HALAMAN PENGESAHAN
LAPORAN PRAKTIKUM
MEKANIKA TANAH II
Disusun Oleh :
Nama : ____________________________________
NIM :_____________________________________
________________________ ________________________
________________________
ii | M e k a n i k a T a n a h I
ABSEN PRAKTIKUM
iii | M e k a n i k a T a n a h I
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL i
HALAMAN PENGESAHAN ii
ABSEN iii
DAFTAR ISI iv
KATA PENGANTAR v
SONDIR 1
HANDBORING 10
BERAT JENIS 16
ANALISA BUTIRAN 32
ATTERBERG LIMIT40
KOMPAKSI 59
KONSOLIDASI 66
iv | M e k a n i k a T a n a h I
KATA PENGANTAR
Dalam bidang Teknik Sipil, tanah merupakan elemen dasar yang perlu
lapisan tanah keras. Seluruh beban struktur akan diteruskan oleh fondasi ke tanah
dasar konstruksi memegang peranan yang penting. Sehingga sifat-sifat tanah baik
sifat fisika dan mekanika serta hidraulika perlu diketahui dengan cermat. Oleh
karena itu perlu adanya pelatihan Pelatihan Geoteknik Tingkat 1. Dalam pelatihan
ini tersebut tidak hanya diberikan teori tentang sifat-sifat tanah, tetapi termasuk
agar memberikan hasil yang baku pula. Namun tetap perlu diperhatikan bahwa
tanah dapat berbeda di suatu titik pengambilan sampel dengan titik lainnya pada
jarak beberapa meter di sebelahnya. Pengambilan sampel tanah yang akan diuji
Pendekatan teoritik dan empirik yang digunakan dalam praktek hanya akan
memberkan hasil yang tepat apabila parameter yang digunakan berasal dari hasil
v|Mekanika Tanah I
tentang pelaksanaan pengujian tanah di laboratorium memiliki peran yang sangat
perawatan peralatan yang memadai dan teratur akan memberikan hasil yang lebih
akurat. Selain itu pada setiap pengujian diperlukan kalibrasi peralatan seperti
dalam keadaan bersih akan menghasilkan pembacaan yang lebih akurat. Untuk
itu, setiap selesai pengujian, perlu tetap dijaga kebersihan peralatan yang
digunakan.
perlu dicatat dalam boring-borang yang telah tersusun dengan rapi dalam table.
Pencatatan hasil pengujian, seperti dimensi benda uji, deformasi, beban, dalam
sembarang lembaran kertas dapat menyebabkan data hasil pengujian hilang atau
kesalahan interpretasi. Untuk itu, hasil pengujian harus dicatat dan disusun dalam
suatu susunan borang secara rapi. Dalam Modul Pelatihan ini telah dilengkapi
vi | M e k a n i k a T a n a h I
Pengujian ke-1
SONDIR
A. Tujuan
tanah, kondisi lapisan tanah dan untuk menentukan hambatan lekat tanah.
B. Standar Acuan
C. Alat
c. Bikonus
a. Angker 4 buah
a. Kunci plunger
c. Kunci pipa
d. Meteran
1|Mekanika Tanah I
e. Obeng
f. Linggis
g. Oli
h. Alat tulis
i. Linggis
2|Mekanika Tanah I
D. Hasil Pengujian
Kelompok : _________________________________
3|Mekanika Tanah I
Pembacaan Pembacaan Perlawanan Perlawanan Geseran Rasio
Selisih
manometer manometer konus geser lokal total Hambatan
Kedalaman
qc=(Cw*Api)/ fs=(Kw*Api)/ Rf =
Cw Tw Kw fs x 20cm Tf
Ac As (fs/qc)*100
(m) (kg/cm )
2
(kg/cm )
2
(kg/cm )
2
(kg/cm2) (kg/cm2) (kg/cm) (kg/cm) (%)
4|Mekanika Tanah I
E. Perhitungan
5|Mekanika Tanah I
6|Mekanika Tanah I
F. Kesimpulan
______________________ ______________________
7|Mekanika Tanah I
G. Dokumentasi Pengujian Sondir
8|Mekanika Tanah I
Pengujian ke-2
HANDBORING
A. Tujuan
pengambilan contoh tanah asli atau tidak asli dan kemudian melakukan
B. Standar Acuan
C. Alat
1. Alat bor terdiri dari mata bor, stik bor secukupnya, kunci T, dan stang
bor.
2. Alat sampling terdiri dari tabung sampel, stick apparat, hammer dan
4. Alat tulis.
9|Mekanika Tanah I
D. Hasil Pengujian
Kelompok : _________________________________
Kedalaman
Contoh Sampel Deskripsi Konsistensi
(m)
10 | M e k a n i k a T a n a h I
E. Kesimpulan
______________________ ______________________
11 | M e k a n i k a T a n a h I
F. Dokumentasi Pengujian Handboring
12 | M e k a n i k a T a n a h I
Pengujian ke-3
BERAT JENIS
A. Tujuan
Tujuan percobaan ini adalah untuk menentukan berat jenis suatu contoh
B. Standar Acuan
ASTM D854-10 Standard Test Methods for Specific Gravity of Soil Solids
C. Alat
1. Piknometer, yaitu botol gelas dengan leher sempit dan tertutup (dari kaca)
yang berlubang kapiler dengan kapasitas 50 atau 100 ml, seperti berikut
(Gambar 5.1).
4. Thermometer.
butirnya sendiri.
13 | M e k a n i k a T a n a h I
6. Oven dengan suhu dapat diatur konstan pada 105°-110°C.
7. Kompor Listrik
8. Teflon
D. Bahan
2. Air cuci
14 | M e k a n i k a T a n a h I
E. Hasil Pengujian
Kelompok : _________________________________
W5 W2 - W1 + W4
Rata-rata
15 | M e k a n i k a T a n a h I
F. Perhitungan
16 | M e k a n i k a T a n a h I
17 | M e k a n i k a T a n a h I
G. Kesimpulan
______________________ ______________________
18 | M e k a n i k a T a n a h I
H. Dokumentasi Pengujian Berat Jenis
19 | M e k a n i k a T a n a h I
Pengujian ke-4
A. Tujuan
suatu contoh tanah. Kadar air suatu tanah adalah perbandingan antara berat air
yang terkandung dalam tanah dengan berat butir tanah tersebut, dan
dinyatakan dalam persen. Kemudian menentukan berat isi tanah kondisi asli
atau tanah yang relatif tidak terganggu dengan cara menusukan cincin cetakan
B. Standar Acuan
Water (Moisture) Content of Soil and Rock by Mass dan SNI 1965:2008 Cara
C. Alat
a. Kadar Air
1. Cawan
3. Oven
4. Desikator
5. Spatula
b. Berat Isi
20 | M e k a n i k a T a n a h I
3. Jangka Sorong
D. Bahan
Contoh tanah yang digunakan adalah tanah terusik dan tanah tidak terusik
dengan berat minimum tergantung pada ukuran terbesar dari butir tanah.
Massa tanah minimum yang diperlukan untuk pemeriksaan kadar air diberikan
21 | M e k a n i k a T a n a h I
E. Hasil Pengujian
Kelompok : _________________________________
Benda Uji
No. Uraian Satuan
1.
Berat Cawan Kosong (W1) g
2.
Berat Cawan + Tanah Basah (W2) g
3.
Berat Cawan + Tanah Kering (W3) g
4.
Berat Air, Ww = (W2 – W3) g
5.
Berat Tanah Kering, Ws = (W3 – W1) g
6.
Kadar Air, w = (Ww / Ws) × 100% %
7.
Kadar Air Rata-rata, w %
Benda Uji
No . Uraian Satuan
1. Berat Cetakan g
2. Berat Cetakan + Tanah g
3. Berat Tanah g
4. Diameter Cetakan cm
5. Tinggi Cetakan cm
6. Volume Tanah/Cetakan cm3
7. Berat Isi Tanah gr/cm3
8. Berat Isi Tanah Rata-rata gr/cm3
22 | M e k a n i k a T a n a h I
F. Perhitungan
23 | M e k a n i k a T a n a h I
24 | M e k a n i k a T a n a h I
G. Kesimpulan
______________________ ______________________
25 | M e k a n i k a T a n a h I
H. Dokumentasi Pengujian Kadar Air dan Berat Isi
26 | M e k a n i k a T a n a h I
Pengujian ke-5
A. Tujuan
of Soils
C. Alat
A. Analisa Hidrometer
1. Hidrometer
4. Oven
5. Mixer
6. Stopwatch
7. Thermometer
8. Mangkok
9. Bak/ember air
27 | M e k a n i k a T a n a h I
11. Sampel tanah lolos saringan no.10
B. Analisa Saringan
3. Oven
4. Sikat/kuas
5. Mangkok
28 | M e k a n i k a T a n a h I
D. Hasil Pengujian
Kelompok : _________________________________
SNI 3423-2008
Analisis Hidrometer
Temperatur Campuran
Analisis Saringan
29 | M e k a n i k a T a n a h I
L
d K
T
30 | M e k a n i k a T a n a h I
F. Perhitungan
31 | M e k a n i k a T a n a h I
32 | M e k a n i k a T a n a h I
G. Kesimpulan
______________________ ______________________
33 | M e k a n i k a T a n a h I
H. Dokumentasi Pengujian Analisa Butiran Tanah
34 | M e k a n i k a T a n a h I
Pengujian ke-6
ATTERBERG LIMIT
1. BATAS CAIR TANAH
A. Tujuan
Tujuan pengujian ini adalah menentukan kadar air dan batas cair tanah
berbutir halus yang memiliki ukuran butir kurang dari 0,425 mm.
C. Alat
2. Cawan porselen/mortar,
4. Penumbuk/penggerus (pestle),
5. Spatel
6. Saringan No. 40
9. Desikator
35 | M e k a n i k a T a n a h I
Gambar 6.2 Satu set alat batas cair
D. Bahan
2. Contoh tanah yang lolos saringan No. 40 sebanyak 150 higga 200 g.
keringkan dalam suhu udara (atau dengan alat pengering dengan suhu
40. Bagian yang lolos saringan No. 40 digunakan sebagai benda uji.
36 | M e k a n i k a T a n a h I
E. HASIL PENGUJIAN
Kelompok : _________________________________
Percobaan ke- 1 2 3 4 5
Kelompok Ketukan 35-31 30-26 25-21 20-16 15-10
Jumlah pukulan
Nomor Cawan
Berat cawan + tanah basah
(W2), gr
Berat cawan + tanah kering
(W3), gr
Catatan : Batas cair diambil dari nilai kadar air pada ketukan ke-25 atau dapat
diperoleh dari kurva hubungan kadar air (w) dan jumlah ketukan (N)
37 | M e k a n i k a T a n a h I
38 | M e k a n i k a T a n a h I
Kurva Penentuan Batas Cair Tanah
39 | M e k a n i k a T a n a h I
Jumlah Ketukan, N (skala Log)
F. Perhitungan
40 | M e k a n i k a T a n a h I
41 | M e k a n i k a T a n a h I
2. BATAS PLASTIS TANAH
A. Tujuan
Plastic Limit, and Plasticity Index of Soils dan SNI 1996 2008 Cara uji
C. Alat
2. Spatel
3. Pelat kaca
4. Saringan No.40
D. Bahan
Contoh tanah yang lolos saringan No. 40 (diameter kurang dari 0,425
mm). Penyiapan benda uji ini sama dengan penyiapan untuk uji batas cair,
sehingga tanah yang digunakan adalah tanah yang tersisa dari pengujian
batas cair.
42 | M e k a n i k a T a n a h I
E. Hasil Pengujian
Kelompok : _________________________________
43 | M e k a n i k a T a n a h I
F. Perhitungan
44 | M e k a n i k a T a n a h I
45 | M e k a n i k a T a n a h I
3. BATAS SUSUT TANAH
A. Tujuan
Percobaan ini bertujuan untuk menentukan nilai batas susut tanah dan
faktor-faktor susut tanah yang meliputi angka susut, susut volumetrik dan
susut linier.
Limit, and Plasticity Index of Soils dan SNI 3422 2008 Batas Susut.
C. Alat
2. Spatula
3. Cawan susut dari monel, berbentuk bulat dengan alas datar, berdiameter
4. Pelat kaca.
10. Desikator
D. Bahan
Contoh tanah yang digunakan adalah tanah yang lolos saringan No. 40.
Penyiapan benda uji ini sama seperti penyiapan benda uji pada pengujian
batas cair dan batas plastis, sehingga persiapan dapat dilakukan secara
46 | M e k a n i k a T a n a h I
bersamaan. Sebaiknya gunakan pasta tanah dari uji batas cair yang
E. Hasil Pengujian
Kelompok : _________________________________
Percobaan Ke-
No Uraian Satuan
1 2
1 Berat cawan susut + pelat kaca, W2 gr
3 Berat air, Ww = W1 - W2 gr
47 | M e k a n i k a T a n a h I
Kalibrasi Rapat Massa Lilin (wax)
Percobaan Ke-
No Uraian Satuan
1 2
1 Diameter silinder lilin, dwp cm
48 | M e k a n i k a T a n a h I
Faktor-Faktor Susut Tanah
Percobaan Ke
No Uraian satuan
1 2
1 Berat cawan susut, Wsd gr
F. Perhitungan
49 | M e k a n i k a T a n a h I
50 | M e k a n i k a T a n a h I
51 | M e k a n i k a T a n a h I
G. Kesimpulan
______________________ ______________________
52 | M e k a n i k a T a n a h I
4. Dokumentasi Pengujian Atterberg Limit
53 | M e k a n i k a T a n a h I
Pengujian ke-7
KOMPAKSI
A. Tujuan
parameternya yaitu kadar air optimum dan berat volume tanah kering
B. Standar Acuan
C. Alat
silinder utama, silinder sambungan yang dapat dilepas dan pelat alas yang
dapat dilepas.
dengan ukuran diameter bidang jatuh 2 ± 0,005 in. (50,8 ± 0,13 mm), berat
5,5 ± 0,02 lbs (2,5 ± 0,01 kg), dan tinggi jatuh 12 ± 1/16 in. (304,8 ±
1,6mm),
54 | M e k a n i k a T a n a h I
3. Alat untuk mengeluarkan contoh tanah dari silinder (extruder),
6. Saringan No.4,
D. Bahan
Contoh tanah dalam kondisi udara yang berdiameter kurang dari 4,75 mm
(lolos saringan No.4). Berat tanah yang digunakan untuk setiap pemadatan
adalah 5 kg/silinder.
55 | M e k a n i k a T a n a h I
E. Hasil Pengujian
Kelompok : _________________________________
PEMADATAN
No. uji
Berat tanah + cetakan, g
Berat cetakan, g
Volume Cetakan, cm3
Berat tanah basah, g
Berat isi basah, g rw
Berat isi kering, g
rd = rw x 100
100 + W
KADAR AIR
Berat container, g
Tanah basah + container, g
Tanah kering + container, g
Berat air, g
Tanah kering, g
Kadar air (W), %
Zero Air Void (ZAF)
56 | M e k a n i k a T a n a h I
F. Perhitungan
57 | M e k a n i k a T a n a h I
58 | M e k a n i k a T a n a h I
G. Kesimpulan
______________________ ______________________
59 | M e k a n i k a T a n a h I
H. Dokomentasi Pengujian Kompaksi
60 | M e k a n i k a T a n a h I
Pengujian ke-8
KONSOLIDASI
A. Tujuan
Tujuan dilaksanakannya pengujian ini adalah untuk menentukan sifat
benda uji tanah tidak terganggu atau terganggu, yang akan digunakan untuk
B. Standar Acuan
ASTM D-2435-89 dan ASSHTO Y-216-74 dan SNI 2812:2011 Cara uji
C. Alat
1. Satu set alat konsolidasi (Oedometer) yang terdiri dari cell konsolidasi dan
3. Alat pencetak yang terdiri dari ring pencetak, extruder, alat pemotong.
4. Stopwatch.
6. Batu pori.
8. Cawan
9. Kertas filter
61 | M e k a n i k a T a n a h I
Gambar 11.1 Satu set alat konsolidasi
D. Bahan
62 | M e k a n i k a T a n a h I
E. Hasil Pengujian
Satuan 1 2
Berat Tanah Kering, Wd0 (g) Berat Tanah Kering, Wdf (g)
Berat Volume Tanah Basah, Berat Volume Tanah
γ wet Kering, γ dry
Kadar Air Awal, W0 Kadar Air Akhir, Wf
63 | M e k a n i k a T a n a h I
Tinggi Bagian Padat, Hs Tinggi Benda Uji Akhir,Hf
Beban
Waktu
0,5 1 2 4 8 16 4 0,5
0 detik
6 detik
15 detik
30 detik
1 menit
2 menit
4 menit
8 menit
15 menit
30 menit
1 jam
64 | M e k a n i k a T a n a h I
F. Perhitungan
65 | M e k a n i k a T a n a h I
66 | M e k a n i k a T a n a h I
G. Kesimpulan
______________________ ______________________
67 | M e k a n i k a T a n a h I
H. Dokumentasi Pengujian Konsolidasi
68 | M e k a n i k a T a n a h I