Anda di halaman 1dari 6

ACARA 7

Praktik Pembuatan Larutan dan Penyemprotan Dengan Menggunakan Alat


Knapsack Sprayer
A. PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Pertanian adalah kegiatan pemanfaatan sumber daya hayati yang
dilakukan manusia untuk menghasilkan bahan pangan, bahan baku industri,
atau sumber energi, serta untuk mengelola lingkungan hidupnya. Tolok ukur
keberhasilan dalam pertanian ditandai dengan sukses atau tidaknya panen
dan hasil pertanian itu sendiri. Apabila panen menghasilkan hasil pertanian
yang baik dan tidak mengalami kerusakan ataupun kerugian dapat dikatakan
sebagai pertanian yang berhasil. Begitupun sebaliknya, apabila hasil panen
buruk atau rusak maka dapat dikatakan gagal panen atau bahkan pertanian
yang gagal. Salah satu faktor gagal panen adalah karena hama yang
menyerang tanaman sehingga tanaman menjadi rusak dan bahkan habis
diserang oleh hama.
Hama dalam pertanian memiliki pengertian seluruh hewan yang
mengganggu dan merusak keberlangsungan hidup tanaman sehingga
menyebabkan tanaman menjadi rusak bahkan mati. Hama juga dapat
mengakibatkan kerugian ekonomi dalam bidang pertanian karena hama
mengganggu produktivitas tanaman di bidang pertanian sehingga
menyebabkan gagal panen bagi para petani. Karena hama bersifat
merugikan bagi petani khususnya, maka sebisa mungkin dilakukan upaya
penanggulangan hama yang menyerang tanaman, salah satunya dengan
membasmi dan mencegah hama dengan menggunakan pestisida.
Pestisida merupakan zat kimia, bahan jasad renik, maupun virus
yang digunakan untuk mencegah hama penyakit yang berpotensi merusak
tanaman dan mengganggu hasil pertanian. Tujuan dari penggunaan Pestisida
ialah menekan atau mengurangi populasi jasad pengganggu sasaran (hama,
penyakit, dan gulma) hingga di bawah batas nilai ambang ekonomi, tanpa
menimbulkan dampak yang merugikan seperti antara lain terjadi resistensi,
resurgensi, keracunan tanaman pokok, dan pencemaran lingkungan. Namun
apabila terlalu banyak penggunaan pestisida akan menimbulkan dampak
negatif bagi lingkungan, salah satunya adalah mengurangi keragaman hayati
secara umum di dalam tanah.
2. Tujuan
a. Mahasiswa mampu membuat larutan pestisida.
b. Mahasiswa mampu mempraktikkan cara aplikasi pestisida.
B. METODE
1. Alat dan Bahan
a. Alat
1) Masker
2) Sarung tangan lateks
3) Gelas ukur
4) Insektisida
5) Knapsack sprayer otomatis
6) Knapsack sprayer manual
b. Bahan
1) Pestisida Saldene
2) Pestisida Bion M
3) Pestisida Decis
2. Cara Kerja
a. Membuat Larutan pestisida sesuai dengan konsentrasi dan dosis pada
panduan (label)
1) Siapkan alat dan bahan, yakni pestisida, gelas ukur, corong air, dan
tabung panampung larutan contoh.
2) Ambilah pestisida dalam kemasan dan bacalah label dengan teliti,
nama bahan aktif, konsentrasi pestisida, dan dosis yang sesuai dengan
hama sasaran yang akan dikendalikan.
3) Bacalah formulasi pestisida dan cara penggunaanya dengan teliti.
4) Bacalah kebutuhan konsentrasi penggunaan dan ambil dengan hati-
hati pestisida sesuai konsentrasi/l larutan dengan menggunakn gelas
ukur.
5) Tuangkan pestisida tersebut dalam satu liter air yang telah
ditempatkan dalam tabung contoh.
6) Aduk dengan hati-hati sesuai dengan formulasi dan petunjuk dalam
label.
7) Larutan siap digunakan sesuai kebutuhan.
b. Melakukan praktik penyemprotan dengan knapsack sprayer dan
handsprayer
1) Ambil pestisida yang telah disediakan dan bacalah dosis kebutuhan
per ha.
2) Ambilah knapsack sprayer dan handsprayer lalu isi dengan air sesuai
kapasitasnya. Hitung berapa kebutuhan pestisida sesuai perhitungan
pembuatan larutan yang benar.
3) Bacalah aturan pemakaian/kebutuhan dosis per Ha.
4) Praktikkan kecepatan berjalan untuk dapat menghasilkan semprotan
yang sesuai dengan dosis /ha.
C. HASIL DAN PEMBAHASAN
1. Hasil
a. Perhitungan dosis pestisida Saldene per tangki (ml/tangki) untuk
pengendalian keong mas
Dosis per tangki = 1,5 mL/L x 16 L
= 24 ml/tangki
b. Perhitungan dosis pestisida Seldene per hektar (l/ha) untuk pengendalian
keong mas
Dosis per tangki = 1,5 mL/L x 500 L/Ha
= 750 mL/Ha
= 0,75 L/Ha
c. Perhitungan dosis pestisida Decis per tangki (ml/tangki) untuk
pengendalian ulat grayak pada bawang merah
Dosis per tangki = 1 mL/L x 16 L
= 16 mL/tangki
d. Perhitungan dosis pestisida Decis per hektar (l/ha) untuk pengendalian
lalat buah pada belimbing
Dosis per tangki = 1 mL/L x 500 L/Ha
= 500 mL/Ha
= 0,5 L/Ha
e. Perhitungan dosis pestisida Bion M per tangki (ml/tangki) untuk
pengendalian penyakit busuk pada kubis
Dosis per tangki = 2,5 g/L x 16 L
= 40 g/tangki
f. Perhitungan dosis pestisida Bion M per hektar (l/ha) untuk penyakit
busuk daun pada tomat
Dosis per tangki = 2,5 g/L x 500 L/Ha
= 1.250 g/Ha
Silahkan lihat petunjuk penggunaan di bawah ini
Pada umumnya, volume semprot yang dianjurkan adalah 500 liter/ha.
Kita gunakan volume semprot 500 liter/ha
2. Pembahasan
a. Tahapan penggunaan pestisida
b. Tahapan penyemprotan pestisida dengan knapsack sprayer
c. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam pengaplikasian pestisida
dengan knapsack sprayer
d. Protocol keamanan dan keselamatan dalam penyemprotan pestisida
menggunakan knapsack sprayer

(Tiap poin dilengkapi dengan minimal 1 sitasi)


D. PENUTUP
1. Kesimpulan
2. Saran

Anda mungkin juga menyukai