Anda di halaman 1dari 8

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Di Indonesia terdapat banyak suku bangsa karena Indonesia merupakan negara


kepulauan yang wilayahnya luas. Untuk mempersatukan bahasa agar setiap suku bangsa
saling mengerti satu sama lain, maka digunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Akan
tetapi, masih banyak wilayah yang tidak dapat menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan
benar dikarenakan tenaga pengajaran yang kurang karena wilayahnya di pelosok sehingga
transportasi yang ada kurang memadai. Untuk itu, pembelajaran dapat dimulai dari hal kecil,
seperti memahami tanda baca sederhana yang digunakan dalam bahasa Indonesia pada
komunikasi di kehidupan sehari-hari.
Selain itu, penempatan jeda yang tepat merupakan faktor penting agar suatu
pembicaraan (komunikasi) mudah dimengerti. Penempatan jeda juga berfungsi untuk
memperjelas pokok-pokok penting. Dalam suatu pembicaraan, penempatan jeda yang tepat
sangatlah penting. Tanpa jeda yang tepat, hal-hal yang dikemukakan akan sulit dimengerti.
Penempatan jeda yang tepat turut memperjelas pembicaraan. Jeda juga dapat digunakan
sedemikian rupa, sehingga pokok-pokok utama akan lebih bermakna. Jeda dapat dikatakan
tepat apabila memenuhi tujuannya.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apakah yang dimaksud dengan jeda dan tanda baca?


2. Bagaimanakah penggunaan jeda dan tanda baca yang tepat?
3. Mengapa penggunaan jeda dan tanda baca secara tepat itu penting?
4. Apakah yang akan terjadi apabila penggunaan jeda dan tanda baca kurang tepat?

1.3 Tujuan Penulisan

1. Untuk mengetahui yang dimaksud dengan jeda dan tanda baca.


2. Untuk mengetahui penggunaan jeda dan tanda baca yang tepat.
3. Untuk mengetahui pentingnya penggunaan jeda dan tanda baca secara tepat.
4. Untuk mengetahui yang akan terjadi apabila penggunaan jeda dan tanda baca kurang
tepat.

1
1.4 Metode Penulisan

Metode penulisan yang digunakan dalam makalah ini, yaitu studi pustaka. Studi
pustaka merupakan metode penulisan yang dalam penyusunannya diambil dari beberapa
pustaka, baik dari media cetak (buku, surat kabar, dan sebagainya) maupun media elektronik
(internet).

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Jeda

Jeda merupakan waktu berhenti atau hentian sementara dalam suatu kalimat. Jeda
sangat berpengaruh terhadap perubahan makna. Jeda terbagi ke dalam tiga jenis, diantaranya :
1. Jeda panjang ( . ) titik
2. Jeda sedang ( , ) koma
3. Jeda pendek ( _ ) spasi
Penggunaan jeda yang tepat, yaitu :
1. Jeda sesuai tanda baca
Tanda baca merupakan bagian penting dalam bahasa tulisan. Tanda baca dapat
menunjukkan akhir suatu pernyataan atau suatu pertanyaan. Dalam beberapa bahasa,
tanda baca digunakan untuk memisahkan kutipan. Beberapa tanda baca menunjukkan
hubungan antarbagian kalimat. Seseorang yang membaca untuk dirinya sendiri dapat
melihat tanda-tanda baca. Akan tetapi, sewaktu ia membaca dengan suara keras untuk
orang lain, suaranya harus menyiratkan makna dari seluruh tanda baca yang terdapat pada
bahan tertulis (bacaan). Apabila penempatan jeda kurang tepat, pendengar akan sulit
memahami apa yang dikatakan atau bahkan dapat mengakibatkan maksud pembicaraan
menyimpang. Selain tuntutan tanda baca, cara penyampaian gagasan di dalam kalimat
akan menentukan di mana jeda dapat ditempatkan dengan tepat. Penempatan jeda dalam
percakapan sehari-hari yang kurang tepat dapat menyebabkan pembicaraan tidak berobot
dan tidak jelas.
2. Jeda sebelum beralih gagasan
Sewaktu hendak beralih pokok utama, jeda dapat memberikan kesempatan kepada
pendengar untuk memahami peralihan pokok dan untuk dapat menangkap gagasan
berikutnya dengan lebih jelas. Menempatkan jeda sebelum berpindah gagasan sama
pentingnya, seperti memperlambat laju kendaraan sebelum berpindah jalur. Jeda sebelum
peralihan gagasan biasanya lebih panjang daripada jeda untuk tanda baca. Akan tetapi,
tidak terlalu panjang sehingga penyampaiannya lambat. Jika jedanya terlalu panjang, hal
tersebut akan memberi kesan bahwa pembicara kurang persiapan dan sedang mencari-cari
kata-kata yang akan diucapkan selanjutnya.

3
3. Jeda untuk menandaskan
Jeda untuk menandaskan sering kali menonjol, yakni penempatan jeda sebelum atau
sesudah suatu pernyataan atau pertanyaan disampaikan dengan intensitas yang cukup
kuat. Jeda untuk menandaskan hendaknya dibatasi hanya untuk pernyataan-pernyataan
yang benar-benar penting. Apabila tidak, nilai pernyataan-pernyataan itu akan hilang.
4. Jeda sesuai tuntutan keadaan
Gangguan dapat timbul sewaktu-waktu, sehingga perlu penempatan jeda pada
pembicaraan. Apabila gangguan itu terlalu bising dan berkepanjangan, pembicaraan harus
diberi jeda. Gunakan jeda secara efektif, dengan tujuan untuk membantu pendengar
memperoleh manfaat dari yang dikemukakan.
5. Jeda untuk mengundang tanggapan
Jeda adalah keheningan sejenak dan keheningan memang bisa menjadi selingan. Hal
tersebut dapat menandaskan, menarik perhatian, dan menyegarkan telinga. Berilah jeda
cukup panjang untuk memberikan pendengar kesempatan mengutarakan diri.
Contoh penggunaan jeda, yaitu:
1. Menurut pemeriksaan dokter Acha Zevanna sakit.
Kalimat di atas dapat mengandung pengertian yang berbeda, apabila jedanya berubah.
a. Menurut pemeriksaan / dokter Acha Zevanna / sakit //
(yang sakit dokter Acha Zevanna)
b. Menurut pemeriksaan dokter / Acha Zevanna / sakit //
(yang memeriksa dokter dan yang sakit adalah Acha Zevanna)
c. Menurut pemeriksaan dokter Acha / Zevanna / sakit//
(yang memeriksa dokter Acha dan yang sakit Zevanna)
2. Kata adik Ibu Baim itu mahasiswa yang rajin.
Kalimat di atas dapat mengandung pengertian yang berbeda, apabila jedanya berubah.
a. Kata adik, Ibu Baim itu mahasiswa yang rajin.
b. Kata adik Ibu, Baim itu mahasiswa yang rajin.
c. Kata adik Ibu Baim, itu mahasiswa yang rajin.

4
2.2 Tanda Baca

Tanda baca merupakan simbol yang tidak berhubungan dengan fonem (suara) suatu
kata dan kalimat pada suatu bahasa, melainkan berperan untuk menunjukkan struktur dan
organisasi suatu tulisan, dan juga intonasi serta jeda yang dapat diamati sewaktu pembacaan.
Aturan tanda baca berbeda antar bahasa, lokasi, maupun waktu yang akan terus berkembang.
Beberapa tanda baca adalah gaya spesifik yang karenanya tergantung pada pilihan penulis.
Berikut ini merupakan beberapa tanda baca yang sederhana dan lazim dalam kehidupan
sehari-hari, diantaranya :
1. Titik (.)
Tanda titik berfungsi untuk menandai akhir kalimat berita atau untuk keperluan singkatan,
gelar, dan angka-angka. Contohnya :
a. Akhir kalimat berita : Saya suka makan nasi.
b. Singkatan : dsb. ; dll.
c. Gelar : SH. ; M.Sc.
d. Angka-angka : 10.000 ; 1.000.000
2. Tanya (?)
Tanda Tanya berfungsi untuk melengkapi atau mempertegas kalimat tanya. Contohnya :
a. Di mana kecelakaan itu terjadi?
b. Apa yang sedang ia lakukan?
3. Seru (!)
Tanda seru berfungsi untuk menegaskan, memberi peringatan bahwa kalimat yang
bertanda seru tersebut perlu untuk diperhatikan. Contohnya :
a. Jangan mendekat!
b. Awas! Bahan berbahaya.
4. Koma (,)
Tanda koma berfungsi untuk memisahkan anak kalimat atau hal-hal yang disebutkan
dalam kalimat. Contohnya :
a. Yudha adalah anak yang pandai, tetapi ia malas belajar.
b. Ibu membeli beras, sayur, lauk, dan buah-buahan di pasar.
5. Titik dua (:)
Tanda titik dua berfungsi untuk mengawali penguraian suatu kalimat. Contohnya :
a. Nama ilmiah bagian tumbuhan : radix, caulis, flos, folium, fructus, semen.

5
6. Titik koma (;)
Tanda titik koma berfungsi untuk memisahkan bagian-bagian kalimat yang sejenis atau
setara dan memisahkan kalimat yang setara di dalam suatu kalimat majemuk sebagai
pengganti kata penghubung.
7. Tanda hubung (-)
Tanda hubung berfungsi untuk menghubungkan penggalan kata, kata ulang, rentang suatu
nilai. Contohnya :
a. Ciri-ciri pelakunya telah diketahui polisi.
b. Tidak ada mahasiswa yang mendapat nilai A-C di kelas itu.
8. Tanda kurung ((..))
Tanda kurung berfungsi untuk mengapit tambahan keterangan atau penjelasan dan
mengapit angka atau huruf yang memerinci suatu keterangan. Contohnya :
a. Pembicaraan (komunikasi)
b. 1 (satu)
9. Tanda petik (“..”)
Tanda petik berfungsi untuk menandai kalimat langsung atau percakapan dalam naskah
drama. Contohnya :
a. Adik berkata “Di mana mainanku?”.
10. Garis miring (/)
Tanda garis miring berfungsi untuk meyatakan ‘atau’ antara dua kata yang bersinonim
dan sebagai lambang matematika (tanda bagi). Contohnya :
a. Membuat/melakukan
b. 625/25 = 25

Dalam hal ini jeda dan tanda baca berhubungan karena jeda digunakan dalam bahasa
lisan sedangkan tanda baca digunakan dalam bahasa tulisan. Penempatan jeda dan tanda baca
yang tepat dalam suatu pembicaraan merupakan seni. Apabila jeda dan tanda ditempatkan
secara efektif, gagasan akan tersampaikan dengan lebih jelas dan mudah dipahami.
Penggunaan jeda dan tanda baca yang kurang tepat akan membuat kalimat terasa janggal,
tidak dapat dipahami, dan memiliki makna yang berbeda-beda (ambigu).

6
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Jeda merupakan perhentian sementara lagu kalimat. Tanda baca merupakan simbol
yang tidak berhubungan dengan fonem (suara) suatu kata dan kalimat pada suatu bahasa.
Jeda dan tanda baca berhubungan karena jeda digunakan dalam bahasa lisan sedangkan tanda
baca digunakan dalam bahasa tulisan. Jeda dan tanda baca sangat berpengaruh terhadap
perubahan makna sebuah kalimat. Penggunaan jeda dan tanda baca secara tepat dapat
memudahkan pendengar memahami apa yang disampaikan. Sedangkan penggunaan jeda dan
tanda baca yang kurang tepat akan menyebabkan kalimat terasa janggal, tidak dapat
dipahami, ataupun memiliki makna yang berbeda.

3.2 Saran

Dalam pembacaan pidato, membawakan berita, diskusi, maupun kehidupan sehari-


hari, penggunaan jeda dan tanda baca secara tepat sangat penting dan perlu diperhatikan.
Tanpa penggunaan jeda dan tanda baca secara tepat, kalimat yang disampaikan akan terasa
janggal dan pendengar atau pembaca akan salah mengartikannya.

7
DAFTAR PUSTAKA

1. Anonim. 2000. Penempatan Jeda yang Tepat. Available from: URL:


http://wol.jw.org/id/wol/d/r25/lp-in/1102001074. (02-12-2013).
2. Anonim. 2010. Tekanan, Intonasi, dan Jeda dalam Bahasa Indonesia. Available from:
URL: http://pesisirjurnalis.wordpress.com/2010/07/05/tekanan-intonasi-dan-jeda-dalam-
bahasa-indonesia/. (02-12-2013).
3. Anonim. 2012. Tanda Baca. Available from: URL: http://id.wikipedia.org/wiki/
pengertian-tanda-baca. (11-12-2013).
4. Pringat, Oyot. 2012. Pengertian Lafal, Intonasi, Tekanan, dan Jeda. Available from:
URL: http://oyotpringat.blogspot.com/2012/01/pengertian-lafal-intonasi-tekanan-
dan.html. (02-12-2013).
5. Pratiwi, Fitria. 2012. Penggunaan Tanda Baca dalam Ejaan Bahasa Indonesia. Available
from: URL: http://fitriapratiwi.blogspot.com/2012/10/penggunaan-tanda-baca-dalam-
ejaan.html. (06-12-2013).
6. Rio, Rendi. 2012. Memahami Lafal, Tekanan, Intonasi, dan Jeda. Available from: URL:
http://rendirio.blogspot.com/2012/07/memahami-lafal-tekanan-intonasi-dan.html. (02-12-
2013).

Anda mungkin juga menyukai