toksikologi lingkungan,
toksikologi forensik.
Toksikologi ekonomi membahas segi manfaat dan nilai ekonomis dari zat toksik.
Tosikologi forensik menekankan diri pada aplikasi ilmu toksikologi untuk kepentingan
peradilan. Kerja utama dari toksikologi forensik adalah analisis racun baik kualitatif maupun
kuantitatif sebagai bukti dalam tindak kriminal (forensik) di pengadilan.
Limbah dibuang
KUALITAS LINGKUNGAN………….?
TOKSIKOLOGI LINGKUNGAN
TOKSIKOLOGI LINGKUNGAN
Atau ekotoksikologi
Membahas tentang interaksi, transformasi, fate, dan efek dari senyawa kimia alamiah
maupun sintetis di dalam biosfer termasuk organisma individual, populasi dan seluruh
ekosistem
Xenobiotik
SUMBER :
Jenis-jenis
xenobiotik
Emisi:
Point
Area
Mobile
Ekokinetika
dan transformasi
Mudah ditransportasi
(gas, partikulat, aerosol dan cairan), kelarutan
Persistensi di lingkungan
biomagnifikasi
Senyawa akan lebih cepat tersebar luas dan lebih mudah masuk ke dalam sel
(umumnya senyawa organik) memerlukan pembawa untuk dapat menyebar di lingkungan dan ke
luar ‐ masuk tubuh.
Dalam tubuh:
mudah menembus ke dalam jaringan dan sel karena membran pembungkus sel tersusun oleh
senyawa kimia yang serupa (larut dl lemak). Senyawa kimia akan terakumulasi dalam sel dan
berada selam bertahun2.
• Bioakumulasi:
Sel mempunyai kemampuan utk mengakumulasi nutrien dan mineral esensial, sel juga dapat
mengabsorpsi dan menyimpan senyawa toksik
• Biomagnifikasi:
Persitensi
• Senyawa persisten:
• Portal of entry:
‐ inhalasi
‐ oral
‐ Kulit
Farmakokinetika
toleransi,
hipersensitivitas,
kumulasi
Fibrosis
Granuloma
Demam
Anfiksia
Alergi
Endocrine disrupture
Neurotoksik
Pada:
sel, enzim, DNA, RNA, organ target (hati, sistem saraf, paru-paru, ginjal, kulit)
PESTISIDA
Pest= hama
Cida= pembunuh
Zat/ ubstansikimiauntukmembunuhataumengendalikanhama
Pestisida:“Zat atau senyawa kimia, zat pengatur dan perangsang tumbuh, bahan lain, serta
organisme renik, atau virus, yang digunakan untuk melakukan perlindungan bagi
tanaman”
DEFINISI :
MENURUT THE U.S. FEDERAL ENVIRONMENTAL PESTICIDE CONTROL ACT
a) Semua zat/campuran zat yang khusus untuk mengendalikan, mencegah atau menolak
gangguan dari serangga, binatang pengerat, nematoda, cendawan, gulma, virus, bakteri,
jasad renik yang dianggap hama kecuali virus, bakteri atau jasad renik yang terdapat pada
manusia dan binatang lainnya
KEUNTUNGAN
Perlindungan Tanaman
Pelestarian Bahan/Makanan
Kontrol Penyakit
RISIKO
1. PADAT
Seedressing: biji-bijian yang dilapisi dengan bahan beracun baik dr dust atau larutan
maupun suspensi sehingga akan membentuk kristal diatas
permukaan biji tersebut
Granules : pertikel agak kasar yg terdiri dari sebagian besar bahan pengisi
dengan sedikit bahan aktif.
2. Bentuk cair
Bahan beracun dalam larutan sejati, mis : nicotin sulfat dalam air, DDT dalam aceton
Bahan beracun dalam bentuk suspensi, partikel padat halus dalam zat cair
Kabut, butir butir cairan halus yang disebar dengan bantuan tekanan, spt spray
3. BAHAN GAS
Bahan beracun yang diaplikasikan dalam bentuk apa saja, tetapi kemudian menguap
sehingga mempunyai efek fumigasi.
KLASIFIKASI PESTISIDA
1) pestisida sintetis
2) pestisida nabati.
3. Golongan Carbamate( C ):
4. Insektisida Pyrethroid
ORGANOKLORIN
Mengandung gugus klor dan merupakan insektisida yang relatif stabil dan kurang reaktif
Pestisida ini masih banyak digunakan meskipun beberapa diantaranya telah dilarang
penggunaannya ( mis.eldrin ).
Larut lemak, terdeposit di jaringan adiposa, konsentrasi di otak sedikit.
Eliminasi 1% perhari
Gejala : gangguan ssp, bingung, pusing, tremor, kejang, kegagalan respirasi, kerusakan hati
dan ginjal
ORGANOFOSFAT
Pada saat enzim dihambat, mengakibatkan jumlah asetilkolin meningkat dan berikatan
dengan reseptor muskarinik dan nikotinik pada sistem saraf pusat dan perifer. Hal tersebut
menyebabkan timbulnya gejala keracunan yang berpengaruh pada seluruh bagian tubuh
Efeknya reversible
KARBAMAT
Efeknya reversibel.
Kalau timbul gejala, gejala itu tidak bertahan lama dan cepat kembali normal.
Pada umumnya, pestisida kelompok ini dapat bertahan dalam tubuh antara 1 sampai 24 jam
sehingga cepat diekskresikan.
KELEBIHAN PESTISIDA
Pestisida dapat diaplikasikan secara mudah hampir disetiap waktu dan tempat;
Pestisida dapat diaplikasikan dalama real yang luas dan dalam waktu yang relatif tidak
terlalu lama;
DAMPAK NEGATIF
Keracunan dan kematian pada manusia, ternak dan hewan piaraan, satwa liar, ikan dan biota
air lainnya, biota tanah, tanaman, musuh alami, OPT bukansasaran;
Terjadinya resistensi;
PESTISIDA :
Dichloro-diphenyl-trichloroethane (DDT)
Aldrin
Endrin
Dieldrin
Chlordane
Heptachlor,
Mirex
Toxaphene
TOKSOKINETIK
Paparan Kulit
Kontak tidak disengaja, karena tidak menggunakan APD, pakaian yang terkontaminasi,
penggunaan medis: kutu kepala
Menyusui
Mengalami kejang
Pestisida korosif
Label menngatakan tidak menyebebkan muntah
Pestisida dapat merusak hidung, mulut, tenggorokan dan paru-paru bila terhirup debu/uap
dalam pestisida
Mata juga dapat dengan mudah menyerap pestisida. Paparan melalui mata dapat
menyebabkan kebutaan sementara atau permanen.
Cuci mata dengan air bersih pada aliran air yang pelan selama ±15 menit
Bawa ke Dokter jika ada rasa sakit dan kemerahan pada mata
DISTRIBUSI
Diserap melalui kulit, diangkut dalam darah ke ginjal (disaring atau diangkut dalam urin),
atau tetap dalam darah.
Tertelan menyerap di lambung atau di usus. Kemudian diserap ke dalam darah yang
mengalir melalui hati. Di hati, terjadi biotransformasi. Metabolit inaktif di bawa ke ginjal
untuk diekskresi, metabolit aktif masuk ke darah kembali.
Setelah dari usus kecil ke usus besar dan dikeluarkan melalui feses
OC yg masuk kedalam tubuh akan tertimbun dlm jaringan lemak dlm bentuk inaktif krn
proses biologis dlm tubuh, sebagian pestisida yg terikat dlm lemakakan lepas/bebas, masuk
ke peredaran darah, ke saraf, kemudian timbul gejala sakit.
Demikian hal ini terjadi berulang dlm waktu tahunan baru sembuh, dampaknya kronis.
Organophosphate (OP): & Golongan Carbamate (C) : lebih menimbulkan keracunan akut:
OP & C masuk tubuh, stlh beberapa jam mengalami degradasi dan telah habis dlm waktu 4
minggu.
Cholinergic berfungsi menggerakkan selefektor diujung saraf, shg komunikasi saraf yang
berupa stimulus Respon yg dikendalikan oleh SSP dapat berlangsung normal.
Jika terjadi pemaparan OP & C akan berikatan dengan Che bersifat inhibitor/penghambat
kerja enzym shg aktivitas Che turun dan kadar Acetyl Choline tinggi timbul gejala
keracunan.
Keracunan sedang: sakit kepala, mudah capek, pusing, penglihatan kabur, nausea dan mual-
mual, kram perut, diare, dan salivasi.
Keracunan cukup parah: gejala seperti keracunan sedang + tidak mampu berjalan, sering
mengeluh tidak nyaman dan sesak dada, konstriksi pupil, dan tremor.
Keracunan parah: gejala seperti yang terdahulu+ pingsan mendadak, serangan tiba-tiba
secara lokal dan umum, menunjukkan adanya krisis kolinergik.
Pengetahuan,
Personal Higiene,
Penggunaan APD,
PENCEMARAN AIR
Residu masuk air sungai, mengalir keparit-parit sawah, masuk kesaluran tersier ke salurans
ekunder dan terbuang ke sungai
Sungai mengalir masuk kota, menuju kehilir dan sebagian rakyat menggunakan air dihilir
untuk mandi, cuc idan kakus.