Anda di halaman 1dari 7

IV.

KALIBRASI HAND SPRAYER DAN KNAPSACK SPRAYER

A. Pendahuluan

1. Latar Belakang
Peran alat aplikasi herbisida juga sangat penting mengingat
herbisida merupakan zat kimia berbahaya juga untuk memudahkan
penggunaan herbisida tersebut. Alat-alat aplikasi pestisida memiliki
berbagai macam jenis dengan fungsi yang berbeda-berbeda tergantung
sasaran yang akan dikendalikan. Pengetahuan tentang bagian-bagian alat
aplikasi herbisida beserta mekanisme kerjanya penting untuk diketahui
agar saat aplikasinya nanti dapat lebih efisien dan efektif.
Kalibrasi adalah peneraan alat semprot untuk memperoleh ukuran
larutan yang keluar dari mulut nozel secara tepat persatuan waktu. Lerch
(2014) menyatakan bahwa keberhasilan penyemprotan sangat ditentukan
oleh tingkat peliputan (tingkat penutupan) yakni banyaknya droplet yang
menutupi bidang sasaran. Makin banyak jumlah droplet pada tiap cm 2
bidang sasaran, makin besar kemungkinan dapat terkena pestisida
sehingga semakin besar kemungkinan penyemprotan berhasil. Ketepatan
hasil kalibrasi menentukan efektivitas dan efisiensi biaya pengendalian
gulma. Jumlah kebutuhan larutan sangat bergantung pada jenis alat
semprot, nozzle, kecepatan berjalan penyemprot, kondisi gulma, dan
kondisi areal. Kalibrasi terbagi menjadi dua cara kalibrasi yaitu kalibrasi
brdasarkan jumlah larutan dan kalibrasi berdasarkan luas area.
2. Tujuan Praktikum
Tujuan dari praktikum ini adalah mengetahui akurasi takaran
dalam penggunaan Sprayer.

71
71
72

B. Metodologi Praktikum

1. Waktu dan Tempat Praktikum


Praktikum acara Kalibrasi Hand Sprayer dan Knapsack Sprayer
dilaksanakan pada Sabtu, 27 Oktober 2018 bertempat di Laboratorium
Penelitian Lapang Universitas Sebelas Maret Desa Sukosari, Kecamatan
Jumantono, Kabupaten Karanganyar
2. Alat dan Bahan
a. Hand Sprayer dan Knapsack Sprayer
b. Papan plastik bergelombang 80 cm × 200 cm
c. Suatu lahan
d. Bak penampung air
e. Meteran
f. Rafia
g. Patok kayu
3. Cara Kerja
a. Kalibrasi Hand Sprayer
1) Mengisi air bersih pada Hand Sprayer
2) Meletakkan papan plastik bergelombang pada posisi miring 30%
3) Meletakkan bak penampung air yang nantinya mengalir dari papan
plastik
4) Melakukan kalibrasi papan berulang-ulang, setiap kali semprot
berapa cc air keluar
b. Kalibrasi Knapsack Sprayer
1) Mengisi air bersih pada Knapsack Sprayer
2) Membatasi suatu kawasan yang akan digunakan untuk uji coba,
misalnya 10 m × 10 m
3) Menyemprotkan mulai ujung lokasi ke ujung berikutnya, bergeser
2 m berbalik dst sehingga kawasan tersebut rata tersempot
4) Melakukan kalibrasi 3 kali, setiap kali menyemprot dihitung
berapa cc air keluar
73

C. Hasil Pengamatan dan Pembahasan

1. Hasil Pengamatan
Tabel 4.1 Hasil Kalibrasi Alat Hand Sprayer Lahan Seluas 1,6m2
No Vol. Awal Vol. Akhir (lt) Vol. Terpakai Vol. Per
(lt) (lt) Hektar (lt)
1 1 0,99 0,01 62,5
2 1 0,99 0,01 62,5
3 1 0,989 0,011 68,750
∑ 3 2,969 0,031 193,750
Rerata 1 0,98967 0,0103 64,5833
Sumber: Laporan Sementara
Tabel 4.2 Hasil Kalibrasi Alat Knapsack Sprayer dalam lahan seluas 16 m2

Vol Terpakai Vol per


No Vol Awal (L) Vol Akhir (L)
(L) hektar (L)
1. 8 6.5 1,5 937,5
2. 8 6,4 1,6 1000
3. 8 6,6 1,4 875
Rerata 8 6,5 1,5 937,5
Sumber : Laporan sementara
2. Analisis Data
Kalibrasi Alat Hand Sprayer

a) Vol per hektar (liter) = x Vol. terpakai (liter)

1) x 0,01 = 62,5 liter

2) x 0,01 = 62,5 liter

3) x 0,011 = 68,75 liter

Jumlah = 193,75 liter


Rata-rata = 64,5833
Kalibrasi Alat Knapsack Sprayer
Vol terpakai = Vol awal – Vola khir
74

Volume per hektar = x volume terpakai

a) Volterpakai = 8 L – 6,5 L = 1,5 L

Volume per hektar = x 1,5 L = 937,5 L/ha

b) Volterpakai = 8 L – 6.4 L = 1,6 L

Volume per hektar = x 1,6 L =1000 L/ha

c) Volterpakai = 8 L – 6,6 L = 1,4 L

Volume per hektar = x 1,4 L = 875 L

3. Pembahasan
Kalibrasi menurut Purba dan Yulizan (2008) adalah serangkaian
kegiatan yang membentuk hubungan antara nilai yang ditunjukkan oleh
instrumen pengukur atau sistem pengukuran dengan nilai-nilai yang sudah
diketahui yang berkaitan dari besaran-besaranyang diukur dalam kondisi
tertentu. Sedangkan defenisi kalibrasi menurut Dewan Standarisasi
Nasional (DSN/1990) adalah suatu kegiatan untuk menentukan kebenaran
konvensional penunjukan instrument ukur dan bahan ukur dengan cara
membandingkan terhadap standar nasional dan/atau internasional. Selain
itu kalibrasi juga dapat dikatakan sebagai kegiatan peneraan untuk
menentukan kebenaran nilai penunjukan alat ukur dan/atau bahan ukur.
Hand sprayer menurut Jones (2008) memiliki spesifikasi dimensi
yang relatif kecil dan teknologi yang digunakan sederhana sehingga
memudahkan petani dalam penggunaan maupun perawatan terhadap hand
sprayer itu sendiri. Selain itu handsprayer juga relatif murah, sehingga
sangat diminati dan digunakan oleh petani Indonesia yang rata-rata
merupakan petani kalangan menengah kebawah. Direktorat Jenderal
Prasarana dan Sarana Pertanian Kementrian Pertanian (2012)
mengemukakan beberapa keunggulan hand sprayer. Mudah dalam
penggunaan dan perawatannya karena dimensi relatif kecil dan teknologi
75

yang digunakan sederhana, selain itu juga relatif murah sehingga


terjangkau secara umum oleh kalangan petani adalah merupakan
keunggulan hand sprayer.
Knapsack sprayer menurut Pramuhadi (2012) merupakan sprayer
berkapasitas empat gallons (15 liter) dengan bentuk tangki seperti ginjal
dan terbuat dari baja galvanis atau lembaran kuningan yang dapat dibawa
dengan cara digendong pada pundak dan bahu operator. Leher gagang
terdapat di bagian bawah tangki yang membuat operator mudah untuk
memompa. Sedikit pemompaan memberikan tekanan dalam kamar udara
sehingga ketika nozzle terbuka maka aliran cairan yang kuat dapat
berhembus. Efektivitas penyemprotan (herbiciding) di lahan dengan
parameter (weed cover) menurut Aspar (2012) untuk knapsack sprayer I
adalah 82,8% dengan persentase gulma mati 53,6%, knapsack sprayer II
adalah 82,6% dengan persentase gulma mati 59,5%, dan knapsack motor
sprayer adalah 93,7% dengan persentase gulma mati 77%.
Berdasarkan hasil pengamatan dan perhitungan yang telah
dilakukan yaitu menunjukkan bahwa pada kalibrasi alat hand sprayer
diperoleh volume per hektar pada ulangan pertama yaitu 62,5 L, pada
ulangan kedua yaitu 62,5 L, dan pada ulangan ketiga yaitu 68,75 L. pada
kalibrasi alat knapsack sprayer diperoleh volume terpakai pada ulangan
pertama yaitu 1,5 L dan volume per hektar yaitu 937,5 L/ha, volume
terpakai pada ulangan kedua yaitu 1,6 L dan volume per hektar yaitu 1000
L/ha, kemudian volume terpakai pada ulangan ketiga yaitu 1,4 L dan
volume per hektar yaitu 875 L/ha.
Manfaat kalibrasi pada handsprayer dan knapsack sprayer menurut
Abdillah (2009) yaitu menghindari pemborosan herbisida, memperkecil
terjadinya keracunan pada tanaman akibat penumpukan herbisida, dan
memperkecil pencemaran lingkungan. Menurut Ariningtyas (2008)
manfaat kalibrasi yaitu mengukur dosis pestisida secara tepat dan benar
dengan knapsack sprayer.
76

D. Kesimpulan dan Saran

1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil praktikum Pengelolaan Gulma acara Kalibrasi
Hand Sprayer dan Knapsack Sprayer dapat disimpulkan bahwa :
a. Kalibrasi adalah serangkaian kegiatan yang membentuk hubungan
antara nilai yang ditunjukkan oleh instrumen pengukur atau sistem
pengukuran dengan nilai-nilai yang sudah diketahui yang berkaitan
dari besaran-besaranyang diukur dalam kondisi tertentu.
b. Tujuan utama dari kalibrasi adalah memberikan takaran dan informasi
yang tepat untuk penggunaan penyemprotan herbisida untuk
pengendalian gulma.
c. Penggunaan alat semprot hand sprayer diperoleh volume yang
dibutuhkan per hektar sebanyak 64,58 liter/ha
d. Penggunaan alat semprot knapsack sprayer diperoleh volume yang
dibutuhkan per hektar sebanyak 2812,5 liter/ha
e. Fungsi dari kalibrasi agar jumlah herbisida dapat ditentukan sesuai
dengan rekomendasi yang seharusnya.
2. Saran
Saran yang dapat diberikan dalam praktikum acara kalibrasi hand
sprayer dan knapsack sprayer yaitu dalam berjalan praktikan diusahakan
untuk konstan sehingga rata-rata waktu yang diperlukan dalam
pengaplikasian air tidak terpaut jauh pada setiap ulangan.

Anda mungkin juga menyukai