Anda di halaman 1dari 25

Perlindungan Tumbuhan

PENGENDALIAN HAMA
PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
Pengendalian Kimia

Pengertian:
Pengendalian hama yang dilakukan dengan menggunakan
bahan kimia pembunuh hama (pestisida)

Pestisida: pest hama, cide membunuh

Jenis-jenis Pestisida
1. Insektisida Serangga
2. Rodentisida Tikus
3. Aka risida Tungau
4. Moluskisida Moluska (keong dan siput)
5. Fungisida Jamur atau cendawan
6. Bakterisida Bakteri
7. Nematisida Nematoda
Pengendalian Kimia

Kelebihan:
a. Hasilnya cepat (dapat dilihat)
b. Mudah dan praktis dilaksanakan
c. Mudah diperoleh (murah ???)

Kekurangan:
a. Pencemaran lingkungan - residu
b. Resistensi
c. Resurjensi
d. Ledakan hama sekunder
Pengendalian Kimia

Formulasi Pestisida

EC : Emulsifiable concentrate, EC + air = Emulsi


SP : Soluble powder, SC + air = Larutan
WP : Wettable powder, WP + air = Suspensi
SC : Soluble concentrate, SC + air = Larutan
WSC : Water soluble concentrate, WSC + air = larutan
S : Solution (formulasi siap pakai) -- minyak
G : Granule (butiran siap pakai)
D : Dust (tepung siap pakai)
Pengendalian Kimia

Kandungan bahan dalam suatu formulasi pestisida:

a. Bahan Aktif
b. Bahan Pembawa
c. Spreading agent, wetting agent
d. Emulsifier
e. Sticker (perekat)

Contoh nama dagang pestisida dengan berbagai nama


formulasi:
a. Atabron 50 EC, Kil top 500 EC, Cascade 50 EC
b. Padan 50 SP
c. Lannate 25 WP, Mipcin 50 WP
d. Azodrin 15 WSC, Gusadrin 150 WSC
e. Marshall 25 ST
f. Furadan 3 G, Curaterr 3 G
Pengendalian Kimia

Beberapa istilah yang digunakan dalam aplikasi pestisida:

a. Cairan semprot
Bentuk insektisida yang telah diencerkan atau
dilarutkan dalam air sesuai dengan tingkat kepekatan
(kensentrasi) yang dikehendaki

b. Konsentrasi
Tingkat kepekatan cairan semprot, dinyatakan dalam ml/I atau
g/l

c. Dosis
Banyaknya insektisida yang digunakan per satuan luas areal

d. Volume semprot
Jumlah cairan semprot yang digunakan per satuan luas areal
Pengendalian Kimia

Penghitungan-penghitungan dalam aplikasi pestisida

Pertanyan
Lahan tanaman bawang merah luas 3 hektar diserang ulat bawang,
Spodoptera exigua, dan sudah melewati ambang ekonomi (ditemukan
rata-rata 10 larva instar 3 per meter persegi). Penyemprotan akan
dilakukan dengan insektisida Gusadrin 150 WSC dengan dosis 3 liter per
hektar. Kalau anjurannya harus menggunakan konsentrasi 3 ml
insektisida/liter air, berapa jumlah insektisida yang diperlukan? dan
berapa jumlah air (volume semprot) yang diperlukan per hektar?

Jawab
Jumlah insektisida yang diperlukan: 3 I/ha x 3 ha = 9 liter
Jumlah volume semprot 3 liter/3 ml x 1 Iiter = 1000 Iiter air/ha
Pengendalian Kimia

Penggolongan lnsektisida
Berdasarkan cara kerja (mekanisme keracunan pada
serangga):
• Racun syaraf
• Racun metabolik
• Racun protoplasma
• Racun fisik

Berdasarkan cara masuknya ke dalam tubuh serangga:


• Mulut pencernaan: racun perut
• Integumen : racun kontak
• Lubang nafas: racun nafas
Pengendalian Kimia

Penggolongan lnsektisida
Berdasarkan asal bahan dan sifat kimia

Organik alami Sintetik organik


Nikotin Hidrokarbon berkhlor
Pyrethrum Fosfat organik
Rotenon Karbamat
Pyrethroid
Sintetik anorganik Benzoylphenyl Urea
Senyawa arsen Chloronicotnyl
Senyawa flour
Senyawa merkuri
Pengendalian Kimia

Alat Aplikasi Pestisida

Alat semprot punggung (knapsack sprayer)


otomatis
Semi-otomatis
Pengendalian Kimia

Alat Aplikasi Pestisida

Tipe nozzle (pemecah butiran air)


Pengendalian Kimia

Alat Aplikasi Pestisida

Alat semprot bermesin – power sprayer


Alat pengabut – mist blower, fogger
Alat pengembus – duster
Pengendalian Kimia

Toksisitas Pestisida

Dinyatakan dengan LD (Lethal Dose)

LD50
Jumlah bahan aktif per individu hewan uji yang bias
mematikan 50% hewan uji tersebut.
Semakin kecil semakin beracun

Residu
Jumlah bahan aktif pestisida yang tertinggal pada hasil panen
atau produk olahannya
Dinyatakan dalam ppm (part per million)
Pengendalian Hama Terpadu
Pengendalian Hama terpadu

Integrated Pest Management (IPM)

1. Pest = OPT (hama, penyakit, gulma)


Seluruh organisme yang hidup di lingkungan pertanaman yang
menyebabkan kerusakan pada tanaman dan menurunkan hasil panen
(kuantitas/kualitas)

2. Management = Pengelolaan
Proses pengambilan keputusan dalam mengendalikan OPT
yang didasarkan pada prinsip ekologi dan ekonomi

3. Integrated = Terpadu
• Mencakup berbagai OPT
• Ramuan berbagai teknologi pengendalian yang selaras
• Pengendalian OPT merupakan bagian dari sistem usahatani
• Pertimbangan ekonomi, ekologi, dan sosial
Pengendalian Hama Terpadu

Tujuan:
Mengupayakan agar OPT tidak menimbulkan kerugian melalui
cara-cara pengendalian yang efektif, ekonomis, dan aman

Sasaran
Mengupayakan produksi yang tetap tinggi dan menguntungkan
(profitability)

Memelihara kesehatan manusia dan kualitas lingkungan hidup


(safety)

Menjamin agar hasil pengendalian bersifat awet


(durability)
Pengendalian Hama Terpadu

KOMPONEN UTAMA PHT

1. Informasi dan Pengetahuan


• Bioekologi

2. Sarana pengambilan keputusan


• Metode pemantauan dan/atau model peramalan
• Ambang tindakan (action threshold)

3. Teknologi pengendalian
• Pengendalian secara bercocok tanam
• Pengendalian hayati
• Pengendalian fisik/mekanis
• Pengendalian kimiawi, dll
4. Sumberdaya manusia
• Pelaku langsung PHT di lapangan
• Pelaku penunjang
Pengendalian Hama Terpadu

Prinsip dasar penerapan PHT


• Mengupayakan pertanaman yang sehat dan tahan OPT
• Meningkatkan peran komponen pengendali alami (hayati/fisik)
yang ada di pertanaman
• Melakukan pemantauan untuk menentukan perlu tidaknya
tindakan intervensi untuk mengamankan hasil panen

Manfaat penerapan PHT


• Meningkatkan pendapatan bersih petani
• Mengurangi risiko kegagalan panen
• Memelihara kualitas lingkungan hidup
• Mengurangi risiko keracunan pestisida pada produsen dan
konsumen
• Memelihara keberlanjutan sistem ekologi (musuh alami,
keanekaragaman hayati)
• Menurunkan ongkos usahatani
Potret PHT di Indonesia
Serial acara TV tentang PHT di vietnam

Anda mungkin juga menyukai