan pH 7,0 dan suhu optimum untuk pertumbuhan antara 25-30° C
Sedangkan pada media NA, lapisan 1 (0-5 cm) didapatkan sebanyak 92 koloni
bakteri dan pada lapisan 3 (10-15 cm) di dapatkan sebanyak 225 koloni bakteri.
Perkembangan bakteri yang banyak ini bias saja di dukung dengan keadan pHnya
yang tinggi, sehingga perkembang biakan bakteri menjadi bagus.
BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Dari praktikum yang telah di lakukan, dapat disimpulkan bahwa para praktikan
telah dapat menentapkan jumlah dan juga jenis organisme pada profil tanah dan juga
para praktikan telah dapat menghitung bakteri dalam tanah dengan menggunakan
media NA. serta para praktikan telah dapat menghitung populasi mikroba yang ada
pada contoh tanah yang diamati.
5.2 Saran
Saran yang dapat diberikan ialah, hendaknya para praktikan mendengarkan
dengan seksama ketika dosen dan juga co-aas menjelaskan mengenai cara kerja
praktikum agar pada saat melakukan praktikum tidak terjadi kesalahan, dan juga para
praktikan diharapkan telah mempelajari materi yang akan di praktikum kan sebelum
memulai praktikum.
DAFTAR PUSTAKA

Aini, N., dan Rahayu, T. 2015. Media Alternatif untuk Pertumbuhan Jamur Menggunakan

Sumber Karbohidrat yang Berbeda. Seminar Nasional XII Pendidikan Biologi FKIP

UNS. Surakarta: Universitas Sebelas Maret

Azizah, D. F., Amanda, N. R., Putri, A., Pebryeni, S., Azhara, S., Efandri, V. C., ... & Yeriska,

F. (2023, September). Identifikasi dan Karakterisasi Isolat Bakteri LFP di

Laboratorium Fisika, Universitas Negeri Padang. In Prosiding Seminar Nasional

Biologi (Vol. 3, No. 1, pp. 242-252).

Cappuccino, James G and Sherman Natalie. 2013. Manual Laboratorium Biologi.

Jakarta: EGC.

CYRILLA, R. C., HUMAIROH, D., & NELA, F. V. (2018). Isolasi dan Identifikasi Jamur

Aspergillus sp. pada Sumur di Desa Sanan Kabupaten Tulungagung Dengan Metode

Pengenceran. In Prosiding SINTESIS (Seminar Nasional Sains, Teknologi dan

Analisis).

Febriza, M. A., & Adrian, Q. J. (2021). Penerapan AR dalam Media Pembelajaran Klasifikasi

Bakteri. Jurnal BIOEDUIN: Biology Education of Indonesia, 11(1), 10-18.

Rahmi, A., & Biantary, M. P. (2014). Karakteristik sifat kimia tanah dan status kesuburan

tanah lahan pekarangan dan lahan usaha tani beberapa kampung di Kabupaten Kutai

Barat. Ziraa'ah Majalah Ilmiah Pertanian, 39(1), 30-36.

Kurniawati, R., RAHMAWATI, U., & SUYANA, S. (2021). PEMANFAATAN TEPUNG

BERAS PUTIH (ORYZA SATIVA L.) VARIETAS IR64 SEBAGAI MEDIA

ALTERNATIF UNTUK PERTUMBUHAN JAMUR ASPERGILLUS

FLAVUS. Journal of Nursing and Public Health, 9(2), 88-93.

Sidon, A. G., Harso, W., Umrah, U., & Lambui, O. (2023). PERBANDINGAN JUMLAH

BAKTERI TANAH PADA HUTAN BERDAUN LEBAR DAN HUTAN BERDAUN

JARUM PADA KEDALAMAN TANAH YANG BERBEDA. Biocelebes, 17(1), 52

58.
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai