Anda di halaman 1dari 3

MACAM-MACAM PESTISIDA

Berikut ini merupakan pembahasan tentang pengertian pestisida, macam-macam pestisida, jenis-
jenis pestisida, contoh pestisida, membuat pestisida organik, pestisida nabati, insektisida,
pembasmi hama, zat pembunuh hama, pestisida organik untuk cabe, jenis insektisida, insektisida
organik, racun hama, arti pestisida, pestisida alami, pengertian insektisida, pestisida hayati,
formulasi pestisida, pengertian herbisida, dampak pestisida terhadap lingkungan, macam-macam
hama pada tumbuhan, jenis-jenis insektisida, pestisida kimia dan jenis fungisida.

Pengertian Pestisida
Tanaman tidak akan lepas dari gangguan luar. Gangguan ini banyak jenisnya. Cara
penanggulangannya pun berbeda-beda dan banyak cara (cara fisik, cara biologi, cara kimia, dan
lain-lain).

Pada kesempatan ini, kamu akan mempelajari cara penanggulangan gangguan-gangguan tersebut
dengan cara kimia. Cara kimia dalam pemberantasan hama dilakukan dengan pemberian obat
kimia yang disebut pestisida.

Pestisida adalah sebutan untuk semua jenis obat (bahan kimia) pembasmi hama yang ditujukan
terhadap serangga, jamur, bakteri, dan hama lainnya.

Macam-macam Jenis Pestisida


Berikut ini merupakan penjelasan tentang macam-macam jenis pestisida yang biasa digunakan
dalam kehidupan sehari-hari;

1. Insektisida
Insektisida adalah obat (bahan) kimia yang digunakan untuk memberantas hama tanaman berupa
serangga. Contohnya adalah lindan, DDT (penggunaannya sudah dilarang), dieldrin, endrin,
malation, paration (insektisida yang memiliki daya bunuh paling tinggi).

2. Fungisida
Fungisida adalah obat kimia yang digunakan untuk memberantas hama tanaman berupa jamur
atau cendawan. Contohnya adalah serbuk belerang, fungisida organik (misalnya zineb dan
maneb), dan CuSO4 yang dibuat menjadi Bubur Bordeaux (BB).

3. Bakterisida
Bakterisida adalah obat kimia yang digunakan untuk memberantas hama tanaman berupa bakteri
dan virus. Contohnya adalah tetramycin yang digunakan untuk membunuh virus CVPD yang
menyerang tanaman jeruk.

Umumnya, bakteri yang telah menyerang tanaman akan sangat sulit untuk diberantas. Pemberian
obat biasanya dilakukan pada tanaman yang belum terkena bakteri dengan dosis tertentu.

4. Herbisida
Herbisida adalah jenis pestisida yang digunakan untuk membasmi tanaman pengganggu (gulma)
seperti alangalang, rumput, dan eceng gondok. Contoh herbisida adalah ammonium sulfonat dan
pentaklorofenol.

5. Rodentisida
Obat ini dibuat untuk memberantas hama tanaman berupa hewan pengerat, seperti tikus.
Penggunaan obat ini biasanya diberikan sebagai umpan yang dicampur dengan makanan lainnya.
Akan tetapi, penggunaannya harus hati-hati karena dapat mematikan hewan ternak yang
memakannya.

6. Nematisida
Obat ini dibuat untuk memberantas hama tanaman jenis Nematoda atau cacing. Nematisida
bersifat meracuni tanaman sehingga penggunaannya biasanya diberikan 3 minggu sebelum masa
tanam tiba.

Penerapannya pada kebun kopi atau lada karena biasanya cacing banyak menyerang tanaman
tersebut. Contoh dari nematisida adalah DD, Vapam, dan Dazomet.

7. Helisida
Obat ini digunakan untuk memberantas hama tanaman, seperti siput atau bekicot. Obat yang biasa
digunakan adalah metaldehyde atau metadex dan mercaptometur.

Gambar: Contoh Macam-macam Jenis Pestisida

Dampak Negatif Pestisida terhadap Lingkungan


Selain bermanfaat untuk memberantas hama, ternyata pestisida juga menimbulkan dampak
negatif bagi manusia ataupun lingkungan.

Pestisida biasanya digunakan dalam bidang pertanian sehingga yang terkena dampak langsung
dari penggunaan pestisida adalah para petani.
Biarpun sedikit, tetapi para petani pasti akan terkena racun pestisida apalagi jika mereka tidak
menggunakannya sesuai dengan petunjuk pemakaiannya.

Dampak lain dari penggunaan pestisida adalah sebagai berikut:

a) Tanaman yang diberi pestisida kemungkinan besar menyerap pestisida tersebut melalui akar,
lalu ke batang, daun, dan buah. Lalu pestisida tersebut akan terakumulasi dalam tubuh hewan
pemakan tanaman.

Dapat dibayangkan melalui proses rantai makanan racun pestisida akan terkumpul dalam tubuh
manusia (bioakumulasi).

b) Pestisida yang tidak terurai dalam air akan terbawa ke dalam biota air. Pestisida dalam air akan
menghambat proses fotosintesis pada plankton yang menjadi makanan makhluk air. Plankton dan
ikan-ikan pemakan plankton akan terkena racun pestisida.

c) Penggunaan pestisida jangka panjang akan menyebabkan munculnya spesies hama tanaman
yang tahan terhadap takaran pestisida yang diterapkan.

Hama ini baru musnah setelah takaran pestisida diperbesar. Akibatnya, hal ini akan memperbesar
tingkat pencemaran pestisida pada makhluk hidup.

Upaya yang bisa dilakukan untuk mengurangi dampak negatif dari penggunaan pestisida, yaitu
dengan menggunakan pestisida alami yang berasal dari tumbuhan (biopestisida) yang mudah
terurai (biogenerable), sehingga penggunaannya relatif aman.

Akan tetapi, apabila tidak ada cara lain untuk memberantas hama selain dengan menggunakan
pestisida, berbagai pihak khususnya lembaga terkait (PPL: Penyuluh Pertanian Lapangan) harus
bisa memilih pestisida yang paling kecil resiko pencemarannya terhadap makhluk hidup.

Sumber:

http://www.bukupedia.net/2015/12/pengertian-dan-macam-macam-jenis-pestisida-serta-dampak-
pestisida-terhadap-lingkungan.html

Anda mungkin juga menyukai