Anda di halaman 1dari 11

Pestisida Alami

Hama sasaran:
Semut, Laba-laba, Lalat Buah, Trips, Tungau (Mite), Kutu Kebul (Bemisia Tabaci), Penggorok daun jenis ulat,
belalang, jangkrik dan lain-lain.

Bahan- bahan:
- Bawang putih 1 ons
- Kunyit 1 ons
- Lengkuas 3 ons
- Sereh 3 batang
- Merica secukupnya

Cara membuat:
Bahan ditumbuk dilumatkan sampai hancur, tambahkan air 1 liter dan didihkan sebentar. Setelah selesai pindahkan
ke dalam wadah. Tambahkan sabun cuci yang biasa kita gunakan untuk mencuci piring secukupnya, aduk sampai
rata, kemudian dinginkan. sebelum digunakan saring dengan kain halus, agar tidak menyumbat semprotan.

Aplikasi:
Tambahkan air, setiap 100 cc - 200 cc tambahkan air 3 s/d 4 liter air. Semprotkan pada tanaman yang terkena
hama.

Ulat berbulu

Ramuan Pertama

Bahan                   :    puntung rokok satu ons dan air tujuh liter.
Cara pembuatan:    masukkan puntung rokok dalam air. Biarkan selama 4–7 hari.
Saringlah agar diperoleh air larutan yang bersih. Gunakan untuk mengendalikan
hama yang menyerang tanaman. Penyemprotan pada pagi dan sore hari.

Ramuan Kedua
Bahan-bahan yang dibutuhkan :
1. Bawang putih, cabe rawit, pandan, kemangi, tembakau, kunyit, kenikir : masing-
masing 100 gram.
2. Gula pasir : 2 sendok makan.
3. Air destilasi 1 liter.
4. Dekomposer BSA (mikro organisme pengurai) : 2 cc atau bisa juga menggunakan
EM4.
5. Botol kaca steril : 2 buah
Cara Membuat:
Cabe rawit, bawang putih, pandan, kemangi, tembakau, kunyit, kenikir dan air
diblender hingga bercampur rata. Masukkan ke dalam botol yang telah disteril bebas
kuman. Masukkan gula dan decomposer BSA, tutup lalu biarkan satu minggu untuk
proses fermentasi. Buka dan saring dari ampas-ampas yang ada dan simpan di
tempat yang tertutup
Cara pemakaian/penggunaan cairan pestisida organik :
Campur 60 cc cairan pestisida/insektisida organik yang telah dibuat dengan 1 liter air
biasa. Bisa juga buat takaran sendiri sesuai perbandingan tadi.

Ramuan 3
Bahan yang diperlukan : daun papaya sebanyak kurang lebih 1 (satu) kilogram, atau
kira-kira sekitar 1 (satu) kantong plastik kresek besar, 4 liter air dan satu sendok
sabun.
Cara Membuat : Hancurkan daun pepaya dengan blender, campurkan dengan air. 
Lalu disaring dan ditambahkan 4 liter air lagi dan sabun kemudian diaduk rata dan
siap digunakan.

Ramuan 4
Bahan yang diperlukan : Bawang putih dan cabai masing-masing satu genggam,
dan seperempat sabun batangan.
Cara membuat : Blender bawang putih dan cabai, lalu rebus, kemudian campurkan
sabun.  Biarkan selama sehari lalu disaring.  Setelah itu segera gunakan.
Silahkan mencoba, semoga bermanfaat!

KUTU DAUN

(1). Ambil bawang putih secukupnya ( 2-3 siung bawang putih untuk 1 liter air ),
terus lumatkan / tumbuk / ulek / bisa diblender bawang putih tersebut sampai
halus, setelah itu tambahkan 1 liter air.

(2). Kemudian diamkan sekitar 1 jam. Lalu berikan 1 sendok makan


deterjen, boleh deterjen cair, serbuk atau sabun colek.

(3). Aduk sampai rata, kemudian disaring.

(4). Air saringan bawang putih tersebit masukan kedalam Alat


Penyemprot Hama (Sprayer). Lalu semprotkan pada tanaman yang
terkena aphid (kutu daun), rayap, hama-hama ukuran kecil lainnya,
termasuk ulat bulu dan ulat tak berbulu.

Cara ini sangat aman, meskipun disemprotkan ke tanaman sayuran atau


buah, beda banget dengan pembasmi yang menggunakan  Pestisida
Kimia dan Insektisida Kimia.

Ulat Takut Tepung Terigu


Ulat Takut Tepung Terigu

Seperti halnya manusia, ulat juga memiliki sistem pernafasan. Jika pernah menderita masalah hidung tersumbat
karena flu maka salah satu ide yang coba diangkat pada tulisan ini adalah cara membuat ‘hidung’ ulat tersumbat
dengan partikel halus sehingga ulat akan mati lemas. Partikel halus yang dapat digunakan tersebut adalah tepung
terigu.

Jangan memandang sebelah mata pada kekuatan tepung terigu dalam memberantas serangan Cabbage Moth Grub
(ulat yang biasa di kubis). Tepung terigu dapat mengatasi serangan ulat dengan dua mekanisme, mekanisme pertama
adalah serbuk halus tepung terigu akan menyumbat lubang pernafasan ulat sehingga ulat tersebut akan mati lemas
kehabisan nafas dan mekanisme kedua adalah, ketika termakan oleh ulat, tepung terigu akan menjadi racun perut
bagi ulat.

Untuk mengaplikasikan pestisida organik ini dapat memasukkan terigu kedalam kontainer merica / garam kemudian
menaburkannya tipis-tipis pada daun tanaman yang terserang ulat seperti saat menaburkan bubuk lada pada menu
sirloin steak candle light diner. Setelah dua hari, lapisan tepung terigu bisa dibersihkan dari daun tanaman dengan
cara menyemprotnya dengan air.

Ulangi aplikasi beberapa kali jika ulat masih terlihat sampai ulat tidak tampak lagi.

JURUS JITU MEMBASMI ULAT POHON


 Siapa orangnya akan jengkel apabila melihat tanamannya tidak subur gara-gara dikeroyok ulat. Sebab
hasil tanaman tersebut akan jelek-jelek, lagi pula cuma sedikit. Misalnya : jeruk atau jambu anda
diserang ukat, tentu anda akan marah. Tapi jika cara saya dipakai, insya allah akan teratasi semua
masalah itu.
Untuk melindungi kelestarian pohon-pohon yg akan kita pelihara susah payah tersebut, maka dapat
mempergunakan kapur yg dicampur gemuk, dicampur sedemikian rupa seperti membuat adonan kue.
Adonan ini dibungkus dengan daun pisang dan diikatkan pada batang pohon yg menerima gangguan
ulat.
Sehari kemudian anda lihat, betapa banyak sekali ulat-ulat yg mati, sehingga kita bisa menyelamatkan
pohon dari kerusakan.

Cara Membuat Pestisida Alami

1. Semprotan dari Bawang Putih dan Cabe

Caranya: rebus 3 siung bawang putih dan segenggam cabe dengan air +/- 5 liter dalam panci dan
tambahkan sabun cuci piring 3 sdm, aduk dan diamkan selama 1 hari.
Saring cairan tersebut dan gunakan 2 cangkir larutan tersebut untuk satu kali penyemprotan. Bawang putih merupakan
sebuah insektisida, fungisida dan penolak hama. Cabe juga merupakan sebuah insektisida dan penolak hama. Sabun
akan membantu semprotan untuk melekat pada tanaman dan serangga. 
Gunakan larutan ini untuk aphid, cacing, ulat bulu, dan ngengat.

2. Semprotan Daun Pepaya

Caranya: 1kg daun pepaya yang telah dipotong kecil-kecil dan ditumbuk atau dilumatkan, campurkan
dengan 1liter air. Aduk dan diamkan selama 1 jam. Saring dan ambil sarinya, kemudian aduk lagi dan
tambahkan 4 liter air dan 4 sdm sabun, aduk rata.
Dapat digunakan untuk hama seperti aphid, rayap, hama kecil dand ulat.

3.  Semprotan Jahe

Caranya: tumbuk 1 genggam jahe dan masukkan ke dalam 1 ember air, aduk dan diamkan selama 1 hari.
Saring dan semprotkan ke tumbuhan yang rusak untuk menahan pertumbuhan larva cacing dan ulat.

4. Semprotan Daun Tomat

Caranya: 1 kg daun tomat direbus dalam 2 liter air selama 30 menit, tambahkan segenggam daun, batang
dan buah tomat dan 2 liter air. Campur semua bahan lalu diamkan selama 6 jam atau 1/2 hari. Aduk lalu
tambahkan 4 sdm sabun. Semprotkan tiap 2 hari sekali jika hama dalam jumlah banyak.
Dapat untuk mengusir aphid, semut, ulat, telur serangga, lalat, jamur dan bakteri.

Pestisida daun tomat ini sangat keras, jadi gunakan sarung tangan dan masker saat menyemprot. Dan
cucilah tangan setelah menyemprot.

5. Semprotan Daun Tembakau

Caranya: rendam 1 kg daun tembakau yang sudah dipotong kecil-kecil dalam 15 liter air selama 1 hari 1
malam. Tambahkan 2 sdm sabun cair. Aduk rata.
Semprotan ini dapat digunakan untuk membasmi aphid, virus daun keriting, ulat dll.
Gunakan pestisida daun tembakau hanya dilakukan sebagai pilihan terakhir. Gunakan pakaian pelindung,
sarung tangan dan masker saat menggunakan pestisida ini. Karena sangat keras dan juga dapat membunuh
serangga lain yang berguna. Dan jangan digunakan semprotan ini untuk pohon tomat, kentang, terong,
cabe dan mawar.

Hal yang harus diperhatikan dalam menggunakan pestisida:

1. Stop penggunaan pestisida alami setidaknya 2 minggu sebelum masa panen. Walaupun pestisida ini alami tetapi
hal ini penting agar rasa buah yang kita makan tetap enak dan tidak efek-efek lain yang mengganggu kesehatan
manusia. Jangan lupa untuk selalu mencuci buah atau sayuran dengan air bersih yang mengalir. 
2. Lakukan rotasi penggunaan pestisida alami untuk mencegah serangga/hama menjadi kebal terhadap satu macam
pestisida. 
3. Semprot pestisida alami di pagi hari atau senja untuk mencegah tumbuhan terbakar karena panas matahari.
4. 4. Pada saat musim basah/hujan, lakukan penyemprotan setidaknya 3 jam sebelum hujan agar hasil yang
diperoleh  berdampak maksimum.

insektisida Dan Pengusir Hama Alami, Untuk Yang Suka Berkebun


Tweet

Ketikan berikut ini terinspirasi dari ponakan saya yang masih kecil dan suka bercocok tanam. Suatu hari ia kecewa melihat tanaman
kesayangannya rusak diganggu hama. Nah, untuk menambah pengetahuan dia, dan untuk nambah posting di anunyaanu.blogspot.com ini,
saya mencoba mencari tahu pembasmi hama alami yang bisa digunakan di kebun atau taman di halaman rumah, dan aman karena tidak
beracun untuk manusia. Apa saja insektisida alami ini?

Bawang Putih

Bawang putih bisa digunakan untuk membasmi kutu daun. Siapkan gerusan 6 siung bawah putih, campur gerusan bawang putih dengan 2
sendok teh minyak sayur, diamkan campuran ini selama 24 jam (atau seharianlah pokoknya). Campuran minyak sayur dan bawah putih ini
lalu disaring (kalau pakai saringan yang keras, campuran ini bisa agak ditekan-tekan dengan sendok, agar cairannya lebih banyak yang bisa
digunakan), dan cairan perasannya dicampur ke 1/2 liter air. Semprotkan ke tanaman yang diserang kutu daun.

Banyak sumber menyarankan agar ditambah dengan 1 sendok teh sabun cair (untuk memperoleh surfaktan yang ada di dalam sabun cair.
Surfaktan biasanya dipakai untuk campuran pestisida komersil), namun saya tidak menyarankannya untuk Anda, karena saya maunya yang
organik saja. Cukup hanya minyak bawang putih plus air, sudah cukup untuk membasmi atau mengusir kutu daun.

Selain kutu daun, bawang putih juga bisa digunakan untuk membasmi jamur atau fungi, karena bawang putih mengandung allicin, zat
alamiah yang bersifat fungisida dan insektida. Namun, allicin yang ada di bawang putih tidaklah stabil. Jika bawang putih digerus, dimasak,
atau diproses lainnya, maka allicin akan mengalami terdekomposisi dalam waktu 1 hingga 6 hari, sampai-sampai allicinnya tidak lagi
terdeteksi.

Perhatian: walaupun bawang putih aman untuk manusia, namun bawang putih juga mengandung iritan atau zat yang bisa mengakibatkan
iritasi. Jauhi kontak cairan ini dengan mata, atau pakai sarung tangan bila tangan Anda ingin mulus tanpa kulit yang mengelupas.
(Peringatan ini sesuai dengan pengalaman saya pribadi, waktu ibu saya mendapat pesanan masakan, saya dapat tugas mencincang bawang
putih untuk 6 loyang lasagna. Dasar newbie, saya cincang halus dengan pisau secara manual, alhasil tangan saya terasa panas dan perih,
kulit ari di jari-jari saya pun mengelupas).

Daun Tomat

Daun tomat mengandung zat alkaloid yang dapat digunakan untuk membasmi kutu daun. Campurkan 2 cangkir daun tomat yang sudah
dicincang halus dengan dua cangkir air. Saring air daun tomat ini dengan kain atau saringan santan kelapa, lalu masukkan hasil saringannya
ke 2 cangkir air. Masukkan dalam wadah penyemprot, atau aplikator, dan siaplah kita untuk membasmi kutu daun.

Bagian batang dan daun adalah bagian tanaman yang harus mendapat perhatian, dan jangan lupa juga bagian bawah daun juga ikut
disemprot.

Perhatian: walaupun daun tomat sangat aman bagi manusia, namun ada orang yang alergi dengan tanaman dalam keluarga solanaceae. Jadi,
jika Anda alergi, hati-hatilah dalam menggunakan mengolah dan menyemprotnya.

Kulit Jeruk

Kulit jeruk mengandung linalool dan limonen yang bisa digunakan untuk mengatasi kutu daun, agas jamur, kutu putih, dan juga menolak
semut. Siapkan dua cangkir air mendidih, lalu tuangkan ke dalam wadah yang berisi kulit jeruk dari 1 buah jeruk (jeruk apa saja, yang
penting ada limonen dan linalool-nya, kalau jeruk Bali dan jeruk pecel saya kurang paham). Diamkan air rendaman kulit jeruk ini selama 1
hari. Buang kulit jeruknya (bisa dibuat pupuk sih, kalau mau), sementara airnya digunakan untuk menyemprot bagian batang dan daun yang
terkena hama serangga.

Soda Kue

Jamur atau fungi seperti botrytis, bisa ditanggulangi dengan soda kue. Campurkan 2 sendok makan soda kue dengan 1 liter air, masukkan
dalam botol aplikator atau semprotan. Semprotlah bagian tanaman yang bagian tanaman yang terkena. Semprotkan setiap hari sampai jamur
menghilang, dan teruskan sampai 2 minggu sejak jamur menghilang, karena "akar" jamur yang menempel pada tanaman masih ada dan bisa
kambuh lagi bila tidak tuntas.

Garam Inggris

Garam Inggris bisa digunakan untuk mengatasi berbagai serangga pengganggu tanaman, dari kutu sampai ulat. Garam Inggris bisa diperoleh
di apotek, atau toko obat.

Untuk membasmi serangga penggangu, garam inggris digunakan dalam bentuk bubur. Bubur campuran garam Inggirs, dedak dan molases
ini fungsinya untuk diletakkan di tanah di sekitar tanaman. Tujuannya adalah untuk memancing serangga untuk mendekati bubur ini,
padahal bubur ini beracun bagi serangga penggangu. Komposisi untuk membuat bubur ini adalah: 6 bagian dedak, 1 bagian molases, dan 3
bagian garam Inggris. Campurkan semuanya hingga tampak seperti bubur. Bubur pembasmi serangga ini siap digunakan

Garam inggris tidak merusak tanaman, malah sebaliknya, ia turut memberi nutrisi bagi tanaman. Magnesium dalam garam Inggris
membantu benih untuk berkecambah serta membentuk klorofil. Sulfat pun turut membantu membentuk klorofil.

enis Tanaman Bagian yang digunakan Hama/Penyakit yang dikendalikan

Kutu (beras, sereal,


Adas Biji palawija)

Alang-alang Rimpang Antraknosa pada buncis


Babandotan Seluruh tanaman Nematode pada kentang

Bawang-bawangan Umbi Busuk batang pada panili

Bengkoang Biji Ulat pada kubis

Lalat buahKutu aphids


Brotowali batang pada cabe

Hama tikus pada


Cabe buah tanaman hias

Cengkeh bunga Phytopthora pada lada

Daun wangi Daun Lalat buah, bactrocera dorsalis

Gadung Umbi Tikus/rodentisida

Ulat Plutella xylostella pada
Jahe Rimpang kubis

Jambu mete Kulit Ulat jambu mete

Jambu biji Daun Antraknosa

Namatoda pada nilam


dan jahe, Lalat penggerek
daun pada tanaman
Jarak Buah dan daun terung-terungan

Jengkol Buah Walangsangit pada cabe

Busuk hitam pada


Jeruk nipis Daun anggrek

Kacang babi Biji Ulat pucuk

Kayu manis Daun Pestisida organic

Busuk hitam pada


Kemangi Daun anggrek

Kencur Rimpang Phytoptora pada lada


Acubung Bunga Kutu, ulat tanah

Kenikir Bunga Walangsangit

Kunyit Rimpang Phytoptora pada lada

Hama gudang,
Lada Biji, daun Antraknosa pada cabe

AntraknosaSemut pada
Lengkuas Rimpang lada

Antraknosa pada buncis


dan cabe, Phytoptora pada
tembakau, Belatung,
Pengisap polong pada
kedelai, Hama pengetam
Mimba DaunBiji pada kelapa

Mindi Daun Ulat penggerek

Kutu daun pada


krisanUlat tanah,
Walangsangit, wereng
Mahoni Biji coklat

Spodoptera litura pada kedelai


Pacar cina Daun dan kubis

Pahitan/kipahit Daun Serangga Tribolium castaneum

Patah tulang Daun Molusca

Pandan Daun Walangsangit

Piretrum Bunga Hama gudang

Saga Biji Hama gudang sitophilus sp

Selasih Daun Lalat buah ( dacus correctus)

Sembung Daun Keong emas

Sereh Batang, daun Herbisida organic


Antraknosa pada
cabeTMV pada
Sirih DaunAbu tembakau, Hama gudang

Thrips pada sedap


malam, Kutu daun pada
kedelai, kacang panjang,
Srikaya Biji jagung, kapas, tembakau

Sirsak Biji, daun Wereng coklat pada padi

Ulat grayak pada famili


terung-terungan (tomat,
cabe, paprika, terung),
Tembakau Daun, batang Walangsangit

Ulat grayak Spodoptera
liturapada kedelai,
Tembelekan Biji Penggerek polong

Keong mas, Hama


Tuba akar gudang

Macam pestisida organik dan cara membuatnya


Ada berbagai cara atau resep untuk membuat pestisida organik. Hingga saat ini tidak ada standardisasi
pembuatan pestisida organik. Resep-resep pestisida organik biasanya didapatkan dari pengalaman para petani,
kearifan lokal masyarakat, hasil percobaan para praktisi dan berdasarkan penelitian ilmiah. Berikut ini beberapa
cara membuat pestisida organik yang sering digunakan para petani untuk mengendalikan hama dan penyakit.
a. Pengendali serangga penghisap (kepik dan kutu-kutuan)
Siapkan bahan-bahan berikut, daun surian 1 kg, daun tembakau 1kg, daun lagundi 1 kg, daun titonia 1 kg, air
kelapa sebanyak 2 liter, gambir 0,5 ons, garam dapur 1 ons dan air panas 500 ml. Kemudian siapkan penumbuk
dari batu. Tumbuk daun tembakau, daun surian daun lagundi dan daun titania, aduk hingga rata. Apabila sudah
lembut, rendam dalam air kelapa dan aduk-aduk. Kemudian ekstrak campuran tersebut dengan cara diperas
dengan kain. Saring kembali hasil perasan dan tambahkan garam lalu kocek larutan. Siapkan cairan gambir
dengan cara melarutkan setengah ons gambir dalam 500 ml air panas, lalu saring dengan kain halus. Langkah
terakhir campurkan larutan daun-daunan dan larutan gambir. Masukkan dalam botol atau jerigen plastik.
Ramuan pestisida organik siap untuk digunakan.
Cara menggunakan pestisida organik ini adalah dengan mengencerkan 500 ml larutan dalam 10 liter air bersih.
Aduk hingga rata dan masukkan dalam tangki penyemprot. Lakukan penyemprotan pada pucuk tanaman terlebih
dahulu kemudian permukaan atas dan bawah daun. Frekuensi penyemprotan dianjurkan dua kali seminggu
hingga populasi larva atau kutu berkurang dan tidak membahayakan lagi.
b. Pengendali ulat pemakan daun
Siapkan bahan-bahan yang diperlukan antara lain, air kelapa 2 liter, ragi tape 1 butir, bawang putih 4 ons,
deterjen 0,5 ons dan kapur tohor 4 ons. Langkah pertama adalah tumbuk bawang putih hingga halus. Kemudian
larutkan deterjen kedalam air kelapa dan aduk hingga merata. Setelah itu, masukan hasil tumbukan bawang
putih, ragi tape dan kapur tohor. Saring campuran tersebut dengan kain halus. Langkah terakhir, fermentasikan
cairan selama 20 hari dalam wadah tertutup. Pestisida organik pengusir ulat daun siap digunakan.
Cara penggunaan, encerkan larutan pestisida organik sebanyak 500 ml dengan 10 liter air bersih. Aduk hingga
rata dan masukkan dalam tangki penyemprot. Frekuensi penggunaan sebanyak 2 kali seminggu, lakukan terus
sampai serangan ulat menurun sampai taraf aman.
c. Pengendali penyakit cendawan atau jamur
Siapkan bahan-bahan berikut, daun dakinggang gajah 5 ons, lengkuas 3 ons, jahe 3 ons, bawang putih 3 ons
dan ekstrak titonia 3 liter. Tumbuk daun galinggang gajah, kemudian parut jahe dan lengkuas. Siapkan larutan
daun titonia dengan cara menumbuk daun titonia hingga halus dan campurkan dengan 3 liter air, kemudian
saring dengan kain halus. Setelah itu, masukkan bahan-bahan yang telah ditumbuk dan diparut ke dalam larutan
titonia, aduk hingga merata. Saring dan peras campuran tersebut. Pestisida organik pengendali cendawan atau
jamur siap digunakan.
Penggunaan, encerkan 500 ml pestisida organik ini dengan 10 liter air, aduk hingga rata dan masukkan kedalam
tangki semprotan. Penyemprotan dilakuan pada seluruh bagian tanaman seperti pucuk, daun dan batang.
Frekuensi penggunaan yang dianjurkan 2 kali dalam seminggu hingga serangan melemah.
d. Pengendali penyakit yang disebabkan bakteri
Siapkan bahan-bahan berikut, daun sirih satu ikat, kunyit 2 ons, bawang putih 3 ons dan ekstrak daun titonia 3
liter. Tumbuk bahan-bahan tersebut satu per satu atau secara bersamaan. Rendam dalam ekstrak daun titonia
selama beberapa menit, kemudian saring dengan kain halus. Pestisida pengusir bakteri siap digunakan. Cara
penggunaannya dengan mengencerkan 500 ml larutan dalam 10 liter air. Frekuensi penggunaan 2 kali dalam
seminggu.
e. Pengendali serangga penghisap, kepik dan kutu-kutuan dari daun
inggu
Siapkan daun inggu 1,5 kg, bunga tahi ayam 1,5 kg, gambir 0,5 ons, air kelapa 3 liter dan air bersih panas 500
ml. Daun inggu dan bunga tahi ayam ditumbuk hingga halus dan rendam dalam air kelapa. Peras dan saring
campuran tersebut. Lalu siapkan larutan gambir dengan air panas yang sudah disaring. Camprkan dual larutan
tersebut, pestisida organik daun inggu siap digunakan.
Cara penggunaan, 1 liter pestisida organik diencerkan dengan 10 liter air bersih. Aduk hingga rata dan
masukkan dalam tangki penyemprot. Semprot seluruh bagian tanaman, frekuensi penyemprotan seminggu dua
kali.
f. Pengendali antraknosa pada tanaman cabe
Siapkan daun galinggang gajah 2,5 ons; daun tembakau 2,5 ons; daun thitonia 2,5 ons; daun lagundi 2,5 ons;
garam 1 ons dan gambir 3 buah. Tumbuk halus daun galinggang, tembakau,thitonia dan daun lagun. Kemudian
masukan kedalam ember yang berisi 1 liter air bersih, lalu tambahkan garam dan biarkan selama satu malam.
Setelah itu saring larutan tersebut dan peras airnya sampai kering. Cairkan tiga buah gambir dengan satu gelas
air panas dan campurkan kedalam larutan, aduk hingga merata. Pestisida organik untuk mengendalikan
antraknosa yang biasa menyerang tanaman cabe siap digunakan.
Cara menggunakannya, masukkan larutan di atas ke dalam tangki semprot 15 liter. Penuhkan dengan air bersih
dan aduk-aduk. Penggunaan pestisida organik ini sebiknya dilakukan sejak tanaman cabe mulai berbuah,
semprotkan seminggu sekali. Kemudian amati tanaman, apabila ada buah cabe yang terserang antraknosa
segera dipetik dan dibuang keluar lahan. Hendaknya penyemprotan dilakukan pagi atau sore hari. Air semprotan
harus berbentuk kabut biar merata dan teknik penyemprotan dilakukan dari bawah ke atas. Pada musim hujan
kita bisa menambahkan garam sebanyak 2,5 ons lagi pada larutan.
Berdasarkan pengalaman, pestisida organik ini bisa mengendalikan serangan antraknosa sampai 80 %. Ramuan
tidak tahan lama dan masih bisa dipakai selagi aromanya masih khas. Apabila aromanya sudah berubah maka
kemampuannya pun sudah menurun. Sebaiknya dibuat setiap kali kita akan memakai.
MEMBUAT PESTISIDA ORGANIK

August 24, 2008 by mundirun

Dengan semakin mahalnya bisaya pestisida, maka kita petani kita mulai melirik pestisida organic. Disamping harganya murah,

bahan-bahannya banyak tersedia di sekitar kita. Namun sayangnya kita enggan untuk membuatnya, karena umumnya kita

tidak tahu bagaimana cara membuatnya.

Berikut ini adalah tips bagaimana cara membuat pestisida organic, di susun oleh Bp. Murjio, salah seorang petani organic dari

Jogjakarta.

1. NIKURAK (mahoni, tembakau dan daun jarak)

a. Bahan-bahan

1. Biji mahoni : 300 gram

2. Tembakau : 100 gram

3. Daun jarak : 1 kg

4. Air : 6 ltr

b. Cara membuatnya

1. Biji mahoni digiling/ditumbuk halus.

2. Daun jarak dan tembakau direbus dengan air sampai mendidih, angkat dan dinginkan. Campurkan mahoni yang sudah

ditumbuk halus aduk hingga rata, kemudian diamkan selama 24 jam, lalu saring.

3. Jika larutan ingin disimpan, maka pencampuran dilakukan pada saat akan digunakan.

c. Dosis :

30 cc larutan pestisida organic ini bias digunakan untuk satu tangki sprayer (+/- 15 liter).

Semprotkan ke lahan yang terkena hama pada waktu pagi atau sore hari. Ulangi tiap 4 hari sekali.

d. Sasaran OPT

Ulat grayak : pada tanaman bawang merah, bawang putih, kedelai, jagung, kacang tanah, kacang panjang, kubis dan sawi

Ulat penggulung daun dan perusak daun pada tanaman padi.

e. Hasil pencapaian

1. Pestisida NIKORAK bersifat racun kontak, dan hama yang terkena secara langsung , tingka kematiannya tinggi.

2. Populasi hama turun drastic dan timbulnya lama

3. Keluhan sampingan tidak ditemui, pada waktu setelah penyemprotan.

2. GACASI (gadung, cabe merah dan daun sirih)

a. Bahan-bahan

1. Gadung : 4 kg

2. Cabai merah : 2 on

3. Daunsirih : 2 kg

4. Air : 15 ltr
b. Cara membuatnya

1. Gadung, cabai dan daun sirih digiling halus dan campurkan dengan rata

2. Tambahkan air, aduk sampai rata dan disaring, air ramuan merupakan induk pestisida.

c. Penggunaan

14 liter air dicampur dengan pestisida 250 cc (1 gelas), semprotkan ke lahan pada waktu pagi/sore hari, ulangi 4-5 hari sekali.

d. Sasaran OPT

Penggerek batang, wereng, walang sangit, thrip, aphia, serangga kecil lainnya.

e. Hasil pencapaian

Sama dengan NIKORAK

Jenis hama yang bisa dikendalikan oleh minyak atsiri sereh wangi

Hama yang bisa dikendalikan oleh minyak atsiri sereh wangi adalah : penggerek buah jeruk, kutu putih, kutu dompolan, Aphid, Thrips, lalat
buah, dan kutu sisik.

Racun rumput

Cara 1

Bahan-bahan yang diperlukan :


1. Bensin 1 liter
2. Solar 1 liter
3. Garam 1 kg
4. Urea 1 kg
5. Sabun Serbuk 1 kg

Cara membuat :
1. Semua bahan-bahan di campur satu persatu, mulai dari bensin dan solar dalam satu wadah.
2. Pada wadah yang lain kemudian garam dan urea serta sabun serbuk dicampur.
3. Wadah satu yang berisi campuran bensin dan solar dicampurkan sedikit demi sedikit sambil terus diaduk-aduk
dituangkan pada wadah kedua yang berisi campuran garam, urea dan sabun serbuk.
4. Pengadukan dilakukan terus-menerus sampai campuran tadi menjadi larutan yang menyatu.
5. Bahan racun rumput (FiO) Five in One alias GUS Bensol siap digunakan. Simpanlah pada wadah yang aman dan
tertutup jauhkan dan hindarkan dari nyala api, karena bahan ini mudah terbakar.

Cara Penggunaan : 
Cara penggunaan sama dengan penggunaan racun rumput lainnya. Yaitu kalau kita ingin menyemprot dengan pompa
sprayer berisi 15 liter air campurkan sekitar 50 cc obat racun rumput FiO Gus Bensol ini. Kalau dirasa kurang hebat
ditambah sedikit dosisnya juga bisa sampai sekitar 200 cc (atau satu gelas wadah aqua) dalam tangki sprayer 15 liter
(ada juga tangki yang 16 sampai 18 liter).

Anda mungkin juga menyukai