A. Pendahuluan
1. Latar Belakang
Peran alat aplikasi herbisida juga sangat penting mengingat
herbisida merupakan zat kimia berbahaya juga untuk memudahkan
penggunaan herbisida tersebut. Alat-alat aplikasi pestisida memiliki
berbagai macam jenis dengan fungsi yang berbeda-berbeda tergantung
sasaran yang akan dikendalikan. Pengetahuan tentang bagian-bagian alat
aplikasi herbisida beserta mekanisme kerjanya penting untuk diketahui
agar saat aplikasinya nanti dapat lebih efisien dan efektif.
Kalibrasi adalah peneraan alat semprot untuk memperoleh ukuran
larutan yang keluar dari mulut nozel secara tepat persatuan waktu. Lerch
(2014) menyatakan bahwa keberhasilan penyemprotan sangat ditentukan
oleh tingkat peliputan (tingkat penutupan) yakni banyaknya droplet yang
menutupi bidang sasaran. Makin banyak jumlah droplet pada tiap cm 2
bidang sasaran, makin besar kemungkinan dapat terkena pestisida
sehingga semakin besar kemungkinan penyemprotan berhasil. Ketepatan
hasil kalibrasi menentukan efektivitas dan efisiensi biaya pengendalian
gulma. Jumlah kebutuhan larutan sangat bergantung pada jenis alat
semprot, nozzle, kecepatan berjalan penyemprot, kondisi gulma, dan
kondisi areal. Kalibrasi terbagi menjadi dua cara kalibrasi yaitu kalibrasi
brdasarkan jumlah larutan dan kalibrasi berdasarkan luas area.
2. Tujuan Praktikum
Tujuan dari praktikum ini adalah mengetahui akurasi takaran
dalam penggunaan Sprayer.
71
71
72
B. Metodologi Praktikum
1. Hasil Pengamatan
Tabel 4.1 Hasil Kalibrasi Alat Hand Sprayer Lahan Seluas 1,6m2
No Vol. Awal Vol. Akhir (lt) Vol. Terpakai Vol. Per
(lt) (lt) Hektar (lt)
1 1 0,99 0,01 62,5
2 1 0,99 0,01 62,5
3 1 0,989 0,011 68,750
∑ 3 2,969 0,031 193,750
Rerata 1 0,98967 0,0103 64,5833
Sumber: Laporan Sementara
Tabel 4.2 Hasil Kalibrasi Alat Knapsack Sprayer dalam lahan seluas 16 m2
3. Pembahasan
Kalibrasi menurut Purba dan Yulizan (2008) adalah serangkaian
kegiatan yang membentuk hubungan antara nilai yang ditunjukkan oleh
instrumen pengukur atau sistem pengukuran dengan nilai-nilai yang sudah
diketahui yang berkaitan dari besaran-besaranyang diukur dalam kondisi
tertentu. Sedangkan defenisi kalibrasi menurut Dewan Standarisasi
Nasional (DSN/1990) adalah suatu kegiatan untuk menentukan kebenaran
konvensional penunjukan instrument ukur dan bahan ukur dengan cara
membandingkan terhadap standar nasional dan/atau internasional. Selain
itu kalibrasi juga dapat dikatakan sebagai kegiatan peneraan untuk
menentukan kebenaran nilai penunjukan alat ukur dan/atau bahan ukur.
Hand sprayer menurut Jones (2008) memiliki spesifikasi dimensi
yang relatif kecil dan teknologi yang digunakan sederhana sehingga
memudahkan petani dalam penggunaan maupun perawatan terhadap hand
sprayer itu sendiri. Selain itu handsprayer juga relatif murah, sehingga
sangat diminati dan digunakan oleh petani Indonesia yang rata-rata
merupakan petani kalangan menengah kebawah. Direktorat Jenderal
Prasarana dan Sarana Pertanian Kementrian Pertanian (2012)
mengemukakan beberapa keunggulan hand sprayer. Mudah dalam
penggunaan dan perawatannya karena dimensi relatif kecil dan teknologi
75
1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil praktikum Pengelolaan Gulma acara Kalibrasi
Hand Sprayer dan Knapsack Sprayer dapat disimpulkan bahwa :
a. Kalibrasi adalah serangkaian kegiatan yang membentuk hubungan
antara nilai yang ditunjukkan oleh instrumen pengukur atau sistem
pengukuran dengan nilai-nilai yang sudah diketahui yang berkaitan
dari besaran-besaranyang diukur dalam kondisi tertentu.
b. Tujuan utama dari kalibrasi adalah memberikan takaran dan informasi
yang tepat untuk penggunaan penyemprotan herbisida untuk
pengendalian gulma.
c. Penggunaan alat semprot hand sprayer diperoleh volume yang
dibutuhkan per hektar sebanyak 64,58 liter/ha
d. Penggunaan alat semprot knapsack sprayer diperoleh volume yang
dibutuhkan per hektar sebanyak 2812,5 liter/ha
e. Fungsi dari kalibrasi agar jumlah herbisida dapat ditentukan sesuai
dengan rekomendasi yang seharusnya.
2. Saran
Saran yang dapat diberikan dalam praktikum acara kalibrasi hand
sprayer dan knapsack sprayer yaitu dalam berjalan praktikan diusahakan
untuk konstan sehingga rata-rata waktu yang diperlukan dalam
pengaplikasian air tidak terpaut jauh pada setiap ulangan.