Anda di halaman 1dari 4

LAPORAN PRAKTIKUM TOXICOLOGI

TENTANG ANALISA KANDUNGAN HCN PADA SAMPEL MAKANAN

Hari, tanggal : Jumat, 06 Maret 2020

Tujuan praktikum :

Prinsip Kerja :

Metode : Dilakukan secara kualitatif

Dasar Teori :

Asam sianida adalah zat molekular yang kovalen, namun mampu


terdisosiasi dalamlarutan air, merupakan gas yang sangat beracun (meskipun
kurang beracun dari H2S), tidak bewarna dan terbentuk bila sianida direaksikan
dengan sianida. Dalam larutan air, HCN adalah asam yang sangat lemah, pK25°=
9,21 dan larutan sianida yang larut terhidrolisis tidak terbatas namun cairan
murninya adalah asam yang kuat.

HCN adalah suatu racun kuat yangmenyebabkan asfiksia. Asam ini akan
mengganggu oksidasi (pengakutan O2) ke jaringan dengan jalan mengikat enzym
sitokromoksidasi. Oleh karena adanya ikatan ini, 02 tidak dapat digunakan oleh
jaringan sehingga organ yang sensitif terhadap kekurangan 02 akansangat
menderita terutama jaringan otak.Akibatnya akan terlihat pada permukaan suatu
tingkat stimulasi daripada susunan saraf pusat yang disusul oleh tingkat depresi
dan akhirnya timbul kejang oleh hypoxia dan kematian oleh kegagalan
pernafasan. Kadang-kadang dapat timbul detak jantung yang ireguler.

Sifat-sifat murni HCN, yaitu mempunyai sifat tidak berwarna, mudah


menguap pada suhu kamar dan mempunyai bau khas. HCN mempunyai berat
molekul yang ringan, sukar terionisasi, mudah berdifusi 12 dan cepat diserap
melalui paru– paru, saluran cerna dan kulit.
Asam sianida cepat terserap oleh alat pencernaan dan masuk ke dalam
aliran darah lalu bergabung dengan hemoglobin di dalam sel darah merah.
Keadaan ini menyebabkan oksigen tidak dapat diedarkan dalam sistem badan.
Sehingga dapat menyebabkan sakit atau kematian dengan dosis mematikan 0,5-
3,5 mgHCN/kg berat badan. Gejala yang timbul mati rasa pada seluruh tubuh dan
pusing-pusing. Hal ini diikuti oleh kekacauan mental dan pingsan, kejang-kejang
dan akhirnya koma ( pingsan lama ). Dosis yang lebih rendah dapat
mengakibatkan sakit kepala, sesak pada tenggorokan dan dada berdebar-debar
serta kelemahan pada otot-otot.

Alat dan Bahan :

1. Alat
a.
2. Bahan

Prosedur Kerja :

Hasil Praktikum :

Pembahasan :

Pada percobaan kali ini bertujuan untuk mengetahui kandungan HCN pada
sampel yang digunakan. Asam sianida (HCN) merupakan suatu senyawa alami
yang terdapat dalam bahan pangan seperti singkong, jengkol, umbi gadung,dan
keluwak. Asam sianida dibentuk secara enzimatis dari dua senyawa precursor
( pembentuk racun ) yaitu linamarin dan mertillinamarin. Linamarin dan mertil
linamarin akan bereaksi dengan enzim linamarase dari oksigendari lingkungan
yang kemudian mengubahnya menjadi glukosa, aseton dan asam sianida.

Asam sianida bersifat cair, tidak berwarna dan larut dalam air. Di dalam
air, asam sianida akan terurai menjadi ammonium formiat dan zat-zat amorf yang
tak larut dalam air. Oleh karenanya, salah satu cara untuk mengurangi kadar asam
sianida dalam bahan pangan perlu dilakukan perendaman atau pencucian.
Kandungan asam sianida dalam satu komoditi dapat berbeda satu sama
lain. Kadar asam sianida dipengaruhi oleh cara pemanenan serta waktu
pemanenan. Sebagai contoh adalah singkong. Pemanenan singkong dilakukan
pada saat pagi hari bukan siang maupun sore hari. Karena pada siang dan sore
hari, singkong sudah melangsungkan fotosintesis sehingga singkong pun
mengalami kenaikan kadar asam sianida.

Pada praktikum ini akan dilakukan pengujian kadar HCN pada singkong,
kulit singkong, daun singkong, daun bayam, dan kubis. Untuk kelompok kami
yaitu kelompok 6 mengerjakan sampel khusus daun bayam saja. Percobaan
diawali dengan menimbang25 gram sampel (daun bayam) yang telah dihaluskan
dimasukkan ke dalam erlenmeyer, kemudian ditambahkan 5 mL asam tartrat 5%
kedalam masing-masing erlenmayer tersebut. Penambahan asam tartat bertujuan
untuk menghasilkan uap HCN. Uap HCN yang dihasilkan disebabkan oleh
hidrogen dari asam tartarat (H2.C4H4O6) beraksi dengan ion CN-yang terlarut
dalam air sehingga dihasilkanlah uap HCN. Reaksi yang berlangsung adalah :

2CN-+ 2H→2HCN

Selanjutnya, kertas saring dicelupkan ke dalam asam pikrat jenuh yang


kemudian setelah kering dibasahi dengan Na2CO3 8%. Kertas saring yang
tercelup asam pikrat menyebabkan kertas saring menjadi keruh.Percobaan
dilanjutkan dengan menggantungkan kertas saring pada leher erlenmayer sehingga
kertas tidak terjadi kontak dengan cairan di dalam erlenmayer. Kertas saring yang
dicelupkan ke dalam asam pikrat ini bertujuan supaya uap HCN terperangkap di
dalam asam tersebut sehingga uap HCN yang dihasilkan dapat mengubah kertas
saring yang semula berwarna keruh menjadi merah.

Simpulan

Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan oleh kelompok 6, dapat


disimpulkan bahwa :

1. Asam sianida (HCN) merupakan suatu senyawa alami yang terdapat dalam
bahan pangan seperti singkong, jengkol, umbi gadung, dan keluwak. Asam
sianida dibentuk secara enzimatis dari dua senyawa precursor (pembentuk
racun ) yaitu linamarin dan mertillinamarin.
2. Pada sampel Singkong, daun bayam,daun singkong, dan ubi tidak
mengandung HCN atau menghasilkanhasil negative

Anda mungkin juga menyukai