Anda di halaman 1dari 3

PESTISIDA NABATI UNTUK

MENGENDALIKAN HAMA PENYAKIT UTAMA


TANAMAN PADI

Salah satu kendala utama dalam berusahatani padi adalah tingginya


seranga Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) khususnya hama dan
penyakit. Pada umumnya cara pengendalian yang paling diminati petani
adalah dengan penggunaan pestisida kimia. Hal ini mengakibatkan
ketergantungan petani terhadap penggunaan pestisida kimia semakin
meningkat.

Ketergantungan terhadap pestisida kimia disebabkan karena sifat pestisida


kimia mudah digunakan, praktis, mudah dan cepat terlihat hasilnya, serta
mudah diperoleh di kios-kios saprodi pertanian.  Sebenarnya secara
ekonomi pestisida kimia tergolong mahal, disamping itu pestisida kimia
memiliki dampak buruk bagi lingkungan dan kesehatan manusia.  Dampak
negativ dari penggunaan pestisida kimia antara lain : hama  menjadi kebal
(resisten), peledakan hama baru (resurgensi), penumpukan sisa bahan
kimia dalam hasil produksi (residu), terbunuhnya musuh alami,
pencemaran lingkungan oleh residu bahan kimia, dan kecelakaan bagi
pengguna.

Untuk mengurangi dampak buruk penggunaan pestisida kimia, dapat


dilakukan beberapa cara misalnya  dengan penggunaan pestisida nabati. 
Kebanyakan petani tidak mau menggunakan pestisida nabati karena
dianggap kurang praktis dan daya berantasnya kurang atau rendah
terhadap sasaran. Disamping itu pada kenyataanya hanya sebagian kecil
petani saja yang mengetahui bahan tanaman yang dimanfaatkan untuk
pestisida nabati.

Disekitar kita banyak jenis tumbuhan atau tanaman sebagai sumber


pestisida nabati (PESNAB) antaralain bernuk atau buah maja, Bratawali
atau paitan, Gadung, Kunyit, Sereh Mindi, Sarikaya atau sirsak.  Buah
Bernuk mengandung alkaloid, dengan cara kerja racun bersifat pengusir
(repellent) bagi tikus, kutu daun, wereng.  Bratawali mengandung alkaloid
dengan cara kerja racun sebagai pengusir, racun syaraf dan penghambat
perkembangan serangga, hama sasaran antaralain  walang sangit, ulat
daun, dan wereng.  Gadung umbinya mengandung racun dioskorin dan
diosconin, dengan cara kerja racun mempengaruhi system syaraf, bersifat
pengusir serangga dan anti reproduksi.  Hama sasaran antaralain, kutu
daun, Wereng, Tikus. Daun mindi mengandung margosin,
glikosdidaflafonoid, dengan cara kerja racun menolak serangga,
menghambat pewrtumbuhan, mempengaruhi system syaraf, respirasi
pernafasan, racun perut, dan kontak.  Hama sasaran antaralain ulat
grayak, kutu daun, belalang, werwng dan hama gudang.  Sarikaya, buah
dan daun muda mengandung minyak anonain dan resin, dengan cara kerja
racun, menolak serangga, menghambat pertumbuhan, mempengaruhi
sytem syaraf, respirasi, racun perut dan kontak.

Beberapa cara pembuatan pestisida nabati untuk hama dan penyakit


utama pada tanaman padi:

1. Cara pembuatan pestisida untuk Wereng Coklat/Hijau

Bahan-bahan yang digunakan : Paitan 2 – 3 batang, air 10 liter, garam


dapur 200 gram

Cara pembuatan sebagai berikut : seluruh bagian tanaman direndam


dalam air selama kurang lebih 2 minggu sampai membusuk.  Air rendaman
tersebut diambil dan ditaburi garam dapur sebanyak 200 gram,  cara
penggunaan, larutan tidak perlu diencerkan, lansung bisa disemprotkan
secara merata ke bagian bawah batang padi.

Bisa juga dengan membuat dengan bahan-bahan sebagai berikut:  daun


sirsak 1 genggam,  rimpang jeringau 1 genggam, bawang putih 20 siung,
sabun colek 20 gram, dan air bersih 20 liter.  Cara pembuatanya sebagai
berikut : daun Sirsak, rimpang jeringau, dan bawang putih ditumbuk sampai
halus, kemudian dicampur dengan sabun colek. Campuran tersebut
kemudian direndam dalam air bersih 20 liter selama 2 hari. Larutan
selanjutnya disaring dengan kain halus.

Cara aplikasi : setiap 1 liter air saringan diencerkan dalam 15 liter air,
kemudian disemprotkan merata ke bagian bawah tanaman padi.

2. Cara pembuatan pestisida nabati untuk hama sasaran Walang


sangit, Penggerek batang, dan Ganjur.

Bahan-bahan :  daun Mimba 8 kg, Lengkuas 6 kg, Sereh 6 kg, sabun colek
20 gram, air 20 liter.  Daun Mimba, Lengkuas, dan Sereh, ditumbuk, hingga
halus sambil dicampur dengan air bersih 20 liter, diaduk hingga tercampur
merata, dan didiamkam selama 25 jam.  Larutan selanjutnya disaring
dengan kain halus.

Cara aplikasi : setiap liter larutan diencerkan dalam 3 liter air. 


Disemprotkan secara merata pada tanaman padi.
3. Cara pembuatan pestisida nabati untuk sasaran penyakit Bercak
Coklat dan Blast.

Bahan yang digunakan : urine Sapi, urine sapi diendapkan terlebih dahulu
dalam bak terbuka selama 2 minggu agar terkena sinar matahari.

Cara aplikasi : satu liter urine sapi diencerkan dengan 6 liter air bersih
kemudian disemprotkan merata pada tanaman padi.

Pembahasan mengenai pestisida nabati ini semoga dapat memberikan


peningkatan pengetahuan bagi yang memerlukan.

Anda mungkin juga menyukai