Anda di halaman 1dari 12

CARA TEPAT

MENGAPLIKASIKAN PESTISIDA

Disusun oleh

WIDA NINGSIH, SST.

NIP. 19811114 201001 2 014

1
Saat membudidayakan tanaman

apa pun, sudah menjadi rahasia publik

bahwa pestisida menjadi pilihan

pertama kebanyakan petani untuk

mengatasi hama dan penyakit

tanaman. Terkadang, bukannya

membuat produksi tanaman semakin

meningkat, penggunaan pestisida

justru membuat tanaman menjadi

rusak. Bahkan, pada beberapa kasus,

ada petani yang sampai mengalami

gagal panen.

Secara umum, ada beberapa

alasan yang membuat petani merasa

bahwa penggunaan pestisida sangat


2
penting, yaitu penggunaan pestisida

adalah cara yang sangat efektif untuk

mengendalikan OPT (Organisme

Penganggu Tumbuhan) saat tidak ada

masalah resistensi, pestisida dapat

digunakan dengan cepat saat

dibutuhkan, pestisida sering kali lebih

murah, fungsinya untuk membasmi

hama, dan berbagai alasan lain.

Padahal, jika pestisida digunakan

dengan cara yang salah, tanaman

justru akan terancam rusak. Oleh

karena itu, berikut ini disajikan 5 cara

tepat dalam menggunakan pestisida.

3
1. Tepat sasaran

Setiap hama tanaman memiliki

sifat yang berbeda-beda. sehingga

cara perlakuannya juga harus

berbeda. Agar penggunaan pestisida

tepat sasaran, kita harus

memperhatikan tanaman kita untuk

menentukan hama apa yang

mengganggu di sana sehingga dapat

kita jadikan sebagai sasaran

pestisida. Setelah itu, barulah kita

menentukan pestisida yang tepat

untuk membasmi hama tersebut.

4
2. Tepat jenis

Seperti hama, pestisida terdiri dari

berbagai jenis. Seperti yang telah

dijelaskan di atas, penggunaan jenis

pestisida tertentu harus sesuai

dengan jenis hama yang ingin

dibasmi. Jangan sampai kita

menggunakan jenis pestisida yang

salah, karena alih-alih membasmi

hama, penggunaan jenis pestisida

yang salah juga dapat berpengaruh

pada kualitas tanaman.

Oleh karena itu, sebelum

memutuskan untuk membeli jenis

pestisida tertentu, sebaiknya cari


5
tahu dulu pestisida yang dibutuhkan.

Misalnya, bakterisida (pengendali

penyakit yang disebabkan oleh

bakteri), fungisida (pengendali

jamur), insektisida (pengendali

serangga), akarisida (pengendali

tungau), moluskisida (pengendali

moluska seperti keongmas),

rodentisida (pengendali tikus), dan

sebagainya.

Dalam menggunakan pestisida,

petani juga tidak jarang

mencampurkan 2 jenis pestisida. Hal

ini sebaiknya dihindari jika kita tidak

tahu secara jelas kesesuaiannya.


6
Selain memperhatikan labelnya, cara

yang dapat kita lakukan untuk

mengetahui kesesuaian 1 jenis

pestisida dengan pestisida lainnya

adalah dengan melarutkannya satu

sama lain.

Jika larutan tersebut tidak

tercampur merata atau membentuk

beberapa lapisan, itu artinya kedua

jenis pestisida tersebut tidak sesuai

atau tidak seharusnya dicampur.

3. Tepat waktu

Dalam membudidayakan tanaman,

setiap tahap memiliki aturan waktu

tertentu. Untuk menggunakan


7
pestisida sebagai pengendali hama

dan penyakit, kita juga harus

memperhatikan waktu yang tepat,

tidak boleh terus-menerus

menggunakan pestisida dengan

alasan agar semua hamanya bisa

dibasmi.

Ada beberapa hal yang menjadi

dasar untuk menentukan kapan

sebaiknya kita mengaplikasikan

pestisida pada tanaman, seperti

tahap rentan hama (misalnya, ulat

yang masih kecil), banyaknya hama

yang perlu dikendalikan, kondisi

lingkungan (sebaiknya kita tidak


8
mengaplikasikan pestisida pada

tanaman saat hujan, kecepatan

angin tinggi, cuaca panas terik),

serta pengulangan aplikasi pestisida

sesuai kebutuhan.

Dalam penggunaan pestisida, ada

beberapa tahap yang harus kita

tahu, yakni:

1.Tahap preventif,yang dilakukan

sebelum ada penyerangan hama,

2.Tahap berjadwal,yang dilakukan

dengan durasi waktu tertentu,

misalnya sekali seminggu

3.Tahap kuratif,yang dilakukan

sesudah ada serangan hama


9
4.Tahap berdasarkan ambang

pengendalian (banyaknya hama)

4. Tepat dosis dan konsentrasi

Seperti obat yang diberikan pada

manusia yang sedang sakit,

pestisida untuk tanaman juga

sebaiknya tepat dosis, tidak boleh

kurang, apalagi berlebihan.

Dosis merupakan takaran pestisida

yang dibutuhkan untuk setiap satuan

luas, misalnya 5 liter per hektar. Jadi,

petani harus melakukan survei kecil

dulu tentang seberapa banyak

pestisida yang dibutuhkan untuk luas

lahan tertentu.
10
Selain dosis, hal yang tidak kalah

penting dalam pengaplikasian

pestisida adalah konsentrasi,

yaitu banyaknya pestisida yang

dibutuhkan untuk setiap satuan

aplikasi, misalnya 0,5 ml/L air. Jika

petani kurang memperhatikan dosis

dan konsentrasi pestisida yang

digunakan, maka hal tersebut akan

berbahaya bagi kesehatan tanaman.

5. Tepat cara

Pengaplikasian pestisida untuk

tanaman dapat menggunakan

berbagai cara, sesuai kebutuhan,

seperti penaburan, penyemprotan,


11
fumigasi, pengasapan, dan

sebagainya. Aplikasikan pestisida

dengan cara yang sesuai dengan

anjuran yang ditetapkan.

Jangan menyiramkan pestisida

secara langsung ke tanaman jika

anjuran mengatakan bahwa

pestisida tersebut seharusnya

disemprotkan ke tanaman.

Sumber :

http://paktanidigital.com/artikel/cara- tepat-menggunakan-pestisida/

12

Anda mungkin juga menyukai