1
Pestisida nabati digolongkan menjadi pestisida alami yang
bahan bakunya mudah diperoleh di sekitar kita.
Secara global terdapat lebih dari 1500 jenis tumbuhan dan telah
dilaporkan dapat digunakan sebagai sumber bahan baku pestisida
nabati.
Sedangkan di Indonesia, sebenarnya sangat banyak jenis
tumbuhan penghasil pestisida nabati, dan diperkirakan ada sekitar
2400 jenis tanaman yang termasuk ke dalam 235 famili.
Tanaman yang berpotensi sebagai bahan pestisida memiliki ciri
beraroma kuat, rasa yang pahit, tidak disukai serangga hama, dan
dapat digunakan sebagai tanaman obat.
2
4. Dosis yang digunakan pun tidak terlalu mengikat dan
beresiko dibandingkan dengan penggunaan pestisida
sintesis sehingga resiko overdosis dapat dihindari
5. Relatif aman bagi manusia dan ternak karena residunya
mudah hilang.
6. Tidak menimbulkan kekebalan pada serangga karena
pestisida ini cepat terurai.
3
Beberapa jenis tanaman yang bisa dimanfaatkan sebagai
pestisida nabati di sekitar kita yaitu :
a. Bawang Putih
Cara Penggunaan :
Campurkan larutan dengan air dengan perbandingan 1 : 19 atau
50 ml larutan dengan 950 ml air. Kocok sebelum digunakan.
Semprotkan ke seluruh bagian tanaman yang terserang OPT
pada pagi hari
4
OPT Sasaran :
Ulat, hama pengisap, nematoda, bakteri, antraknos, embun
tepung
- Ekstrak bawang putih
Bahan dan Alat :
- 2 siung bawang putih
- Deterjen/sabun
- 4 cangkir air
- Alat penumbuk/blender
- Alat penyaring
- Botol
Cara Pembuatan :
Cara Penggunaan :
Tambahkan larutan dengan air dengan perbandingan 1 : 9 air.
Kocok sebelum digunakan. Semprotkan ke seluruh bagian
tanaman yang terserang ada pagi hari
OPT Sasaran : Cendawan
5
- Ekstrak minyak bawang putih
Bahan dan Alat :
100 gram bawang putih
2 sendok makan minyak sayur
10.5 liter air
10 ml deterjen/sabun
Deterjen
Cara Pembuatan :
- Hancurkan bawang putih. Rendam dalam minyak sayur
selama 24 jam. Tambahkan ½ liter air dan deterjen. Aduk
hingga rata. Saring.
Cara Penggunaan :
- Tambahkan 10 liter air kedalam larutan. Aduk hingga merata.
Semprotkan ke seluruh bagian tanaman yang terserang OPT
pada pagi hari
OPT Sasaran :
Hama kubis, belalang dan kutudaun
6
b. Daun Mimba
Pemanfaatan daun mimba dikombinasikan dengan
beberapa jenis tanaman lain. Daun mimba dapat mengendalikan
berbagai hama/penyakit tanaman yang umumya menyerang
tamana produksi.
Cara membuat:
- Hasil rendaman kemudian disaring dengan kain halus, larutan
hasil penyaringan ditambah dg 2 ml minyak tanah dan 2 ml
minyak goreng lalu diencerkan lagi dengan 3 lt air.
- Larutan siap digunakan untuk lahan seluas 500 m2
7
Selain daun mimba, biji mimba juga dapat dibuat pestisida
nabati dengan formulasi sebagai berikut :
- Biji mimba sebanyak 50 gram ditumbuk halus dan diaduk
dengan 10 cc alkohol lalu diencerkan dengan 1 lt air
- Larutan kemudian diendapkan semalam, lalu disaring dengan
kain halus kmdn ditambah dengan 1 ml minyak tanah dan 1 ml
minyak goreng dan diaduk merata
- Larutan siap disemprotkan pada tanaman terserang atau ke
hamanya langsung
Ramuan ini untuk mengendalikan wereng coklat, penggerek
batang, nematode.
8
- Larutan kemudain diendapkan semalam lalu disaring dengan
kain halus kmdn ditambah 1 ml minyak tanah dan 1 ml minyak
goreng dan diaduk merata
- Larutan siap digunakan dengan menyemprotkan ke tanaman
yang terserang penyakit
c. Daun Sirsak
9
- Daun sirsak (50-100 lembar) di haluskan dan dicampur
dengan 5 lt air dan diendapkan srmalam
- Larutan kemudian disaring dengan kain halus
- Setiap 1 lt larutan hasil saringan diencerkan dengan 10-15 lt
air
- Laarutan siap disemprotkan ke seluruh bagian tanaman cabai
yang terserang
d. Daun Tembakau
10
Ramuan untuk mengendalikan hama penghisap
e. Daun Pepaya
11
Ramuan untuk mengendalikan hama ulat dan hama
penghisap :
- Daun pepaya segar (1kg) di rajang
- Hasil rajangan di rendam dalam 10 liter air, 2 sendok makan
minyak tanah, 30 gr detergen, diamkan semalam.
- Larutan hasil perendaman disaring dengan kain halus lalu
ditambah 50 ml minyak tanah dan diaduk
- Larutan siap disemprotkan ke tanaman terserang.
f. Bunga Kenikir
12
Ramuan untuk mengendalikan nematode :
- Bunga kenikir atau bunga tahi kotok direndam dengan air
panas mendidih, dibiarkan semalam lalu disaring dengan
kain kasa
- Hasil saringan disiramkan pada media tanam
Aplikasi :
- Aplikasi dilakukan dengan cara penyemprotan
- Aplikasi dapat diulangi setiap minggu atau dua minggu sekali.
- Kombinasi bahan pesnab sebaiknya berganti-ganti/ bervariasi.
- Untuk pengendalian wereng coklat, penyemprotan harus
mengenai pangkal batang padi agar mengenai koloni wereng.
13
PENGGUNAAN / APLIKASI UNTUK PENYAKIT TUMBUHAN
Pestisida nabati dapat digunakan untuk mengendalian
berbagai jenis penyakit tanaman yang disebabkan oleh jamur dan
bakteri, beberapa diantaranya adalah penyakit busuk buah kakao,
penyakit bercak daun, dan penyakit bulai jagung. Penyemprotan
dilakukan secara merata pada permukaan tanaman dengan dosis
250 mL dilarutkan ke dalam 1 tangki (10 L air).
Pengendalian penyakit tanaman yang ada di pangkal
batang atau dalam tanah dilakukan dengan menyiramkan aau
menyemprotkan larutan pestisida nabati pada bagian pangkal
batang tanaman. Beberapa penyakit yang ada di dalam tanah
yang bisa dikendalikan antara lain penyakit layu pada tanaman
tomat, cabai, terong dan penyakit busuk pangkal batang lada.
14
2. Bahan racun yang terkandung dalam pestisida nabati mudah
rusak oleh faktor lingkungan, terutama suhu. Oleh karena itu,
aplikasi sebaiknya dilakukan pada waktu sore hari.
3. Dengan hanya menggunakan pestisida nabati tidak bisa
menjamin permasalahan hama dan penyakit tumbuhan pasti
dapat diatasi 100%, oleh karena itu penggunaan metode
pengendalian yang lain seperti penggunaan varietas tahan,
pemupukan berimbang, sanitasi, rotasi, penggunaan agensia
hayati atau bahkan penggunaan pestisida anorganik
(kalau memang sangat sangat diperlukan) perlu dilakukan.
4. Pemantauan terhadap serangan hama dan penyakit tumbuhan
merupakan hal yang paling penting untuk dilakukan
5. Mencegah lebih baik daripada mengobati.
15