Anda di halaman 1dari 5

Kode Kompetensi

HAND OUT PH.11


Penyimpanan dan penggudangan bahan hasil pertanian Oleh
Sujianto, S.Pd
(Pengendalian Hama Gudang)

A. PENGERTIAN PENGENDALAIN HAMA GUDANG


Pengendalian Hama Gudang (Storage Pest Management) adalah konsep pengendalian
populasi hama gudang berdasarkan faktor biologi dan ekologi hama gudang dengan
cara memadukan beberapa cara pemberantasan. Sedangkan tujuannya adalah untuk
menekan populasi hama gudang.

B. CARA PENGENDALIAN HAMA GUDANG


Pada prinsipnya pengendalian hama gudang bahan hasil pertanian dapat dilakukan
dengan dua cara yaitu :
 Pencegahan (Preventif)
 Pemberantasan (Kuratif)

Yang termasuk tindakan pencegahan hama gudang ( metodepreventif) adalah :


o Sanitasi kemasan dan gudang
o Stock management
o Desain gudang yang tepat
o Perawatan/perbaikan lingkungan gudang
o Penyimpanan bahan dalam bentuk yang lebih resisten terhadap serangan hama
o Rodent profing

Yang termasuk tindakan pemberantasan hama gudang (metode kuratif) adalah :


o Pencampuran insentisida dengan bahan yang disimpan
o Penyemprotan bahan dengan insentisida
o Penyemprotan lapisan luar tumpukan dengan insetisida
o Penyemprotan bangunan dengan insetisida (residual insecticide)
o Fumigasi
o Pengabutan
o Perendaman karung atau bahan dengan insektisida
o Bait (rodentisida)

Yang termasuk tindakan Fisik dan Mekanik (metode fisika/kimia) adalah :


o Pengaturan kadar air bahan
o Pengaturan suhu dan kelembaban gudang
o Pengaturan kondisi gudang (Air taigh/hermetis)
o Pengosongan O2 dan diganti dengan N2
o Insect proof packaging.
o Hanting and Trapping methode ( snare trap atau live trap )
2

Yang termasuk tidakan biologi (metode biologi ) adalah :


o Varietas resisten
Penggunaan berbagai varietas yang tahan terhadap serangan hama dan penyakit
seperti varietas hybrida.
Faktor resistensi teridiri dari: Sifat pemukaan, Sifat kimia/biokimia dan fisik.

o Predator
Predator adalah organisme yang hidupnya memakan organisme lain sebagai
mangsa. Predator dibagi menjadi dua yaitu :
Predator obligat adalah organisme yang semata-mata sebagai predator
contoh: Acarophenax triboliii menyerang Tribolium castaneum .
Predator fakultatif adalah organisme yang berfungsi sebagai hama gudang tetapi
dapat pula sebagai predator.
Contoh: Tribolium castaneum menyerang corcyra cephalonica
Formica omnivora (semut) menyerang tikus
o Parasit
Parasit adalah organisme yang hidup pada organisme lainnya. Terdiri dari :
Endoparasit yaitu organisme yang sebagian hidupnya berlangsung didalam
organisme lain.
Contoh: Anisopteromalous calandra hidup dalam Sitophilus zeamais
Brocon hebetor hidup dalam corcyra cephalonica
Ektoparasit yaitu organisme yang sebagian/seluruh hidupnya berlangsung pada
organisme lain.
Contoh: Pyemotes ventricasus hidup pada larva dan imago sitotroga cerealella
Typhlodromus tineiverus hidup pada telur Ephestia Cautella
Cuteba apicalis hidup pada tikus
o Mikroba patogenik
Bacillus thuringiensis merupakan bakteri yang dapat tumbuh pada serangga.
Salmonella merupakan bakteri yang hidup pada tikus
Metode lain yang masih dalam taraf pengembangan :
o Teknik serangga mandul (TSM)
o Teknik suhu tinggi sesaat ( TSTS)
o Iradiation
o Protectant traditional
o Antifeedant (menurunkan gairan makan)
o Repellent (menolak serangga )
o Attractant ( menarik serangga )
Penggunaan Pestisida
Racun pembasmi segala macam hama disebut Pestisida.
Menurut sasarannya pestisida dibagi menjadi :
 Insektisida : Racun pembasmi serangga
 Akarisida : Racun pembasmi tungau
3

 Fungisida : Racun pembasmi jamur


 Rodentisida : Racun pembasmi tikus dan binatang pengerat lainnya.
Menurut cara kerjanya pestisida dibagi menjadi :
 Racun nafas : bekerja melalui sistim pernapasan
 Racun perut : bekerja melalui sistim pencernakan
 Racun kontak : bekerja meresap kedalam tubuh melalui permukaan.
 Racun syarat : bekerja melalui sistim syarat
Susunan bahan pestisida :
 Bahan aktif yaitu bahan yang bekerja sebagai peracun (toksik)
 Bahan tambahan yaitu bahan yang ditambahkan bahan aktif diantaranya:
 Bahan pelarut
 Bahan perekat
 Bahan pengikat permukaan
 Bahan pengencer

Formulasi pestisida
 Emulsifiable Concentrate (EC) pestisida dalam bentuk emulsi, contohnya:
Baygon 20 EC, Silosan 25 EC, Novan 50 EC. Sumithion 50 EC artinya bahan
aktif racun tersebut sebanyak 50% sedangkan yang lainnya adalalh bahan
tambahan.
 Wettable powder (WP) pestisida dalam bentuk tepung, jika dibasahi berbentuk
dispersi, contohnya Dieldrin 60 WP, DDT 90 WP
 Soluble Pewder (SP) pestisida dalam bentuk tepung, jika dilarutkan berbentuk
larutan, contohnya Sevin 85 SP.
 Fumigant (F) yaitu pestisida yang bekerjanya sebagai fumigant, contohnya
Methil bromida, phostoxin tablet, Gastoxin, kloropikrin
 Dust yaitu pesetiida yang berbentu debu, contohnya arsen, DDT
 Granula & pelet yaitu pestisida yang berbentuk butiran, contohnya phostoxin
pelet
Beberapa istilah pestisida :
 Bahan aktif (activeingredient) Yaitu unsur terpenting dalam pestisida
 Formulasi (comercial formulation) yaitu bentuk umum dipasaran
 Adukan jadi (final preparation) yaitu insektisida yang sudah siap pakai
 Konsentrasi yaitu banyaknya insentisida persatu-satuan volume/berat
 Volume semprot yaitu banyaknya cairan yang diperlukan untuk satuan luas
tertentu
 Dosis yaitu banyaknya insentisida yang diberikan persatu satuan luas
 Residu yaitu banyaknya insektisida yang tersisa pada suatu bahan setelah
selang waktu tertentu.
 Deposit yaitu banyaknya insentisida yang terdapat pada bahan segera/setelah
disemprot
 Degradasi yaitu proses penghancuran insektisida / penguraian insektisida
4

 Pesistensi yaitu sifat insektisida yang dapat tahan lama berada pada suatu
bahan tertentu.
Syarat pemakaian insektisida :
 Ampuh yaitu beracun kepada hama yang akan diberantas, ukurannya adalah
LD 50 dan LD 99 artinya dosis yang mampu mematikan 50% dan 99% hewan
uji mati
 Aman yaitu tidak berbahaya terhadap manusia, baik operator maupun
konsumen, predator maupun parasit.
 Ekonomis yaitu murah harganya
 Tidak meninggalkan residu, tidak menyebabkan perubahan warna, tidak berbau
dan mudah terdegradasi.
Menurut cara pemakaiannya insektisida diberikan secara :
 Semprotan bahan
 Semprotan bangunan
 Pencampuran
 Fumigasi
Alat-alat pemberantasan :
 Hydroulic hand sprayer (low pressure & high pressure)
 Swing fog
 High power sprayer (motorized sprayer)
 Mist blower / dust blower

Daftar Bacaan :
1. Heri Purwanto imdad, Ir, Abdjad Asih Nawangsih, Ir. (1999)
Menyimpan Bahan Pangan, Penebar Swadaya. JAKARTA.

2. Soesarsono Wiyandi, M.Sc. (1977) Menyimpan Hasil Panen,


Fatemeta, IPB. BOGOR

3. Moedjiarto Pratomo, Ir, M.Sc, Rizal Syarief Ir. (1979)


Penggudangan hasil pertanian I, Dikmenjur JAKARTA.

4. Rafael I Pranata ( ) Pengendalian hama gudang, Tropical Pest


Biologi (Biotrop) BOGOR

5. Rafael I Pranata ( ) Tikus Gudang, Tropical Pest Biologi


(Biotrop) BOGOR

6. Rafael I Pranata ( ) Pestisida , Tropical Pest Biologi


(Biotrop) Bogor
5

Anda mungkin juga menyukai