Anda di halaman 1dari 9

FONDASI JARING RUSUK BETON PASAK VERTIKAL (JRB)

PENYEMPURNAAN DARI
FONDASI KONSTRUKSI SARANG LABA-LABA (KSLL)

Fondasi Jaring Rusuk Beton Pasak Vertikal (JRB) adalah penyempurnaan dari fondasi
KSLL yang merupakan konstruksi fondasi dangkal yang kaku, kokoh, menyeluruh tetapi
ekonomis. Konstruksinya terdiri dari plat beton tipis yang diperkaku dengan rusuk-rusuk beton
tipis dan tinggi yang saling berhubungan membentuk segitiga-segitiga yang diisi dengan
perbaikan tanah sehingga menjadi satu kesatuan komposit antara konstruksi beton bertulang dan
tanah.

Dinamakan KSLL karena pembesian plat fondasi di daerah kolom selalu berbentuk sarang
laba-laba dan bentuk jaringannya yang tarik-menarik membuat KSLL bekerja secara holistik dan
berada dalam satu kesatuan yang kokoh dan stabil. Fondasi KSLL, mempunyai tingkat kekakuan
yang lebih tinggi, mengakibatkan penurunan yang terjadi akan merata karena masing-masing
kolom dijepit dengan rusuk-rusuk beton yang saling mengunci.

Rusuk-rusuk KSLL berfungsi sebagai pengkaku plat sekaligus penyebar tegangan atau
gaya-gaya yang bekerja pada kolom. Pasir dan tanah pengisi dipadatkan secara sempurna
berfungsi sebagai massa fondasi sekaligus untuk menjepit rusuk-rusuk konstruksi yang tipis
sehingga aman terhadap risiko lipatan dan puntir.

KSLL adalah konstruksi bangunan bawah (sub structure) yang ditemukan pada tahun
1976, oleh Ir. Ryantori dan (alm) Ir. Sutjipto. Tahun 1979, KSLL didaftarkan ke kantor paten
dengan nomor 7191.

Gambar 1. Denah KSLL untuk Bandara Gambar 2. Pembesian plat KSLL


Hang Nadim., Batam berbentuk sarang laba-laba

REKOR DUNIA PERTAMA KSLL

KSLL merupakan sistem fondasi pertama


di dunia yang mampu memaksa tanah
berfungsi sebagai struktur, tetapi tanah
tidak menjadi beban dari struktur.

1
Awalnya, KSLL diperkenalkan kepada dunia konstruksi sebagai solusi untuk masalah
fondasi bagi gedung-gedung bertingkat tanggung antara 2-8 lantai, yang akan dibangun di atas
tanah dengan daya dukung rendah, yang letak tanah kerasnya cukup dalam dan memiliki ratio
kompresibilitas tanah yang tinggi dan atau tanah yang expansive (kembang susut).

BENTUK DENAH KSLL TIPIKAL

Gambar 3. Denah Fondasi KSLL

Gambar 4. Potongan Fondasi KSLL

Keterangan :
1a - plat beton pipih menerus
1b - rusuk konstruksi
1c - rusuk settlement
1d - rusuk pembagi
2a - urugan pasir dipadatkan
2b - urugan tanah dipadatkan
2c - lapisan tanah asli yang ikut terpadatkan

Tahun 2004, penemu KSLL mengajukan permohonan perbaikan dan tahun 2007
memperoleh hak paten dengan no paten ID no. 0018808.

Sampai dengan saat ini sudah diaplikasikan pada ratusan bangunan di seluruh Indonesia
baik instansi Pemerintah maupun swasta antara lain: gedung 2-8 lt, gudang berat, tower, container
yard, jalan, apron dan Taxiway.

2
Tanggal 26 Desember 2004 telah terjadi gempa berkekuatan sebesar 9,3 SR di NAD yang
tercatat sebagai gempa terbesar no. 3 di dunia. Gempa yang disusul tsunami maha dahsyat
tersebut telah menghancurkan sangat banyak bangunan dan menelan banyak korban, tercatat lebih
dari 300.000 jiwa manusia tewas. Di balik bencana maha dahsyat tersebut lahir sebuah prestasi
dunia, karena 32 bangunan yang menggunakan KSLL semuanya masih berdiri kokoh dan bisa
beroperasional.

REKOR DUNIA KEDUA KSLL

KSLL adalah sistem fondasi pertama dan


satu-satunya di dunia yang terbukti dan
teruji mampu menyelamatkan bangunan-
bangunan yang didukungnya pada gempa
berkekuatan 9,3 SR dengan ratio
keberhasilan 100%.

KSLL FONDASI RAMAH GEMPA

Kemampuan KSLL mengamankan gedung-gedung yang didukungnya terhadap gempa


berkekuatan sangat besar terjadi karena konstruksinya yang monolit dan kaku serta kerja sama
timbal balik saling menguntungkan antara konstruksi beton dan sistem perbaikan tanah di
dalamnya. Yang terpenting, KSLL tidak melawan gerakan gempa. Pada saat gempa berkekuatan
besar, permukaan bumi akan bergolak seperti laut yang sedang diterjang badai. Gedung-gedung /
bangunan-bangunan yang menggunakan KSLL akan berperilaku seperti kapal ditengah badai.

Fondasi KSLL didesain untuk mampu mengikuti arah gempa baik horizontal maupun
vertikal karena menggunakan media tanah sebagai bagian dari struktur fondasi serta memiliki
kekakuan yang tinggi. Sejak tahun 2009 KSLL memperoleh tambahan nama Fondasi Ramah
Gempa.

Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), secara geografis,


Indonesia terletak di daerah khatulistiwa dengan beragam morfologi dari daratan hingga
pegunungan. Catatan Direktorat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (DVMBG)
Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral menunjukan bahwa ada 28 wilayah di Indonesia
yang dinyatakan rawan gempa dan tsunami. Di antaranya NAD, Sumatra Utara, Sumatra
Barat, Bengkulu, Lampung, Banten, Jateng dan DIY bagian selatan, Jatim bagian selatan, Bali,
NTB dan NTT, kemudian Sulut, Sulteng, Sulsel, Maluku Utara, Maluku Selatan, Biak, Yapen dan
Fak-Fak di Papua serta Balikpapan, Kaltim.

3
Gambar 5. Wilayah Gempa Indonesia

Gempa bumi tersebut tidak dapat dipastikan waktu terjadinya, tempatnya, besar skalanya,
dan dampak yang akan ditimbulkannya. Hal ini karena sifat gempa bisa terjadi secara tiba-tiba dan
kapan saja, mengingat aktivitas pergerakan lempeng-lempeng bumi secara terus-menerus yang
berpotensi menimbulkan gempa. Banyak dampak yang ditimbulkan dari gempa. Dampak yang
paling besar dan merugikan adalah adanya korban jiwa dan kerusakan bangunan.

ISU BERUBAH

Abad lalu sebelum tahun 2000, ketika KSLL mulai banyak dipergunakan beredar isu :
“hati-hati kalau pakai KSLL, itu kan temuan baru, temuan anak-anak Indonesia lagi, jadi belum
teruji. Jangan-jangan nanti bangunanmu jadi korban. Pakai sistem-sistem yang sudah teruji secara
internasional saja.”Banyak pemilik proyek yang ketakutan mendengar isu-isu tersebut, terlebih
jika disampaikan oleh orang yang berpengaruh terhadap mereka.

Pelecehan terhadap temuan anak-anak Indonesia sangat menyakitkan bagi para penemu
KSLL.

Gempa Aceh 26-12-2004, disusul gempa Padang sebanyak 3 kali (tahun 2006, 2007 dan
30-9-2009) menghasilkan bukti baru. Fakta di Aceh, Surabaya, Bengkulu, Sulawesi Utara,
Sulawesi Tengah, Papua & NTB yang pernah mengalami gempa berkekuatan besar di atas 7 SR,
lebih dari 150 gedung yang mempergunakan KSLL 100% selamat.

Saat secara signifikan isu-isu tersebut terhenti, muncul isu baru : ”Jangan pakai KSLL
nanti gedungmu miring”. Masih dibumbui angka-angka yang menakutkan : Gedung A turun 60
cm, gedung B miring 130 cm dan macam-macam info aneh-aneh yang kesemuanya tidak benar,
entah dapat dari mana ?
Tetapi Ryantori justru bersyukur sekali atas isu-isu miring tersebut, karena itu semua masuk ke
otak bawah sadarnya.

4
Suatu hari Ryantori ke Malang. Di Pandaan ada sebuah truk bermuatan penuh tidak kuat
untuk mendaki di jalan dengan kemiringan yang cukup terjal tersebut. Sang kernet turun dan
memasang ganjal pada roda belakang dan truk tersebut berhenti dengan tenang.
Bukankah itu sebuah pemandangan yang sangat biasa.
Hari itu tidak biasa untuk Ryantori.
Dia berpikir : Itu ada truk beratnya ± 50 ton, dikemiringan, diganjal dengan kayu kecil yang
beratnya paling-paling cuma 2 kg, kok bisa ya ?
Wah konsep ini bisa dipergunakan untuk KSLL.
Bagaimana mengimplementasikan ke KSLL ya ?
Itu pertanyaan untuk mengaktifkan otak bawah sadar Ryantori dan benar beberapa minggu
setelahnya keluarlah jawabannya ……. Lahirlah fondasi JARING RUSUK BETON PASAK
VERTIKAL (JRB).

Tahun 2014 Ryantori telah mengajukan ke Direktorat Jenderal Hak Paten penyempurnaan
terhadap KSLL seri 2 yang diberi judul JARINGAN RUSUK BETON DENGAN PASAK
VERTIKAL. Penyempurnaan yang ditambahkan adalah sistem pasak vertikal yang sekaligus
mampu untuk mengarahkan settlement agar bisa berlangsung secara lebih waterpass.

Tahun 2017 telah terbit paten atas temuan tersebut dengan Paten Nomor IDP000043873.
Nama popular dari temuan tersebut adalah JRB.

Keunggulan Fondasi JRB :


 Sistem fondasi yang ramah gempa telah teruji dan terbukti.
 Dapat diaplikasikan untuk gedung bertingkat 2-8 lantai bangunan pabrik atau gudang,
konstruksi infra structure seperti apron, taxiway, runway, container yard, jalan raya, dan lain
sebagainya yang dibangun diatas tanah lunak atau tanah ekspansif.
 Ekonomis dan ramah lingkungan.
 Hemat waktu dalam pengerjaannya.
 Padat Karya, menciptakan banyak lapangan pekerjaan
 Dengan adanya sistem perangkat pasak vertikal mampu menjamin settlement lebih waterpass

5
SISTIM PASAK VERTIKAL DALAM GAMBAR

Gambar 1.

= Posisi pemasangan
Pipa pengarah settlement

Gambar 2. Gambar 3.

6
HUBUNGAN PEMBESIAN RUSUK DENGAN PIPA PENGARAH SETTLEMENT

Gambar 4.

Gambar 5.
Sambungan Las

7
Pipa Pancang

40 cm

40 cm

40 cm

40 cm

40 cm

40 cm

40 cm

40 cm

40 cm JRBPV

Gambar 7. Rusuk JRBPV

Gambar 8.

Gambar 9.

8
Keterangan Gambar :
1. Gambar denah JRB tipikal dan posisi Penempatan sistem pasak vertikal
2. Gambar pipa pengarah settlement ( Tampak Atas )
3. Gambar potongan pipa pengarah settlement.
4. Posisi hubungan pipa pengarah settlement dengan rusuk-rusuk JRB.
5. Pekerjaan JRB dilaksanakan seperti biasa.
6. Plat JRB selesai dikerjakan, kecuali pada posisi pipa pengarah settlement.
7. Pipa pancang dilengkapi dengan sabuk-sabuk baja
8. Pipa pancang dipancangkan masuk s/d – 40 cm dibawah dasar plat JRB,
alat pancang naik ke atas plat JRB.
9. Plat JRB didaerah lubang dicor.
10. Selesai.

Rekor Dunia Baru


JRB
adalah sistim fondasi pertama di dunia
yang dilengkapi dengan perangkat pasak vertical
untuk menjamin settlement lebih waterpass.

Anda mungkin juga menyukai