Anda di halaman 1dari 5

TUGAS PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI DAN VIROLOGI

ISOLASI MIKROORGANISME

PUTU AYU SURATMINI


NIM : 1909482010111

PROGRAM STUDI S-1 FARMASI


FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS MAHASARASWATI DENPASAR
2020
ISOLASI MIKROORGANISME

SOAL
Seorang peneliti mengambil sampel tanah dari Kawah Domas yang terdapat Di Gunung
Tangkuban Perahu. Peneliti berharap dapat menemukan spesies baru untuk menghasilkan
antibiotik. Bagaimana cara menumbuhkan mikroba dari sampel tanah tersebut pada media
agar?

JAWABAN
Tanah merupakan salah satu habitat bagi mikroorganisme, dalam satu gram tanah
terdapat jutaan bakteri, fungi, protozoa, dan mikroorganisme lain. Menurut Budiyanto (2004),
populasi mikroorganisme dalam tanah dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu: jumlah dan
jenis zat hara dalam tanah, kelembaban, tingkat aerasi, suhu, pH, serta perlakuan pada tanah,
seperti pemupukan atau terjadinya banjir (Ambarwati dan Azizah, 2009).
Mikroorganisme melakukan berbagai aktivitas dan saling berinteraksi dengan sesama
mikroorganisme lain. Peranan mikroorganisme di dalam tanah sangat besar bagi kehidupan,
semua proses dekomposisi dan mineralisasi terjadi karena peranan mikroorganisme yang ada
di dalam tanah. Selain itu, mikroorganisme mememegang peranan penting dalam ekosistem
karena menguraikan sisa organik yang telah mati menjadi unsur-unsur yang dikembalikan ke
dalam tanah, seperti: Nitrogen (N), Fosfor (P), Kalium (K), Calsium (Ca), Mangan (Mn), dan
ke atmosfer (Metana (CH4) atau Karbondioksida (CO2)) sebagai hara yang dapat digunakan
kembali oleh tanaman (Wicaksono, dkk., 2015).
Teknik isolasi mikroorganisme adalah suatu usaha untuk menumbuhkan mikroba di
luar dari lingkungan alaminya. Pemisahan mikroorganisme dari lingkungannya ini bertujuan
untuk memperoleh biakan bakteri yang sudah tidak bercampur lagi dengan bakteri lainnya
dan ini yang disebut dengan biakan murni (Dwyana, 2006).
Beberapa cara menumbuhkan mikroba dari sampel tanah tersebut pada media agar,
diantaranya:
1. Pada penelitian yang dilakukan oleh Lambui dan Jannah (2017), cara menumbuhkan
mikroba dari sampel tanah pada media agar dilakukan dengan metode spread plate.
Spread plate merupakan teknik isolasi mikroba dengan cara menginokulasi kultur
mikroba secara pulasan atau sebaran pada permukaan media agar yang telah memadat.
Metode ini dilakukan dengan mengencerkan biakan kultur mikroba. Langkah-langkahnya
adalah sebagai berikut:
a. Pengambilan Sampel
Permukaan tanah dibersihkan, kemudian dilakukan pengukuran pH dan kelembaban
tanah menggunakan soil tester. Sampel tanah diambil pada bagian tanah rizosfir
dengan kedalaman 5 cm dengan menggunakan bor tanah. Sampel tanah dimasukkan
ke dalam wadah plastik steril, diaduk menggunakan spatula, dan disimpan dalam
kotak es (Saraswati, dkk., 2007). Seluruh proses pengambilan sampel dilakukan
dalam keadaan steril.
b. Isolasi Bakteri Tanah
Isolasi bakteri tanah dilakukan dengan metode enrichment (Lambui, dkk., 2015) dan
spread plate. Sebanyak 10 g sampel tanah dimasukkan ke dalam 90 ml medium NB
(Nutrient Broth), kemudian diinkubasi 1-2 hari pada suhu 37°C, dilanjutkan dengan
pengenceran menggunakan NaCl fisiologis 0,8% hingga 10 -12. Masing-masing
pengenceran 10-8-10-12 diambil 0,1 ml untuk surface spread plate pada medium NA
(Nutrinet Agar) dan diinkubasi pada suhu 37°C selama 1-2 hari. Koloni bakteri yang
tumbuh terpisah, selanjutnya dimurnikan menggunakan metode streak plate pada
medium NA. kemudian, isolat murni diidentifikasi berdasarkan karakteristik yang
mengacu pada Bergey’s Manual of Determinative of Microorganism (Sneath., et.al.,
1986).
2. Pada penelitian yang dilakukan oleh Rohyani, dkk. (2014), cara menumbuhkan mikroba
dari sampel tanah pada media agar dilakukan dengan metode pour plate (cara tabur).
Pour plate merupakan teknik isolasi mikroba dengan cara menginokulasi medium agar
yang sedang mencair pada temperatur 45-50ºC dengan suspensi bahan yang mengandung
mikroba, dan menuangkannya ke dalam cawan petri steril. Setelah inkubasi akan terlihat
koloni-koloni yang tersebar di permukaan agar yang mungkin berasal dari 1 sel bakteri,
sehingga dapat diisolasi lebih lanjut (Jutono,dkk., 1980). Langkah-langkahnya adalah
sebagai berikut:
Sebanyak 1 gram sampel tanah dimasukkan kedalam 9 ml garam fisiologis 0,85% steril
(10-1), diagitasi menggunakan shaker dengan kecepatan140 rpm selama 2 jam. Kemudian,
dilakukan pengenceran bertingkat hingga 10-4. Sebanyak 1 ml aliquot larutan tanah
diambil dengan dengan faktor pengenceran 10-2 dan 10-3, selanjutnya diinokulasikan ke
dalam cawan petri yang telah berisi medium selektif untuk masing-masing bakteri dan
diratakan dengan menggunakan dryglaski. Isolasi bakteri dengan metode pour plate
dilakukan dengan cara, 1 ml aliquot larutan tanah diambil dengan faktor pengenceran 10 -3
dan 10-4, kemudian diinokulasikan ke dalam cawan petri dan dimasukkan masing-masing
medium ke dalam cawan petri tersebut, selanjutnya cawan petri digoyang-goyang agar
sampel merata. Isolasi dilakukan dengan 2 kali pengulangan (duplo) pada setiap sampel
tanah dengan faktor pengenceran yang digunakan. Kemudian, diinkubasi pada suhu ruang
dengan waktu yang sesuai untuk masing-masing jenis bakteri.
3. Pada penelitian yang dilakukan oleh Tsauri (2012), cara menumbuhkan mikroba dari
sampel tanah pada media agar dilakukan dengan metode tuang. Langkah-langkahnya
adalah sebagai berikut:
a. Pengambilan dan Pengolahan Sampel
Sampel tanah diambil pada kedalaman 5-15 cm dari permukaan tanah, dengan
menggunakan sendok stainless steel yang telah disterilkan di oven dan disemprot
dengan alkohol 70 %, kemudian sampel dimasukkan ke dalam botol steril dan
disimpan dalam cool box dan dibawa ke laboratorium.
b. Pembuatan Suspensi Sampel
Sampel tanah ditimbang seberat 1 gram lalu dimasukkan ke dalam botol pengencer
dan ditambahkan dengan air suling steril hingga 10 ml (pengenceran 10 -1). Suspensi
sampel dari pengenceran 10-1, kemudian dibuat pengenceran 10-2-10-7.
c. Isolasi dan Pemurnian Mikroba Tanah
Masing-masing pengenceran dipipet 1 ml dan dimasukkan ke botol pengencer
bersama 9 ml medium GNA (Glucose Nutrient Agar) lalu dituang ke masing-masing
cawan petri, kemudian dihomogenkan. Perlakuan yang sama dilakukan pada medium
PDA (Potato Dextrose Agar). Kemudian, dibiarkan memadat lalu diinkubasi selama
1×24 jam pada suhu 37ºC untuk medium GNA dan suhu kamar (25ºC) untuk medium
PDA selama 3×24 jam. Dari koloni yang memperlihatkan adanya zona hambatan,
diambil 1 ose lalu digoreskan pada medium PDA dan medium GNA dengan metode
kuadran pada cawan petri yang lain, diinkubasikan selama 1-3 hari. Selanjutnya,
dipindahkan 1 ose koloni yang terpisah baik ke dalam medium PDA miring dan
medium GNA miring sebagai stok dan inkubasikan selama 1-3 hari. Isolat bakteri
yang diperoleh dimurnikan dengan diinokulasikan dengan metode kuadran.
PUSTAKA
1. Jutono, J., Soedarsono, S., Hartadi, S., Kabirun S., dan Suhadi D. 1980. Pedoman
Praktikum Mikrobiologi Umum. Yogyakarta: Departemen Mikrobiologi, Fakultas
Pertanian UGM.
2. Lambui, O. dan Jannah, M. 2017. Journal of Natural Science. Isolasi dan Identifikasi
Bakteri Tanah di Hutan Sekitar Danau Kalimpa’a, Kawasan Taman Nasional Lore
Lindu, Sulawesi Tengah. 6(1):73-82.
3. Rohyani, Zul, D., dan Fibrianti, B.L. 2014. JOM FMIPA. Isolasi Bakteri Indigenus yang
Potensial sebagai Agen Bofertilizer Asal Tanah Gambut di Kawasan Zamrud dan Taman
Nasional Tesso Nilo, Riau. 1(2):417-429.
4. Tsauri, S. 2012. Isolasi Mikroba Penghasil Antibiotika dari Tanah Tempat Pengolahan
Ayam di Jalan Abu Bakar Lambogo, Kota Makassar. Skripsi. Fakultas Ilmu Kesehatan,
Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar.
5. Wicaksono, T., Sagiman, S., dan Umran, I. 2015. Kajian Aktivitas Mikroorganisme
Tanah pada Beberapa Cara Penggunaan Lahan di Desa Pal IX Kecamatan Sungai
Kakap Kabupaten Kubu Raya. Diakses pada 17 Maret 2020. <https://media.neliti.
com/media/publications/191153-ID-kajian-aktivitas-mikroorganisme-tanah-pa.pdf>.

Anda mungkin juga menyukai