1
PEMBAHASAN
Prinsip dari konsep hemat air dalam budidaya padi sawah penting
atas dasar pertimbangan bahwa : a) ketersediaan air semakin
terbatas, b) kemarau panjang akibat El-Nino (anomali iklim), c)
intensifikasi tanam masih rendah, d) efisiensi pemanfaatan air
masih rendah, e) pendistribusian air antara wilayah hulu dan hilir
bahkan antar golongan air masih terdapat kesenjangan yang tinggi
2
dan f) efisiensi masukan (input) produksi sangat ditentukan oleh
cara pengelolaan air yang tepat.
3
teknik budidaya, input air dan penurunan konsumsi air total. Hal
tersebut dapat pula ditempuh melalui reduksi evaporasi, perkolasi
dan rembesan di petakan usahatani.
4
meningkat dan sistem perakaran tanaman cepat rusak sehingga
kapasitas penyerapan hara berkurang. Selain itu potensi kehilangan
hara melalui pencucian dan aliran permukaan meningkat. Kondisi
tanpa penggenangan air selama periode tertentu diperlukan
terutama untuk memperbaiki kondisi aerasi di daerah perakaran,
merangsang pembentukan anakan, aktivitas perakaran meningkat,
mengurangi populasi hama wereng, menekan laju perlokasi,
rembesan, aliran permukaan dan pencucian hara.
5
b. jadwal alokasi air pada tiap petak tersier dan kalender tanam
pada tiap petak tersier atau kelompok tani.
6
kebutuhan air aktual yaitu dapat ditentukannya jumlah kebutuhan
air irigasi pada berbagai fase pertumbuhan tanaman ataupun
berbasis periode waktu tertentu setelah dikurangi curah hujan
efektif.
7
dilakukan yaitu dengan membaca perubahan air pada mistar pada
setiap pagi hari. Untuk mencegah keretakan tanah pada pematang,
maka pematang dilapis dengan plastik. Pada kondisi tanah yang
datar, diperlukan sebuah petakan lisimeter untuk luasan 500 m2
dan pada tanah dengan kemiringan sekitar 5 % dibutuhkan 5
petakan lisimeter. ET aktual dapat diperoleh dari rumus: ET
(potensial) x Koefisien Tanaman (kc).
8
diperlukan pada daerah dengan topografi datar, curah hujan tinggi,
pembentukan akar intensif, mengurangi kerebahan batang, dan
mineralisasi nitrogen tanah diperbaiki. Fase pertumbuhan tanaman
padi sawah memerlukan tindakan drainase permukaan terutama
menjelang tanaman panen. Drainase permukaan lebih efektif yaitu
dengan pembuatan parit tengah (ukuran lebar 30 cm dan dalam 30
cm) dengan jarak 1,5 meter sampai 2,0 meter tergantung tekstur
tanah. Pada fase pematangan, tanah perlu didrainase yaitu dua
minggu menjelang panen (batas waktu kritis), drainase permukaan
yang dilakukan pada waktu seminggu menjelang panen
mengakibatkan kerusakan tanaman dan menggangu proses panen.
Selain itu tanaman padi sawah mempunyai masa kritis terhadap
”full submergence” ( pertumbuhan penuh ) dari primordia bunga
sampai pembungaan dan dengan tinggi genangan air (25 % dari
tinggi tanaman) selama fase tersebut akan mengurangi hasil 20 –
30 %.
9
dan hasil meningkat. Teknik ini sesuai dilakukan terutama pada
lahan sawah dengan kondisi drainase buruk. Teknik ini dapat
dilakukan pada musim hujan maupun kemarau.
10
Pasokan N terjadi karena meningkatnya fiksasi N biologi yang
dapat terjadi dalam air permukaan dan dalam tanah tereduksi, serta
terjadinya akumulasi yang lebih cepat dari N anorganik karena
adanya mineralisasi sumber N organik (Hardjowigeno dan Luthfi,
2005). Namun demikian penggenangan lahan dapat menyebabkan
ketersediaan N yang rendah dalam tanah sawah yang tergenang air
permanen atau semi permanen. Hal ini terjadi karena di bawah
kondisi tersebut mineralisasi N tanah terhambat sehingga
defisiensi N dapat terjadi sekalipun kandungan N tanah cukup
tinggi. Penggenangan menyebabkan kerusakan jaringan perakaran
akibat terbatasnya pasokan oksigen. Semakin tinggi air, semakin
kecil oksigen terlarut. Dampaknya adalah bahwa akar padi tak
mampu mengikat oksigen sehingga jaringan perakaran rusak.
11
pengaturan air di lahan pada kondisi tergenang dan kering secara
bergantian. Pengairan berselang adalah sistem pengairan yang
direkomendasikan dalam budidaya padi sawah.
12
Air irigasi untuk budidaya tanaman padi dapat dikelola
dengan baik, dengan memperhatikan ketersediaan air dan fase
tumbuh tanaman. Hal yang harus dilakukan dalam pengelolaan air
irigasi antara lain:
Keunggulan
13
Pemberian air irigasi secara berselang pada budidaya tanaman
padi memiliki keuntungan atau keunggulan antara lain:
menghemat konsumsi air
tanaman lebih tahan rebah
memberi kesempatan akar untuk mendapatkan udara sehingga
dapat berkembang lebih dalam
mencegah penimbunan H2S dan asam organik yang dapat
menghambat perkembangan akar
mengaktifkan jasad renik mikroba karena temperatur tanah
meningkat
pengairan berselang atau intermitten dapat secara efektif
mengurangi emisi gas metan sebesar 17 - 66% daripada pengairan
terus menerus karena metoda ini dapat memutus daur hidup bakteri
methanogen (Baskoro, 2011)
menghambat perkembangan hama (penggerek batang, wereng
coklat, keong mas), dan penyakit (busuk batang dan busuk pelepah
daun)
dapat menekan keracunan tanaman akibat akumulasi besi (Fe)
dalam tanah.
14
Gambar 2. Silinder berlubang untuk mengukur kebutuhan air
15
coklat, nematoda di daerah perakaran, mengurangi emisi gas metan
dan memperbaiki kualitas hasil gabah.
Untuk lahan datar dibutuhkan hanya satu alat untuk luas lahan
0,25 ha dan diperlukan dua alat untuk luas lahan yang sama dengan
kemiringan 5 persen.
16
Tanah yang ada dalam silinder sedalam 15 cm dikeluarkan dan
diratakan pada bagian dasarnya. Perlu diperhatikan bahwa pada
saat pemasangan maka 2-3 hari setelah tanam kondisi tanah tidak
boleh digenangi air. Agar permukaan alat dalam posisi horizontal
maka setelah silinder dipasang diperiksa dengan waterpas.
Cara Pengamatan
17
waktu pengamatan yaitu pada pagi hari dilakukan cukup 1 kali;
18