Anda di halaman 1dari 8

Rangkuman Topik 4: Mengenal Hal yang

Dapat Merugikan dan Cara Penanganan


yang Tepat

Mengetahui Hama, Penyakit, dan Gulma yang Dapat


Merugikan Tanaman Organik
Hama adalah organisme yang dapat merusak tanaman, baik secara langsung
maupun tidak langsung. Hama dapat berupa hewan, tumbuhan, atau jamur. Berikut
adalah beberapa contoh hama tanaman:
1. Hama hewan, seperti ulat, belalang, wereng, dan kutu daun.
2. Hama tumbuhan, seperti benalu dan akar wangi.
3. Hama jamur, seperti cendawan karat, cendawan busuk, dan cendawan
antraknose.

Penyakit adalah gangguan yang disebabkan oleh organisme patogen, seperti


bakteri, virus, jamur, dan parasit. Berikut adalah beberapa contoh penyakit
tanaman:
1. Penyakit bakteri, seperti busuk bibit, busuk daun, dan busuk buah.
2. Penyakit virus, seperti kerdil kuning, mozaik, dan rebah semai.
3. Penyakit jamur, seperti bercak daun, penyakit bulai, dan busuk akar.
4. Penyakit parasit, seperti penyakit embun jelaga dan penyakit akar ganda.

Gulma adalah tumbuhan pengganggu yang dapat bersaing dengan tanaman


budidaya untuk mendapatkan air, nutrisi, dan cahaya matahari. Berikut adalah
beberapa contoh gulma:

1. Gulma tahunan, seperti alang-alang, rumput teki, dan rumput liar.


2. Gulma semusim, seperti babadotan, semanggi, dan eceng gondok.

Penyebab Tanaman Terkena Hama, Penyakit, dan Gulma


Penyebab tanaman terkena hama, penyakit, dan gulma dapat dibagi menjadi dua faktor,
yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal adalah faktor yang berasal dari
dalam tanaman itu sendiri. Faktor internal dapat menyebabkan tanaman menjadi rentan
terhadap serangan hama, penyakit, dan gulma seperti genetik, keadaan fisiologis, dan
keadaan lingkungan. Faktor eksternal adalah faktor yang berasal dari luar tanaman. Faktor
eksternal dapat menjadi sumber hama, penyakit, dan gulma.
Selain faktor internal dan faktor eksternal, serangan hama, penyakit, dan gulma juga
dapat disebabkan oleh faktor manusia. Faktor manusia dapat berupa:
1. Penggunaan pestisida yang berlebihan
2. Praktik budidaya yang tidak tepat

Ciri Tanaman Terkena Hama, Penyakit, dan Gulma


Ciri-ciri tanaman yang terkena hama, penyakit, dan gulma dapat dibagi menjadi beberapa
kategori, yaitu:

1. Ciri-ciri fisik
a. Perubahan bentuk atau morfologi
b. Bercak atau bintik-bintik
c. Lubang-lubang
d. Tumbuhnya jamur atau bakteri
e. Kekeringan atau busuk
2. Ciri-ciri fisiologis
a. Pertumbuhan terhambat
b. Produksi berkurang
c. Kualitas hasil panen menurun
d. Kematian tanaman
3. Ciri-ciri perilaku
a. Tanaman tidak tumbuh subur
b. Tanaman terlihat layu atau sakit
c. Tanaman mengeluarkan getah atau cairan

Cara untuk menangani Hama yang Dapat Merugikan


Tanaman Organik
Pengendalian OPT (Organisme Perusak Tanaman) secara fisik ialah pengendalian OPT
dengan cara mengubah faktor lingkungan fisik, seperti suhu, kelembapan, dan lain-lain
sehingga dapat menimbulkan kematian dan penurunan populasi OPT. Macam bentuk
pengendalian OPT tanaman secara fisik, antara lain:

1. Perlakuan panas
2. Penggunaan lampu perangkap
3. Penggunaan penghalang (barrier)

Pengendalian OPT secara mekanis ialah pengendalian dengan cara menangkap,


memukul (hand picking), atau menghalaunya secara langsung agar OPT tersebut tidak
menimbulkan kerugian ekonomi bagi tanaman budidaya. Macam bentuk pengendalian
yang sering dilakukan, antara lain:

1. Pengambilan dengan tangan


2. Gropyokan
3. Pemasangan Perangkap
4. Pengusiran Hama

Pengendalian secara kultur teknis disebut pula sebagai pengendalian agronomik, yaitu
pengendalian OPT dengan cara mengelola lingkungan tanaman sedemikian sehingga
kurang cocok bagi kehidupan dan perkembangbiakan OPT. Kegiatan pengendalian secara
kulturteknis, antara lain sebagai berikut:

1. Sanaitasi
2. Pengolahan tanah
3. Pengelolaan air
4. Rotasi tanaman
5. Penanaman serempak
6. Pengaturan jarak tanam
7. Tumpang sari
8. Penanaman tanaman perangkap (trap crop)
9. Menanam varietas unggul

Gulma adalah tumbuhan yang kehadirannya tidak diinginkan pada lahan pertanian karena
menurunkan hasil yang bisa dicapai oleh tanaman produksi. Pengendalian gulma dapat
dilakukan secara kultur teknis, mekanis, biologis, dan khemis, oleh karena harus dilakukan
secara intensif.

Pestisida Organik sebagai Pengendalian secara Kimiawi


untuk Membantu Tanaman Terhindar dari Hama,
Penyakit, dan Gulma
Pestisida organik merupakan ramuan obat-obatan untuk mengendalikan hama dan
penyakit tanaman yang dibuat dari bahan-bahan alami. Bahan-bahan untuk membuat
pestisida organik diambil dari tumbuhan-tumbuhan, hewan dan mikroorganisme.

Pestisida organik mempunyai beberapa kelebihan:

1. Lebih ramah terhadap alam


2. Residu pestisida organik tidak bertahan lama pada tanaman
3. Penggunaan pestisida organik memberikan nilai tambah pada produk yang
dihasilkan

Pestisida organik mempunyai beberapa kelemahan:

1. Kurang praktis
2. Pestisida organik tidak bisa disimpan dalam jangka lama
3. Relatif tidak tahan terhadap sinar matahari dan hujan.

Penggunaan pestisida harus memperhatikan tiga prinsip penting sebagai berikut:

1. Penggunaan secara legal, yakni penggunaan pestisida pertanian yang tidak


bertentangan dengan semua peraturan yang berlaku di Indonesia.
2. Penggunaan secara benar, yakni penggunaan pestisida sesuai dengan metode
aplikasinya, sehingga pestisida yang diaplikasikan mampu menampilkan efikasi
biologisnya yang optimal.
3. Penggunaan pestisida secara bijaksana

Sifat-Sifat Pestisida yang Sesuai Dengan Prinsip PHT adalah:

1. Efektif menurunkan populasi hama sasaran yang sedang meningkat di atas


ambang ekonomi
2. Sedapat mungkin tidak mempengaruhi populasi hama-hama lain
3. Tidak menurunkan fungsi populasi musuh alami (predator dan parasitoid) sebagai
pengendali alami hama
4. Pestisida yang termasuk kelompok IGR (Insect Groivth Regulator), dan pestisida
biologik yang kerjanya lebih lunak dan spesifik sasaran sesuai dengan prinsip PHT
dibandingkan dengan insektisida syaraf.

Pembuatan Pestisida Organik dengan Menggunakan


Daun Mimba
Berikut adalah cara pembuatan pestisida organik dengan menggunakan daun mimba:

1. Bahan-bahan:
a. 1 kg daun mimba segar
b. 10 liter air
c. 1 sendok makan sabun cair
2. Langkah-langkah
a. Cuci bersih daun mimba dengan air mengalir
b. Haluskan daun mimba dengan blender atau ditumbuk.
c. Saring daun mimba yang sudah halus.
d. Campurkan air hasil saringan dengan sabun cair.
e. Aduk rata campuran tersebut.
f. Simpan pestisida organik dalam botol semprot.

Berikut adalah cara penggunaan pestisida organik daun mimba:

1. Siapkan alat penyemprot pestisida.


2. Isi alat penyemprot dengan pestisida organik daun mimba.
3. Semprotkan pestisida organik daun mimba ke seluruh bagian tanaman yang
terserang hama atau penyakit.
4. Semprotkan pestisida organik daun mimba secara merata.
5. Ulangi penyemprotan setiap 3-7 hari sekali, tergantung pada tingkat serangan
hama atau penyakit.

Pembuatan Pestisida Organik dengan Menggunakan


Bawang Putih
Bawang putih adalah salah satu bahan alami yang memiliki banyak manfaat untuk
tanaman seperti meningkatkan kekebalan tanaman, mencegah serangan hama,
mencegah serangan penyakit, meningkatkan kualitas hasil panen.

Berikut adalah cara pembuatan beberapa pestisida organik bawang putih (pestisida
cair):

1. Bahan-bahan:
a. 10 siung bawang putih
b. 1 liter air
c. 1 sendok makan sabun cair
2. Langkah-langkah:
a. Cuci bersih bawang putih dengan air mengalir.
b. Haluskan bawang putih dengan blender atau ditumbuk.
c. Campurkan air dengan bawang putih yang sudah halus.
d. Aduk rata campuran tersebut.
e. Saring campuran tersebut.
f. Campurkan air hasil saringan dengan sabun cair.
g. Aduk rata campuran tersebut.
h. Simpan pestisida organik dalam botol semprot.

Berikut adalah cara penggunaan pestisida organik bawang putih:

1. Siapkan alat penyemprot pestisida.


2. Isi alat penyemprot dengan pestisida organik bawang putih.
3. Semprotkan pestisida organik bawang putih ke seluruh bagian tanaman yang
terserang hama atau penyakit.
4. Semprotkan pestisida organik bawang putih secara merata.
5. Ulangi penyemprotan setiap 3-7 hari sekali, tergantung pada tingkat serangan
hama atau penyakit.

Pembuatan Pestisida Organik dengan Menggunakan


Tembakau
Berikut adalah cara pembuatan beberapa pestisida organik tembakau (pestisida cair):

1. Bahan-bahan:
a. 50 gram daun tembakau
b. 1 liter air
c. 1 sendok makan sabun cair
2. Langkah-langkah:
a. Cuci bersih daun tembakau dengan air mengalir.
b. Iris-iris daun tembakau.
c. Masukkan daun tembakau ke dalam panci berisi air.
d. Rebus daun tembakau selama 30 menit.
e. Saring rebusan daun tembakau.
f. Campurkan air hasil saringan dengan sabun cair.
g. Aduk rata campuran tersebut.
h. Simpan pestisida organik dalam botol semprot.

Berikut adalah cara penggunaan pestisida organik tembakau:


1. Siapkan alat penyemprot pestisida.
2. Isi alat penyemprot dengan pestisida organik tembakau.
3. Semprotkan pestisida organik tembakau ke seluruh bagian tanaman yang
terserang hama atau penyakit.
4. Semprotkan pestisida organik tembakau secara merata.
5. Ulangi penyemprotan setiap 3-7 hari sekali, tergantung pada tingkat serangan
hama atau penyakit.

Mengatasi Dampak Kerugian Tanaman Organik yang


terkena Hama, Penyakit, dan Gulma

Tanaman organik yang terkena hama, penyakit, dan gulma dapat mengalami berbagai
dampak, antara lain:

1. Penurunan produktivitas
2. Kualitas hasil panen menurun
3. Kematian tanaman

Cara mengatasi dampak tanaman organik yang terkena hama, penyakit, dan gulma

1. Pengendalian secara fisik, pengendalian yang dilakukan dengan cara fisik, tanpa
menggunakan bahan kimia.
2. Pengendalian secara mekanis, pengendalian yang dilakukan dengan menggunakan
alat atau mesin.
3. Pengendalian secara biologis, pengendalian yang dilakukan dengan menggunakan
makhluk hidup untuk mengendalikan hama, penyakit, dan gulma.

Referensi
https://www.youtube.com/watch?v=mSP3cMPL1cM
https://www.youtube.com/watch?v=XNet9IvmpBU
https://www.youtube.com/watch?v=IipQRaeaoY4
https://www.youtube.com/watch?v=AbR58yRfl-Q
https://www.youtube.com/watch?v=zz9uthC51Uc
https://www.youtube.com/watch?v=Qsx6Rvhh7DU
https://pu.go.id/pustaka/storage/biblio/file/pedoman-cara-bercocok-tanam-palawija-pad
a-lahan-lahan-beririgasi-97DJJ.pdf
https://mplk.politanikoe.ac.id/index.php/program-studi/38-manajemen-pertanian-lahan-k
ering/perlindungan-tanaman/171-teknik-pengendalian-opt
https://distan.bulelengkab.go.id/informasi/detail/artikel/pestisida-organik-75#:~:text=Bila
%20dibandingkan%20dengan%20pestisida%20kimia,yang%20lama%20di%20alam%20be
bas.
https://mplk.politanikoe.ac.id/index.php/teknik-pengendalian-opt/pengendalian-opt-secar
a-kimiawi
https://www.youtube.com/watch?v=EgJ2UO6akbw
https://www.youtube.com/watch?v=PT4577s8o-0
https://www.youtube.com/watch?v=p3a-DPsHU_o
https://balaimedan.ditjenbun.pertanian.go.id/kehilangan-hasil-akibat-serangan-organisme
-pengganggu-tanaman/
https://www.academia.edu/6841096/kerugian_akibat_serangan_hama_dan_penyakit_pada
_tanaman

Anda mungkin juga menyukai