Praktik Pembuatan Larutan dan Penyemprotan Dengan Menggunakan Alat
Knapsack Sprayer A. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Pertanian adalah kegiatan pemanfaatan sumber daya hayati yang dilakukan manusia untuk menghasilkan bahan pangan, bahan baku industri, atau sumber energi, serta untuk mengelola lingkungan hidupnya. Tolok ukur keberhasilan dalam pertanian ditandai dengan sukses atau tidaknya panen dan hasil pertanian itu sendiri. Apabila panen menghasilkan hasil pertanian yang baik dan tidak mengalami kerusakan ataupun kerugian dapat dikatakan sebagai pertanian yang berhasil. Begitupun sebaliknya, apabila hasil panen buruk atau rusak maka dapat dikatakan gagal panen atau bahkan pertanian yang gagal. Salah satu faktor gagal panen adalah karena hama yang menyerang tanaman sehingga tanaman menjadi rusak dan bahkan habis diserang oleh hama. Hama dalam pertanian memiliki pengertian seluruh hewan yang mengganggu dan merusak keberlangsungan hidup tanaman sehingga menyebabkan tanaman menjadi rusak bahkan mati. Hama juga dapat mengakibatkan kerugian ekonomi dalam bidang pertanian karena hama mengganggu produktivitas tanaman di bidang pertanian sehingga menyebabkan gagal panen bagi para petani. Karena hama bersifat merugikan bagi petani khususnya, maka sebisa mungkin dilakukan upaya penanggulangan hama yang menyerang tanaman, salah satunya dengan membasmi dan mencegah hama dengan menggunakan pestisida. Pestisida merupakan zat kimia, bahan jasad renik, maupun virus yang digunakan untuk mencegah hama penyakit yang berpotensi merusak tanaman dan mengganggu hasil pertanian. Tujuan dari penggunaan Pestisida ialah menekan atau mengurangi populasi jasad pengganggu sasaran (hama, penyakit, dan gulma) hingga di bawah batas nilai ambang ekonomi, tanpa menimbulkan dampak yang merugikan seperti antara lain terjadi resistensi, resurgensi, keracunan tanaman pokok, dan pencemaran lingkungan. Namun apabila terlalu banyak penggunaan pestisida akan menimbulkan dampak negatif bagi lingkungan, salah satunya adalah mengurangi keragaman hayati secara umum di dalam tanah. 2. Tujuan a. Mahasiswa mampu membuat larutan pestisida. b. Mahasiswa mampu mempraktikkan cara aplikasi pestisida. B. METODE 1. Alat dan Bahan a. Alat 1) Masker 2) Sarung tangan lateks 3) Gelas ukur 4) Insektisida 5) Knapsack sprayer otomatis 6) Knapsack sprayer manual b. Bahan 1) Pestisida Saldene 2) Pestisida Bion M 3) Pestisida Decis 2. Cara Kerja a. Membuat Larutan pestisida sesuai dengan konsentrasi dan dosis pada panduan (label) 1) Siapkan alat dan bahan, yakni pestisida, gelas ukur, corong air, dan tabung panampung larutan contoh. 2) Ambilah pestisida dalam kemasan dan bacalah label dengan teliti, nama bahan aktif, konsentrasi pestisida, dan dosis yang sesuai dengan hama sasaran yang akan dikendalikan. 3) Bacalah formulasi pestisida dan cara penggunaanya dengan teliti. 4) Bacalah kebutuhan konsentrasi penggunaan dan ambil dengan hati- hati pestisida sesuai konsentrasi/l larutan dengan menggunakn gelas ukur. 5) Tuangkan pestisida tersebut dalam satu liter air yang telah ditempatkan dalam tabung contoh. 6) Aduk dengan hati-hati sesuai dengan formulasi dan petunjuk dalam label. 7) Larutan siap digunakan sesuai kebutuhan. b. Melakukan praktik penyemprotan dengan knapsack sprayer dan handsprayer 1) Ambil pestisida yang telah disediakan dan bacalah dosis kebutuhan per ha. 2) Ambilah knapsack sprayer dan handsprayer lalu isi dengan air sesuai kapasitasnya. Hitung berapa kebutuhan pestisida sesuai perhitungan pembuatan larutan yang benar. 3) Bacalah aturan pemakaian/kebutuhan dosis per Ha. 4) Praktikkan kecepatan berjalan untuk dapat menghasilkan semprotan yang sesuai dengan dosis /ha. C. HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Hasil a. Perhitungan dosis pestisida Saldene per tangki (ml/tangki) untuk pengendalian keong mas Dosis per tangki = 1,5 mL/L x 16 L = 24 ml/tangki b. Perhitungan dosis pestisida Seldene per hektar (l/ha) untuk pengendalian keong mas Dosis per tangki = 1,5 mL/L x 500 L/Ha = 750 mL/Ha = 0,75 L/Ha c. Perhitungan dosis pestisida Decis per tangki (ml/tangki) untuk pengendalian ulat grayak pada bawang merah Dosis per tangki = 1 mL/L x 16 L = 16 mL/tangki d. Perhitungan dosis pestisida Decis per hektar (l/ha) untuk pengendalian lalat buah pada belimbing Dosis per tangki = 1 mL/L x 500 L/Ha = 500 mL/Ha = 0,5 L/Ha e. Perhitungan dosis pestisida Bion M per tangki (ml/tangki) untuk pengendalian penyakit busuk pada kubis Dosis per tangki = 2,5 g/L x 16 L = 40 g/tangki f. Perhitungan dosis pestisida Bion M per hektar (l/ha) untuk penyakit busuk daun pada tomat Dosis per tangki = 2,5 g/L x 500 L/Ha = 1.250 g/Ha Silahkan lihat petunjuk penggunaan di bawah ini Pada umumnya, volume semprot yang dianjurkan adalah 500 liter/ha. Kita gunakan volume semprot 500 liter/ha 2. Pembahasan a. Tahapan penggunaan pestisida b. Tahapan penyemprotan pestisida dengan knapsack sprayer c. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam pengaplikasian pestisida dengan knapsack sprayer d. Protocol keamanan dan keselamatan dalam penyemprotan pestisida menggunakan knapsack sprayer