Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

PESTISIDA TEKNIK DAN APLIKASI


“PERHITUNGAN TAKARAN APLIKASI PESTISIDA”

DOSEN PENGAMPU :

EFFI YUDIAWATI, SP.,MP

DI SUSUN OLEH :
SYADZA AZMI ( 221016154211035 )

FAKULTAS PERTANIAN
PRODI AGROTEKNOLOGI
UNIVERSITAS MUARA BUNGO
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat serta karunia-Nya kepada penulis sehingga penulis berhasil menyelesaikan
Laporan Akhir Praktikum Pestisida dan Teknik Aplikasi ini.

Kami berterima kasih kepada dosen pengampuh mata kuliah Pestisida dan
Teknik Aplikasi serta tidak lupa kami mengucapkan terima kasih kepada asisten
yang telah membimbing kami dalam melaksanakan praktikum.

Kami menyadari bahwa penulisan laporan kali ini masih jauh dari
sempurna. Untuk itu, kami mengharapkan saran dan kritikan dari pembaca guna
menyempurnakan isi dari makalah ini. Akhir kata semoga laporan ini dapat
memberikan manfaat bagi pembacanya.
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................

DAFTAR ISI...................................................................................................

BAB 1. PENDAHULUAN..............................................................................

1.1 Latar Belakang.................................................................................


1.2 Tujuan..............................................................................................

BAB 2. PEMBAHASAN.................................................................................

2.1 Cara Menghitung Dosis....................................................................

BAB 3. PENUTUP..........................................................................................

3.1 Kesimpulan......................................................................................

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................
BAB 1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Tepat dosis, salah satu kunci keberhasilan dalam penggunaan pestisida.
Mengapa? Karena setiap pestisida mengandung bahan aktif yang memiliki tingkat
toksisitas tertentu. Penggunaannya akan efektif jika kadar bahan aktif yang
diaplikasikan sesuai dengan sasaran. Jika dosisnya berlebih, Organisme
Pengganggu Tanaman (OPT) sasaran kemungkinan besar akan mati. Namun efek
sampingnya terlalu besar. Makhluk hidup lain yang terkena paparan pestisida juga
akan mati atau keracunan. Padahal makhluk hidup yang berada di sekitar tanaman
berperan penting dalam menjaga ekosistem. Musuh alami akan mati, tanah dan air
bisa teracuni. Bahan aktifnya bisa menempel pada tanaman dan kemungkinan
terburuknya, sang petani penyemprot justru keracunan.Jika dosisnya kurang dari
anjuran, kemungkinan OPT tidak akan mati. Hanya mabuk sesaat, kemudian pulih
lagi. Dampaknya OPT justru akan ”membalas” dengan terjadinya resistensi dan
resurjensi. Jadi, solusinya hanya satu. Aplikasi pestisida harus sesuai anjuran.
Cara termudah menggunakan pestisida sesuai anjuran adalah dengan membaca
petunjuk yang terdapat pada label kemasan. Ini harus selalu ditekankan pada
petani, karena petani hanya menggunakan pestisida sesuai kebiasaan setempat dan
terkadang disama ratakan antar pestisida.
Permasalahannya, dosis yang tercantum di kemasan biasanya dalam satuan
ml/l. Padahal kebiasaan petani menggunakan satuan ”berapa tutup tiap tank?”.
Perbedaan satuan ini membuat bingung dan akhirnya cenderung untuk
mengabaikan anjuran.

1.2 Tujuan
1. Cara menghitung dosis pestisida
2. Untuk mengetahui takaran dosis yang tepat
BAB 2. PEMBAHASAN

2.1 Cara Menghitung Dosis Pestisida


Dosis atau konsentrasi formulasi harus tepat yaitu sesuai dengan
rekomendasi anjuran pada label pestisida.
Dengan penggunaan dosis pestisida yang tepat, hama dan penyakit tanaman
dapat dikendalikan. Penggunaan pestisida dalam konsep penanganan hama
terpadu (PHT) merupakan rekomendasi terakhir.
Cara menghitung dosis pestisida. Dosis pestisida yang tepat dapat
mengendalikan hama dan penyakit sasaran secara efektif dan efisien. Efektif
karena hama dan penyakit dapat dikendalikan dan tidak boros penggunaan
pestisida.

Sebelum menentukan dosis pestisida, ada baiknya kita ketahui pengertian dosis
pestisida. Dosis pestisida adalah jumlah pestisida yang dicampurkan atau
diencerkan dengan air yang digunakan untuk menyemprot hama atau penyakit
dengan luas tertentu.
Sebagai contoh:

Untuk mengendalikan Gulma Lunak pada pertanaman kakao, digunakan


herbisida Roundup 486 SL dengan Dosis anjuran 1,5 liter per ha dan Konsentrasi
anjuran 2 mL/liter air maka Volume Semprot yang ideal adalah:
= Dosis ÷ Konsentrasi

= 1,5 liter/ha ÷ 2 mL/liter ↔ 2 mL = 2/1000 liter = 0,002 liter pestisida per


liter air

= 1,5 liter/ha ÷ 0,002

= 750 liter/ha

Oleh karena itu, pengguna disarankan untuk melakukan kalibrasi terlebih


dahulu sebelum melakukan penyemprotan agar mendapatkan imbangan yang baik
antara dosis dan konsentrasi.
Jika karena sesuatu hal (misalnya karena jenis alat semprot yang digunakan
dan orang yang mengaplikasikan pestisida), volume semprot yang ideal tidak bisa
dicapai sehingga perlu dilakukan penyesuaian agar penyemprotan mencapai hasil
seperti yang diinginkan.
Jika Volume Aplikasi alat semprot berada di atas atau lebih tinggi dari
Volume Semprot ideal, maka dosis harus dinaikkan.
Sebagai contoh:
Jika hasil kalibrasi didapatkan Volume Aplikasi Alat Semprot adalah 1500
liter/ha maka untuk mendapatkan konsentrasi 2 mL/liter, dosis yang harus
digunakan adalah:

= Volume aplikasi alat semprot x konsentrasi

= 1500 liter/ha × 2 mL/liter

= 3000 mL/ha atau setara dengan:

= 3 liter/ha

Jika Volume Aplikasi Alat lebih kecil dari volume semprot ideal, konsentrasi
yang harus dinaikkan.
Misalnya: Hasil kalibrasi didapatkan Volume Aplikasi Alat adalah 500 liter
per hektar maka untuk mendapatkan dosis 1,5 liter/ha, konsentrasi yang harus
digunakan adalah:

= Dosis ÷ Volume Aplikasi

= 1,5 liter/ha ÷ 500 liter/ha

= 1500 mL/ha ÷ 500 liter/ha

= 3 mL/ha

Jika harus menaikkan konsentrasi, sebelumnya harus dilakukan uji coba


terlebih dahulu karena terdapat beberapa pestisida yang akan menimbulkan
keracunan tanaman (fitotoksik) jika konsentrasi penggunaannya dinaikkan.
Dosis dan konsentrasi ditentukan oleh produsen atau lembaga penelitian
yang berwenang setelah melalui penelitian yang mendalam. Takaran ini harus
ditaati. Namun, pada kenyataannya di lapangan, takaran aplikasi bisa
"disesuaikan" menurut keadaan. Terdapat beberapa keadaan yang memaksa kita
untuk "menyesuaikan" (umumnya, tetapi tidak selalu berarti menaikkan) takaran
aplikasi tersebut, yaitu:
Takaran aplikasi umumnya diberikan dalam suatu kisaran (range). Sebagai
contoh, dosis antara 1-1,5 liter/ha dan konsentrasi antara 1,5-2 ml/liter air. Jika
serangan OPT tidak terlalu berat (meskipun sudah melampaui ambang
pengendalian atau ambang ekonomi), gunakan takaran yang rendah. Jika serangan
cukup berat, gunakan takaran yang tinggi.
Pengujian untuk menetapkan takaran aplikasi dilakukan pada OPT yang
masih peka terhadap pestisida tersebut. Jika OPT (terutama hama dan penyakit,
kadang-kadang juga gulma) sudah berkurang kepekaaannya terhadap pestisida
tersebut, sering kali diperlukan takaran yang lebih tinggi.
Untuk herbisida tanah, takaran bisa berbeda jika jenis atau tipe tanahnya
berbeda. Untuk tanah yang berat atau kandungan liatnya tinggi, takaran harus
dinaikkan untuk mengompensasi bahan aktif yang mungkin diikat oleh koloid
tanah. Demikian halnya pada tanah yang sangat ringan, herbisida akan mudah
tercuci ke bawah.
BAB 3. PENUTUP

1.1 Kesimpulan
1. Tepat dosis, salah satu kunci keberhasilan dalam penggunaan pestisida.
2. Dengan penggunaan dosis pestisida yang tepat, hama dan penyakit
tanaman dapat dikendalikan
3. Dosis dan konsentrasi ditentukan oleh produsen atau lembaga
penelitian yang berwenang setelah melalui penelitian yang mendalam.
Takaran ini harus ditaati. Namun, pada kenyataannya di lapangan,
takaran aplikasi bisa "disesuaikan" menurut keadaan
DAFTAR PUSTAKA

Djojosumarto, P. 2000. Teknik Aplikasi Pestisida Pertanian. Kanisius.


Yogyakarta.

Djojosumarto, Panut. 2004. Teknik Aplikasi Pestisida Pertanian. Kanisius.


Yogyakarta.

Sudarmo, S. 1991. Pestisida. Penerbit Kanisius. Yogyakarta.

Sukma, Y. dan Yakup, 1991, Gulma Dan Teknik Pengendaliannya, Rajawali


Press, Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai