Anda di halaman 1dari 19

PRAKTIKUM MEKANIKA TANAH 1

PRAKTIKUM 2 :
UJI PENETRASI LAPANGAN DENGAN
ALAT SONDIR
2.1. PENDAHULUAN
Sondir adalah salah satu alat pengujian tanah di lapangan (Gambar 2.1). Pengujian
ini dimaksudkan untuk mem peroleh parameter-parameter perlawanan penetrasi
lapisan tanah di lapangan yang selanjutntya digunakan untuk interpretasi perlapisan tanah
yang merupakan bagian dari analisis dan desain geoteknik.

Cara kerja alat ini adalah beban statik menekan alat penetrasi konus ganda (bikonus)
dengan pembacaan perlawanan setiap kedalaman 20 cm (Gambar 2.2). Adapun yang
dibaca pada manometer adalah :
 Pembacaan pertama adalah nilai perlawanan konus (cone penetration
resistance) (qc) dengan ujung konus saja yang terdorong dalam satuan kg/cm2.
 Pembacaan kedua adalah nilai perlawanan geser diperoleh bila ujung konus dan
bidang geser terdorong bersamaan sehingga yang dibaca adalah nilai perlawanan
konus + nilai perlawanan geser (qc + fs) dalam satuan kg/cm2.

Praktikum 2 : Uji Penetrasi Lapangan dengan Alat Sondir 1


PRAKTIKUM MEKANIKA TANAH 1

Cara perhitungan nilai qc, fs, Tf dan Rf adalah sebagai berikut,


Luas ujung cone (Ac) =10 cm2,
Luas selimut (bidang) geser yang diukur (As) = 100 s/d150 cm2.
Nilai perlawan geser (local frictional resistance) :
fs = [(qc + fs) – qc ] x (Ac / As) dalam kg/cm2
Angka banding geser (friction ratio) :
Rf = fs/qc x 100 dalam prosentase.
Geseran total (total friction) :
Tf = komulatif dari (fs x 20) untuk tiap pembacaan data, dalam kg/cm’.
Untuk penyajian data pada laporan dapat dilihat pada Gambar 2.3 dan 2.4.

Praktikum 2 : Uji Penetrasi Lapangan dengan Alat Sondir 2


PRAKTIKUM MEKANIKA TANAH 1

Praktikum 2 : Uji Penetrasi Lapangan dengan Alat Sondir 3


PRAKTIKUM MEKANIKA TANAH 1

Praktikum 2 : Uji Penetrasi Lapangan dengan Alat Sondir 4


PRAKTIKUM MEKANIKA TANAH 1

2.2. TUJUAN PRAKTIKUM


Pengujian ini dimaksudkan untuk mengetahui perlawanan terhadap tekanan
ujung konus hambatan pelekatnya yang dinyatakan dalam gaya persatuan luas, serta
perlawanan geser tanah terhadap selubung bikonus dalam gaya persatuan panjang.

Praktikum 2 : Uji Penetrasi Lapangan dengan Alat Sondir 5


PRAKTIKUM MEKANIKA TANAH 1

2.3. PERALATAN
 Mesin sondir
 Stang sondir
 Mantle cone
 Friction Cone
 Jangkar spiral
 Ambang penekan
 Peralatan penunjang

2.4. PROSEDUR PENGUJIAN


1. Bersihkan lokasi percobaan lalu pasanglah dua atau empat jangkar spiral sesuai
dengan kondisi tanah dengan jarak tertentu agar cocok dengan kaki sondir
(Gambar 2.5).

2. Jepitlah rangka sondir dengan ambang pada jangkar tersebut, lalu atur
posisi sondir agak tegak lurus, dengan cara mengendurkan kunci tiang
samping lalu gunakan water pass untuk mengontrolnya.
3. Bukalah baut penutup lubang pengisian oli dan buka kedua kran manometer, lalu
pasang kunci piston pada ujung piston.
4. Tekan berkali-kali kunci piston ke atas sampai oli keluar semua.
5. Setelah oli yang lama habis, tetap terbuka. Isilah oli dari lubang pengisian
sampai penuh, gerakan kunci piston naik turun secara perlahan untuk
menghilangkan gelembung udara. Setelah tidak ada gelembung udara tutup
lubang kembali lubang pengisian tadi.

Praktikum 2 : Uji Penetrasi Lapangan dengan Alat Sondir 6


PRAKTIKUM MEKANIKA TANAH 1

6. Tutup salah satu kran manometer, tekan kunci piston pada alas rangka,
perhatikan kenaikan jarum manometer hentikan penekanan dan tahan (kunci),
stang pemutar apabila jarum akan mencapai 25% ke maksimal
manometer. Bila terjadi penurunan pada jarum manometer berarti ada
kebocoran antara lain pada sambungan-sambungan nepel, buat penutup oli
atau pada seal piston. Lakukan hal yang sama untuk manometer yang
lainnya.
7. Pasang friction cone/mantle cone pada draad stang sondir berikut stang
dalamnya. Tempatkan stang sondir tersebut pada lubang pemusat pada rangka
sondir tepat dibawah ruang oli. Pasang kop penekan.
8. Dorong treker, pada posisi lubang terpotong lalu putarlah engkol pemutar sampai
menyentuh ujung atas stang sondir. Percobaan dan pengukuran sudah siap
dilakukan (Gambar 2.6).
9. Tiang sondir diberi tanda setiap 20 cm dengan menggunakan spidol, gunanya
untuk mengetahui saat dilakukan pembacaan manometer.
10. Engkol pemutar kembali diputar sehingga patent friction cone/mantle cone
masuk ke dalam tanah.

11. Setelah mencapai batas 20 cm (lihat tanda spidol), engkol pemutar diputar sedikit
dengan arah berlawanan. Treker ditarik ke depan dalam posisi lubang bulat. Buka
kran yang menuju manometer 60 kg/cm² (Gambar 2.7).
12. Engkol pemutar diputar kembali sehingga stang dalam tertekan ke dalam tanah
dengan kecepatan 2 cm/detik. Stang dalam akan menekan piston lalu akan
menekan oli di dalamnya, tekanan yang terjadi akan terbaca pada manometer.

Praktikum 2 : Uji Penetrasi Lapangan dengan Alat Sondir 7


PRAKTIKUM MEKANIKA TANAH 1

Mantle cone hanya akan mengukur tahanan ujung konus (qc) sedangkan
friction cone akan mengatur tahanan ujung konus dan gesekan dinding terhadap
tanah.

13. Tekan stang, catat angka penunjukan pertama pada jarum manometer, teruskan
penekanan sampai jarum manometer bergerak yang kedua kalinya.
14. Lakukan penekanan dengan hati-hati dan amati selalu jarum manometer. Bila
diperkirakan tekanan akan melebihi kapasitas manometer, tutup kran manometer
tersebut dan kran manometer yang berkapasitas besar dibuka. Stang sondir
jangan menyentuh piston karena dapat menyebabkan kelebihan tekanan
secara drastis dan merusak manometer.
15. Putar kembali engkol pemutar berlawanan arah lalu posisi treker
dipindahkan kembali menjadi posisi lubang terpotong. Lakukan penekanan
kembali sejarak 20 cm berikutnya dan ulang prosedur 12 sampai dengan 14.
16. Setelah mencapai ke dalam 1 meter, stang sondir perlu ditambah. Caranya
terlebih dahulu naikkan piston penekan supaya stang sondir dapat disambung.
Gunakan kunci pipa untuk mengencangkannya (Gambar 2.8). Ulangi prosedur
8 sampai dengan 15.

Praktikum 2 : Uji Penetrasi Lapangan dengan Alat Sondir 8


PRAKTIKUM MEKANIKA TANAH 1

17. Setelah mencapai kedalaman tanah keras (tahanan konus lebih besar dari 150
kg/cm²) penyelidikan dihentikan. Stang sondir yang sudah tertanam dicabut
kembali dengan cara sebagai berikut :
 Putar engkol pemutar agar piston penekan terangkat.
 Tarik treker pada posisi lubang penuh.
 Dorong treker pada posisi lubang terpotong.
 Putar engkol pemutar sehingga stang sondir terangkat sampai stang sondir
berikutnya terlihat.
 Tahan stang sondir bawah dengan kunci pipa agar rangkaian
dibawahnya tidak jatuh.
 Lepaskan stang sondir atas dengan kunci pipa yang lain.
 Ulangi prosedur ini stang sondir berikutnya.
18. Percobaan sondir telah selesai dilakukan.

2.5. PERAWATAN
1. Stang sondir yang telah dipakai harus segera dibersihkan dari kotoran/tanah yang
melekat. Setelah dibersihkan lumuri dengan oli secukupnya agar tidak berkarat.
2. Friction cone/mantle cone yang telah dipakai juga harus segera dibersihkan.
Setelah bersih dicoba digerak-gerakan, apakah terjadi kemacetan. Apabila terjadi
kemacetan, buka rangkaian alat tersebut dan rendam dalam minyak tanah lalu
disikat dengan hati-hati. Lumuri dengan oli yang masih baru kemudian dirangkaian
kembali sehingga gerakannya tidak ada yang terhambat lalu disimpan pada ruang
tertutup.

Praktikum 2 : Uji Penetrasi Lapangan dengan Alat Sondir 9


PRAKTIKUM MEKANIKA TANAH 1

3. Tambahkan stempet pada gigi penggerak mesin sondir bagian atas bila
kondisinya sudah kering.
4. Lumasi seluruh bagian yang bergerak/bergesekan secara berkala.
5. Bila terjadi kebocoran oli, buka ruang oli dan periksa oli didalamnya. Bila oli
seal tersebut sobek ganti dengan yang baru.

2.6. TEMPAT DAN WAKTU PRAKTIKUM


Tanggal Praktikum : Jum’at, 28 Oktober 2016
Waktu : 08.15 – 16.45 WIB
Lokasi Sondir : Sebelah Utara E10 (X)

Praktikum 2 : Uji Penetrasi Lapangan dengan Alat Sondir 10


PRAKTIKUM MEKANIKA TANAH 1

2.7. HASIL PRAKTIKUM

HASIL PENGUJIAN SONDIR (CPT)

PROYEK : PRAKTIKUM MEKANIKA TANAH 1


TITIK SONDIR : S1
LOKASI : Samping E10 Fakultas Teknik UNNES
TANGGAL : 28 Oktober 2016
BACAAN BACAAN fs x 20
KEDALAMAN fs Tf Rf
qc qc + fs cm
(m) (kg/cm2) (kg/cm') fs/qc (%)
(kg/cm2) (kg/cm2) (kg/cm')
0.00 0 0 0 0 0 0.0
0.20 0.5 2.5 0 0 0 0.00
0.40 4.2 7 0.28 5.6 5.6 6.67
0.60 6 9 0.3 6 11.6 5.00
0.80 17.2 35.7 1.85 37 48.6 10.76
1.00 41 50.5 0.95 19 67.6 2.32
1.20 20 35 1.5 30 97.6 7.50
1.40 18 40 2.2 44 141.6 12.22
1.60 12.5 30 1.75 35 176.6 14.00
1.80 23 37.5 1.45 29 205.6 6.30
2.00 78 95 1.7 34 239.6 2.18
2.20 4 6 0.2 4 243.6 5.00
2.40 20 24 0.4 8 251.6 2.00
2.60 70 72 0.2 4 255.6 0.29
2.80 85 103 1.8 36 291.6 2.12
3.00 73 105 3.2 64 355.6 4.38
3.20 83 98 1.5 30 385.6 1.81
3.40 90 100 1 20 405.6 1.11
3.60 80 90 1 20 425.6 1.25
3.80 95 98 0.3 6 431.6 0.32
4.00 120 120 0 0 431.6 0.00
4.20 128 134 0.6 12 443.6 0.47
4.40 135 140 0.5 10 453.6 0.37
4.60 142 147 0.5 10 463.6 0.35
4.80 150 156 0.6 12 475.6 0.40
5.00 158 160 0.2 4 479.6 0.13
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH UNNES

Praktikum 2 : Uji Penetrasi Lapangan dengan Alat Sondir 11


PRAKTIKUM MEKANIKA TANAH 1

GRAFIK PENGUJIAN SONDIR


PROYEK : PRAKTIKUM MEKANIKA TANAH 1
TITIK SONDIR : S1
LOKASI : Samping E10 Fakultas Teknik UNNES
TANGGAL : 28 Oktober 2016

Perlawanan konus, qc (kg/cm2)


Angka banding geser fs/qc, Rf (%)

0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 110 120 130 140 150 160 170


0.00

1.00

2.00 
Kedalaman (m)

3.00

4.00

5.00

6.00

SNI 2827: 2008 Laboratorium Mekanika Tanah UNNES

Praktikum 2 : Uji Penetrasi Lapangan dengan Alat Sondir 12


PRAKTIKUM MEKANIKA TANAH 1

2.8. PEMBAHASAN
uji sondir ini digunakan untuk menguji penetrasi tanah atau digunakan
untuk mengetahui perlawanan terhadap tekanan ujung konus hambatan pelekatnya yang
dinyatakan dalam gaya persatuan luas, serta perlawanan geser tanah terhadap selubung
bikonus dalam gaya persatuan panjang.
Dari uji sondir ini didapatkan nilai cone penetration resistance (qc) dan perlawanan
geser (qc + fs).
A. Perhitungan manual :
Luas ujung cone (Ac) =10 cm2,
Luas selimut (bidang) geser yang diukur (As) = 100.
Kedalaman 0,00 m
Nilai perlawan geser (local frictional resistance) :
fs = [(qc + fs) – qc ] x (Ac / As)
fs = [(0) – 0] x (10 / 100)
fs = 0
Angka banding geser (friction ratio) :
Rf = fs/qc x 100
Rf = 0/0x 100
Rf = 0
Geseran total (total friction) :
Tf = komulatif dari (fs x 20) untuk tiap pembacaan data
Tf = 0
Kedalaman 0,40m
Nilai perlawan geser (local frictional resistance) :
fs = [(qc + fs) – qc ] x (Ac / As)
fs = [(7) – 4.2] x (10 / 100)
fs = 0,28 kg/cm2
Angka banding geser (friction ratio) :
Rf = fs/qc x 100
Rf = 0,28/4.2x 100
Rf = 6.67 %
Geseran total (total friction) :

Praktikum 2 : Uji Penetrasi Lapangan dengan Alat Sondir 13


PRAKTIKUM MEKANIKA TANAH 1

Tf = komulatif dari (fs x 20) untuk tiap pembacaan data


Tf = 5.6 kg/cm
Kedalaman 0,60m
Nilai perlawan geser (local frictional resistance) :
fs = [(qc + fs) – qc ] x (Ac / As)
fs = [(9) – 6] x (10 / 100)
fs = 0,3 kg/cm2
Angka banding geser (friction ratio) :
Rf = fs/qc x 100
Rf = 0,3/6x 100
Rf = 5 %
Geseran total (total friction) :
Tf = komulatif dari (fs x 20) untuk tiap pembacaan data
Tf = 11,6 kg/cm
Dst….
B. Analisis Karakteristik Tanah
a) Berdasarkan CPT (Roberson et al., 1986)

Praktikum 2 : Uji Penetrasi Lapangan dengan Alat Sondir 14


PRAKTIKUM MEKANIKA TANAH 1

qc Rf
Kedalaman karakteristik tanah
(kg/cm²) (%)
0 0 0,00 -
0,2 0,5 0,00 Sensitive Fine-Grained
0,4 4,2 6,67 Clay
0,6 6 5,00 Clay
0,8 17,2 10,76 -
Partillay Drained Sandy Silt to Clayey
1,0 41 2.32
Silt
1,2 20 7.50 Clay
1,4 18 12.22 -
1,6 12,5 14.00 -
1,8 23 6.30 Clay
2,0 78 2.18 Silty Sand to Sandy Silt
2,2 4 5.00 Clay
2,4 20 2.00 Clayey Silt to Silty Clay
2,6 70 0.29 Sand to Sandy Silt
2,8 85 2.12 Silty Sand to Sandy Silt
3,0 73 4.38 Clayey Silt to Silty Clay
3,2 83 1.81 Sand to Silty Sand
3,4 90 1.11 Sand to Silty Sand
3,6 80 1.25 Sand to Silty Sand
3,8 95 0,32 Sand
4,0 120 0,00 -
4,2 128 0,47 Sand
4,4 135 0,37 Sand
4,6 142 0,35 Sand
4,8 150 0,4 Sand
5,0 158 0,13 Gravely sand to sand

Praktikum 2 : Uji Penetrasi Lapangan dengan Alat Sondir 15


PRAKTIKUM MEKANIKA TANAH 1

b) Berdasarkan CPT (Beggeman, 1965)

qc fs
Kedalaman karakteristik tanah
(MPa) (KPa)
0 0.000 0.000 -
0,2 0.049 0.000 -
0,4 0.412 27.459 Coarse sand fine sand
0,6 0.588 29.420 Coarse sand fine sand
0,8 1.687 181.423 Sand and Gravel
1,0 4.021 93.163 Sand and Gravel
1,2 1.961 147.100 Clay
1,4 1.765 215.746 Peat
1,6 1.226 171.616 Peat
1,8 2.256 142.196 Clay
2,0 7.649 166.713 Silt – Clay – Sand
2,2 0.392 19.613 Clay Loam
2,4 1.961 39.227 Silty Sand
2,6 6.865 19.613 Sand And Gravel
2,8 8.336 176.520 Silty Sand
3,0 7.159 313.813 Clay Loam
3,2 8.140 147.100 Silty Sand
3,4 8.826 98.067 Sand and Gravel
3,6 7.845 98.067 Coarse Sand Fine Sand

Praktikum 2 : Uji Penetrasi Lapangan dengan Alat Sondir 16


PRAKTIKUM MEKANIKA TANAH 1

3,8 9.316 29.420 Sand and Gravel


4,0 11.768 0.000 -
4,2 12.553 58.840 Sand and Gravel
4,4 13.239 49.033 Sand and Gravel
4,6 13.925 49.033 Sand and Gravel
4,8 14.710 58.840 Sand and Gravel
5,0 15.495 19.613 Sand and Gravel

c) Berdasarkan CPT

qc
Kedalaman Rf (%) karakteristik tanah
(kg/cm²)
0 0.000 0.0 -
0,2 0.049 0.00 -
0,4 0.412 6.67 Peat
0,6 0.588 5.00 Peat
0,8 1.687 10.76 Peat
1,0 4.021 2.32 Clay
1,2 1.961 7.50 Peat
1,4 1.765 12.22 Peat

Praktikum 2 : Uji Penetrasi Lapangan dengan Alat Sondir 17


PRAKTIKUM MEKANIKA TANAH 1

1,6 1.226 14.00 Peat


1,8 2.256 6.30 Peat
2,0 7.649 2.18 Clay
2,2 0.392 5.00 Silt Mixture
2,4 1.961 2.00 Clay
2,6 6.865 0.29 Silt Mixture
2,8 8.336 2.12 Clay
3,0 7.159 4.38 Clay
3,2 8.140 1.81 Silt Mixture
3,4 8.826 1.11 Silt Mixture
3,6 7.845 1.25 Silt Mixture
3,8 9.316 0.32 Sand Mixture
4,0 11.768 0.00 -
4,2 12.553 0.47 Sand Mixture
4,4 13.239 0.37 Sand Mixture
4,6 13.925 0.35 Sand Mixture
4,8 14.710 0.40 Sand Mixture
5,0 15.495 0.13 Sand Mixture

2.9 KESIMPULAN
Dari hasil praktikum sondir yang telah di lakukan kami dapat mengambil
kesimpulan sebagai berikut :
1. Nilai perlawanan konus (qc) maksimal sebesar 158 kg/cm2 pada kedalaman
5,0 m dari permukaan.
2. Nilai pergeseran total maksimal sebesar 479,6 kg/cm pada kedalaman 5,0 m.
3. Nilai angka banding geser maksimal sebesar 14,00 % pada kedalaman 1,60
m.
4. Karakteristik tanah yang didapatkan dari hasil praktikum sondir pada
kedalaman 5 m adalah:
a. Menurut Roberson et al tahun 1986 berdasarkan hubungan nilai qc dan
Rf adalah gravely sand to sand.
b. Menurut Beggemen tahun 1965 berdasarkan hubungan qc dan fs adalah
sand and gravel
c. Menurut CPT berdasarkan hubungan qc dan Rf adalah sand mixture.
Jadi dari ketiga jenis karakteristik tanah, pada kedalaman 5 m didapat jenis
tanah campuran antara pasir dan kerikil (sand and gravel mixture)

Praktikum 2 : Uji Penetrasi Lapangan dengan Alat Sondir 18


PRAKTIKUM MEKANIKA TANAH 1

Sumber Referensi :
Buku Mekanika Tanah Cetakan ke-VI, karya L.D. Wesley, tahun 1977
Soil classification using the cone penetration test, Department of Civil Engineering, The
University of Alberta, Edmonton, Alta., Canada T6G 2G7, year 1989
SNI 03 – 2827 – 2008
SNI 03 – 2827 – 1992
Cone Penetration Testing State-of-Practice, Paul W. Mayne, PhD, P.E., February 2007

2.10 FOTO DOKUMENTASI

Praktikum 2 : Uji Penetrasi Lapangan dengan Alat Sondir 19

Anda mungkin juga menyukai