Anda di halaman 1dari 74

LAPORAN PRAKTIKUM

HALAMAN PENGESAHAN

LAPORAN PRAKTIKUM

MEKANIKA TANAH II

Disusun Oleh :

Nama : ____________________________________

NIM :_____________________________________

Telah diperiksa dan disetujui oleh :


Sorong,
Dosen Pengampu Asisten

________________________ ________________________
________________________

ii | M e k a n i k a T a n a h I
ABSEN PRAKTIKUM

iii | M e k a n i k a T a n a h I
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL i

HALAMAN PENGESAHAN ii

ABSEN iii

DAFTAR ISI iv

KATA PENGANTAR v

SONDIR 1

HANDBORING 10

BERAT JENIS 16

KADAR AIR DAN BERAT ISI 24

ANALISA BUTIRAN 32

ATTERBERG LIMIT40

KOMPAKSI 59

KONSOLIDASI 66

iv | M e k a n i k a T a n a h I
KATA PENGANTAR

Dalam bidang Teknik Sipil, tanah merupakan elemen dasar yang perlu

dipelajari karena tanah adalah tempat berdirinya bangunan-bangunan Teknik

Sipil. Bangunan Teknik Sipil yang dibangun di perairan sekalipun masih

memerlukan fondasi yang diletakkan hingga ke tanah dasar bahkan mencapai

lapisan tanah keras. Seluruh beban struktur akan diteruskan oleh fondasi ke tanah

dasar. Sebelum pelaksanaan konstruksi, pengetahuan terhadap sifat-sifat tanah

dasar konstruksi memegang peranan yang penting. Sehingga sifat-sifat tanah baik

sifat fisika dan mekanika serta hidraulika perlu diketahui dengan cermat. Oleh

karena itu perlu adanya pelatihan Pelatihan Geoteknik Tingkat 1. Dalam pelatihan

ini tersebut tidak hanya diberikan teori tentang sifat-sifat tanah, tetapi termasuk

pula praktek laboratorium guna meningkatkan pemahaman sifat-sifat tanah.

Secara umum sifat-sifat fisika, mekanika dan hidraulika tanah dapat

ditentukan di laboratorium dan lapangan (insitu tests). Setiap pengujian tanah di

laboratorium, pelaksanaan pengujian harus mengikuti prosedur baku (standard)

agar memberikan hasil yang baku pula. Namun tetap perlu diperhatikan bahwa

kondisi tanah di lapangan sering sangat beragam (non-homogeinity). Sifat-sifat

tanah dapat berbeda di suatu titik pengambilan sampel dengan titik lainnya pada

jarak beberapa meter di sebelahnya. Pengambilan sampel tanah yang akan diuji

setidaknya harus dapat mewakili keberagaman kondisi tanah di lapangan.

Pendekatan teoritik dan empirik yang digunakan dalam praktek hanya akan

memberkan hasil yang tepat apabila parameter yang digunakan berasal dari hasil

pengujian tanah di laboratorium yang sesuai. Dengan demikian, pengetahuan

v|Mekanika Tanah I
tentang pelaksanaan pengujian tanah di laboratorium memiliki peran yang sangat

penting bagi profesi insinyur di bidang geoteknik.

Peralatan yang digunakan untuk pengujian laboratorium sering memiliki

spesifikasi yang berbeda dan memiliki sensitifitas yang tinggi. Sehingga,

perawatan peralatan yang memadai dan teratur akan memberikan hasil yang lebih

akurat. Selain itu pada setiap pengujian diperlukan kalibrasi peralatan seperti

timbangan, cincin-beban (proving ring), dan beban. Peralatan yang senantiasa

dalam keadaan bersih akan menghasilkan pembacaan yang lebih akurat. Untuk

itu, setiap selesai pengujian, perlu tetap dijaga kebersihan peralatan yang

digunakan.

Untuk menghasilkan pengujian yang baik, maka setiap hasil pengujian

perlu dicatat dalam boring-borang yang telah tersusun dengan rapi dalam table.

Pencatatan hasil pengujian, seperti dimensi benda uji, deformasi, beban, dalam

sembarang lembaran kertas dapat menyebabkan data hasil pengujian hilang atau

kesalahan interpretasi. Untuk itu, hasil pengujian harus dicatat dan disusun dalam

suatu susunan borang secara rapi. Dalam Modul Pelatihan ini telah dilengkapi

dengan tabel-tabel pengisian data hasil pengujian, sehingga lebih memudahkan

dalam penyusunan laporan.

vi | M e k a n i k a T a n a h I
Pengujian ke-1

SONDIR

A. Tujuan

Tujuan dilaksanakannya pengujian ini adalah untuk mengetahui struktur

tanah, kondisi lapisan tanah dan untuk menentukan hambatan lekat tanah.

B. Standar Acuan

SNI 2827:2008 Cara uji penetrasi lapangan dengan alat sondir.

C. Alat

1. Satu set alat sondir yang terdiri dari :

a. Mesin sondir ringan kapasitas 2,5 ton

b. Stang sondir, panjang 1m, jumlah secukupnya

c. Bikonus

d. Manometer dengan kapasitas 0-50 kg/m2 dan 0-250 kg/cm2

e. Kop tekan dan tarik

2. Satu set jangkar terdiri dari :

a. Angker 4 buah

b. Ambang penahan 4 buah

c. Kunci T dan engkol

3. Perlengkapan antara lain :

a. Kunci plunger

b. Kunci pas/kunci inggris

c. Kunci pipa

d. Meteran

1|Mekanika Tanah I
e. Obeng

f. Linggis

g. Oli

h. Alat tulis

i. Linggis

Gambar 12.1 Satu set alat sondir

2|Mekanika Tanah I
D. Hasil Pengujian

Kelompok : _________________________________

Lokasi Pengujian : _________________________________

Tanggal Pengujian : _________________________________

Pembacaan Pembacaan Perlawanan Perlawanan Geseran Rasio


Selisih
manometer manometer konus geser lokal total Hambatan
Kedalaman
qc=(Cw*Api)/ fs=(Kw*Api)/ Rf =
Cw Tw Kw fs x 20cm Tf
Ac As (fs/qc)*100
(m) (kg/cm )
2
(kg/cm )
2
(kg/cm )
2
(kg/cm2) (kg/cm2) (kg/cm) (kg/cm) (%)

3|Mekanika Tanah I
Pembacaan Pembacaan Perlawanan Perlawanan Geseran Rasio
Selisih
manometer manometer konus geser lokal total Hambatan
Kedalaman
qc=(Cw*Api)/ fs=(Kw*Api)/ Rf =
Cw Tw Kw fs x 20cm Tf
Ac As (fs/qc)*100
(m) (kg/cm )
2
(kg/cm )
2
(kg/cm )
2
(kg/cm2) (kg/cm2) (kg/cm) (kg/cm) (%)

4|Mekanika Tanah I
E. Perhitungan

5|Mekanika Tanah I
6|Mekanika Tanah I
F. Kesimpulan

Diperiksa Oleh: Disetujui Oleh:

Asisten Lab Laboran

______________________ ______________________

7|Mekanika Tanah I
G. Dokumentasi Pengujian Sondir

8|Mekanika Tanah I
Pengujian ke-2

HANDBORING

A. Tujuan

Tujuan dilaksanakannya pengujian ini adalah untuk mengetahui jenis-jenis

lapisan tanah pada setiap kedalaman, menetapkan kedalaman tanah untuk

pengambilan contoh tanah asli atau tidak asli dan kemudian melakukan

pengujian lebih lanjut di Laboratorium.

B. Standar Acuan

ASTM – 1452 -89

C. Alat

1. Alat bor terdiri dari mata bor, stik bor secukupnya, kunci T, dan stang

bor.

2. Alat sampling terdiri dari tabung sampel, stick apparat, hammer dan

kunci yang sesuai.

3. Perlengkapan seperti kunci pipa, obeng atau spatula, penggaris, plastic,

karet dan, kunci pas.

4. Alat tulis.

9|Mekanika Tanah I
D. Hasil Pengujian

Kelompok : _________________________________

Lokasi Pengujian : _________________________________

Tanggal Pengujian : _________________________________

Kedalaman
Contoh Sampel Deskripsi Konsistensi
(m)

10 | M e k a n i k a T a n a h I
E. Kesimpulan

Diperiksa Oleh: Disetujui Oleh:

Asisten Lab Laboran

______________________ ______________________

11 | M e k a n i k a T a n a h I
F. Dokumentasi Pengujian Handboring

12 | M e k a n i k a T a n a h I
Pengujian ke-3

BERAT JENIS

A. Tujuan

Tujuan percobaan ini adalah untuk menentukan berat jenis suatu contoh

tanah yang memiliki ukuran butir kurang dari 4,75 mm.

B. Standar Acuan

ASTM D854-10 Standard Test Methods for Specific Gravity of Soil Solids

by Water Pycnometer dan SNI 1964 2008

C. Alat

1. Piknometer, yaitu botol gelas dengan leher sempit dan tertutup (dari kaca)

yang berlubang kapiler dengan kapasitas 50 atau 100 ml, seperti berikut

(Gambar 5.1).

Gambar 5.1 Piknometer berkapasitas 100

2. Timbangan dengan keteltian 0,01 g.

3. Wadah penampung air.

4. Thermometer.

5. Cawan porselen (mortar) dengan alat penumbuknya (pastle) untuk

menghancurkan gumpalan tanah menjadi butir-butir tanpa merusak butir-

butirnya sendiri.

13 | M e k a n i k a T a n a h I
6. Oven dengan suhu dapat diatur konstan pada 105°-110°C.

7. Kompor Listrik

8. Teflon

D. Bahan

1. Air suling / Destalasi

2. Air cuci

3. Sample tanah lolos saringan No. 10

14 | M e k a n i k a T a n a h I
E. Hasil Pengujian

Kelompok : _________________________________

Lokasi Pengujian : _________________________________

Tanggal Pengujian : _________________________________

Perhitungan Berat Jenis

Nomor Piknometer BJ1 BJ2 BJ3

Berat Piknometer (gr) W1

Berat Piknometer + Contoh (gr) W2

Berat Tanah (Wt) (gr) W2 - W1

Berat Piknometer + Air + Tanah (gr) W3

Berat Piknometer + Air Padat (gr) W4

W5 W2 - W1 + W4

Isi Tanah (gr) W5 - W3

Berat Jenis Wt / Isi Tanah

Rata-rata

Faktor Koreksi Temperatur (29°C)

Berat Jenis (Gs)

Berat Jenis Tanah, Gs = _____________

15 | M e k a n i k a T a n a h I
F. Perhitungan

16 | M e k a n i k a T a n a h I
17 | M e k a n i k a T a n a h I
G. Kesimpulan

Diperiksa Oleh: Disetujui Oleh:

Asisten Lab Laboran

______________________ ______________________

18 | M e k a n i k a T a n a h I
H. Dokumentasi Pengujian Berat Jenis

19 | M e k a n i k a T a n a h I
Pengujian ke-4

KADAR AIR DAN BERAT ISI

A. Tujuan

Tujuan dilaksanakannya pengujian ini adalah untuk mengukur kadar air

suatu contoh tanah. Kadar air suatu tanah adalah perbandingan antara berat air

yang terkandung dalam tanah dengan berat butir tanah tersebut, dan

dinyatakan dalam persen. Kemudian menentukan berat isi tanah kondisi asli

atau tanah yang relatif tidak terganggu dengan cara menusukan cincin cetakan

kedalam tabung sampel.

B. Standar Acuan

ASTM D2216-10 Standard Test Methods for Laboratory Determination of

Water (Moisture) Content of Soil and Rock by Mass dan SNI 1965:2008 Cara

uji penentuan kadar air untuk tanah dan batuan di laboratorium.

C. Alat

a. Kadar Air

1. Cawan

2. Timbangan dengan keteltian 0,01 gram

3. Oven

4. Desikator

5. Spatula

b. Berat Isi

1. Cetakan/ring dengan dimensi yang diketahui

2. Timbangan dengan ketelitian 0,01 gram

20 | M e k a n i k a T a n a h I
3. Jangka Sorong

D. Bahan

Contoh tanah yang digunakan adalah tanah terusik dan tanah tidak terusik

dengan berat minimum tergantung pada ukuran terbesar dari butir tanah.

Massa tanah minimum yang diperlukan untuk pemeriksaan kadar air diberikan

pada Tabel dibawah ini.

21 | M e k a n i k a T a n a h I
E. Hasil Pengujian

Kelompok : _________________________________

Lokasi Pengujian : _________________________________

Tanggal Pengujian : _________________________________

Uji Kadar Air

Benda Uji
No. Uraian Satuan

1.
Berat Cawan Kosong (W1) g
2.
Berat Cawan + Tanah Basah (W2) g
3.
Berat Cawan + Tanah Kering (W3) g
4.
Berat Air, Ww = (W2 – W3) g
5.
Berat Tanah Kering, Ws = (W3 – W1) g
6.
Kadar Air, w = (Ww / Ws) × 100% %
7.
Kadar Air Rata-rata, w %

Uji Berat Isi

Benda Uji
No . Uraian Satuan

1. Berat Cetakan g
2. Berat Cetakan + Tanah g
3. Berat Tanah g
4. Diameter Cetakan cm
5. Tinggi Cetakan cm
6. Volume Tanah/Cetakan cm3
7. Berat Isi Tanah gr/cm3
8. Berat Isi Tanah Rata-rata gr/cm3

22 | M e k a n i k a T a n a h I
F. Perhitungan

23 | M e k a n i k a T a n a h I
24 | M e k a n i k a T a n a h I
G. Kesimpulan

Diperiksa Oleh: Disetujui Oleh:

Asisten Lab Laboran

______________________ ______________________

25 | M e k a n i k a T a n a h I
H. Dokumentasi Pengujian Kadar Air dan Berat Isi

26 | M e k a n i k a T a n a h I
Pengujian ke-5

ANALISA BUTIRAN TANAH

A. Tujuan

Percobaan ini bertujuan untuk menentukan distribusi ukuran butir

untuk tanah dan menghasilkan kurva distribusi ukuran butir tanah.

B. Standar Uji Acuan

ASTM D422 - 63(2007) Standard Test Method for Particle-Size Analysis

of Soils

ASTM D6913 - 04(2009) Standard Test Methods for Particle-Size

Distribution (Gradation) of Soils Using Sieve Analysis. SNI 3423 2008

Analisis Ukuran Butir Tanah.

C. Alat

A. Analisa Hidrometer

1. Hidrometer

2. Gelas ukur 1000cc

3. Timbangan dengan ketelitian 0,1 gram

4. Oven

5. Mixer

6. Stopwatch

7. Thermometer

8. Mangkok

9. Bak/ember air

10. Saringan No.200

27 | M e k a n i k a T a n a h I
11. Sampel tanah lolos saringan no.10

12. Bahan Dispersi (Water Glass)

Gambar 7.1 Gelas Ukur dan Hidrometer tipe 152H

B. Analisa Saringan

1. Satu set saringan (No. 4, 10, 20, 40, 100, 200)

2. Timbangan dengan ketelitian 0,1 gram

3. Oven

4. Sikat/kuas

5. Mangkok

6. Sampel tanah hasil pengujian Hidometer yang sudah dioven

Gambar 7.2 Satu set saringan

28 | M e k a n i k a T a n a h I
D. Hasil Pengujian

Kelompok : _________________________________

Lokasi Pengujian : _________________________________

Tanggal Pengujian : _________________________________

SNI 3423-2008

Analisis Hidrometer

No.Contoh: Koreksi Meniskus, Fm

Berat Tanah Kering (gr), W: Koreksi Bacaan Nol, Fz

Berat Jenis (gr/cm3): Koreksi Temperatur, Ft

Temperatur Campuran

Tanah+Air, T (0C) a = [(Gs*1.65)/((Gs-1)*2.65)]

Analisis Saringan

Saringan Tertahan Lolos


Berat Total :
Nomor ø Lubang (mm) Berat (gr) % Kumulatif %
# 4
# 10
# 20
# 40
# 100
# 200
PAN
Berat Total
Tanah yang hilang selama pengujian analisis saringan harus
kurang dari 2%

______ < 2,00 (Memenuhi Syarat)


Pembacaan (dari (dari
Waktu Pembacaan Pembacaan % Butiran
Hidrometer tabel 5) tabel 6)
Pukul Hidrometer Terkoreksi Halus
(menit) Aktual (mm)
T R Rcp=R+Ft-Fz (aRcp/W)*100 Rc1=R+Fm L K (mm)

29 | M e k a n i k a T a n a h I
L
d  K
T

30 | M e k a n i k a T a n a h I
F. Perhitungan

31 | M e k a n i k a T a n a h I
32 | M e k a n i k a T a n a h I
G. Kesimpulan

Diperiksa Oleh: Disetujui Oleh:


Asisten Lab Laboran

______________________ ______________________

33 | M e k a n i k a T a n a h I
H. Dokumentasi Pengujian Analisa Butiran Tanah

34 | M e k a n i k a T a n a h I
Pengujian ke-6

ATTERBERG LIMIT
1. BATAS CAIR TANAH

A. Tujuan

Tujuan pengujian ini adalah menentukan kadar air dan batas cair tanah

berbutir halus yang memiliki ukuran butir kurang dari 0,425 mm.

B. Standar Uji Acuan

ASTM D2216-10 Standar Test Methods for Laboratory Determination

of water (Moisture) Content of Soil and Rock by mass.

ASTM D4318-10 Standard Test Methods for Liquid Limit, Plastic

Limit, and Plasticity Index of Soils.

SNI 1967 2008 Penentuan batas cair tanah.

C. Alat

1. Alat batas cair casagrande dan pembarut (grooving tool),

2. Cawan porselen/mortar,

3. Cawan timbang tertutup dari logam tahan karet,

4. Penumbuk/penggerus (pestle),

5. Spatel

6. Saringan No. 40

7. Timbangan dengan keteletian 0,01 gram

8. Oven dengan suhu dapat diatur konstan pada 105°-110° C.

9. Desikator

35 | M e k a n i k a T a n a h I
Gambar 6.2 Satu set alat batas cair

D. Bahan

1. Air destilasi dalam botol cuci (washing bottle)

2. Contoh tanah yang lolos saringan No. 40 sebanyak 150 higga 200 g.

apabila contoh tanah mengandung butir-butir kasar, mula-mula

keringkan dalam suhu udara (atau dengan alat pengering dengan suhu

kurang dari 60°C) secukupnya. Pecahkan gumpalan-gumpalan tanah

dengan cara digerus dalam mortar dengan menggunakan pastle,

sehingga butir-butir tidak rusak. Kemudian saring dengan saringan No.

40. Bagian yang lolos saringan No. 40 digunakan sebagai benda uji.

36 | M e k a n i k a T a n a h I
E. HASIL PENGUJIAN

Kelompok : _________________________________

Lokasi Pengujian : _________________________________

Tanggal Pengujian : _________________________________

Asal Tanah : _________________________________

Jenis Tanah : _________________________________

Kadar Air Tanah

Percobaan ke- 1 2 3 4 5
Kelompok Ketukan 35-31 30-26 25-21 20-16 15-10
Jumlah pukulan
Nomor Cawan
Berat cawan + tanah basah
(W2), gr
Berat cawan + tanah kering
(W3), gr

Berat cawan (W1), gr

Berat air (Ww)


Ww = W2 - W3
Berat Tanah kering (Ws), gr
Ws = W3 - W1
Kadar air (W), %
Ww/Ws*100
Rata-rata kadar air, %

Catatan : Batas cair diambil dari nilai kadar air pada ketukan ke-25 atau dapat

diperoleh dari kurva hubungan kadar air (w) dan jumlah ketukan (N)

Batas Cair (LL) = __________ %

Flow Index = __________

37 | M e k a n i k a T a n a h I
38 | M e k a n i k a T a n a h I
Kurva Penentuan Batas Cair Tanah

Kadar Air, w (%)

39 | M e k a n i k a T a n a h I
Jumlah Ketukan, N (skala Log)
F. Perhitungan

40 | M e k a n i k a T a n a h I
41 | M e k a n i k a T a n a h I
2. BATAS PLASTIS TANAH

A. Tujuan

Percobaan ini bertujuan untuk menentukan batas plastis tanah

kohesif yang memiliki ukuran kurang dari 0,425 mm.

B. Standar Uji Acuan

ASTM D4318 - 10 Standard Test Methods for Liquid Limit,

Plastic Limit, and Plasticity Index of Soils dan SNI 1996 2008 Cara uji

penentuan batas plastis dan indeks plastisitas tanah.

C. Alat

1. Cawan porselen dan pestle

2. Spatel

3. Pelat kaca

4. Saringan No.40

5. Air destilasi dalam wash bootle.

6. Alat-alat uji kadar air.

7. Batang kawat dengan diameter 3mm.

D. Bahan

Contoh tanah yang lolos saringan No. 40 (diameter kurang dari 0,425

mm). Penyiapan benda uji ini sama dengan penyiapan untuk uji batas cair,

sehingga tanah yang digunakan adalah tanah yang tersisa dari pengujian

batas cair.

42 | M e k a n i k a T a n a h I
E. Hasil Pengujian

Kelompok : _________________________________

Lokasi Pengujian : _________________________________

Tanggal Pengujian : _________________________________

No Satua Benda Uji


Uraian
. n
1 Berat cawan kosong gr
2 Berat cawan + tanah basah gr
3 Berat cawan + tanah kering gr
4 Berat air gr
5 Berat tanah Kering gr
6 Kadar air %
7 Kadar air rata-rata %

Catatan : Batas plastis diambil dari nilai kadar air rata-rata.

Batas Plastis (PL) = __________ %

Indeks Plastisitas (PI) = __________ %

43 | M e k a n i k a T a n a h I
F. Perhitungan

44 | M e k a n i k a T a n a h I
45 | M e k a n i k a T a n a h I
3. BATAS SUSUT TANAH

A. Tujuan

Percobaan ini bertujuan untuk menentukan nilai batas susut tanah dan

faktor-faktor susut tanah yang meliputi angka susut, susut volumetrik dan

susut linier.

B. Standar Uji Acuan

ASTM D4318 - 10 Standard Test Methods for Liquid Limit, Plastic

Limit, and Plasticity Index of Soils dan SNI 3422 2008 Batas Susut.

C. Alat

1. Cawan porselen dan spetle,

2. Spatula

3. Cawan susut dari monel, berbentuk bulat dengan alas datar, berdiameter

±4,44cm dan tinggi ±1,27 cm.

4. Pelat kaca.

5. Alat pengukur volume berupa gelas beaker 250 mL.

6. Timbangan dengan ketelitian 0,01 gram.

7. Lilin (wax), sebagai pelapis rekahan tanah.

8. Benang, untuk mengikat benda uji saat direndam dalam wax.

9. Pemanas atau kompor listrik

10. Desikator

D. Bahan

Contoh tanah yang digunakan adalah tanah yang lolos saringan No. 40.

Penyiapan benda uji ini sama seperti penyiapan benda uji pada pengujian

batas cair dan batas plastis, sehingga persiapan dapat dilakukan secara

46 | M e k a n i k a T a n a h I
bersamaan. Sebaiknya gunakan pasta tanah dari uji batas cair yang

menghasilkan jumlah pukulan N = 10

E. Hasil Pengujian

Kelompok : _________________________________

Lokasi Pengujian : _________________________________

Tanggal Pengujian : _________________________________

Kalibrasi Cawan Susut

Percobaan Ke-
No Uraian Satuan
1 2
1 Berat cawan susut + pelat kaca, W2 gr

2 Berat cawan susut + pelat kaca+air, W1 gr

3 Berat air, Ww = W1 - W2 gr

4 Volume Cawan Susut, V = Ww/ρw cm3

5 Volume Cawan Susut rata-rata cm3

Volume cawan susut terkalibrasi, V = __________ cm3

47 | M e k a n i k a T a n a h I
Kalibrasi Rapat Massa Lilin (wax)

Percobaan Ke-
No Uraian Satuan
1 2
1 Diameter silinder lilin, dwp cm

2 Tinggi Silinder lilin, hwp cm

3 Volume silinder lilin, Vwp cm3

4 Volume silinder lilin rata-rata, Vwp cm3

5 Berat lilin dalam cawan, wwp gr

6 Rapat massa lilin, ρ x g/cm3

7 Rapat massa lilin rata-rata, ρ x g/cm3

Rapat massa lilin, ρx = __________ g/cm3

48 | M e k a n i k a T a n a h I
Faktor-Faktor Susut Tanah

Asal Tanah : __________________ Tanggal Uji : ________________

Jenis Tanah : __________________

Percobaan Ke
No Uraian satuan
1 2
1 Berat cawan susut, Wsd gr

2 Berat cawan susut + tanah, Wsdw gr

3 Berat cawan susut + tanah kering, Wsdd gr

4 Berat Tanah kering, Ws = Wsdd - Wsd gr

5 Kadar air tanah awal, W %

6 Berat tanah kering dan lilin di udara, Wsxa gr

Berat tanah kering dan lilin di dalam air,


7 gr
Wsxa
Berat air yang didesak oleh tanah kering dan
8 gr
lilin, Wwsx

9 Volume tanah kering dan lilin, Vdx cm3

10 Berat lapisan tanah kering pada lilin, Wx gr

11 Volume lapisan lilin pada tanah kering, Vx cm3

12 Volume tanah kering, Vd cm3

13 Batas susut tanah, SL %

14 Batas susut tanah rata-rata, SL %

Angka Susut Tanah , SR = __________

Susut Volumetrik, VS = __________

Susut Linier, LS = __________

F. Perhitungan

49 | M e k a n i k a T a n a h I
50 | M e k a n i k a T a n a h I
51 | M e k a n i k a T a n a h I
G. Kesimpulan

Diperiksa Oleh: Disetujui Oleh:

Asisten Lab Laboran

______________________ ______________________

52 | M e k a n i k a T a n a h I
4. Dokumentasi Pengujian Atterberg Limit

53 | M e k a n i k a T a n a h I
Pengujian ke-7

KOMPAKSI

A. Tujuan

Percobaan ini bertujuan untuk menentukan pemadatan tanah dan

parameternya yaitu kadar air optimum dan berat volume tanah kering

maksimum dengan energy pemadatan standar/modified.

B. Standar Acuan

ASTM D698-12 Standard Test Methods for Laboratory Compaction

Characteristics of Soil Using Standard Effort (12 400 ft-lbf/ft3(600 kN-m/m3).

C. Alat

1. Silinder pemadatan (lihat Gambar 1.1). Silinder pemadatan terdiri atas

silinder utama, silinder sambungan yang dapat dilepas dan pelat alas yang

dapat dilepas.

Gambar 8.1 Silinder pemadatan dan penumbuk


2. Penumbuk. Penumbuk yang digunakan berupa penumbuk dengan tangan

dengan ukuran diameter bidang jatuh 2 ± 0,005 in. (50,8 ± 0,13 mm), berat

5,5 ± 0,02 lbs (2,5 ± 0,01 kg), dan tinggi jatuh 12 ± 1/16 in. (304,8 ±

1,6mm),

54 | M e k a n i k a T a n a h I
3. Alat untuk mengeluarkan contoh tanah dari silinder (extruder),

4. Timbangan dengan kapasitas lebih kurang 12 kg dengan ketelitian 5 gram,

dan timbangan dengan kapasitas lebih kurang 1 kg dengan ketelitian 0,1 g,

5. Pisau perata (straight edge),

6. Saringan No.4,

7. Alat pencampur tanah seperti talam, sendok dan sebagainya,

8. Alat uji kadar air,

9. Caliper atau Jangka Sorong.

D. Bahan

Contoh tanah dalam kondisi udara yang berdiameter kurang dari 4,75 mm

(lolos saringan No.4). Berat tanah yang digunakan untuk setiap pemadatan

adalah 5 kg/silinder.

55 | M e k a n i k a T a n a h I
E. Hasil Pengujian

Kelompok : _________________________________

Lokasi Pengujian : _________________________________

Tanggal Pengujian : _________________________________

PEMADATAN
No. uji
Berat tanah + cetakan, g
Berat cetakan, g
Volume Cetakan, cm3
Berat tanah basah, g
Berat isi basah, g rw
Berat isi kering, g
rd = rw x 100
100 + W

KADAR AIR
Berat container, g
Tanah basah + container, g
Tanah kering + container, g
Berat air, g
Tanah kering, g
Kadar air (W), %
Zero Air Void (ZAF)

Maximum Dry Density (MDD) / rdmaks. g/cm3


Kadar Air Optimum / Woptimum %

56 | M e k a n i k a T a n a h I
F. Perhitungan

57 | M e k a n i k a T a n a h I
58 | M e k a n i k a T a n a h I
G. Kesimpulan

Diperiksa Oleh: Disetujui Oleh:

Asisten Lab Laboran

______________________ ______________________

59 | M e k a n i k a T a n a h I
H. Dokomentasi Pengujian Kompaksi

60 | M e k a n i k a T a n a h I
Pengujian ke-8

KONSOLIDASI

A. Tujuan
Tujuan dilaksanakannya pengujian ini adalah untuk menentukan sifat

pemampatan tanah dan hubungan antara waktu dan penurunan kumulatif

benda uji tanah tidak terganggu atau terganggu, yang akan digunakan untuk

keperluan analisis perhitungan, baik kecepatan penurunan maupun penurunan

total bangunan atau timbunan.

B. Standar Acuan

ASTM D-2435-89 dan ASSHTO Y-216-74 dan SNI 2812:2011 Cara uji

konsolidasi satu dimensi.

C. Alat

1. Satu set alat konsolidasi (Oedometer) yang terdiri dari cell konsolidasi dan

rangka beban, lengkap dengan keping beban yang sesuai.

2. Dial Indicator/Arloji dengan ketelitian 0,01 mm.

3. Alat pencetak yang terdiri dari ring pencetak, extruder, alat pemotong.

4. Stopwatch.

5. Timbangan dengan ketelitian 0,01 gram.

6. Batu pori.

7. Botol berisi air

8. Cawan

9. Kertas filter

10. Jangka Sorong

61 | M e k a n i k a T a n a h I
Gambar 11.1 Satu set alat konsolidasi

D. Bahan

Sampel tanah UDS (Undisturbed Soil) hasil boring.

62 | M e k a n i k a T a n a h I
E. Hasil Pengujian

Kelompok : _____________ Tanggal Uji : _______________


Asal Tanah : _____________ Jenis Tanah : _______________
Berat Jenis, Gs : _____________ Kedalaman : _______________

Data Ring Konsolidasi


Diameter = ____________ Tinggi = ______________
Luas = ____________ Volume = ______________
Berat, W1 = ____________

Pemeriksaan Kadar Air Sebelum Pengujian

Satuan 1 2

Berat cawan kosong, W1 g


Berat cawan + tanah basah,
g
W2
Berat cawan + tanah kering,
g
W3
W 2−W 3
Kadar air, ( ¿ x 100 %
W 3−W 1
Kadar air rata-rata %

Sifat-Sifat Fisik Benda Uji


Diameter benda uji, D0 = ____ cm Tinggi benda uji awal, H0 = ____ cm
Luas benda uji, A0 = ____ cm2 Volume benda uji awal, V0 = ____cm3

Sebelum Pengujian Sesudah Pengujian


Berat Ring+Tanah Basah, Berat Ring+Tanah Basah,
Wtr0 (g) Wtrf (g)
Berat Tanah Basah, Wt0 (g) Berat Tanah Basah, Wtf (g)

Berat Tanah Kering, Wd0 (g) Berat Tanah Kering, Wdf (g)
Berat Volume Tanah Basah, Berat Volume Tanah
γ wet Kering, γ dry
Kadar Air Awal, W0 Kadar Air Akhir, Wf

63 | M e k a n i k a T a n a h I
Tinggi Bagian Padat, Hs Tinggi Benda Uji Akhir,Hf

Angka Pori Awal, e0 Angka Pori Akhir, ef

Derajat Jenuh Air Awal, S0 Derajat Jenuh Air Akhir, Sf

Beban
Waktu
0,5 1 2 4 8 16 4 0,5

0 detik

6 detik

15 detik

30 detik

1 menit

2 menit

4 menit

8 menit

15 menit

30 menit

1 jam

64 | M e k a n i k a T a n a h I
F. Perhitungan

65 | M e k a n i k a T a n a h I
66 | M e k a n i k a T a n a h I
G. Kesimpulan

Diperiksa Oleh: Disetujui Oleh:

Asisten Lab Laboran

______________________ ______________________

67 | M e k a n i k a T a n a h I
H. Dokumentasi Pengujian Konsolidasi

68 | M e k a n i k a T a n a h I

Anda mungkin juga menyukai