Anda di halaman 1dari 10

Konstruksi Sarang Laba-laba, Manfaat dan Fungsinya 16 Desember 2013

22:04:03 Diperbarui: 24 Juni 2015 03:51:20 Dibaca : 5,082 Komentar : 3 Nilai : 2


Konstruksi Sarang Laba-laba, Manfaat dan Fungsinya ketut swandana mahasiswa
teknik sipil universitas lampung konstruksi sarang laba-laba manfaat dan
fungsinya Konstruksi Sarang Laba-Laba adalah konstruksi sub struktur yang
ditemukan oleh, Ir. Ryantori dan (Alm) Ir. Sutjipto dan sekarang pemegang
patennya adalah PT. Katama Suryabumi yang telah dikembangkan sejak tahun
1976 . Filosofi konstruksi sarang laba-laba merupakan konstruksi pondasi
dangkal yang kaku, kokoh, menyeluruh tetapi ekonomis dan ramah gempa.
Konstruksi ini dirancang untuk mampu mengikuti arah gempa baik horisontal
maupun vertikal karena menggunakan media tanah sebagai bagian dari struktur
pondasi. Konstruksi pondasi bangunan berupa beton bertulang menyerupai
sarang laba-laba (KSLL) dan tanah yang dipadatkan adalaha sistem pondasi
pertama di dunia yang mampu memaksa tanah berfungsi sebagai struktur.
Sesuai dengan hasil seminar yang telah dilaksanakan 12 Desember kemarin
tentunya sangat membantu dalam mengembangkan banyak referensi penelitian
(skripsi) yang telah dilakukan. yaitu Model penurunan pondasi konstruksi sarang
laba-laba dimodifikasi dengan perkuatan tanah lunak menggunakan pasir padat
dan Model pondasi konstruksi sarang laba-laba dimodifikasi dengan perkuatan
tanah lunak menggunakan tiang pancang. Yang merupakan contoh model
aplikasinya untuk pondasi tangki bahan bakar minyak (BBM) dengan skala besar.
Pertama dengan membuat media rancangan berupa bak pondasi yang terbuat
dari baja dan model pondasi ksll yang dimodifikasi agar efisiensi dan
keseragaman konstruksi dapat terwujud, menggunakan tanah lempung lunak
serta pasir yang dipadatkan diatasnya secara merata dan efisien, dilakukan Uji
Kemampuan ksll dengan model pondasi dengan tiang pancang dan tanpa tiang
pancang dengan memberikan pembebanan diatasnya, Melihat hasil dari
pengamatan dan penelitian dapat diperoleh beberapa kesimpulan perkuatan
menggunakan pasir padat ini dapat mengurangi penurunan (settelment) yang
terjadi akibat beban2 yang diletakkan diatas model pondasi. Penurunan
(settelment) yang dihasilkan pun sangatlah kecil karena meningkatnya
kepadatan pada lapisan tanah pendukung di bawah pondasi ksll akibat pengaruh
dari hasil pemadatan yang efektif, pada lapisan tanah perbaikan di dalam ksll
dan tentu dapat memiliki daya dukung yang baik memiliki tingkat kerapatan
yang besar. Berkurangnya penurunan permukaan tanah (subsidence) yaitu gaya
vertikal pada massa tanah akibat berkurangnya angka pori dan Bertambahnya
kekuatan tanah. Tanah pada kondisi ini memiliki penurunan tanah yang sangat
kecil dan dalam jangka waktu yang sangat lama. Untuk yang menggunakan
model pondasi dengan variasi tiang pancang juga memiliki penurunan
(settelment) yang sama kecilnya, namun untuk aplikasi sebenarnya pada
pondasi ini ternyata tidak perlu adanya tiang pancang karena dari struktur
pondasinya sudah sangat kuat, dan tentunya sangat mendukung dari aspek
teknis dan ekonomis. untuk metode analisis perhitungannya menggunakan
pemodelan dalam SAP 2000 dan software Plaxis. Pondasi ksll, mempunyai
tingkat kekakuan yang lebih tinggi, maka penurunan yang terjadi akan merata
karena masing-masing kolom dijepit dengan rib-rib beton yang saling mengunci.
Pondasi ini sangat berpotensi untuk digunakan sebagai pondasi untuk bangunan
bertingkat rendah (2 lantai) yang dibangun di atas tanah lunak dengan
mempertimbangkan total settlement yang mungkin terjadi. Ketahanan terhadap
gempa menjadi lebih tinggi sebab KSLL merupakan suatu konstruksi yang
monolit dan kaku dan adanya kerja sama timbal balik saling menguntungkan
antara konstruksi beton dan sistem perbaikan tanah. KSLL adalah solusi
bermasalah pada pondasi untuk gedung-gedung bertingkat antara 2-10 lantai,
yang berdiri di atas tanah dengan daya dukung rendah, letak tanah keras cukup
dalam, dan kompresibilitas tanah tinggi. Konstruksi Sarang Laba-Laba sudah
teruji di gempa Aceh dan Padang dan alhamdulillah semua bangunan yang
menggunakan Konstruksi Sarang Laba-Laba aman dari gempa. Dan sampai
sekarang sudah diaplikasikan di banyak gedung, gudang, kontainer yard, jalan,
dan apron & Taxiway Bandara. Selain ramah gempa, KSLL juga kokoh, ekonomis
dan ramah lingkungan karena tidak menggunakan alat berat dan sedikit
memakai kayu hasil hutan. Keunggulan Inovasi: Sistem pondasi yang tahan
gempa dan telah terbukti Dapat diplikasikan untuk gedung bertingkat 2-10
lantai Ekonomis dan ramah lingkungan Hemat waktu dalam pengerjaanny

Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/swandana/konstruksi-sarang-laba-
laba-manfaat-dan-fungsinya_552c2e436ea834017d8b45a5

Pondasi Sarang Laba-Laba

By Nugroho Hadi Kumoro

Konstruksi sarang laba-laba adalah sistem konstruksi bangunan bawah yang memadukan
antara kekuatan beton dengan sistem kosntruksi perbaikan tanah yang digunakan pada
daerah yang daya dukungnya berkisar 0.15-0.4 Kg/ Cm2. dengan bentuk sistem
konstruksinya yang sedemikian itu, maka KSLL boleh digambarkan sebagai suatu lapisan
batu karang yang cukup tebal, sehingga memiliki kekekalan dan daya dukung yang cukup
tinggi.

Salah satu solusi alternatif untuk menjawab permasalahan tersebut adalah ditemukan
sistem pondasi sarang laba-laba.Sistem ini ditemukan oleh Ir Ryantori dan Ir Sutjipto tahun
1976 dengan hak paten no 7191, mulai diterapkan di proyek tahun 1978,sampai saat ini
telah digunakan pada 1000 lebih bangunan. Pondasi sistem kontruksi sarang laba-laba
merupakan pondasi bawah konvensional yang kokoh dan ekonomis,dimana sistem ini
adalah kombinasi antara siatem pondasi plat beton pipih menerus dengan sistem perbaikan
tanah,kombinasi ini berakibat adanya kerjasama timbal balik saling menguntungkan.

Kondisi tanah yang memiliki daya dukung rendah atau kurang baik memerlukan perhatian
lebih dalam hal konstruksinya, baik berupa bagunan gedung, bandara dan lain-lain. Baru-
baru ini telah ditemukan suatu konstruksi yang masuk dalam katagori pondasi dangkal,
konstruksi ini diyakini dan telah dibuktikan mampu bertahan pada kondisi tanah dengan
daya dukung rendah dan ini adalah temuan anak negeri kita. Seperti apa konstruksi itu? Apa
saja keuntungannya?
Di dalam pengembangan, pemasaran dan pelaksanaan konstruksi sarang laba-laba (KSLL)
dipegang oleh PT. KATAMA SURYABUMI yang telah mematenkannya pada Departemen
Hukum dan Ham RI/ HAKI dengan sertifikat paten No.ID. 0 018808.

KSLL yang merupakan karya putra bangsa memiliki teknologi pembangunan yang dirancang
terdiri dari plat tipis yang diperkaku dengan rib-rib tipis dan tinggi yang saling berhubungan
membentuk segitiga-segitiga yang diisi dengan perbaikan tanah sehingga menjadi satu
kesatuan komposit konstruksi beton bertulang dan tanah yang kokoh atau kuat, kaku dan
mampu menyebarkan semua gaya secara merata ke tanah pemikul serta mampu menerima
gaya lateral akibat gempa.

Pondasi ini memiliki kelebihan jika dibandingkan dengan pondasi konvensional yang lain
diantaranya yaitu KSLL memiliki kekuatan lebih baik dengan penggunaan bahan bangunan
yang hemat dibandingkan dengan pondasi rakit (full plate) lainnya, mampu memperkecil
penurunan bangunan karena dapat membagi rata kekuatan pada seluruh pondasi dan
mampu membuat tanah menjadi bagian dari struktur pondasi, berpotensi digunakan sebagai
pondasi untuk tanah lunak dengan mempertimbangkan penurunan yang mungkin terjadi dan
tanah dengan sifat kembang susut yang tinggi, menggunakan lebih sedikit alat-alat berat
dan bersifat padat karya, waktu pelaksanaan yang relatif cepat dan dapat dilaksanakan
secara industri (pracetak), lebih ekonomis karena terdiri dari 80% tanah dan 20% beton
bertulang dan yang paling penting adalah ramah lingkungan karena dalam pelaksanaan
hanya menggunakan sedikit menggunakan kayu dan tidak menimbulkan kerusakan
bangunan serta tidak menimbulkan kebisingan disekitarnya.

Selain digunakan sebagai pondasi bangunan bertingkat tanggung (12 lantai), KSLL juga
telah diaplikasikan untuk pembangunan infrastruktur seperti bandara khususnya untuk
konstruksi Runway, Taxiway dan Apron, seperti yang saat ini sedang dikerjakan di bandara
Juwata dan pembangunan Apron untuk pangkalan TNI AU di Tarakan, Kalimantan Timur.
Penghargaan sebagai Pemenang Lomba Karya Konstruksi Tahun 2007 untuk Kategori
Teknologi Konstruksi yang diselenggarakan oleh Departemen Pekerjaan Umum tahun lalu
akan lebih memiliki arti lagi bila adanya kesadaran dari pihak praktisi bisnis di bidang
konstruksi Indonesia untuk mengaplikasikannya sebagai wujud kebanggaan akan karya
cipta Bangsa Indonesia dan juga berusaha untuk mensosialisasikannya di tingkat
international untuk menjadikan Pondasi KSLL sebagai Prestasi Dunia Dari Indonesia, akan
tetapi untuk mewujudkan itu semua memerlukan dukungan dari berbagai pihak khususnya
dalam hal ini pemerintah.

Pondasi merupakan bagian dari sistem rekayasa konstuksi yang berfungsi sebagai penerus
beban yang ditopang oleh beratnya sendiri (bangunan) pada kedalaman tanah atau batuan
yang terletak dibawahnya.Karena sifat dari tanah dan batuan itu hiterogen,maka sulit
ditemukan dua pondasi bahkan pada tapak konstruksi yang berdampingan akan bersifat
sama.hal ini disebabkan pondasi sebagai pendukung beban mempunyai bidang antara
(interfacing) terhadap tanah.

Di dunia rancang bangun penurunan pondasi bisa dipastikan terjadi.Persoalanya bagaimana


penurunan tersebut dapat diprediksi sejak awal, sehingga bangunan tidak terganggu.
Masalah yang dihadapi perencana adalah menentukan sistem pondasi untuk bangunan
bertingkat sedang antara 2 sampai 8 lantai, dan berdiri diatas tanah yang mempunyai daya
dukung rendah. Sisi lain persoalan biaya yang tinggi masalah tesendiri. Karena kesalahan
dalam perencanaan akan berdampak pada hasil kemudian hari.

Pondasi sistem kontruksi sarang laba-laba merupakan pondasi bawah konvensional yang
kokoh dan ekonomis, dimana sistem ini adalah kombinasi antara siatem pondasi plat beton
pipih menerus dengan sistem perbaikan tanah, kombinasi ini berakibat adanya kerjasama
timbal balik saling menguntungkan

Sistem pondasi ini memiliki kekakuan (rigidity) jauh lebih tinggi/baik dan bersifat monolit bila
dibandingkan dengan sistem pondasi dangkal lainnya.Karena plat konstruksi pada sarang
laba-laba dapat bekerja dengan baik terhadap beban-beban vertikal kolom, bila ditinjau dari
perbandingan penurunan dan pola keruntuhan. Rib juga berfungsi sebagai penyebar
tegangan atau gaya yang bekerja pada kolom. Di mana pasir, tanah sebagai pengisi
dipadatkan dan berfungsi untuk menjepit rib-rib konstruksi terhadap lipatan dan puntir.
Dengan memanfaatkan tanah hingga mampu berfungsi sebagai struktur dengan komposisi
sekitar 85% tanah dan 15 %beton, maka sistem ini dari segi biaya lebih murah dari sistem
pondasi lainnya. Oleh karena itu pondasi sistem konstruksi sarang laba-laba akan menjadi
suatu sistem struktur bawah yang sangat kaku dan kokoh serta aman terhadap penurunan
dan gempa.

Sistem ini dalam pelaksanaannya memerlukan waktu relatif singkat serta tidak memerlukan
keahlian tinggi dan pengembanganya dapat dilaksanakan dengan precast/pracetak. Fungsi
konstruksi sarang laba-laba sangat cocok untuk pondasi bangunan bertingkat dua sampai
sepuluh lantai, gedung kelas satu, container yard/terminal peti kemas, menara transmisi
tegangan tinggi, menara/tugu, kolam renang, tangki-tangki minyak, jalan kelas satu,
konstruksi landasan pesawat udara/runway, apron dan pondasi open storage. http://blog-
oong.blogspot.co.id/2011/10/pondasi-sarang-laba-laba.html

KONSTRUKSI SARANG LABA-LABA


YOHANES OE 19.39 tanah-pondasi 2 Comments

Konstruksi Sarang Laba-Laba (KSLL) adalah jenis pondasi dangkal dan menerus,
yang mengutamakan perilaku pelat pengaku (rib) dengan tanah pengisi. Pola
tulangan dan rib disusun sedemikian rupa, sehingga memiliki pola seperti sarang
laba-laba.
Prinsip dasar yang menjadi mekanisme kerja KSLL adalah adanya kontribusi
tanah pengisi rongga antar rib yang selain berfungsi sebagai pengaku rib, juga
bersama-sama berfungsi sebagai penyalur beban ke tanah dasar, sehingga
beban tersalur menjadi seragam. Manfaat lain dari tanah pengisi adalah
mengurangi kebutuhan volume beton. Perlu diingat juga bahwa penurunan
(settlement) pasti akan terjadi pada pondasi dangkal, namun KSLL berperan
menseragamkan penurunan sehingga bangunan tidak miring. Pada proses
konstruksinya tidak banyak memakan waktu, terlebih jika menggunakan sistem
pracetak. Periode konstruksi lebih cepat dibandingkan konstruksi tiang pancang,
karena tidak melibatkan banyak alat berat.

Berikut penerapan struktur dan pondasi sarang laba-laba pada sebuah bangunan
gedung.

Tahap Perencanaan : struktur gedung didesain hingga diketahui gaya


kolom yang harus dipikul pondasi. Selanjutnya dilakukan perhitungan
settlement sebagai kinerja struktur agar dapat diantisipasi. Dengan gaya
yang bekerja, pondasi KSLL didesain supaya didapat dimensi pelat, jarak
dan tebal rib, serta detail penulangannya.

Tahap Pelaksanaan : dilakukan pekerjaan persiapan yang bertujuan


menghasilkan permukaan tanah dengan elevasi yang sudah direncanakan.
Kemudian dilakukan pembetonan rib yang dapat dilaksanakan dengan
metode cor di tempat (in situ) atau pracetak.

Tahap Finishing : setelah rib terpasang, rongga antara rib diisi dengan
tanah timbunan dan pasir, lalu dipadatkan dan pelat beton dicor di
atasnya, sehingga dihasilkan pondasi KSLL.

Pondasi KSLL berbeda dengan dengan sistem konvensional seperti pondasi


telapak atau pondasi rakit, di mana KSLL sangat kaku dalam memikul beban
lentur, sehingga meminimalkan potensi differensial settlement. Kelebihan inilah
yang membuat KSLL lebih andal untuk digunakan pada kondisi tanah lunak
maupun ekspansif. http://konstruksimania.blogspot.co.id/2013/03/konstruksi-
sarang-laba-laba.html

Anda mungkin juga menyukai