Tepat sasaran,
Tepat takaran.
E. Klasifikasi
Pestisida
Menurut Soemirat (2003), pestisida dapat diklasifikasikan
berdasarkan organisme target, struktur kimia, mekanisme dan atau
toksinitasnya.
Berikut klasifikasi pestisida berdasarkan organisme
- Akarisida, - Nematisida,targetnya :
- Algisida, - Ovisida,
- Avisida, - Pedukulisida,
- Bakterisida, - Piscisida,
- Fungisida, - Rodentisida,
- Herbisida, - Predisida,
- Insektisida, - Silvisida,
- Larvasida, - dan Terminisida.
- Molluksisida,
• Berikut ini beberapa bahan kimia yang termasuk pestisida,
namun namanya tidak menggunakan akhiran sida:
– Atraktan
– Kemosterilan
– Defoliant
– Desiccant
– Desinfektan
– Zat pengatur tumbuh
– Repellent
– Sterilan tanah
– Pengawet kayu
– Stiker
– Surfaktan dan agen penyebar
– Inhibitor
– Stimulan tanaman
F. Formulasi
Pestisida
1. Cairan emulsi (emulsifiable
concentrates/emulsible concentrates)
Komposisi pestisida cair biasanya terdiri dari tiga komponen,
yaitu bahan aktif, pelarut serta bahan perata. Pestisida golongan
ini disebut bentuk cairan emulsi karena berupa cairan pekat yang
dapat dicampur dengan air dan akan membentuk emulsi.
2. Butiran (granulars)
Merupakan insektisida sistemik. Dapat digunakan
bersamaan waktu tanam untuk melindungi tanaman pada umur
awal.
Komposisi pestisida butiran biasanya terdiri atas bahan aktif,
bahan pembawa yang terdiri atas talek dan kuarsa serta bahan
perekat.
Komposisi bahan aktif biasanya berkisar 2-25 persen,
dengan ukuran butiran 20-80 mesh.
3. Debu (dust)
Komposisi pestisida formulasi debu ini biasanya terdiri
atas bahan aktif dan zat pembawa seperti talek.
4. Tepung (powder)
Komposisi pestisida formulasi tepung pada umumnya
terdiri atas bahan aktif dan bahan pembawa seperti tanah hat
atau talek (biasanya bahan aktifnya 50-75 persen).
5. Oli (oil)
Pestisida formulasi oli biasanya dicampur dengan larutan
minyak seperti xilen, karosen atau aminoester. Dapat
digunakan seperti penyemprotan ULV (ultra low volume)
dengan menggunakan atomizer.
6. Fumigansia (fumigant)
Pestisida ini berupa zat kimia yang dapat menghasilkan
uap, gas, bau, asap yang berfungsi untuk membunuh hama.
Biasanya digunakan di gudang penyimpanan.
G. Cara Menggunakan
Pestisida
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penggunaan pestisida:
• Angin yang tenang dan stabil akan mengurangi pelayangan
partikel pestisida di udara.
• Apabila suhu di bagian bawah lebih panas, pestisida akan
naik bergerak ke atas.
• Kelembapan yang tinggi akan mempermudah terjadinya
hidrolisis partikel pestisida yang menyebabkan kurangnya daya
• racun.
Sedangkan curah hujan dapat menyebabkan pencucian
pestisida, selanjutnya daya kerja pestisida berkurang.
Hal-Hal Teknis yang Perlu
Diperhatikan dalam Penggunaan
• Dosis pestisida
Pestisida
Dosis adalah jumlah pestisida dalam liter atau kilogram yang
digunakan untuk mengendalikan hama tiap satuan luas tertentu atau
tiap tanaman yang dilakukan dalam satu kali aplikasi atau lebih. Dosis
bahan aktif adalah jumlah bahan aktif pestisida yang dibutuhkan untuk
keperluan satuan luas atau satuan volume larutan. Besarnya suatu dosis
pestisida biasanya tercantum dalam label pestisida.
• Konsentrasi pestisida
Ada tiga macam konsentrasi yang perlu diperhatikan
dalam hal penggunaan pestisida
- Konsentrasi bahan aktif, yaitu persentase bahan
pestisida
aktifdalam
suatu larutan yang sudah dicampur dengan air.
-Konsentrasi formulasi, yaitu banyaknya pestisida dalam cc
atau gram setiap liter air.
-Konsentrasi larutan atau konsentrasi pestisida, yaitu persentase
kandungan pestisida dalam suatu larutan jadi.
• Alat semprot
Alat untuk aplikasi pestisida terdiri atas bermacam-macam
seperti knapsack sprayer (high volume) biasanya dengan volume
larutan konsentrasi sekitar 500 liter. Mist blower (low volume)
biasanya dengan volume larutan konsentrasi sekitar 100 liter.
Dan Atomizer (ultra low volume) biasanya kurang dari 5 liter.
• Ukuran droplet
– Veri coarse spray : lebih 300 µm
– Coarse spray : 400-500 µm
– Medium spray : 250-400 µm
– Fine spray : 100-250 µm
– Mist : 50-100 µm
– Aerosol : 0,1-50 µm
– Fog : 5-15 µm
•
Ukuran partikel
– Macrogranules : lebih 300 µm
– Microgranules : 100-300 µm
– Coarse dusts : 44-100 µm
– Fine dusts : kurang 44 µm
• – Smoke : 0,001-0,1 µm
Ukuran molekul hanya ada satu macam, yatu kurang 0,001
µm