Anda di halaman 1dari 18

Bab V.

Takaran Aplikasi

Ir. Zulmaida Daud, MM.Pd.

Fakultas Pertanian
Universitas Islam Nusantara
2021
Daftar isi
• Takaran aplikasi
– Dosis
– Konsentrasi
– Volume semprot
• Alat aplikasi
• Kecepatan jalan
A. TAKARAN APLIKASI
• OPT dapat dikendalikan bila terpapar oleh
bahan aktif pestisida dalam jumlah yang cukup
untuk mengendalikan atau mematikannya.
• Penggunaan takaran pestisida yang tepat, OPT
dapat dikendalikan
• Dalam konsep PHT merupakan rekomendasi
terakhir
A. TAKARAN APLIKASI
Dalam aplikasi pestisida yang harus diperhatikan:
1. Konsentrasi: tingkat kepekatan cairan semprot,
misalnya 2 ml pestisida per liter air
2. Dosis: jumlah pestisida yang digunakan untuk
mengendalikan OPT pada setiap satuan luas
bidang sasaran, misal 2 kg/hektar
3. Volume semprot: cairan semprot yang digunakan
per luasan areal, misal jika dalam kemasan
pestisida terdapat petunjuk penggunaan dosis 0,5
liter per hektar dengan volume larutan 400 liter
air per hektar, maka konsentrasi formula 0,5 liter
per 400 liter
A.1. Cara pembuatan cairan semprot

• Sejumlah air sesuai dengan takaran


dimasukkan dalam wadah atau tangki alat
semprot
• Campurkan dalam jumlah tertentu agar
terbentuk konsentrasi yang diinginkan,
misalnya akan membuat konsentrasi 2 ml
pestisida per liter air
• Aduk dengan kayu sampai rata
A.2. Konsentrasi
• Terbagi menjadi 3 macam:
1. Konsentrasi formulasi
Sejumlah pestisida yang dihitung dalam gram atau cc
per 1 liter air, contohnya konsentrasi formulasi pestisida
Diazinon 60 EC adalah 2 cc/L air
2. Konsentrasi larutan
Persentase kandungan pestisida dalam cairan semprot,
contoh 0,2%
Konsentrasi larutan (%)=Konsentrasi formulasi  100%
2 cc
Konsentrasi larutan (%)=  100%
1000 cc
 0, 2%
Lanjutan

3. Konsentrasi bahan aktif


Persentase bahan aktif suatu pestisida yang terdapat
dalam konsentrasi formulasi,
contohnya Diazinon 60 EC
Bahan aktif (dalam cc)=Konsentrasi bahan aktif (dalam %)  Konsentrasi formula
 60%  2 cc
=1,2 cc
Berapa konsentrasi bahan aktif dalam 1 liter cairan
semprot? cairan semprot
1, 2 cc pestisida

1000 cc
 0,12% bahan aktif
A.3. Dosis
• Dosis adalah banyaknya pestisida yang
digunakan per satuan luas areal untuk sekali
aplikasi
• Terbagi menjadi 3 macam:
1. Jumlah pestisida (dalam satuan kg atau liter per
hektar)
2. Jumlah larutan pestisida (telah dicampur dengan
air)
3. Jumlah bahan aktif (dalam satuan kg atau liter per
hektar)
A.4. Volume semprot
• Volume semprot adalah banyaknya larut semprot (air +
pestisida) yang digunakan untuk menyemprot setiap
satuan luas lahan
1. Peranan air dalam penyemprotan
• Agar pestisida yang penggunaannya hanya sedikit itu
akan mudah disebarkan ke seluruh bidang sasaran
dengan merata
• Pencampuran dengan air gunanya untuk mengencerkan
pestisida, agar kadar bahan aktif tidak terlampau tinggi,
sekaligus untuk mengurangi resiko keselamatan
pengguna
• Air berfungsi sebagai pembawa untuk mempermudah
pendistribusian droplet ke bidang sasaran
A.4.1. Macam-macam Volume Semprot
a) Penyemprotan dengan volume tinggi (high
volume spraying / HV-spraying), yakni:
penyemprotan dengan menggunakan air lebih
dari 150 liter/hektar.
Alat yang digunakan: traktor boom sprayer,
power sprayer dan sprayer punggung
lanjutan
b) Penyemprotan dengan volume rendah (low
volume spraying / LV-spraying), yakni:
penyemprotan dengan volume aplikasi antara
20 – 150 liter/hektar.
Alat penyemprotan yang digunakan:
– Sprayer cakram putar Birky dan Handy (20 – 30
liter/hektar) untuk herbisida
– Mist blower (30 – 150 liter/hektar) untuk
insektisida dan fungisida
– Pesawat terbang (50 – 70 liter/hektar) untuk
insektisida, fungisida, dan herbisida
lanjutan
c) Penyemprotan dengan volume ultra rendah
(ultra low volume spraying / ULV-spraying),
yakni:
penyemprotan dengan volume semprot 1 – 5
liter/hektar.
Alat yang digunakan: sprayer cakram putar
seperti Micro ULVA atau pesawat udara
dengan rotary otomizer dan umumnya
digunakan untuk insektisida
B. Alat aplikasi pestisida
• Alat semprot
– Pompa punggung (knapsack sprayer), vol tinggi, > 500
L/Ha
– Pompa motor (motorized knapsack sprayer), vol
rendah, 100 L/Ha
– Pompa mikron, vol sangat rendah, 1 – 5 L /Ha
• Alat hembus
• Alat suntik
• Alat infus
• Alat emposan
• Alat tabur
• Alat pengabut
C. Kecepatan jalan
• Untuk perhitungan ini digunakan rumus sebagai
berikut:
L V
Q
N S

Dimana:
Q = Kecepatan jalan
L = Luas lahan yang akan disemprot (m2)
V = Efisiensi alat semprot
N = Lebar bidang semprot (m)
S = Volume larutan
Contoh menghitung kecepatan jalan
• Luas lahan yang akan disemprot: 10 m x 10 m
• Efisiensi alat semprot : 1 L/menit
• Lebar bidang semprot dari alat: 2 m
• Alat semprot yang digunakan HV: 500 L/hektar
Jawab:
L (luas lahan)=10x10=100
S (volume larutan)= (100/10.000) x 500 L
=5L
Q (kecepatan jalan) = (100 x 1) / (2 x 5)
= 10 m/menit
Soal no 1
• Dik: V = 1 liter/menit
N = 2 meter
S = 1000 liter/ha
• Ditanya : -. Brp kecepatan jalan
-. Brp luas areal penyemprotan
untuk 1 tangka
• Jawab: 1000 = 10.000 x 1 / 2 x S
S = 10.000 /2000
= 5 meter/menit
lanjutannya
• Untuk menghitung luas areal digunakan
rumus:
• B = A/ Q x L
– B=luas areal penyemprotan utk 1 tangki (m2)
– A =kapasitas alat semprot (liter)
– Q=volume larutan per hektar (liter/ha)
– L=luas areal yang akan disemprot (meter)
• Jawab:
– B = 10 / 1.000 x 10.000
– B = 100 m2
Contoh soal
• Untuk menanggulangi gulma golongan rumput
Cynodon dactylon pada pertanaman kedelai
digunakan herbisida yang selektif, yaitu herbisida
Dual 500 EC dengan dosis formulasi 2
liter/hektar/aplikasi dan dosis larutan jadinya
sebanyak 400 liter/hektar/aplikasi. Ditanya:
a) Berapa konsentrasi formulasi?
b) Berapa konsentrasi larutan jadi?
c) Berapa konsentrasi BA dalam larutan jadi?
d) Berapa dosis BA yang diperlukan?
e) Jenis pompa apa yang digunakan?

Anda mungkin juga menyukai