PENDAHULUAN
Dalam melakukan kegiatan budidaya tanaman hama merupakan salah satu faktor
penting yang dapat menyebabkan kerugian terhadap produksi tanaman. Sudah
banyak cara yang dilakukan petani untuk mengendalikan hama gunamelindungi
tanaman dan menjaga produktivitasnya. Salah satu cara pengendalian yang
dilakukan yaitu dengan menggunakan pesisida. Pestisida merupakan zat yang
mampu membasmi OPT (organisme pengganggu tanaman).Pestisida yang umum
digunakan adalah berbentuk cair dan padat. Dalam penggunaan pestisida harus
hati-hati, bijaksana dan dibatasi serta aplikasinya mengikuti prinsip 5 tepat yaitu
tepat jenis, tepat dosis, tepat cara, tepat sasaran dan tepat waktu (Pracaya, 2008).
Insektisida adalah salah satu jenis pestisida yang dignakan untuk membunuh
atau mengendalikan hama seerangga. Insektisida mencakup bahan-bahan
beracun sehingga perlu berhati-hati dalam penggunaannya. Oleh karena itu,
insektisida perlu diformulasikan terlebih dahulu sebelum diapikasikan pada
lahan pertanian. Insektisida dapat dikelompokkan kembali berdasarkan bahan
aktif, sumber bahan, formulasi, pengaruh dan cara kerjanya. Oleh karena itu
dilakukan praktikum pengenalan insektisida agar dapat mengetahui berbagai
jenis insektisida.
1.2 Tujuan Percobaan
Pada praktikum ini alat yang digunakan adalah alat tulis. Sedangkan bahan yang
digunakan dalam praktikum adalah insektisida pestisida nabati, mipcin 50 WP,
marshal 200 EC, confidor 5 WP, bactospeine WP, decis 25 EC, furadan 3 GR,
Cascade 50 ECdan trigard 75 WP.
3.1 Hasil
Adapun hasil yang diperoleh dari praktikum ini adalah sebagai berikut :
No Gambar Keterangan
1 Pestisida Nabati
2 Decis 25 EC
3. Trigard 75 WP
4. Marshal 200 EC
5. Furadan 3 GR
6. Confidor 5 WP
7. Mipcin 50 WP
8. Cascade 50 EC
9. Bactospeine WP
3.2 Pembahasan
3.2.1 Pestisida Nabati
Pestisida ini memiliki bahan aktif dari ekstrak tumbuhan sirsak, jeringau dan
gadung racun. Kode formulasinya yaitu EC (Emulsion concentrate), insektisida
ini digunakan untuk mengendalikan hama pada tanaman pangan dan
hortikultura. Hama sasaran insektisida ini ialah wereng coklat pada tanaman
padi, ulat grayak, ulat jengkal, ulat daun, belalang, aphis, thrips dan lain - lain.
Dosis yang biasa digunakan adalah 1L/15L air dengan cara mencampurkan 1
liter pestisida nabati ini dengan 15 liter air. Kemudian semprotkan ke hama
tanaman pada pagi atau sore hari.
3.2.2 Decis 25 EC
Insektisida ini merupakan racun kontak untuk mengendalikan hama pada
tanaman kakao, kedelai, kentang. Dosis yang digunakan ialah 0,25-0,30 L/ha
dengan volume semprot yang sama. Bahan aktifnya yaitu Deltamerin 25 g/L
dengan kode formulasi yaitu EC (Emulsion concentrate).
3.2.3 Trigard 75 WP
Insektisida ini digunakan untuk menghambat pertumbuhan serangga seperti
penggorok daun kentang Liriomyza spp. Dengan dosis 0,15-0,30 g/L dan volume
semprot 500 L/ha. Bahan aktif insektisida ini yaitu Siromazin 75%. Kode
formulasi yaitu WP (Wettable Powder).
3.2.4Marshal 200 EC
Marshal 200 EC adalah Insektisida berbahan aktif Karbosulfan 200,11 gr/lt
berbentuk pekatan kuning muda jernih yang dapat diemulsikan dalam air,yang
artinya setiap 1 liter Marshal 200 EC mengandung 200,11 gram
Karbosulfan.Sedangkan kepanjangan dari EC adalah Emulsifiable Concentrate
atau berbentuk cairan pekat,yang memiliki arti yaitu jika pestisida ini dicampur
air akan membentuk emulsi atau cairan keruh. Insektisida ini sangat efektif
untuk mengendalikan kumbang Apogonia, Ulat kantong, Kutu daun (Aphis sp.),
Lalat bibit, hama rayap dan ulat grayak. Untuk tanamannya antara lain kelapa
sawit, cengkeh, cabe, kedelai, tanaman karet, bawang merah dll.
3.2.5 Furadan 3 GR
Furadan 3 gr adalah salah satu insektisida berbentuk butiran (granul). Furadan 3
gr dapat digunakan untuk mengendalikan hama penggerek batang, cacing, ulat,
dan lain sebagainya. Furadan 3 gr berbahan aktif karbofuran dengan konsentrasi
BA 3 %. Cara Penggunaannya yaitu dengan cara ditabur atau disebar. Dosis
untuk hama padi sawah (penggerek), ulat daun 5-19gr/m2 (4kg/25kg benih).
3.2.6 Confidor 5 WP
Insektisida confidor adalah insektisida sistematik yang bekerja secara racun
kontak dan lambung. Insektisida ini berbentuk tepung yang dapat disuspensikan,
insektisida confidor berwarna krem yang berfungsi untuk mengendalikan hama
pada tanaman cabai, kacang panjang, kacang tanah, kapas, kedelai, mangga,
padi, melon semangka, teh dan tembakau. Bahan alami yang terkandung di
dalam insektisida confidor 5 WP adalah imadokloporid 5%. Hama tanaman yang
bisa dibasmi antara lain kutu daun, thrips, wereng kapas, dan lain lain.
3.2.7 Mipcin 50 WP
Mipcin 50 WP merupakan Insektisida racun kontak, lambung dan sistemik
berbentuk tepung dapat disuspensikan untuk mengendalikan hama-hama penting
pada tanaman kakao, kedelai dan padi. Dosis yang digunakan untuk
pengendalian yaitu pada tanaman kakao untuk hama pengisap buah Helopeltis
antonii (penyemprotan volume tinggi : 1 - 1,5 g/l). Tanaman kedelai yaitu hama
penggulung daun Lamprosema indicata, ulat grayak spodoptera litura
(penyemprotan volume tinggi : 4 g/l) dan pada padi untuk hama wereng coklat
Nilaparvata lugens (penyemprotan volume tinggi : 1,5 - 2 kg/ha).
3.2.8Cascade 50 EC
Insektisida ini digunakan untuk mengendalikan hama tanaman hortikultura
seperti hama ulat grayak pada kedelai. Dosis yang digunakan ialah 0,75-1,5
ml/L. Bahan aktif insektisida ini yaitu Flufenoksuran 50g/L dengan kode
formulasi EC (Emulsion concentrate).
3.2.9 Bactospeine WP
Insektisida ini merupakan racun lambung berbentuk tepung yang dapat
disuspensikan dalam air untuk mengendalikan hama. Bahan aktifnya yaitu
Bacillus thuringiensis. Insektisida ini digunakan untuk mengendalikan ulat
perusak daun kubis P. Xylostella dan ulat api pada kelapa sawit. Cara aplikasi
insektisida ini yaitu dengan penyemprotan volume tinggi dengan konsentrasi 1
g/l.
Adapun kesimpulan yang diperoleh dari praktikum ini adalah sebagai berikut:
1.Insektisida adalah pestisida yang digunakan untuk mengendalikan hama
tanaman berupa serangga.
2. Berdasarkan bahan aktif dan cara masuknya, pestisida dikelompokkan
menjadi racun kontak, racun perut, racun sistemik dan fumigan.
3. Berdasarkan sumber bahannya, insektisida dikelompokkan menjadi
insektisida sintetis, nabati dan hayati.
4.Beberapa formulasi pestisida yang sering dijumpai ialah cairan emulsi
(emulsifiable concentrates/emulsible concentrates), butiran (granulars), debu
(dust), tepung (wettable powder), minyak (oil) dan fumigansia (fumigant).
5. 5 tepat penggunaan pestisida yaitu dengan tepat hama sasaran , temat jenis
pestisida, tepat waktu penggunaan, tepat dosis, dan tepat cara aplikasi.
DAFTAR PUSTAKA
Pracaya. 2008. Pengendalian Hama dan Penyakit Tanaman. USU Press. Medan.
LAMPIRAN