Anda di halaman 1dari 5

TEKNIK PENGENDALIAN SECARA KIMIAWI

Siti Nurfadilla, Nursyam Anas, Yerike, Rahmatullah

Prodi. Agribisnis

Email : anasnursyam117@gmail.com, sitinurfadillah@gmail.com, yeike@gmail.com, rahmatullah@gmail.com,

ABSTRAK: Teknik Pengendalian secara kimiawi adalah pengendalian menggunakan bahan


kimia yaitu pestisida. Pestisida merupakan salah satu cara pengendalian terhadap organisme
pengganggu tanaman. Pestisida berperan besar dalam bidang pertanian karena dapat
menekan pertumbuhan OPT dan dapat meningkatkan hasil produktivitas tanaman. Banyak
kelebihan-kelebihan pestisida dibandingkan dengan cara pengendalian lain. Sehingga pestisida
menjadi cara pengendalian andalan dan akhirnya akan menjadikan ketergantungan terhadap
pemakaian pestisida tersebut. Seperti yang kita ketahui, pestisida merupakan zat kimia
berbahaya. Residunya dapat merusak lingkungan, ekosistem bahkan bisa membahayakan
manusia itu sendiri. Penggunaan pestisida haruslah diaplikasikan dengan cara aman dan benar.
Aman terhadap diri dan lingkungannya, benar dalam arti 5 tepat, yaitu: tepat jenis pestisida,
tepat cara aplikasi, tepat sasaran, tepat waktu, dan tepat takaran.

ABSTRAK: Chemical control technique is control using chemicals namely pesticide. Pesticides are
one way of controlling organisms plant pest. Pesticides play a major role in agriculture because
they can suppress OPT growth and can increase crop productivity results. Lots Pesticides have
advantages over other control methods. So that Pesticides are a reliable way of controlling and
will eventually make dependence on the use of these pesticides. As we know, pesticides is a
hazardous chemical. The residue can damage the environment, even ecosystems can harm
humans themselves. The use of pesticides must be applied in a safe and correct way. Safe for
himself and his environment, right in the sense of 5 right, namely: right type of pesticide, right
method of application, right on target, right on time, and right dose.

Kata Kunci: Pengendalian, OPT, Kimiawi

Latar Belakang

Sejarah manusia kaya dengan peperangan melawan organisme pengganggu tumbuhan (OPT).
Lebih dari sepuluh ribu spesies insekta, gulma, nematoda dan penyakit yang dapat menyerang
tanaman yang dibudidayakan. Berbagai cara telah dikembangkan untuk mengubah
keseimbangan ke arah yang menguntungkan manusia. Salah satunya adalah pengendalian
hama menggunakan bahan kimia yaitu pestisida. Pestisida juga diartikan sebagai substansi
kimia dan bahan lain yang mengatur dan atau menstimulir pertumbuhan tanaman atau bagian-
bagian tanaman. Sesuai konsep Pengendalian Hama Terpadu (PHT), penggunaan pestisida
ditujukan bukan untuk memberantas atau membunuh hama, namun lebih dititik beratkan
untuk mengendalikan hama sedemikian rupa hingga berada dibawah batas ambang ekonomi
atau ambang kendali. Telah disadari bahwa pada umumnya pestisida merupakan bahan
berbahaya yang dapat menimbulkan pengaruh negatif terhadap kesehatan manusia dan
kelestarian lingkungan hidup. Namun demikian, pestisida juga memberikan manfaat,sehingga
pestisida banyak digunakan dalam pembangunan di berbagai sektor,termasuk pertanian.
Memperhatikan manfaat dan dampak negatifnya, maka pestisida harus dikelola dengan cara
sebaik-baiknya sehingga dapat diperoleh manfaat yang sebesar-besarnya dengan dampak
negatif yang sekecil-kecilnya.

Teknik Pengendalian OPT Secara Kimiawi

Teknik Pengendalian secara kimiawi merupakan upaya pengendalian pertumbuhan hama


tanaman menggunakan zat kimia pembasmi hama tanaman yaitu pestisida. Definisi dari
pestisida, “pest” memiliki arti hama, sedangkan “cide” berarti membunuh, sering disebut “pest
killing agent”. Pengendalian hama ini biasa dilakukan dengan penyemprotan zat kimia pada
bagian tumbuhan. Pengendalian hama ini sering dilakukan oleh petani. Olehnya itu Teknik
pengendalaian secara kimiawi sering dimasukkan ke dalam langkah pemerantasan hama dan
penyakit. Permasalahan yang terjadi sekarang, petani semakin cenderung menggunakan
pengendalian hama dan penyakit dengan cara kimiawi yakni dengan pestisida. Hal ini
disebabkan karena kurangnya pengetahuan petani akan interaksi tanaman dan musuh-musuh
alaminya. Prinsip pengendalian OPT tanaman yang dikembangkan dewasa ini adalah menekan
jumlah populasi OPT yang menyerang tanaman sampai pada tingkat populasi yang tidak
merugikan. Komponen pengendalian OPT yang dapat diterapkan untuk mencapai sasaran
tersebut, antara lain sebagai berikut ;

o Pengendalian Secara Fisik


o Pengendalian Secara Mekanis
o Pengendalian Secara Kultur Teknis
o Pengendalian Secara Kimiawi
o Pengendalian secara Bologi (Hayati)
o Teknik Pengendalian Gulma

Macam-macam Pestisida

1. Fungisida

Fungisida adalah pestisida yang secara spesifik membunuh atau menghambat cendawan
penyebab penyakit. Fungisida dapat berbentuk cair (paling banyak digunakan),gas, butiran,
dan serbuk.
2. Insektisida

Insektisida secara umum adalah senyawa kimia yang digunakan untuk membunuh serangga
pengganggu (hama serangga). Insektisida dapat membunuh serangga dengan dua
mekanisme, yaitu dengan meracuni makanannya (tanaman) dan dengan langsung meracuni
si serangga tersebut. Oleh karena itu, akan dijelaskan mengenai beberapa hal pokok
tentang mekanisme insektisida dalam mengendalikan serangga.

3. Herbisida

Penyiang gulma atau herbisida (dari bahasa Inggris herbicide) adalah senyawa atau material
yang disebarkan pada lahan pertanian untuk menekan atau memberantas tumbuhan yang
menyebabkan penurunan hasil (gulma). Lahan pertanian biasanya ditanami sejenis atau dua
jenis tanaman pertanian. Namun demikian tumbuhan lain juga dapat tumbuh di lahan
tersebut. Karena kompetisi dalam mendapatkan hara di tanah, perolehan cahaya matahari,
dan atau keluarnya substansialelopatik , tumbuhan lain ini tidak diinginkan keberadaannya.

4. Akarisida

Seringkali kita menemukan kejadian petani menanam cabai, kacang panjang, buncis atau
tanaman lain tetapi pada fase awal pertumbuhannya mengalami hambatan. Bahkan
tanaman tersebut daunnya mengerupuk dantidak mau tumbuh. Sudah diaplikasi dengan
berbagai macam pestisida tidak mau sembuh dan tumbuh lagi. Akhirnya petani bilang "ini
salah mangsa" kalau didaerah saya (Banyumas) artinya salah musim.

5. Bakterisida

Bakterisida adalah senyawa yang mengandung bahan aktif beracun yang bisa membunuh
bakteri. Serangan bakteri pada tanaman cukup merugikan petani.

6. Rodentisida

Tikus merupakan hama yang sering kali membuat pusing para petani. Hal ini diesbabkan
tikus sulit dikendalikan karena memiliki daya adaptasi,mobilitas, dan kemampuan untuk
berkembang biak yang sangat tinggi.

Peranan Pestisida

o Harus kompatibel dengan komponen pengendalian lain, sepertikomponen hayati.


o Efisien untuk mengendalikan hama tertentu
o Meninggalkan residu dalam waktu yang tidak diperlukan
o Tidak boleh persistent, harus mudah terurai
o Dalam perdagangan (transport, penyimpanan, pengepakan, labeling)harus
memenuhi persyaratan keamanan yang maksimum
o Harus tersedia antidote untuk pestisida tersebut
o Sejauh mungkin harus aman bagi lingkungan fisik dan biota
o Relatif aman bagi pemakai.
o Harga terjangkau bagi petani

Cara Menggunakan Pestisida

Cara penggunaan pestisida yang tepat merupakan salah satu faktor yang penting dalam
menentukan keberhasilan pengendalian hama. Walaupun jenis obatnya manjur, namun
karena penggunaannya tidak benar, maka menyebabkan sia-sianya penyemprotan. Hal-hal
yang perlu diperhatikan dalam penggunaan pestisida, di antaranya adalah keadaan angin,
suhu udara, kelembapan dan curah hujan. Angin yang tenang dan stabil akan mengurangi
pelayangan partikel pestisida di udara. Apabila suhu di bagian bawah lebih panas, pestisida
akan naik bergerak ke atas. Demikian pula kelembapan yang tinggi akan mempermudah
terjadinya hidrolisis partikel pestisida yang menyebabkan kurangnya daya racun. Sedang
curah hujan dapat menyebabkan pencucian pestisida, selanjutnya daya kerja pestisida
berkurang. Hal-hal teknis yang perlu diperhatikan dalam penggunaan pestisida adalah
ketepatan penentuan dosis. Dosis yang terlalu tinggi akan menyebabkan pemborosan
pestisida, di samping merusak lingkungan. Dosis yang terlalu rendahmenyebabkan hama
sasaran tidak mati. Di samping berakibat mempercepat timbulnya resistensi.

Alat-alat Teknik Pengendalian Secara Kimiawi

1. Dosis pestisida

Dosis adalah jumlah pestisida dalam liter atau kilogram yang digunakanuntuk
mengendalikan hama tiap satuan luas tertentu atau tiap tanamanyang dilakukan dalam satu
kali aplikasi atau lebih.

2. Konsentrasi pestisida
3. Alat semprot

Alat untuk aplikasi pestisida terdiri atas bermacam-macam seperti knapsack sprayer (high
volume) biasanya dengan volume larutan konsentrasi sekitar 500 liter. Mist blower (low
volume) biasanya denganvolume larutan konsentrasi sekitar 100 liter. Dan Atomizer (ultra
lowvolume) biasanya kurang dari 5 liter.

4. Ukuran droplet
5. Ukuran partikel
6. Ukuran molekul hanya ada satu macam, yatu kurang 0,001 µm

Kesimpulan

Pengendalian hama secara kimiawi adalah pengendalian hama menggunakan bahan kimia
yaitu pestisida. Pestisida merupakan salah satu cara pengendalianterhadap organisme
pengganggu tanaman.

Pestisida berperan besar dalam bidang pertanian karena dapat menekan pertumbuhan OPT
dan dapat meningkatkan hasil produktivitas tanaman. Banyak kelebihan-kelebihan pestisida
dibandingkan dengancara pengendalian lain.

Sehingga pestisida menjadi cara pengendalian andalan danakhirnya akan menjadikan


ketergantungan terhadap pemakaian pestisida tersebut. Seperti yang kita ketahui, pestisida
merupakan zat kimia berbahaya. Residunya dapat merusak lingkungan, ekosistem bahkan
bisa membahayakan manusia itusendiri.

Penggunaan pestisida haruslah diaplikasikan dengan cara aman dan benar.Aman terhadap
diri dan lingkungannya, benar dalam arti 5 tepat, yaitu: tepat jenis pestisida, tepat cara
aplikasi, tepat sasaran, tepat waktu, dan tepat takaran.

Daftar Rujukan

Anonymous, 2012.

Pestisida. pencemaran- - dampakdan- upaya

Diakses pada tanggal 15Desember.Panji.2011. Bakterisida

.http://panji1989.blogspot.com,/2011/01/bakterisida, htmDiakses pada tanggal 15


Desember

2013.Rusdy. 2012

Pengendalian Hama Secara Kimiawi.htp: //rusdhyrsc17.

com/2012/09/pengendalian-secaraDiakses pada tanggal 15Desember 2013.Yoga. 2012.


Pengendalian Hama Secara Kimiawi

- - pengendalianhama/Diakses pada tanggal 15 Desember 2013

Anda mungkin juga menyukai