o Predator
Predator adalah organisme yang hidupnya memakan organisme lain sebagai
mangsa. Predator dibagi menjadi dua yaitu :
Predator obligat adalah organisme yang semata-mata sebagai predator
contoh: Acarophenax triboliii menyerang Tribolium castaneum .
Predator fakultatif adalah organisme yang berfungsi sebagai hama gudang tetapi
dapat pula sebagai predator.
Contoh: Tribolium castaneum menyerang corcyra cephalonica
Formica omnivora (semut) menyerang tikus
o Parasit
Parasit adalah organisme yang hidup pada organisme lainnya. Terdiri dari :
Endoparasit yaitu organisme yang sebagian hidupnya berlangsung didalam
organisme lain.
Contoh: Anisopteromalous calandra hidup dalam Sitophilus zeamais
Brocon hebetor hidup dalam corcyra cephalonica
Ektoparasit yaitu organisme yang sebagian/seluruh hidupnya berlangsung pada
organisme lain.
Contoh: Pyemotes ventricasus hidup pada larva dan imago sitotroga cerealella
Typhlodromus tineiverus hidup pada telur Ephestia Cautella
Cuteba apicalis hidup pada tikus
o Mikroba patogenik
Bacillus thuringiensis merupakan bakteri yang dapat tumbuh pada serangga.
Salmonella merupakan bakteri yang hidup pada tikus
Metode lain yang masih dalam taraf pengembangan :
o Teknik serangga mandul (TSM)
o Teknik suhu tinggi sesaat ( TSTS)
o Iradiation
o Protectant traditional
o Antifeedant (menurunkan gairan makan)
o Repellent (menolak serangga )
o Attractant ( menarik serangga )
Penggunaan Pestisida
Racun pembasmi segala macam hama disebut Pestisida.
Menurut sasarannya pestisida dibagi menjadi :
Insektisida : Racun pembasmi serangga
Akarisida : Racun pembasmi tungau
3
Formulasi pestisida
Emulsifiable Concentrate (EC) pestisida dalam bentuk emulsi, contohnya:
Baygon 20 EC, Silosan 25 EC, Novan 50 EC. Sumithion 50 EC artinya bahan
aktif racun tersebut sebanyak 50% sedangkan yang lainnya adalalh bahan
tambahan.
Wettable powder (WP) pestisida dalam bentuk tepung, jika dibasahi berbentuk
dispersi, contohnya Dieldrin 60 WP, DDT 90 WP
Soluble Pewder (SP) pestisida dalam bentuk tepung, jika dilarutkan berbentuk
larutan, contohnya Sevin 85 SP.
Fumigant (F) yaitu pestisida yang bekerjanya sebagai fumigant, contohnya
Methil bromida, phostoxin tablet, Gastoxin, kloropikrin
Dust yaitu pesetiida yang berbentu debu, contohnya arsen, DDT
Granula & pelet yaitu pestisida yang berbentuk butiran, contohnya phostoxin
pelet
Beberapa istilah pestisida :
Bahan aktif (activeingredient) Yaitu unsur terpenting dalam pestisida
Formulasi (comercial formulation) yaitu bentuk umum dipasaran
Adukan jadi (final preparation) yaitu insektisida yang sudah siap pakai
Konsentrasi yaitu banyaknya insentisida persatu-satuan volume/berat
Volume semprot yaitu banyaknya cairan yang diperlukan untuk satuan luas
tertentu
Dosis yaitu banyaknya insentisida yang diberikan persatu satuan luas
Residu yaitu banyaknya insektisida yang tersisa pada suatu bahan setelah
selang waktu tertentu.
Deposit yaitu banyaknya insentisida yang terdapat pada bahan segera/setelah
disemprot
Degradasi yaitu proses penghancuran insektisida / penguraian insektisida
4
Pesistensi yaitu sifat insektisida yang dapat tahan lama berada pada suatu
bahan tertentu.
Syarat pemakaian insektisida :
Ampuh yaitu beracun kepada hama yang akan diberantas, ukurannya adalah
LD 50 dan LD 99 artinya dosis yang mampu mematikan 50% dan 99% hewan
uji mati
Aman yaitu tidak berbahaya terhadap manusia, baik operator maupun
konsumen, predator maupun parasit.
Ekonomis yaitu murah harganya
Tidak meninggalkan residu, tidak menyebabkan perubahan warna, tidak berbau
dan mudah terdegradasi.
Menurut cara pemakaiannya insektisida diberikan secara :
Semprotan bahan
Semprotan bangunan
Pencampuran
Fumigasi
Alat-alat pemberantasan :
Hydroulic hand sprayer (low pressure & high pressure)
Swing fog
High power sprayer (motorized sprayer)
Mist blower / dust blower
Daftar Bacaan :
1. Heri Purwanto imdad, Ir, Abdjad Asih Nawangsih, Ir. (1999)
Menyimpan Bahan Pangan, Penebar Swadaya. JAKARTA.