Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/swandana/konstruksi-sarang-laba-
laba-manfaat-dan-fungsinya_552c2e436ea834017d8b45a5
Konstruksi sarang laba-laba adalah sistem konstruksi bangunan bawah yang memadukan
antara kekuatan beton dengan sistem kosntruksi perbaikan tanah yang digunakan pada
daerah yang daya dukungnya berkisar 0.15-0.4 Kg/ Cm2. dengan bentuk sistem
konstruksinya yang sedemikian itu, maka KSLL boleh digambarkan sebagai suatu lapisan
batu karang yang cukup tebal, sehingga memiliki kekekalan dan daya dukung yang cukup
tinggi.
Salah satu solusi alternatif untuk menjawab permasalahan tersebut adalah ditemukan
sistem pondasi sarang laba-laba.Sistem ini ditemukan oleh Ir Ryantori dan Ir Sutjipto tahun
1976 dengan hak paten no 7191, mulai diterapkan di proyek tahun 1978,sampai saat ini
telah digunakan pada 1000 lebih bangunan. Pondasi sistem kontruksi sarang laba-laba
merupakan pondasi bawah konvensional yang kokoh dan ekonomis,dimana sistem ini
adalah kombinasi antara siatem pondasi plat beton pipih menerus dengan sistem perbaikan
tanah,kombinasi ini berakibat adanya kerjasama timbal balik saling menguntungkan.
Kondisi tanah yang memiliki daya dukung rendah atau kurang baik memerlukan perhatian
lebih dalam hal konstruksinya, baik berupa bagunan gedung, bandara dan lain-lain. Baru-
baru ini telah ditemukan suatu konstruksi yang masuk dalam katagori pondasi dangkal,
konstruksi ini diyakini dan telah dibuktikan mampu bertahan pada kondisi tanah dengan
daya dukung rendah dan ini adalah temuan anak negeri kita. Seperti apa konstruksi itu? Apa
saja keuntungannya?
Di dalam pengembangan, pemasaran dan pelaksanaan konstruksi sarang laba-laba (KSLL)
dipegang oleh PT. KATAMA SURYABUMI yang telah mematenkannya pada Departemen
Hukum dan Ham RI/ HAKI dengan sertifikat paten No.ID. 0 018808.
KSLL yang merupakan karya putra bangsa memiliki teknologi pembangunan yang dirancang
terdiri dari plat tipis yang diperkaku dengan rib-rib tipis dan tinggi yang saling berhubungan
membentuk segitiga-segitiga yang diisi dengan perbaikan tanah sehingga menjadi satu
kesatuan komposit konstruksi beton bertulang dan tanah yang kokoh atau kuat, kaku dan
mampu menyebarkan semua gaya secara merata ke tanah pemikul serta mampu menerima
gaya lateral akibat gempa.
Pondasi ini memiliki kelebihan jika dibandingkan dengan pondasi konvensional yang lain
diantaranya yaitu KSLL memiliki kekuatan lebih baik dengan penggunaan bahan bangunan
yang hemat dibandingkan dengan pondasi rakit (full plate) lainnya, mampu memperkecil
penurunan bangunan karena dapat membagi rata kekuatan pada seluruh pondasi dan
mampu membuat tanah menjadi bagian dari struktur pondasi, berpotensi digunakan sebagai
pondasi untuk tanah lunak dengan mempertimbangkan penurunan yang mungkin terjadi dan
tanah dengan sifat kembang susut yang tinggi, menggunakan lebih sedikit alat-alat berat
dan bersifat padat karya, waktu pelaksanaan yang relatif cepat dan dapat dilaksanakan
secara industri (pracetak), lebih ekonomis karena terdiri dari 80% tanah dan 20% beton
bertulang dan yang paling penting adalah ramah lingkungan karena dalam pelaksanaan
hanya menggunakan sedikit menggunakan kayu dan tidak menimbulkan kerusakan
bangunan serta tidak menimbulkan kebisingan disekitarnya.
Selain digunakan sebagai pondasi bangunan bertingkat tanggung (12 lantai), KSLL juga
telah diaplikasikan untuk pembangunan infrastruktur seperti bandara khususnya untuk
konstruksi Runway, Taxiway dan Apron, seperti yang saat ini sedang dikerjakan di bandara
Juwata dan pembangunan Apron untuk pangkalan TNI AU di Tarakan, Kalimantan Timur.
Penghargaan sebagai Pemenang Lomba Karya Konstruksi Tahun 2007 untuk Kategori
Teknologi Konstruksi yang diselenggarakan oleh Departemen Pekerjaan Umum tahun lalu
akan lebih memiliki arti lagi bila adanya kesadaran dari pihak praktisi bisnis di bidang
konstruksi Indonesia untuk mengaplikasikannya sebagai wujud kebanggaan akan karya
cipta Bangsa Indonesia dan juga berusaha untuk mensosialisasikannya di tingkat
international untuk menjadikan Pondasi KSLL sebagai Prestasi Dunia Dari Indonesia, akan
tetapi untuk mewujudkan itu semua memerlukan dukungan dari berbagai pihak khususnya
dalam hal ini pemerintah.
Pondasi merupakan bagian dari sistem rekayasa konstuksi yang berfungsi sebagai penerus
beban yang ditopang oleh beratnya sendiri (bangunan) pada kedalaman tanah atau batuan
yang terletak dibawahnya.Karena sifat dari tanah dan batuan itu hiterogen,maka sulit
ditemukan dua pondasi bahkan pada tapak konstruksi yang berdampingan akan bersifat
sama.hal ini disebabkan pondasi sebagai pendukung beban mempunyai bidang antara
(interfacing) terhadap tanah.
Pondasi sistem kontruksi sarang laba-laba merupakan pondasi bawah konvensional yang
kokoh dan ekonomis, dimana sistem ini adalah kombinasi antara siatem pondasi plat beton
pipih menerus dengan sistem perbaikan tanah, kombinasi ini berakibat adanya kerjasama
timbal balik saling menguntungkan
Sistem pondasi ini memiliki kekakuan (rigidity) jauh lebih tinggi/baik dan bersifat monolit bila
dibandingkan dengan sistem pondasi dangkal lainnya.Karena plat konstruksi pada sarang
laba-laba dapat bekerja dengan baik terhadap beban-beban vertikal kolom, bila ditinjau dari
perbandingan penurunan dan pola keruntuhan. Rib juga berfungsi sebagai penyebar
tegangan atau gaya yang bekerja pada kolom. Di mana pasir, tanah sebagai pengisi
dipadatkan dan berfungsi untuk menjepit rib-rib konstruksi terhadap lipatan dan puntir.
Dengan memanfaatkan tanah hingga mampu berfungsi sebagai struktur dengan komposisi
sekitar 85% tanah dan 15 %beton, maka sistem ini dari segi biaya lebih murah dari sistem
pondasi lainnya. Oleh karena itu pondasi sistem konstruksi sarang laba-laba akan menjadi
suatu sistem struktur bawah yang sangat kaku dan kokoh serta aman terhadap penurunan
dan gempa.
Sistem ini dalam pelaksanaannya memerlukan waktu relatif singkat serta tidak memerlukan
keahlian tinggi dan pengembanganya dapat dilaksanakan dengan precast/pracetak. Fungsi
konstruksi sarang laba-laba sangat cocok untuk pondasi bangunan bertingkat dua sampai
sepuluh lantai, gedung kelas satu, container yard/terminal peti kemas, menara transmisi
tegangan tinggi, menara/tugu, kolam renang, tangki-tangki minyak, jalan kelas satu,
konstruksi landasan pesawat udara/runway, apron dan pondasi open storage. http://blog-
oong.blogspot.co.id/2011/10/pondasi-sarang-laba-laba.html
Konstruksi Sarang Laba-Laba (KSLL) adalah jenis pondasi dangkal dan menerus,
yang mengutamakan perilaku pelat pengaku (rib) dengan tanah pengisi. Pola
tulangan dan rib disusun sedemikian rupa, sehingga memiliki pola seperti sarang
laba-laba.
Prinsip dasar yang menjadi mekanisme kerja KSLL adalah adanya kontribusi
tanah pengisi rongga antar rib yang selain berfungsi sebagai pengaku rib, juga
bersama-sama berfungsi sebagai penyalur beban ke tanah dasar, sehingga
beban tersalur menjadi seragam. Manfaat lain dari tanah pengisi adalah
mengurangi kebutuhan volume beton. Perlu diingat juga bahwa penurunan
(settlement) pasti akan terjadi pada pondasi dangkal, namun KSLL berperan
menseragamkan penurunan sehingga bangunan tidak miring. Pada proses
konstruksinya tidak banyak memakan waktu, terlebih jika menggunakan sistem
pracetak. Periode konstruksi lebih cepat dibandingkan konstruksi tiang pancang,
karena tidak melibatkan banyak alat berat.
Berikut penerapan struktur dan pondasi sarang laba-laba pada sebuah bangunan
gedung.
Tahap Finishing : setelah rib terpasang, rongga antara rib diisi dengan
tanah timbunan dan pasir, lalu dipadatkan dan pelat beton dicor di
atasnya, sehingga dihasilkan pondasi KSLL.