Anda di halaman 1dari 7

Ilmu Pengairan atau Teknik Irigasi adalah suatu cabang dari

pengetahuan Teknik Sipil yang khusus mempelajari tentang


pengairan atau teknik penguasaan air. Dalam arti umum
pengairan adalah suatu usaha untuk mengatur air yang
mencakup bidang irigasi, drainasi, reklamasi, pengaturan
banjir dan pengendalian banjir.
Sedangkan dalam arti khusus pengairan adalah suatu usaha
untuk mengatur dan memanfatkan air yang tersedia baik di
sungai ataupun di sumber lain, dengan menggunakan
jaringan-jaringan irigasi untuk kepentingan pengairan
pertanian.
Jaringan irigasi tersebut meliputi antara lain:
1. Saluran-saluran dan bangunan-bangunan untuk
menyadap air dari suatu sumber air.
2. Saluran-saluran dan bangunan-bangunan pelengkap
untuk mengalirkan dan membagikan air ke lahan
pertanian.
3. Saluran-saluran dan bangunan-bangunan pelengkap untuk menunjang terlaksananya
irigasi.

Tujuan pokok irigasi yaitu


1. Membasahi tanah
2. Mengatur suhu tanah
3. Membersihkan tanah
4. Memberantas hama
5. Memupuk tanah
6. Mempertinggi permukaan tanah
7. Mengatur kebutuhan air sesuai tingkat kebutuhan hidup
8. Kolmatasi / penimbunan tanah rendah dengan jalan
mengalirkan air berlumpur
Tujuan lain dari irigasi yaitu
1. Untuk industri
2. Untuk air minum
3. Untuk perikanan dan peternakan
4. Untuk pembangkit listrik
Sumber air pengairan dibagi menjadi 3 golongan yaitu
1. Mata air yaitu air yang terdapat di dalam tanah seperti
air sumur dan air tanah
2. Air sungai yaitu air yang terdapat diatas permukaan
tanah
3. Air waduk
Cara pemberian air pengairan dibagi menjadi 3 cara yaitu
1. Pemberian air lewat permukaan

 Perluapan penggenangan bebas


 Perluapan penggenangan terkendali
 Sistem kalenan
 Dengan petak penggenangan
2. Pemberian air melalui bawah permukaan atau resapan

 Peresapan dengan sistem terbuka


 Peresapan dengan saluran tertutup
3. Pemberian air dengan penyiraman

 Pemberian air dengan pancaran


 Pemberian air dengan cara tetesan
Sistem pengairan yang ada yaitu
1. Sistem konvensional
2. Sistem pasang surut
3. Sistem pengairan pantai
4. Sistem pengairan polder
Kebutuhan Air Pengairan
Kebutuhan air pengairan ini diutamakan untuk pertanian.
Faktor-faktor yang mempengaruhi kebutuhan pengairan :
1. Struktur tanah dan tinggi muka air tanah
2. Cara pengolahan tanah
3. Tujuan pengairan dan cara pemberian air
4. Bentuk tanah dan topografi
5. Peraturan pengairan
6. Faktor besarnya petak sawah
7. Iklim
8. Macam tanah
9. Umur tanaman
10. Jenis tanaman
11. Keadaan hidrologi tanah, penguapan, peresapan dan
lain-lain
Kebutuhan air pengairan dapat dibedakan :
1. Kebutuhan tanaman akan air yang diperlukan untuk
tumbuh
2. Kebutuhan air yang harus diberikan pada petak sawah
3. Banyaknya air yang hilang selama perjalanan dari
sumber air hingga petak sawah
Untuk hitungan banyaknya air yang diperlukan, dipakai
anggapan-anggapan sebagai berikut :
1. Dianggap air yang dibutuhkan pada musim hujan
didasarkan ketentuan PWR dan AWR.
2. Pada musim hujan semua lahan pertanian ditanami padi
dan pada musim kemarau ditanami palawija.
3. Diperhitungkan pula kehilangan air dalam perjalanan
yang dapat mencapai 50% dikarenakan penguapan karena
bocoran kapiler dan sebagainya.
Rata-rata kebutuhan air seluruh daerah dapat dikurangi
dengan adanya giliran bebas. Sedangkan dalam menghitung
kebutuhan air itu sendiri, tidak hanya kebutuhan air ditempat
yang dihitung, tetapi juga kebutuhan air operasional untuk
memenuhi kebutuhan ditempat.
Untuk menghitung kebutuhan air operasional ini diperlukan
efisiensi irigasi, yang terdiri dari tiga macam efisiensi, yaitu:
1. Efisiensi pengaliran
Yaitu efisiensi yang dipengaruhi oleh kehilangan air
disalurkan akibat peresapan, penguapan, dan kebocoran yang
ada. Mulai dari tempat pengambilan sampai diberikan pada
areal irigasi atau dapat disebut kehilangan air pada saluran.
2. Efisiensi distribusi / sebaran
Ada dua macam efisiensi distribusi yaitu:

 Efisiensi operasional yang sangat tergantung dari


kesadaran dan kedisiplinan petani itu sendiri, sehingga
tidak terjadi dilain pihak kelebihan air dan dilain pihak
kekurangan air.
 Efisiensi saluran distribusi
Guna memenuhi kebutuhan air, diharap jangan terlalu
banyak jaringan irigasi karena kemungkinan kehilangan air
relative besar atau dapat disebut kehilangan air pada saluran
distribusinya.
3. Efisiensi pada petak sawah
Efisiensi petak sawah sering disebut dengan field
efficiency. Efisiensi ini dibagi menjadi :

 Efisiensi pemakaian
Yaitu efisiensi yang merupakan perbandingan air yang bisa
tertahan pada zone perakaran pada periode pemberian air
dengan air yang diberikan pada areal irigasi.

 Efisiensi sebaran
Yaitu efisiensi yang menunjukan gejala bahwa makin
seragam sebaran-sebaran air pada zone perakaran, akan baik
juga produksi tanaman.

 Efisiensi penyimpanan
Yaitu efisiensi yang massalahnya adalah suatudaerah-daerah
sangat kekurangan air pada suatu musim dimana air yang
tersedia tidak mencapai jumlah air yang dibutuhkan untuk
pengisian lengas pada zone perakaran.
Dalam menghitung kebutuhan air dalam praktek, kita tidak
menghitung satu persatu tetapi secara over all efficiency atau
efisiensi secara keseluruhan.
Kebutuhan Air Secara Giliran
Pada pemberian air secara giliran permulaan pengelolaan
tanah pertanian tidak serentak tetapi bergilir sesuai jadwal
yang telah ditentukan dengan maksud penggunaan air lebih
efisien, sehingga memperkecil kapasitas saluran pembawa
dan seringkali untuk menyesuaikan pelayanan irigasi
menurut variasi debit yang tersedia pada tempat penagkap
air. |Disampaing itu akan mengurangi biaya operasional dan
pemeliharaannya.
Kebutuhan air secara giliran dibagi atas dua cara, yaitu :
1. Secara giliran bebas
Yaitu sistem giliran yang terjadi dengan sendirinya dan
dipengaruhi oleh keadaan setempat, yang disebabkan
kurangnya tenaga manusia untumk mengerjakan.
2. Secara giliran teknis
Yaitu suatu giliran yang terjadi karena sudah direncanakan
dengan tujuan penggunaan air pertanian akan seefisien
mungkin dengan menyesuaikan debit yang dibutuhkan.
Dengan penyesuaian ini diharapkan akan timbul faktor-
faktor reduksi yang besar dan dicapai hasil produksi yang
maksimal.
Secara garis besar giliran teknis ada dua macam, yaitu:

 Giliran teknis dengan petak tersier utuh sebagai anggota


golongan dan tidak ada giliran dalam suatu petak tersier.
 Giliran teknis dalam petak tersier terbagi sebagai
anggota golongan sehingga dalam suatu petak tersier akan
terjadi giliran
Irigasi merupakan suatu ilmu yang memanfaatkan air untuk tanaman mulai dari tumbuh
sampai masa panen. Air tersebut diambil dari sumbernya, dibawa melalui saluran, dibagikan
kepada tanaman yang memerlukan secara teratur, dan setelah air tersebut terpakai,
kemudian dibuang melalui saluran pembuang menuju sungai kembali.

Irigasi dikehendaki dalam situasi:


(a) bila jumlah curah hujan lebih kecil dari pada kebutuhan tanaman,
(b) bila jumlah curah hujan mencukupi tetapi distribusi dari curah hujan tidak bersamaan
dengan waktu yang dikehendaki tanaman.

Irigasi merupakan usaha untuk mendatangkan air dengan membuat bangunan dan jaringan
berupa saluran - saluran untuk mengalirkan air guna keperluan pertanian, membagi-
bagikan air ke sawah-sawah atau ladang-ladang dengan cara yang teratur dan membuang air
yang tidak diperlukannya lagi, setelah air itu digunakan dengan sebaik-baiknya.

Oleh karena itu ilmu irigasi sangat penting untuk membuat petani atau rakyat sekitarnya
dapat memanfaatkan sumber air yang ada, sehingga petani dapat meningkatkan
kesejahteraannya.

Adapun manfaat yang dapat kita ambil dari irigasi adalah:


1.Sistem dapat menjamin sepenuhnya persediaan air untuk tanaman.
2.Sistem dapat menjamin waktu panen pada saat musim kering.
3.Menjaga suhu tanah agar tetap dingin.
4.Mencuci garam – garam yang berada dalam tanah.
5.Memperkecil resiko rembesan air tanah.
6.Agar tanah lebih mudah dikerjakan pada waktu membajak.

Maksud irigasi ialah untuk mencukupi kebutuhan air guna pertanian dan tujuan irigasi
tergantung dari kebutuhan untuk apa irigasi itu akan diperlukannya.
Maksud itu dapat dibagi dalam :
a. Membasahi tanah
b. Merabuk
c. Mengatur suhu (temperatur) tanah
d. Menghindari gangguan dalam tanah
e. Kolmatase
f. Membersihkan air kotoran
g. Mempertinggi air tanah.

Kebutuhan pokok untuk kesuburan hidup tanaman adalah; unsur-unsur tertentu (hara), air,
udara, cahaya, dan panas (suhu). Pertumbuhan akar dipengaruhi oleh tingkat tinggi
rendahnya suhu tanah pada daerah perakaran, begitu pula dengan ketersediaan udara dalam
tanah mempengaruhi pula pernafasan sebagian dari akar-akar tanaman. Pertumbuhan
tanaman akan menjadi baik bilamana disediakan kondisi ideal untuk tanaman tersebut.
Unsur hara dalam konsentrasi yang optimum sangat diperlukan oleh tanaman. Unsur hara
yang diperlukan adalah unsur hara makro dan mikro

Ketersediaan unsur hara dalam tanah berupa senyawa kompleks yang sukar larut dan dapat
berupa senyawa sederhana yang larut dalam air dan relatif tersedia untuk tanaman.
Keragaman jenis tumbuh-tumbuhan karena adanya pengaruh iklim yang kompleks, selain
butuh air, tanaman membutuhkan tempat untuk tumbuh yaitu tanah. Tanah yang baik
untuk usaha pertanian adalah tanah yang mudah diolah, dan produktivitas tinggi.
Sedangkan komposisi tanah untuk kepentingan pertanian berupa tanah mineral dengan
kandungan bahan organic (humus) dan tentu saja unsur air dan udara ada pada komposisi
tanah tersebut.

Anda mungkin juga menyukai