Anda di halaman 1dari 20

PENGENDALIAN

KIMIAWI

Program Studi Pendidikan Biologi

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Galuh
PENGENDALIAN
KIMIAWI
Kelompok 2 :
Ade Fitriani Rahmat Mulyana
Devi Komalasari Resta Agustiani
Iman Abadi Sri Sulastri
Mia Nurhilmiah Tanti Hendrayani
Program Studi Pendidikan Biologi

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Galuh
1. PENGERTIAN
• Pengendalian kimia adalah penggunaan senyawa kimia untuk membunuh, mengusir, menghambat
makan, perkawinan, atau perilaku-perilaku lain yang penting. Senyawa-senyawa kimia yang digunakan
dapat berupa produk alami atau materi sintesis.
• Sesuai konsep Pengendalian Hama Terpadu (PHT), penggunaan pestisida ditujukan bukan untuk
pengendalian atau membunuh hama, namun lebih dititiberatkan untuk mengendalikan hama sedemikian
rupa hingga berada dibawah batas ambang ekonomi atau ambang kendali. Pengendalian secara kimiawi
menggunakan pestisida harus merupakan alternatif terakhir apabila teknik pengendalian lain dinilai
tidak berhasil dan harus dilakukan secara bijaksana.

The Power of PowerPoint | thepopp.com 3


2. PESTISIDA

A. Pengertian

Secara harfiah, pestisida berasal dari kata Pest yang berarti hama dan
Cida yang berarti pembunuh. Berdasarkan hal tersebut, maka pestisida
adalah zat untuk membunuh atau mengendalikan hama.
Secara umum pestisida dapat didefenisikan sebagai bahan yang
digunakan untuk mengendalikan populasi jasad yang dianggap sebagai
pest(hama) yang secara langsung maupun tidak langsung merugikan
kepentingan manusia.

4
B. Jenis Pestisida
Berdasarkan bahan penyusunnya, jenis pestisida digolongkan menjadi dua, yaitu :

1. Pestisida Kimiawi 2. Pestisida Organik


Pestisida kimia disebut juga pestisida sintetik karena Pestisida organik disebut juga dengan biopestisida adalah
bahan aktifnya berasal dari berbagai bahan kimia yang pestisida yang bahan aktifnya berasal dari makhluk hidup baik
direkayasa di laboratorium (skala pabrik/perusahaan tanaman, hewan, atau agen biologi lainnya yang berpotesi digunakan
besar). untuk mengendalikan organisme pengganggu tanaman (OPT).

Pestisida kimiawi merupakan bahan beracun yang Biopestisida didefinisikan sebagai bahan yang berasal dari mahluk
hidup (tanaman, hewan atau mikroorganisme) yang berkhasiat
sangat berbahaya bagi kesehatan dan lingkungan. Hal ini
menghambat pertumbuhan dan perkembangan atau mematikan
disebabkan karena pestisida bersifat polutan dan
hama atau organisme penyebab penyakit (Sumartini, 2016).
menyebabkan radikal bebas yang dapat menyebabkan
kerusakan organ tubuh seperti mutasi gen dan gangguan Contoh Contoh biopestisida misalnya ekstrak tanaman sirsak yang
saraf (Ain, 2018). berfungsi sebagai insektisida, Paenibacillus polymyxa sebagai
pengendali kresek yang dapat menghambat penyebaran peyakit
Contoh pestisida kimiawi diantaranya adalah pestisida kresek/BLB
golongan organoklorin seperti DDT yang sekarang sudah
dilarang penggunaannya.
5
Berdasarkan kelompok hama yang dikendalikan, jenis pestisida digolongkan menjadi beberapa, diantaranya :

 Bakterisida, yaitu pestisida untuk pengendalian bakteri.


 Fungisida, yaitu pestisida untuk pengendalian jamur.
 Insektisida, yaitu pestisida untuk pengendalian serangga, tungau, dan pinjal.
 Larvisida, yaitu pestisida untuk pengendalian larva.
 Nematisida, yaitu pestisida untuk pengendalian cacing.
 Rodentisida, yaitu pestisida utuk pengendalian hewan pengerat, mislnya tikus.
 DLSB

The Power of PowerPoint | thepopp.com 6


C. Dampak Negatif Penggunaan Pestisida
1. Dampak Negatif Penggunaan Pestisida Kimiawi
• Penggunaan pestisida kimia dilaporkan meninggalkan residu dalam tanah
• Residu pestisida kimia yang beracun tertinggal pada produk pertanian dapat memicu
kerusakan sel, penuaan dini dan munculnya penyakit degeneratif.
• Pencemaran (tanah dan air tanah) dan bahkan kerusakan lingkungan karena pestisida
kimia sulit terurai.
• Penurunan biodiversitas karena peggunaan pestisida kimia berpengaruh terhadap
organisme non-target.
• Terbunuhnya musuh alami.
• Resistensi hama.
• Resurgensi hama.
• Aplikasi pestisida kimia membahayakan kesehatan manusia pada saat pengaplikasian,
misal mual dan pusing setelahm menyemprot , bahkan tidak sadarkan diri karena terlalu
sering terkena paparan pestisida.
C. Dampak Negatif Penggunaan Pestisida
2. Dampak Negatif Penggunaan Pestisida Organik
• Mudah terurai, sehingga harus sering disemprotkan.
• Dampak racun rendah / tidak menetap dalam waktu yang lama di alam bebas.
• Kurang praktis, pestisida organik tidak bisa disimpan dalam jangka lama.
Sehingga setelah dibuat harus segera diap­likasikan. Maka kita harus
membuatnya se­tiapkali akan melakukan penyemprotan.
• Dari sisi efektifitas, hasil penyemprotan pestisida organik tidak secepat
pestisida kimia sintetis. Perlu waktu dan frekuensi penyemprotan yang lebih
sering untuk membuatnya efektif.
• Pestisida organik relatif tidak tahan terha­dap sinar matahari dan hujan.
• (Namun seiring perkembangan teknologi pertanian organik telah banyak
inovasi-inovasi yang ditemukan dalam menanggulangi hambatan itu).
D. Formulasi yang Dilarang Digunakan
Formulasi yang dilarang digunakan sebagaimana yang dimaksud dalam Peraturan Menteri Pertanian
RI No. 39 Tahun 2015 Tentang Pendaftaran Pestisida pada Bab III Pasal 6 (2) menyatakan bahwa
Pestisida yang dilarang sebagaimana adalah pestisida yang termasuk ke dalam kriteria sebagai berikut:
• Formulasi Pestisida termasuk kelas Ia (sangat berbahaya sekali) dan kelas Ib (berbahaya sekali)
menurut klasifikasi World Health Organization (WHO);
• Bahan Aktif dan/atau Bahan Tambahan yang mempunyai efek karsinogenik (kategori I dan IIa
berdasarkan klasifikasi International Agency for Research on Cancer (IARC), mutagenik dan
teratogenik berdasarkan Food and Agriculture Organization (FAO), dan World Health Organization
(WHO);
• Bahan Aktif dan/atau Bahan Tambahan yang menyebabkan resistensi obat pada manusia; dan
• Bahan Aktif dan/atau Bahan Tambahan yang masuk klasifikasi POPs (Persistent Organic Pollutants)
baru berdasarkan Konvensi Stockholm.

The Power of PowerPoint | thepopp.com 9


D. FORMULASI YANG DILARANG
DIGUNAKAN
Formulasi yang dilarang digunakan sebagaimana yang dimaksud dalam Peraturan Menteri Pertanian RI
No. 39 Tahun 2015 Tentang Pendaftaran Pestisida pada Bab III Pasal 6 (2) menyatakan bahwa Pestisida
yang dilarang sebagaimana adalah pestisida yang termasuk ke dalam kriteria sebagai berikut:
• Formulasi Pestisida termasuk kelas Ia (sangat berbahaya sekali) dan kelas Ib (berbahaya sekali)
menurut klasifikasi World Health Organization (WHO);
• Bahan Aktif dan/atau Bahan Tambahan yang mempunyai efek karsinogenik (kategori I dan IIa
berdasarkan klasifikasi International Agency for Research on Cancer (IARC), mutagenik dan
teratogenik berdasarkan Food and Agriculture Organization (FAO), dan World Health Organization
(WHO);
• Bahan Aktif dan/atau Bahan Tambahan yang menyebabkan resistensi obat pada manusia; dan
• Bahan Aktif dan/atau Bahan Tambahan yang masuk klasifikasi POPs (Persistent Organic Pollutants)
baru berdasarkan Konvensi Stockholm.

The Power of PowerPoint | thepopp.com 10


D. Formulasi yang Dilarang Digunakan
Dalam Peraturan Menteri Pertanian RI No. 39 Tahun 2015 Tentang Pendaftaran Pestisida terdapat bahan
aktif dan bahan tambahan pestisida yang ditetapkan sebagai pestisida terlarang :
Bahan aktif yang dilarang untuk semua bidang penggunaan pestisida, terdapat 70 bahan aktif yang
dilarang diantaranya DDT (Dicloro Difenil Trikloroetan), endrin, arsen dan senyawa arsen, merkuri dan
senyawa merkuri, dll.
Bahan aktif klorpirifos dilarang untuk pestisida rumah tangga.
Bahan aktif triklorfon dilarang untuk bidang perikanan.
Bahan aktif pestisida yang dilarang digunakan untuk tanaman padi, terdapat 31 bahan aktif yang
dilarang seperti asefat, dimetoat, fentoat, fonofos, dll.
Bahan tambahan pestisida sebagai bahan tambahan yang dilarang, terdapat 30 bahan tambahan terlarang
seperti benzena, formaldehid, metanol, toluen, dll.

The Power of PowerPoint | thepopp.com 11


3. Pestisida Nabati
A. Pengertian

Nirwana (2012) dalam Sri (2017) menyatakan bahwa pestisida nabati


adalah pestisida yang bahan dasarnya didapat dari tanaman yang
bergetah.
Pestisida nabati adalah pestisida yang bahan dasarnya adalah tumbuhan.
Bagian tumbuhan yang diambil untuk ba­han pestisida nabati biasanya
mengandung zat aktif dari kelompok metabolit sekunder seperti
alkaloid, terpenoid, fenolik dan zat-zat kimia lainnya.

BIOLOGI 3 B 2018 12
B. Keunggulan dan Kekurangan Pestisida Nabati

1. Keunggulan 2. Kekurangan
• Dapat dilakukan dengan cara sederhana oleh petani sehingga • Mudah terurai (biodegradable) di alam, sehingga harus sering dilakukan
petani lebih mandiri. penyemprotan.

• Harga pestisida nabati yang diproduksi dalam skala industri relatif lebih mahal
• Mudah terurai (biodegradable) di alam, sehingga tidak dibanding dengan sintesis.
mencemarkan lingkungan (ramah lingkungan).
• Kurang praktis, pestisida nabati tidak bisa disimpan dalam jangka lama. Sehingga
• Mengatasi kesulitan ketersediaan dan mahalnya harga obat- setelah dibuat harus segera diap­likasikan. Maka kita harus membuatnya se­tiapkali
obatan pertanian khususnya pestisida sintetis/kimiawi. akan melakukan penyemprotan.

• Relatif aman bagi makhluk hidup terutama manusia karena • Dari sisi efektifitas, hasil penyemprotan pestisida organik tidak secepat pestisida
kimia sintetis.
residunya mudah hilang (tidak meracuni).
• Aplikasi pestisida nabati di lapangan harus dilakukan berkali-kali untuk memberikan
• Bahan yang digunakan mudah didapat. efek pengendalian yang berarti bagi hama.

• Dll. • Dll.

13
C. Potensi Pemanfaatan Sumber Daya Nabati Sebagai Pestisida

Di bawah ini contoh sumberdaya nabati yang berpotensi untuk digunakan sebagai pestisida :
No Daun Kandungan Cara Kerja Racun OPT Sasaran
1. Sirsak Alkaloida Pengusir Ulat wereng

2. Kunyit, Gadung, Serai Dioskorin Pengusir, mengganggu sistem saraf Kutu, wereng, tikus

Ulat, kutu, belalang


3. Mindi Margosin, glikosida Menghambat pertumbuhan
wereng

Kumbang, kutu, nyamuk,


4. Srikaya Anonain Racun perut
wereng

5. Selasih Minyak asiri Kandungan metal menarik pejantan Lalat buah

Walang sengit, Ulat


6. Batrawalik Alkaloid Pengusir, Racun syaraf
Daun, Wereng

THE POWER OF POWERPOINT | THEPOPP.COM 14


4. Pengaruh Pestisida Nabati Terhadap Musuh Alami dan Organisme Non-Target

A. Pengaruh Pestisida Nabati terhadap Musuh Alami


Pestisida nabati ini bisa berfungsi sebagai penolak, penarik, antifertilitas
(pemandul), pembunuh, dan bentuk lainnya. Pestisida nabati hanya akan
menyerang hama sasaran dan tidak menimbulkan masalah terhadap musuh-
musuh alami sehingga keberadaan musuh alami di lapangan dapat
dipertahankan dan tidak merusak ekosistem musuh alami.

The Power of PowerPoint | thepopp.com 15


4. Pengaruh Pestisida Nabati Terhadap Musuh Alami dan Organisme Non-Target

B. Pengaruh Pestisida Nabati terhadap Serangga Non-Target


Pestisida nabati merupakan pestisida yang hanya kan menyerang hama sasaran dan
hanya akan mengusir hama sasaran tanpa harus membunuhnya sehingga tidak
meracuni/tidak akan menimbulkan efek residu terhadap organisme disekitarnya (serangga
non-target). Oleh karena itu keanekaragaman hayati akan tetap terjaga.

The Power of PowerPoint | thepopp.com 16


5. Pengaruh Pestisida Nabati Terhadap Lingkungan dan Kesehatan

1. Pengaruh Pestisida Nabati 2. Pengaruh Pestisida Nabati


Terhadap Lingkungan Terhadap Kesehatan
Efektivitas pestisida nabati tidak secepat pestisida kimia,
Seperti yang dibahas sebelumnya pestisida namun pestisida nabati lebih aman baik pada produk
nabati merupakan pestisida ramah pertaniannya juga lingkungannya.
lingkungan karena sifatnya mudah terurai di
Produk hasil pertanian dengan menggunakan pestisida
alam (biodegradable) karena akan nabati relatif lebih sehat sehingga aman aman untuk
didekomposisi seperti bahan organik biasa dikonsumsi bagi makhluk hidup karena residunya yang
sehingga tidak mencemari / merusak mudah terurai. Sejauh ini, belum ditemukan kasus
lingkungan atau aman bagi lingkungan. mengenai keracunan akibat penggunaan pestisida nabati
dibanding dengan kasus keracunan pestisida kimia.

17
6. Prospek Pestisida Nabati dalam Pengelolaan Hama Terpadu

• Trend “back to nature” dan “green living” yang mulai marak belakangan ini, secara tidak langsung mendorong
masyarakat untuk lebih peduli terhadap lingkungan dan kelestariannya, termasuk keamanan produk pangan yang akan
dikonsumsi. Sehingga tercipta pertanian berkelanjutan dan ramah lingkungan.
• Pemanfaatan pestisida nabati di Indonesia memiliki prospek yang menjanjikan, karena selain bahan bakunya melimpah
di alam, proses pembuatannya tidak membutuhkan teknologi tinggi, cukup dengan kemampuan dan pengetahuan yang
ada.
• Penggunaan pestisida nabati menjadi alternatif untuk pertanian berkelanjutan dan ramah lingkungan karena
penggunaannya yang aman bagi lingkungan. Pestisida nabati juga tidak menimbulkan resistensi hama di kemudian hari
dan produk yang dihasilkan bebas dari residu berbahaya.
• Pengaplikasian pestisida nabati ini sejalan dengan salah satu program pemerintah untuk menjaga stabilitas pangan
Indonesia melalui program ketahanan pangan yang ramah lingkungan dan berkelanjutan dengan mengandalkan bahan-
bahan alami tanpa menggunakan bahan kimia sintetis

The Power of PowerPoint | thepopp.com 18


CONTOH KASUS KEBERHASILAN PESTISIDANYA :

1. Respon Tanaman Mentimun (Cucumis sativus L) Terhadap Pestisida Nabati dan


Pupuk Cair Green Tonic dalam penelitan Mangsur Efendi yang membuktikan
bahwa pestisida nabati ekstrak daun pepaya dan lamtoro mampu memberikan
hasil tiggi tanaman, berat buah, panjang buah, diameter buah, jumlah buah sehat
dan dapat menekan intensitas serangan OPT.
2. Efektivitas Ekstrak Daun Mimba (Azadirachta indica A. Juss) Terhadap
Pertumbuhan Koloni Alternaria porri Penyebab Penyakit Bercak Ungu pada
Bawang Wakegi (Allium x wakegi Araki) Secara In Vitro, dalam penelitian
Suistina Agustin yang membuktikan bahwa ekstrak daun mimba memiliki
kemampuan untuk menghambat koloni Alternaria porri secara In Vitro.

The Power of PowerPoint | thepopp.com 19


Thank You for Watching!
Any Questions? 
Lebih baik tidak.
Kelompok 2 IV.A Biologi 2019

Jangan ada pertanyaan diantara kita 

“Sesungguhnya apabila ada teman yang memberi pertanyaan sulit saat presentasi maka akan ada pertanyaan sulit di sidang skripsi,
Terimakasih.” HR. RM Al-Muslim” 

Anda mungkin juga menyukai